Jumat, 24 Januari 2020

Serial Menutup Akhir Tahun 2019
 Dengan Catatan Padat 
( 16 )
.. " Malam Tahun Baru
2019/2020 Yang Nyenyet .. " ..

dari serial ( 01 ) sampai dengan ( 16 ) ini ,
 semuanya ada dalam bulan Desember kejadiannya .
 jadi rata rata dua hari sekali saya kesana kesini 
untuk berbagai undangan , acara maupun 
" keluyuran " saya sendiri , 
betul2 Desember yang padat .. mengapa ? 
karena di sela2 tanggal yang " nampak kosong "
 / tidak ada acara atau undangan , 
sebetulnya saya justru lebih sibuk dengan kegiatan
 rutin di masjid Al Gazali yang hitungannya
 seminggu dua kali mengikuti PPTQ 
( Program Pelatihan Terjemah Quran ) .
hari Rabo adalah hari kelompok belajar ,
 dan hari jumat nya bersama ustaz untuk memeriksa 
PR dan pengajiannya . 
masih belum bergerak dari Juz 8/ delapan dalam 
3/tiga tahun ini , padahal keseluruhan Al Quran 
ada 30 Juz ! maka sebetulnya " tiada hari "
 tanpa kegiatan , tetapi justru itulah yang saya syukuri .
 sebab ada sebagian dari angkatan saya
 yang lebih banyak " trenguk tenguk " dirumah
 bahkan didepan TV seharian sebagai
penghobi sinetron dll !
 sebuah hal yang mustahil bagi saya !
naaa ... ketika akhirnya kalender menunjuk
 31 Desember 2019 , saya yang sejak semula memang
 tidak punya rencana khusus untuk
 bermalam tahun baru , maka secara spontan 
saya mengajak beberapa teman untuk sekedar
 " melihat lihat atmosfer " New Year Eve 
untuk bahan blog ini . 
diluar dugaan , ini mendapat sambutan antusias
 " ayoooo .... " ... maka kami ber 4 
malam tahun baru yl mencoba menjadi
" reporter "dengan mengelilingi kota Malang 
sampai dengan Batu . tapi satu diantara kami
 harus turun di Rumah Sakit sebelum jam 00
 untuk menjaga ibundanya . 
tersisa 3 orang , kami lanjutkan perjalanan kearah
 Batu hingga Alun Alun Batu dan 
balik lagi arah Malang . 
tanpa direncana , di area Soehat Malang , kami menjalani
 jam 00 dengan sedikit atraksi kembang api 
yang hanya berlangsung sebentar ..
route lengkap kami adalah :
 Bukit Hijau - MT Haryono - Betek - Ijen - Kawi 
 ( berhenti untuk makan bakso GUN di Kawi ) 
lalu lanjut ke Dieng - balik kearah kota sampai
 Alun Alun - Balai Kota - Stasiun - Celaket - 
Oro Oro Dowo - Ijen - Veteran - Gajayana -
 Dinoyo - sampai dengan Alun Alun Batu 
- balik lagi arah Malang - dan berhenti
 di Soehat pada jam 00 . 
selanjutnya kami ke McD di dekat Watu Gong
 untuk membungkus beberapa menu guna 
dimakan dirumah saya . 
sekitar jam 12.45 kami tiba dirumah dan 
ngobrol sambil makan menu McD .
kesan kami ber 3 adalah sama : 
Malam Tahun Baru ini di Malang dan Batu adalah
super tenang , sepi , minus Konvoi dan Merconan
yang biasanya memekakkan telinga .
 sungguh kami cukup surprise bahwa jalanan
 di mana mana lengang dan sama sekali 
tidak nampak gerombolan untuk konvoi atau
 terompetan atau merconan yang dulunya
menjadi tradisi !
tidak heran bahwa route diatas bisa kami selesaikan 
kurang dari 1,5 jam karena jalanan sama sekali
 tidak ada kemacetan. 
memang cafe2 apalagi yang ada disepanjang
 Malang - Batu padat pengunjung tetapi 
menjelang jam 00 justru sudah tutup ! 
hanya hotel hotel yang terlihat ramai yang bisa kita
 lihat dari mobil2 yang parkir
 dihalaman halaman hotel . 
 ada beberapa kemungkinan yaitu :
 makin banyaknya ceramah2 di Masjid yang
 menghimbau agar Malam Tahun Baru lebih pas untuk
 dipakai beribadah baik di masjid2 maupun 
rumah daripada membuat kebisingan di jalan jalan . 
juga bagi umat muslim , tahun baru umumnya 
lebih dirayakan pada 1 Muharram  ,
 sehingga nampak makin sedikit umat muslim yang
 ikut ber tahun baru mengikuti
 kalender Masehi .
sungguh pergantian tahun kali ini terasa Nyenyet 
( lengang atau sepi ) .  
apakah benar karena ini atau ada alasan2 lainnya ? 
( wahh .. saya harus melakukan survey tentang
 hal ini dengan lebih teliti )
demikian catatan kecil saya tentang 
Malam tahun baru 19/20 , 
dan semoga tahun 2020 lebih banyak membawa 
kebaikan dan hal2 positip bagi kita semua 
karena disetiap perubahan atau hal baru selalu 
ada harapan ... 
aamiin....
( Writing & Photos by Titiek Hariati , December 31 , 2019 )
keterangan foto : 
01 . saya jepret temen2 tahun baruan ini 
dirumah saya saat sudah lewat jam 00 
dan siap siap buka bungkusan McD
karena cuma McD yang 
masih buka sampai jam 2 malam ..  
02 . mereka ngobrol2 dan saya yang jeprat jepret




 

Kamis, 23 Januari 2020

Serial Menutup Akhir Tahun 2019 
Dengan Catatan Padat 
( 15 )
.. "  House For Sale  " .. 
memang tidak mudah meninggalkan sesuatu
 yang sudah terlanjur membuat nyaman atau kerasan .
 demikian juga dengan rumah .
 dengan angan angan kepingin menikmati 
Week End Home untuk pergantian suasana ,
 maka sekian tahun lewat angan angan ini
( alhamdulillah ) bisa terwujud setelah 
berburu area disekitar Malang . 
 selain letaknya yang tidak jauh dari
 rumah pertama , area ini juga memiliki view cantik 
yang saat itu masih perawan disana sininya .
 week end menjadi sebuah rutinitas jogging
 yang tidak tanggung tanggung yakni
 melewati jalan2 tikus hingga menembus ke
taman rekreasi Sengkaling .

perumahan Graha Dewata , itulah lokasinya . 
sebuah kawasan bertema Bali sehingga disetiap
sudutnya banyak ditemukan patung2 Bali 
dan ditengah tamannya ada miniatur
 dari Garuda Wisnu Kencana yang megah itu . 
udaranya yang bersih dan jauh dari kebisingan
 kota adalah daya tarik utamanya .
 beberapa tahun pulang pergi antara 
rumah " kota " dan " desa " ini telah menciptakan
 keakraban dengan para tetangga di GD sehingga
 terkadang saya bahkan lebih mengutamakan
 acara2 pertetanggaan di GD daripada 
di Bukit Hijau .

 rute jogging adalah 
jalan tikus melewati kebun jeruk , tebu , ubi dll 
sehingga lebih mirip sebuah petualangan kecil 
karena harus menerobos bermacam 
ladang dan kebun serta pemandangan gunung 
yang cantik .. !
 kebetulan rumah di GD itu memiliki dua sisi , 
sisi depan adalah berhadapan dengan 
rumah tetangga , sisi belakang adalah
Taman Mini
Garuda Wisnu Kencana . 
kenyamanan ini memang tidak berlangsung hingga
sekarang karena merebaknya isu bahwa 
pihak developer bermasalah dengan pihak bank .
 maka sebuah keputusan yang cepat dan berat 
saat itu harus segera diambil : 
House for Sale ( ini bukan judul lagu lho ! ) .
 keputusan yang terkesan tergesa ini bagaimanapun
ternyata dibelakang hari mempunyai dua sisi :
 sisi positip : 
adalah bahwa sang developer memang akhirnya
 berurusan dengan yang berwajib 
dan banyak rumah2 di GD yang saat itu belum
 memegang sertifikat menjadi bermasalah .
 saya termasuk beruntung karena sudah 
ber SHM berkat " kengototan " saya menghadapi 
developer yang kala itu mulai terasa
 " mbulet dan ruwet " !
 sisi negatip :
bahwa penjualan rumah tersebut adalah
 sebuah ketergesaan karena ternyata  dibelakang
 hari ada manajemen baru yang
 " menyelamatkan " Graha Dewata yang kolaps
 dan saat ini GD terlihat sudah kembali sehat .
 maka bila pada tanggal 18 Desember 2019 yl ,
entah karena apa tiba tiba saya 
merasa rindu dengan atmosfer GD dan saya
 habiskan waktu disana beberapa jam , 
adalah bukan untuk menyesalinya tetapi untuk 
melihat apa saja perubahan yang ada sejak
 saya tinggalkan sekian tahun lamanya .
( yang mengharukan adalah bahwa beberapa
 tetangga dan petugas keamanan 
ternyata masih ingat pada saya siang itu )
ditangan manajemen yang baru , 
GD nampak lebih teratur dan bersih dan 
sayapun menengok sejenak ex rumah week end itu 
dan jeprat jepret disekitarnya . 
pernahkah pembaca memiliki kerinduan 
yang sejenis ini ? kalau pernah , 
mungkin tulisan ini bukan asing sebab sesungguhnya
 sebuah rumah adalah tempat kita berbagi jiwa ,
 bukan sekedar menaruh badan untuk istirahat . 
tetapi apakah saya masih berkeinginan 
untuk kembali menikmati kembali setiap
 akhir pekan disitu dan setiap malam 
dapat menikmati cantiknya 
kota Malang dari ketinggian ?

 saya lihat disekitar area itu telah tumbuh subur 
berbagai kedai , warung , cafe , toko , 
perumahan2 baru dll . 
sebut saja ada cafe Bukit Delight , Green Barn ,
 Kopi Pete , dll yang seabreg dan Mie Kober juga
 sudah setengah jadi kerangka bangunannya .
yang jelas sudah jauh lebih ramai daripada dulu .
 waktu membawa perubahan , 
perlahan namun pasti ketenangan itu akan 
terus berkurang .
maka sungguh  tidak ada jawaban untuk
 pertanyaan diatas ...
( Writing & Photos by Titiek Hariati ,
 December 18th , 2019 )
keterangan foto :
01 . saya dan miniatur GWK di GD
02 . miniatur GWK yang cantik , 
dulu rumah saya hanya 
berjarak 20 meter dari patung ini
03 . view senja yang cantik dari ketinggian GD
04 . lagi , saya dan miniatur GWK ..



Rabu, 22 Januari 2020



Serial Menutup Akhir Tahun 2019 
Dengan Catatan Padat 
( 14 )
.. " Ketika Paituners Berkumpul " ..
sekian belas tahun yang lalu ,
 angkatan saya semasa SMA merunding soal nama
 angkatan kita supaya masing masing angkatan 
punya nama khas yang lebih mudah diingat .
 nama nama keren muncul , 
tetapi saya malah sangat fokus pada
 satu nama " khas " jaman kita sekolah dulu
 yaitu " PAITUN GUNDUL " !
 siapa yang tidak kenal " tokoh " yang satu ini
 pada jamannya ? yang mengaku Arema pasti 
kenal yaitu seorang wanita yang plontos rambutnya
 dan karena hidup bergelandangan maka
 orang lebih mudah memberinya cap 
sebagai tidak waras !
( padahal seringkali yang lebih tidak waras
 adalah penjabat2 tinggi yang terhormat 
tetapi masih korup karena kurang waras dalam
 mensyukuri hidup dan karuniaNYA ! ) .
naa .. si Paitun ini seringkali digoda anak2 kecil
 karena kebiasaannya kesana kemari 
menggendong anak kucing serta kehamilannya
 yang ber ulang2 tanpa tahu 
siapa yang menghamili , sungguh sebuah tragedi 
pada jamannya . 
 mengingat ini , sayapun usul agar angkatan
 kita diberi nama " Paitun Lundug " saja sebab itu 
lebih khas daripada sederet nama keren yang
 tidak ada sejarahnya !
 sekaligus saya mendisainkan kaosnya dengan
 siluet kucing kuning diatas kaos hitam !
 tak dinyana semua setuju dan jadilah sejak itu
 kami adalah 
" para paitun paitun gundul ! " 
atau dalam bahasa Jawanya " Paituners "
 yang secara harafiah ada benarnya sebab
 sebagian dari kami ternyata sudah mulai gundul 
rambutnya termakan usia hehehe ...
 belasan tahun kami rutin reunian , 
termasuk yang tanggal 01 Desember 2019 yl .
 seperti biasa , sambutan , doa dan makan2 dan 
tentu saja selalu ada saat hepi2 ...
 jangan tanya tentang lagu2nya ,
 hampir tiap kumpul2 Tidak Banyak Kemajuan ,
 bahkan ada yang selalu berlangganan
 dengan lagu yang sama berbelas tahun hehehe ..
 maklum, untuk menghafal lagu lain konon 
sudah males plus faktor U alias pikun .. !
 dan kalau disodori buku teks lagu alasannya 
" nggak kliatan , harus pake kacamata " .. 
oalaaa .. 
apalagi disodori teks lewat HP layar sentuh ,
 dijawab serentak dan seragam yaitu 
" wes kapok, durung mari nyanyi wes ilang teks e ,
 nggarahi tambah bingung ... " hihihi ...
 tapi yang lucu2 ini justru yang bikin hepi,
 sebab penyanyi tak diperlukan yang merdu,
 yang penting bisa bikin yang hadir 
sakit perut cekikikan ... 
demikian pertemuan selalu berakhir dengan berat hati 
mengingat tidak adanya kejelasan tentang
 Kapan Bisa Bertemu Lagi .. 
sebagian besar dari kami sudah kembali 
menghadap penciptanya, sehingga tiap pertemuan
 hampir selalu ada pengurangan
 jumlah anggotanya ..
oya , apakah tanggal 02 . 02 . 20 nanti 
para Paituners juga bisa lengkap hadir dengan 
saya sebagai hostnya? 
inipun masih menyisakan tanda tanya ....
( Writing & Photos by Titiek Hariati , December 1st , 2019 ) 
keterangan foto : 
01 . kalau kumpul2 begini , lupa waktu lupa lapar ..
02 . merdu tidak penting , yang penting hepiii..
03 . ini yang di tunggu2 tiap reunian , 
sebab antara yang nyanyi dan yang ngiringi 
tidak pernah pas hehehe .. 
04 . kaos dengan kucing kuning
 dan Paitun Lundug
 yang menjadi ciri khas angkatan kami