Jumat, 14 Januari 2022

 
 

 
 
 .. " Kedai Mie Sutoyo , Kok Kempel ? " ..
sekian hari yang lalu ,
 mendekati jam makan siang ternyata saya 
masih ada di jalan untuk beberapa urusan .
 tanggung pulang sebab macet macet pasti menambah
 lapar . maka senyampang lewat di Jalan Let.Jend. Sutoyo,
 sebuah kedai mie menarik perut saya
 karena selama ini kalau urusan per mie atau
 pangsit pangsit an yang dituju adalah yang 
didalam pasar Oro Oro Dowo atau Gang Jangkrik 
yang di Soehat meski keduanya beda " kasta "
 dalam harga dan rasa hehehe ..
 
 
di Kedai Mie Sutoyo ini tertulis " sejak 1940 " yang
 merupakan iklan penarik pengunjung yang masih
 meragukannya . 
siang itu hanya tiga meja yang berpenghuni . 
saya pilih yang terdekat dengan pintu masuk supaya
 udara bebas lebih leluasa .
 pilihan adalah Mie Ayam Spesial atau Istimewa
 yang saya pikir pasti penuh dengan irisan
 Rempelo Ati seperti kalau saya beli di dalam 
pasar Oro Oro Dowo dimana yang istimewa 
hanya 13 ribu ! 
 
 
dengan harga dua kali lipatnyapun di 
Kedai Mie Sutoyo ini saya rela sebab tempat dan
 namanya plus rasa pasti diatas yang di pasar OOD .
 minumnya saya pilih kopi susu saja , agak menghindari
 yang dingin dingin sejak isu Omicron muncul .
 lho kok nggak tekewe saja ?
 namanya sudah lapar , menyerah makan ditempat .
 pesanan saya akhirnya datang dan tetekbengeknya
 juga ada ( acar , lombok hijau dll dipiring yang terpisah ) .
 stik sudah saya siapkan tetapi ... 
 
 
lho lho lho.. alamakk ... iki opo to kok mienya kempel ??
 ( kempel itu bahasa jermannya jawa ,
 yaitu lekat satu sama lain seperti halnya kalau kita
 mengambil mie dari freezer ! )
 lha bagaimana mau di stik kalau kempel begini ?
 padahal kalau ditempat lain meski itu yang
 di dalam pasar , mie nya akan terurai bak rambut
 Siti Nurbaya sehingga mudah untuk disantap
 dan dicampur rata dengan bahan bahan lain
 dipiring yang sama .
 dan kalau tadi saya pesen " Istimewa " dengan
 harapan mendapat irisan rempelo ati yang irisannya
 membuat ngiler , ternyata tidak saya temukan
 alias ada irisan super mini kira kira 3/4cm an 
sekitar 8 potong sehingga nampak seperti porsi 
yang biasa ( tidak istimewa ) .
 
 
tentu saya kecewa karena " nama besar sejak 1940 "
 saya yakin tidak sesederhana itu .. 
saat pulang saya bertanya dikasir mengapa mienya
 " kempel " apakah diambil dari freezer sebab 
didekat kasir kebetulan ada freezer mini 
yang menjual mie beku . dijawab " enggak kok .. " .. 
sebagai obat kecewa ,
 saya mampir ke pasar Oro Oro Dowo dan membeli 
pangsit istimewa 13 ribu yang irisan rempeloatinya 
" sak ketapruk " dan panas " mongah mongah "!
 

 
 
namanya pangsit jawa ,
 sudah pasti tak bisa ditandingi dengan 
Gang Jangkrik Soehat , tetapi saya temukan setidaknya
 kejujuran disana bahwa ada perbedaan antara
 yang biasa dan yang istimewa plus 
tidak kempel mienya sehingga mudah dicampur 
dan disantap ! 
 
 
naa .. saya ragu apakah tulisan " sejak 1940 " itu 
masih bisa dipertahankan dan bukan 
sekedar slogan kosong ?
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 15.01.22 )
keterangan foto :
01 . .. kempel ... ?
02 . ... 1940 ? ...
03 . taking order dimeja sebelah saya
04 . daftar menu
05 . atmosfer
06 . ... kempel ? ..
07 . pemanis ( 01 )
08 . pemanis ( 02 )
09 . parkiran terbatas

Tidak ada komentar: