Selasa, 29 September 2015








.. " Bersahabat Dengan Pesaing " ..

foto jepretan wedding photographer Delia D . Blackburn diatas memang menyentuh . 
pada perkawinan anak perempuannya , sang ayah kandung , Todd Bachman yang sudah bercerai dengan ibu sang anak , menghentikan prosesi pernikahan karena melihat suami baru dari eks istrinya " mojok " menyaksikan Todd mengawal putri kandungnya .
spontan Todd Bachman mendatangi " rival " nya dan menggandengnya untuk ikut serta dalam prosesi anak " mereka " ! seperti kata Todd bahwa 
" tidak ada beda antara kami , ia adalah anak kami " ,
 sebuah ketulusan yang mengesankan .
maka bagaimana dengan pembaca yang mungkin kebetulan pernah mengalami perceraian ? 
ada beberapa pilihan sikap , antara lain :
 01 . mengambil jarak dengan mantan dan pasangan barunya .
02 . sama sekali memutus komunikasi dengan salah 1 atau keduanya .
03 . sesekali , demi kepentingan anak , masih bertemu meskipun tak terlalu sering ataupun secara rutin sesuai kesepakatan .
04 . berteman baik dengan keduanya terutama pasangan baru dari mantan suami / isteri . 
yang manapun pilihannya , pastilah mempunyai alasan tersendiri yang ingin dibenarkan terutama bila perceraian itu disebabkan oleh hadirnya pasangan baru dari suami / isteri kita .
tetapi benarkah permusuhan merupakan pilihan terbaik terutama bila terlanjur memiliki anak anak hasil perkawinan terdahulu ?
 barangkali contoh peristiwa dalam foto diatas dapat
 menginspirasi bahwa 
" Perceraian Ortu Hendaknya Tidak Membebani Anak Anak Secara Psikis Disepanjang Hidupnya dan Seharusnya Berupaya Membantu Anak Anak Menyembuhkan Luka / Trauma nya
 dengan cara 
menjalin pertemanan yang baik dengan mantan dan pasangannya 
betapapun terasa sulit / berat diawalnya " .
 tidaklah fair bahwa perceraian ortu diakhiri dengan permusuhan bahkan dendam karena akan memperparah trauma sang anak akan hakekat sebuah rumah tangga .
 bila hubungan dengan mantan dan pasangan barunya masih terjaga dengan baik demi anak anak  maka seiring dengan waktu anak anakpun akan belajar untuk memiliki 
Jiwa Besar dan Pemaaf sebagai ganti 
dari 
Sikap Pendendam dan Bermusuhan .


perceraian sungguh bukan pilihan , namun bila harus dan terpaksa itu terjadi , ternyata kita masih diberikan pilihan untuk Meringankan Beban Psikis Anak Anak ,
 yaitu Berdamai Dengan Mantan dan Pasangan Barunya !
sulit ?
 mungkin diawalnya dan itu manusiawi .
 namun dengan jiwa besar , yakinlah bahwa uluran tangan persaudaraan akan mampu meruntuhkan dendam dan bahkan 
menumbuhkan rasa kebersamaan dalam membesarkan anak anak keduanya lepas dari siapa yang lebih berhak mengasuhnya pasca perceraian . 
bukankah kita tumbuh untuk menjadi lebih dewasa setiap saat , 
atau memilih tetap menjadi balita ?
( th )
( photos by : Delia D . Blackburn )
sumber , tribun

Sabtu, 26 September 2015







.. " Mina , itu terulang ... " ..

kamis pagi 24 September 2015 waktu setempat , 
kembali Tanah Suci mencatat tragedi Mina untuk yang kesekian kali . 
dalam perjalanan kaki menuju titik titik pelemparan Jumrah sebagai simbol perlawanan terhadap setan , terjadi kembali desakan dan himpitan masa yang mengakibatkan 750 lebih jamaah wafat dan ratusan lainnya terluka , sangat memprihatinkan .
pemandangan baik foto maupun video yang ada dijagad maya , memperlihatkan detik detik musibah dan jenasah jenasah yang bergelimpangan mirip tumpukan ( maaf ) ikan ...,  pedih .
hari hari penyelidikan penyebabnya pastilah memakan waktu , 
sementara para kerabat yang belum mendapat kepastian tentang nasib saudaranya berada dalam kegalauan yang menekan .
 ini bukan yang pertama terjadi , 
namun tercatat sudah yang kesekian kali serta pada tujuan yang sama yakni kearah area
 pelemparan Jumrah . 
siapa penyebab apa ataupun apa penyebab siapa , adalah hal hal yang diharapkan akan dapat memperbaiki sistim jalur pelemparan Jumrah yang dari tahun ke tahun semakin
 meningkat jamaahnya .
 human error ataupun takdir , 
adalah dua hal yang manusia sulit mengelak ketika sebuah musibah itu terjadi dan kita hanya dapat menarik pelajaran berharga daripadanya .
saling menyalahkan tentu bukan jalan keluar , tetapi sebuah Introspeksi untuk Semua Pihak barangkali akan lebih bijak . pemerintah Arab Saudi sebagai host jutaan jamaah setiap tahunnya pastilah juga berkewajiban memenej sesuatunya agar lebih aman dan nyaman , 
sementara dipihak penyelenggara ibadah haji juga berkewajiban mengarahkan para jamaahnya untuk dapat melaksanakan ibadah mereka juga dengan aman dan nyaman . 
dan yang terakhir adalah para jamaah itu sendiri 
hendaknya mematuhi ketentuan yang sudah diatur pihak penyelenggara agar mereka 
( sekali lagi ) aman dan nyaman . 
perwakilan dari ke 3 nya agaknya mendesak untuk bersedia Duduk Bersama serta mencari Solusi Terbaik bagi semua pihak agar keluhan keluhan bisa dapat saling dipecahkan . 
secara fisik para jamaah Indonesia memang lebih kecil atau " ringkih " dibanding jamaah Afrika atau Arab misalnya , maka untuk menghindari benturan benturan fisik keduanya yang 
disaat saat tertentu amat padat  , 
tentulah diperlukan kesadaran semua pihak untuk mematuhi jadwal maupun ketentuan2 lainnya yang telah diatur pihak penyelenggara .
mencari kambing hitam bukan solusinya , 
tetapi marilah berkaca pada masing masing kita ,
 adakah memang kita sudah cukup berdisiplin ?
( th )
( gambar dari google )

Selasa, 22 September 2015






.. " Menggapai cinta MU " ..

selamat menjalankan ibadah puasa Arafah , 
semoga ALLAH mengampuni kita sekalian pada kesempatan yang sangat berharga ini sebagaimana disebutkan oleh para ulama akan keutamaan puasa Arafah yaitu Insya Allah , 
IA akan mengampuni dosa dosa kita selama dua  tahun yakni tahun yang lalu dan tahun yang akan datang serta menjagakan kita sekalian dari dosa selama dua tahun mendatang ,
 amin YRA .
( th ) 
( gambar dari google )

Minggu, 20 September 2015






.. " Kemanusiaan , Kemana Pergimu ? " ..

 kisah para pemohon suaka masih terus berlangsung , 
bahkan dari generasi ke generasi semakin membuat miris dengan berbagai latar belakang budaya , politik dll yang berbeda beda serta berasal dari berbagai belahan dunia . 
sebuah penindasan , baik ideologi , politik , ras , agama , dll dll kesemuanya menyeruak menjadi tragedi kemanusiaan yang pedih . tercabut dari akar kampung halaman dan budaya nya ,
 para pengungsi atau pelarian ini terserak keberbagai penjuru dunia kesebuah tempat yang bahkan antaberantah , tak jarang berakhir dengan 
kematian entah ditengah laut atau sahara yang terik . 
para pakar berdebat di gedung gedung terhormat , mencari solusi yang dapat diterima semua pihak agar nasib para pelarian ini tidak terlunta . 
ironisnya ,
 yang paling keras berteriak kemanusiaan , justru adalah negara yang ternyata paling keras menolak kedatangan para pemohon suaka !
 maka kemanakah wahai selembar badan dan nyawa harus dilarikan agar dapat hidup lebih layak sebagai " seekor " manusia ? hanya segala yang masih bisa menempel di badan yang 
bisa dibawa padahal bocah bocah balita yang ikut dalam pelarian  membutuhkan
 banyak nutrisi , kenyamanan , dll . 
bagaimana kita , para anggota masyarakat biasa atau awam , dapat berbuat sesuatu untuk mereka yang mungkin nun disana di tempat tempat penampungan sementara maupun yang masih dalam perjalanan ditengah laut ataupun hutan atau sahara ? 
dapatkah kita melakukan sesuatu yang kecil namun ketika terkumpul dengan yang lain itu menjadi sesuatu yang penuh arti dan besar yang itu tak selalu identik dengan duit ? 
alasan apapun yang mendorong mereka lari dari penguasanya adalah berinti pada Rasa Tertindas , dan dapatkah kita sedikit berbagi untuk meringankannya ? 
mungkin saja kita sudah membagi Doa ataupun Dana lewat komunitas2 tertentu , cukupkah itu ? andai hal yang sama menimpa kita , 
mungkin saja kita tidak setabah mereka , maka mengapa kita masih berdiam diri ?
( th )
( gambar dari Sergey Ponomare , New York Times / Tribunlampung.co.id )

Sabtu, 19 September 2015







" Aku ( ingin ) terlihat 30 tahun lebih muda "

seorang teman bertemu secara tidak sengaja disebuah toko buku , saat saya memburu sebuah novel yang sulit ditemukan saking larisnya . 
" lho , apa kabar ? " , kami bersalaman erat saking lamanya tidak ketemu meski satu kota . perburuan novel saya terhenti ,
 dan jadilah di rak buku khusus novel novel Indonesia itu kami jadikan tempat ngobrol
meski tanpa ngopi hehehe ..
untung saja musik diruangan itu lumayan volumenya sehingga obrolan
 tidak mengganggu yang lain .
 tidak ada yang terlalu berubah pada teman yang satu ini menurut penglihatan saya , 
kecuali " perubahan kecil " yakni tubuhnya yang makin subur alias tambun dan naaa , ini yang menarik, pada pertemuan terakhir sekitar setahun yang lalu rambutnya 
sudah byurrrrr beruban tapi sore itu saya surprise sebab rambutnya justru
menjadi kecoklatan dan nyaris agak blond ... ! 
saya merasa perlu mengeluarkan pujian kecil ( yang sesungguhnya tidak jujur ) 
" waa, tambah muda 30 tahun ya dan tambah kliatan nge boss nih ... " , kami tertawa bersama
meski akhirnya harus mulai saya " cemas " kan yaitu  kekhawatirannya akan penolakan dari
 keluarga sang pacar karena perbedaan tajam usia mereka .
 .. " iya , ini kan gara gara pacar saya yang sekarang ini seusia anak saya ,
jadi saya sedikit menyesuaikan supaya tak terlihat seperti eyang dan cucunya " ha ha ha kami tertawa lagi bahkan agak keras .. 
( oya teman ini adalah seorang duda dengan 3 anaknya yang sudah dewasa dan menikah )
saya suka kejujurannya meskipun dalam hati merasa " iba " karena ada ketidak selarasan antara warna gelap rambutnya dan wajahnya yang memang sudah mulai 
berkerut dan berlemak disana sini .. 


 tetapi saya tak hendak melukainya, jadi saya memang memilih memuji saja dengan tambahan begini " naa gitu seharusnya , jiwa muda , pacar muda , dan yang lebih penting adalah Spirit Muda nya supaya kalian tidak ada gap dalam segala hal " , dia mengangguk menyetujui , 
sayapun ( diam diam ) bersyukur telah memilih pujian yang sebenarnya tidak  jujur ini , tapi apa boleh buat demi sebuah keharmonisan pertemanan .. 
masih dengan semangat yang sama , teman ini lalu berkisah tentang dating2nya dan 
( naa .. disini menurut saya permasalahannya ) begini katanya :
" memang saya upayakan supaya tampilan saya lebih akseptabel ditengah mereka , 
termasuk nge cat rambut dan berpakaian lebih rapih serta mengurangi sikap sikap saya yang 
selama ini dianggap mereka mungkin
 agak urak an ini , tetapi ngga tau lah , mungkin saya terlalu tinggi berharap ? " ... 
saya makin iba saja mendengarnya .
dan tiba tiba saja saya teringat  beberapa selebriti dunia yang hingga usia lanjut ternyata masih dipuja dan disukai meski wajahnya penuh kerut dan kepalanya bahkan botak .
 mereka justru terlihat makin kharismatik  karena kejujurannya pada usianya alias 
Tidak Berupaya Memudakan Usia dengan 
men cat rambut , memakai fashion anak remaja dll yang konyol !
 Antonio Banderas , Kenny Rogers dan Sean Connery adalah sedikit dari sekian banyak pesohor yang tetap menjadi Diri Sendiri diusia senjanya tanpa
berpura pura menjadi 30 tahun lebih muda  padahal mereka memiliki  puluhan juta fans namun tidak pernah takut kehilangan pamor .
 uban atau bahkan kepala botak yang mereka harus lalui diusia senja , justru membuat tampilan mereka terlihat matang dan kaya pengalaman hidup , yang menurut saya itu justru " sexy " ! 
mereka tidak lagi meledak ledak seperti sekian dekade lewat ,
 namun dalam ketenangannya itu mereka menyimpan daya tarik luar biasa karena
 ada Wisdom disana ! 
sulit bagi saya untuk mengurainya pada teman tadi mengenai pribadi2 hebat para pesohor ini karena teman tadi  tampak terdengar sangat  menggebu dalam kencan kencannya yang disertai
tampilan tampilan semu bahkan palsu demi sebuah Penerimaan Diri  !
sebuah krisis Kepercayaan Diri mungkin sedang dialaminya tetapi sedemikian sulitkah untuk 
  menjadi Diri Sendiri ?


bukankah menjadi diri sendiri akan membuatnya  terbebas dari beban ?
diakhir obrolan yang " mengibakan " itu saya hanya menitip pesan kecil 
" oya , maaf kalo aku suka males ber komen di FB mu sebab jarang banget aku buka2 FB , sekarang  lebih sering WA an aja dengan anak2ku dan temen2 deket , 
tapi kalo kamu iseng2 pengen tau kabarku mungkin lebih banyak aku tulis2 di blog "
 ( " sumpah " , harapanku memang supaya dia bisa temukan tulisan ini dan merenungkannya sebab jujur aku sangat tidak tega menyampaikannya secara langsung ...  )
( th )
 ( gambar2 dari google )
01 . sean connery
02 . kenny rogers
03 . antonio banderas

Jumat, 11 September 2015






.. " Tragedi Masjidil Haram " ..

11 September 2015 mencatat sebuah tragedi di tanah suci ,
 saat jutaan para jemaah dari berbagai penjuru dunia sedang khusu' mempersiapkan ibadah sholat Maghrib di Masjidil Haram , Mekah . sebuah alat berat yang berada di lantai atas jatuh 
akibat derasnya hujan dan angin saat itu dan menimpa para jamaah  yang mengakibatkan sekitar 107 jamaah tewas serta ratusan  lainnya luka luka.
 sesungguhnya , 
semuanya terjadi hanya dengan kehendakNYA , 
maka tiada lain yang mampu kita kerjakan hanyalah berdoa dan mendoakan yang tertimpa musibah . jalan kematian adalah rahasiaNYA  begitupun  cara kematian adalah hakNYA ,
sebagaimana dalam surah 
Al Kahfi ayat 44 
" Hunalikal walayatu lillahil haqq ( i ) , huwa khairun sawabaw wa khairun 'uqba ( n ) "
 yang artinya 
" Disana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Haq .
Dia adalah sebaik baik Pemberi Pahala 
dan 
sebaik baik Pemberi Balasan "
( th )  

catatan kecil buat dr. F yang sedang berada di RS tempat para korban :
" keberadaanmu disaat musibah adalah juga kehendakNYA , 
dan uluran tanganmu disaat yang sangat dibutuhkan semoga mengalirkan curahan pahalaNYA . anakku , 
tanganmu yang berlumur darah para korban adalah sewangi pahalaNYA,
 amin ... jaga kesehatan baik2 selama ditanah suci " 
( th )

catatan lain :
pada saat ini , 17 September 2015 , Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan pemberitahuan tentang pemberian santunan bagi para korban crane dan keluarganya , baik korban yang wafat ,
tidak wafat namun cacat seumur hidup , yang masih dirawat di RS ,
 maupun yang terpaksa harus menunda pelaksanaan hajinya tahun depan dll . 
adapun nominalnya juga telah diberitahukan , sebagi contoh bagi korban yang wafat maka diberikan santunan sebesar sekitar 3,8 milyar rupiah plus dua anggota keluarganya dapat melaksanakan ibadah haji pada tahun depan dst dst .
 demikian , sungguh Allah Maha Pemurah.
( th )