Senin, 03 Januari 2022




.. " Lho .. kok Batu longgarrrrr ..... ? " ..
bukan tanpa alasan kalau pada malam tahun baru 
saya sengaja berkeliling kota Malang dan Batu
 mulai jam 22.00 . selain untuk mengisi blog ini ,
juga penasaran seperti apa sih penetrapan
 aturan prokes yang konon " diperketat " ? 
keluar dari rumah kearah kota mengambil Jalan Gajayana
 terus kearah Veteran . memang masih longgar lalinnya
 nyaris tak ada kemacetan . 


Gajayana sepi karena mayoritas tutup semua toko
 maupun warung2 mahasiswa . di Veteran juga nyaris
 sepi saja dan lalin lancar hingga belokan
 dari Jalan Bandung kearah Ijen .
 lampu lampu jalanan dimatikan rupanya sehingga
 suasana agak gelap .naa .. disepanjang Jalan Ijen hingga
 depan Museum Militer inilah mulai tampak
 " tanda tanda kesiapan nyuyeran " dengan
 banyaknya motor maupun roda 4 yang memarkir
 kendaraaan dan orangnya dikanan kiri jalan Ijen ! 


penjagaan terlihat cukup ketat meskipun
 saya ber tanya tanya " yang dijaga apa ya ,
 sebab yang jelas tidak ada pertanyaan atau penghentian kendaraan untuk cek pedulilindungi  atau apapun "
 bagi kerumunan yang ada disitu .. 
didepan gereja Ijen , penjagaan makin banyak
 seiring dengan bertambahnya kerumunan terutama
 didepan Museum Militer meski tidak ada teriakan teriakan
 seperti pada masa masa sebelum pandemi ..
 jadi suasana seperti " berkerumun tapi senyap " hihihi ..


 saya lanjut kearah Jalan Kawi lurus hingga Alun Alun .
 disini terlihat relatif lebih lengang
 dibanding jalan Ijen tadi dan saya lewat Pecinan
 kearah Kudusan .
 waduhhhh.... sebuah pemandangan " mengerikan " 
karena saya lihat tumpukan sampah yang 
berserakan seolah bekas pasar , 
mulai dari BCA Kudusan hingga akan belok 
kearah Aris Munandar .... lho lho lho ...
 kok bisa ya ?
 

apakah tidak ada inspeksi atau pengawasan yang
 bergilir untuk siang dan malam ? sedih bahwa kota 
Malang saat ini memang secara umum mulai
 terlihat jorok diberbagai bagian kota .. 
saya lanjut arah Embong Brantas hingga Stasiun Kotabaru .
 naaa ... ini betul betul suasana menyambut
 nyuyer dengan melimpahnya para PKL dengan
 berbagai jajanan nya yang dikerumuni para pembelinya
disepanjang  Jalan Trunojoyo ! 
mulai barisan cilok , bakso , kopi , kue kue , soto ,
 nasgor dll dll tumplek bleg ! lalin sedikit macet 
akibat penuhnya pengunjung dan penjual ...


 wow .. jam sudah menunjuk 23 lebih ..
saya lanjutkan dengan putar balik kearah Balai Kota
 yang sepi karena lampu2 jalanan dimatikan 
dan terus kearah Kahuripan melewati La Fayette yang 
malam itu masih buka dan ramai !
 dengan sedikit mengebut karena agak sepi , saya menuju
 arah Soehat . beberapa kedai masih nampak buka dan 
dan berputar balik di pesawat . tetapi ..lho lho lho .. 
tiba tiba jalanan macet cet total , bahkan sesentipun
 tak bisa ! opo to iki ? 


ternyata kemacetan ada didepan Taman Budaya
 yang malam itu full dengan para penjual dan pembeli
 jajajan dan makanan ! waduh .. sempat saya berfikir 
" jangan2 saya nanti kejebak disini hingga 00 ? " .
 dengan merambat akhirnya bisa lepas dari 
kemacetan dan mendekati jembatan depan UB
lalin sudah melonggar tetapi penjagaan disitu
 nampak ketat . 
melihat jam , saya putuskan kearah Batu untuk menengok 
sikon disana . tak ada hambatan hingga mendekati
 arah Pasar kecuali bahwa saya melihat sepanjang jalan
 tadi ada beberapa cafe , resto ataupun kedai yang 
masih buka meski mayoritas sudah tutup .


tetapi mobil mobil rata rata memadati parkiran luardari 
hotel hotel yang ada disepanjang jalan arah Batu . 
jadi dugaan saya " nyuyeran mungkin berlangsung
 didalamnya  tanpa pengawasan ? " . entahlah ..
 mengikuti rekayasa yang diatur kepolisian Batu ,
 saya mendapati bahwa arah Alun Alun Batu memang
 di tutup dan lampu lampu jalanan sebagian besar
 dimatikan atau dikurangi . 
mengambil jalan arah Museum Angkut saya mendapati kerumunan yang makin padat terutama disebuah cafe
 yang nyaris tidak ada tempat duduk tersisa dan
 live musicnya yang lumayan keras dan cafe
 berlantai tiga ini memang ditepi jalan raya sehingga kebisingannya terdengar jelas ! 
saya tak melihat ada petugas disana atau karena jalanan
 gelap maka saya tak bisa dengan jelas melihatnya ?


 sudah makin mendekati jam 00 saat saya melewatinya
 sehingga terkesan bahwa " Batu sengaja 
 dibiarkan / dimanjakan " dan dengan  tertutupnya 
Alun Alun nampaknya warga mencari alternatif untuk berkerumun ! wow ... apakah memang diijinkan
 berkerumun dengan live music hingga 00 bahkan 
mungkin lebih mengingat padatnya
 tamu tamunya ? 
ataukah memang warga Batu diberikan kesempatan
 ber nyuyeran secara bebas dan ditutupnya 
Alun Alun hanyalah sebuah pengalihan perhatian agar 
nampak seolah Batu patuh prokes ?
dengan masih penuh rasa  heran saya melanjutkan
 perjalanan kearah Batu Plaza untuk selanjutnya 
kearah Malang . tetapi karena sudah makin
 mendekati 00 , akhirnya sayapun pada jam 00 
berada ditengah
 perjalanan antara Sate Mesir dan Batu Plaza ! 
dar .. der .. dor .. cukup banyak rumah rumah maupun kerumunan yang melepaskan bunga api keudara
 sehingga sepanjang perjalanan seolah olah bunga api saling sambung menyambung ! 
telah datang 2022 .. 


tentu banyak sekali harapan baru tertitip di 2022
 yang selama 2021 mungkin belum terwujud !
 akankah ... mungkinkah ... dapatkah ... dst dst ...
 semoga 2022 menjadi jawaban dari
 seribu pertanyaan ... aamiin ..
selamat datang 2022 .... !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , diposting pada 03 .01.22 )

Tidak ada komentar: