Sabtu, 28 Oktober 2017







 .. " Camilo , Buku Gambar Ditengah Kebon Jati " ..

disepanjang jalan antara Joyo Grand dan Malang TV
 atau Joyo Agung ,Dinoyo Malang , 
telah menjelma menjadi area wisata kuliner . 
sekian tahun yl ketika saya tiap hari masih melewati area ini karena 
saya sering mencari inspirasi tulisan disebuah
rumah mungil di Graha Dewata , area ini masih dipadati oleh 
kebun , ladang , bahkan sebagian masih berbentuk hutan mini . 
diatas jam 20 kalau saya melewatinya terutama 
diarea pemakamannya , seringkali saya harus sedikit ngebut 
sebab kegelapan diarea ini membuat perasaan kurang nyaman . 
 pemandangan saat ini sangatlah kontras . 
selain munculnya komplek2 perumahan baru , juga ruko ruko 
dan yang terakhir adalah menjamurnya warung , kedai , cafe dan kos2an .
 saya tidak lagi merasa " serem " melewatinya pada jam berapapun , 
sebab cafe cafe yang ada disitu justru semakin ramai pada malam hari . 
panorama yang ada disamping atau dibelakang atau
 didepan cafe cafe itu memang cukup menjual ,
sehingga tidak heran bila pengunjung betah berlama lama.
 tercatat lebih dari 10 tempat hangout yang tersedia disepanjang
 jalannya , dan saya kali ini ingin mengajak pembaca mengintip
 salah satu cafe yang ada disitu .
CAMILO namanya . sekitar setahun yl berdiri ditengah sebuah 
kebun pohon jati yang cukup lebat . ini menjadikannya unik
 karena menikmati kebersamaan ditengahnya membuat sense tersendiri .
 apalagi pada malam hari ketika lampu lampu hiasnya dinyalakan ,
 maka perpaduan pohon pohon dan cahaya lampu pastilah memikat .
 bukan itu saja . kesan pertama melihat cafe ini dari luar adalah
 " sebuah dunia anak anak yang penuh warna " ! 
 bak masuk kedalam sebuah buku gambar ,
konsep cafe ini agaknya memang menawarkan Warna Warni yang
mungkin sebagai pengganti panorama yang kebetulan tidak dimilikinya
 sebagaimana cafe cafe yang ada diseberangnya yang 
menghadap langsung ke gunung . 
dinding dan furniture plus interiornya serba penuh warna , 
dan hiasan2nya terlihat " naif " mengingatkan pada acara acara 
perpisahan di sekolah2 . tetapi ini memang pilihannya.
menu menu yang ditawarkan ternyata cukup beragam mulai lokal
 hingga internasional . catat misalnya ada sekitar 5 macam
 nasi goreng , lalu juga ada bermacam Pizza , Sandwich , Noodle ,
 Beefsteak , Sup dan Ricebowl dll .
 
menu termahal adalah Kungfu Chicken plus nasi yaitu ayam utuh 
yang dimasak secara khas dan bisa dinikmati untuk beberapa orang
 dengan tarif 90 ribu . adapun menu termurah adalah 15 ribu .
yang hobi ngopi disini juga punya pilihan lebar dengan berbagai
cara penyajian yang kekinian .biji kopi dari berbagai provinsi ditanah air dapat dinikmati , 
mulai kopi tubruk hingga penyajian modern ala barista .
  atmosfernya lumayan nyaman untuk kebersamaan dengan keluarga
 atau kolega ataupun hanya sekedar ngopi sendiri disore hari . 
saya datang menjelang sore , sekitar jam 14'30 sehingga perut saya tidak lagi 
berniat untuk " makanan berat " dan sengaja saya hanya ingin menjajal
 atmosfer disitu sambil menikmati Coklat panas dan Garlic Bread with Beef .
6'5 untuk atmosfer . rasa menu , cara penyajian , layanan plus harganya .
 mungkin kali lain saya akan datang pada jam makan untuk
mencicipi sup buntutnya !
naa .. pecinta alam terutama hutan , silahkan mencoba tempat
 yang satu ini secepatnya .... !
( Titiek Hariati )
( Writing & Photos by : Titiek Hariati )

01 . garlic bread with beef
02 . Camilo , Raya Joyo Agung , Dinoyo Malang
03 . buat pecinta spaghetti
04 . ayam sambal hitam ?
05 . capuccino
06 . ditengah kebun pohon jati
07 . coklat panas
08 . suka pizza ?
09 . kopi dari berbagai provinsi
10 . tampak luar bak buku gambar
11 . rice bowl menus
12 . warna warni
13 . suka pancake ? 
14 . bermacam cara penyeduan kopi

































Jumat, 27 Oktober 2017






 .. " Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie "
( kelahiran jabang bayi Sumpah Pemuda )
 kalimat Londo tersebut dibisikkan Moehammad Yamin kepada
 Soegondo menjelang akhir kongres Pemuda II di Batavia sambil 
menyerahkan " orek2an " kertas yang lalu dibaca dan
 di acc Soegondo sebagai Ketua Kongres . 
dan pada detik detik penutupan Kongres itulah Moehammad Yamin 
 menjlentrehkan " orek2an " nya tadi yang inti nya adalah : 
pertama : 
Kami poetra poetri Indonesia mengakoe bertumpah darah jang satoe , 
tanah Indonesia .
kedoea : 
Kami poetra poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe , 
bangsa Indonesia .
ketiga : 
Kami poetra poetri Indonesia mendjoenjoeng bahasa persatoean ,
 bahasa Indonesia .
( tertulis dalam ejaan Van Ophuysen )
Kongres Pemuda ke II saat itu dilaksanakan tanggal
 27-28 Oktober 1928 di Batavia dan dihadiri oleh wakil wakil atau
 utusan2 pemuda dari segenap penjuru tanah air . 
 kesimpulan yang dihasilkan kongres ini sangat amat penting karena
 ini merupakan kristalisasi dari sebuah cita cita dan semangat
 untuk membentuk sebuah negara Indonesia yang
 merdeka dan berdaulat !
 dan 3 butir penting diatas adalah hasil penting kongres sebagai 
pemersatu dan penyeragaman cita cita para pemuda yang memiliki
 aneka ragam latar belakang budaya .
dijaman dimana belum ada teknologi canggih seperti saat ini
 maka konggres yang sukses menghimpun pemuda2 dari segenap 
penjuru tanah air adalah sesuatu yang luar biasa . 
tidak hanya masalah jarak , waktu dan biaya , tetapi juga 
semangat yang mereka miliki saat itu sangatlah fenomenal dan 
bahkan untuk ukuran saat ini .
mereka rata rata adalah kaum muda yang berpendidikan serta
 berkesadaran untuk melepaskan Indonesia dari kungkungan kolonialisme , 
sungguh kita sekalian harus berterimakasih karenanya !
 pemikiran 2 elit dan besar yang mereka miliki tidaklah untuk 
kepentingan pribadi tetapi mereka alirkan secara bersamaan kedalam
 sungai cita cita yang bermuara di kedaulatan Indonesia !
marilah hari ini , 28 Oktober 2017 , 89 tahun setelahnya ,
kita hadirkan Rasa Malu Pada Diri Sendiri ,
 ketika kita sadar bahwa apa yang selama ini kita perjuangkan barangkali
 tidak secuil untuk kepentingan yang besar yaitu
bangsa dan negara Indonesia, 
tetapi lebih pada kepentingan pemenuhan kebutuhan pribadi. 
kemerdekaan ini lebih diisi dengan mengejar kebutuhan materiil dan 
" standar hidup layak bahkan diatas rata rata " semata hanya untuk mengundang sebuah kekaguman yang artifisial .
 kalau dulu dijaman perjuangan , 
penjara penjara dipadati para pejuang kita yang memberontak 
pada penjajah , saat ini penjara penjara dipenuhi oleh pejuang pejuang materi yang tidak pernah mengenal kata puas .
89 tahun setelah Sumpah Pemuda diikrarkan untuk pertama kali , 
rasanya sumpah itu telah berganti bunyi menjadi :
" Satu Kepentingan , Satu Pengertian , dan Satu Pembagian Angpao " !
miris , menyedihkan ..
maka kepada siapa nasib negeri ini tertimpakan kalau bukan pada 
para remaja dan pemuda kita ? benarkah mereka juga 
memiliki spirit sebagaimana pendahulu2nya meski
 mereka mempunyai visi berbeda ?
visinya mungkin adalah  mensejajarkan Indonesia dengan 
negara negara maju melalui temuan temuan yang kreatif inovatif 
dan dapat menyumbangkannya untuk peradaban dunia yang lebih baik ?
 abad gadget telah menguasai segenap sendi kehidupan terutama
 para remaja dan pemuda kita , dengan segala
 konsekwensi positip negatip nya .
 kemudahan disegala bidang dan urusan telah terhidang didepan mata
 dan tidak ada lagi kesulitan sebagaimana yang dihadapi pemuda2
 kita ditahun 1928 yang bahkan telponpun tidak selalu ada .
harapan yang tertumpah dipundak pemuda2 kita saat ini 
bukan lagi memperjuangkan kemerdekaan , 
tetapi memperjuangkan Keutuhan Persatuan dan Kesatuan Indonesia
 plus cita cita membawa Indonesia ketataran yang lebih maju
 dan disegani dibidang Teknologi , Science dan Seni Budaya 
dengan landasan akhlaq mulia agar Indonesia tidak lagi tercantum
 sebagai negara dengan tingkat korupsi terbesar kesekian dunia !
dengan dukungan teknologi saat ini ,
 dimanakah sulitnya pemuda2 kita membuat Konggres
sebagaimana pendahulu2nya ? konggres yang akan menghimpun
 keberagaman dalam sebuah kesatuan cita cita dan hasrat 
untuk melenyapkan berbagai isu isu
seperti SARA , Saracen , pesta2 narkoba dan
miras yang memabukkan , pornografi ,
  tawuran dan pengeroyokan , pembullyan , perkosaan oleh remaja dll .
 wahai anak anak ku , semoga harapan ini tidak terlalu berlebihan, 
sebab semua isu isu tadi sesungguhnya tidak pernah
diteladankan oleh  pendahulu2mu ..  
selamat berjuang !
( Titiek Hariati ) 
 ( photos taken from google )

01 . gedung konggres 1928
02 . salah satu utusan daerah dalam konggres
03 . tokoh tokoh pemuda ( 01 )
04 . tokoh tokoh pemuda ( 02 )
05 . Mohammad Yamin
06 . Soegondo
07 . pemuda peserta konggres
08 . suasana konggres ( museum  )
09 . teks asli dalam konggres
10 . Indonesia , Beragam Tapi Satu .








 







 .. " Menyapa Soekarno di Bima Shakti " ..
dalam kisah kisahnya , Presiden I kita , Soekarno , ketika menyongsong event2 penting
 pidato2nya menjadi tonggak tonggak sejarah bangsa yang berpengaruh besar ,
 ia hampir selalu " menyepi " ketempat tempat tenang untuk mencari inspirasi .
 catat diantaranya , Istana Bogor , Istana Tapaksiring Bali dll .
 ada satu lagi yang juga mencatat kehadiran Soekarno selama beberapa waktu disana ,
 yaitu villa atau wisma Bima Shakti atau aslinya disebut Villa Brandarice
yang ada dikawasan Taman Rekreasi Selecta , Batu , Malang , Jatim.
pada jaman pendudukan Jepang 1942 ,
 Soekarno dan beberapa tokoh lain berada di villa ini untuk selama 15 hari .
 kemudian pada sekitar tahun 1956 Dwi Tunggal Soekarno Hatta kembali 
berada di villa ini untuk menghadiri konferensi KNIP saat itu . 
 beberapa pemikiran pentingnya lahir ditempat ini dan
 Indonesia mencatat berbagai kristal pemikiran besar mereka  yang lebih populer
dikelak kemudian sebagai " Ajaran Ajaran Bung Karno" ataupun 
Bung Hatta yang terkenal dengan ajaran " Ekonomi Kerakyatan " nya ! 
maka ketika saya sudah berada dikawasan Selecta , Batu , Malang ,
 saya pun tak ingin melewatkan kesempatan menelusuri jejak kedua bapak bangsa
 yang kharismatik ini dengan secara khusus mencari villa Bima Sakti .
 hanya berjarak beberapa puluh meter dari gerbang masuk taman rekreasi Selecta ,
 villa Bima Shakti tampak berdiri kokoh dan gagah diatas sebuah
 bukit kecil atau tepatnya tanah tinggi disebuah tikungan yang bertebing tinggi .
 saya masuk lewat jalan setapak yang menanjak dan 
dengan diantar seorang staf villa Bima Shakti , saya diajak berkeliling dan 
secara khusus kekamar dimana Soekarno pernah tinggal 
beberapa waktu dan beberapa kali .
kamar no 47 adalah tempat dimana Soekarno ( mungkin ) melakukan 
perenungan bagi naskah pidato2nya yang terkenal itu ,
 dimana saya bisa melihat pemandangan indah dari arah cendela dan terasnya
 seolah saya sedang akan mewawancarai Soekarno secara imajiner .
( S/ saya ) : Bung , apakah yang sedang terpikirkan oleh Bung ditempat 
sesunyi dan seindah ini menjelang kemunculan Bung didepan rakyat Bung 
terutama generasi muda atau para pemudanya ? 
( B / Bung ) : saya hanya ingin pemuda pemuda kita bangkit dan bersatu padu
 membangun sebuah Indonesia yang baru , berdaulat , bermartabat serta
 membebaskan diri dari kebodohan dan keterbelakangan agar 
Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa bangsa maju lainnya didunia !
( S ) : apakah Bung cukup optimis dengan masa depan para pemuda kita ?
( B ) : sangat optimis ! 
mereka adalah pewaris nilai nilai luhur sebuah bangsa yang besar dan 
nilai nilai ini justru tidak dimiliki oleh bangsa bangsa dari negara negara maju 
yang hanya mementingkan kecerdasan otak tanpa kecerdasan iman dan spiritual .
 saya sangat optimis!
( S ) : Bung .... ( tiba tiba saya ditepuk bahu oleh kerabat yang tadi bersama sama saya
 dan seluruh wawancara imajiner saya menjadi berantakan ... )
" mbak , ayo .. katanya mau foto foto disini " ... ,
 saya manut dan saya tinggalkan teras kamar 47 tempat dimana 
saya tadi " bersua " dan mewawancarai  Soekarno !
 saya lalu menjepret tiap titik penting yang ada disekitarnya .
 dimulai dari teras tadi , cendela , tempat tidur , bufet , lemari , kursi , lukisan ,
 foto foto dll yang semuanya terkait dengan Soekarno . 
" ini lemari , bufet , tempat tidur dll asli sejak Soekarno disini " , jelas staf villa .
 " lo apakah kamar ini juga boleh dihuni tamu ? " ..
 konon boleh , meskipun saya lebih suka andai kamar 47 ini dijadikan
" museum villa " saja untuk mengenang sejarahnya , 
tetapi agaknya bisnis tetap bisnis ! 
kerabat saya bertanya " mbak tadi di teras melamun ya ? " , 
saya nyengir2 dan  tentu tidak saya kisahkan yang sebenarnya kuatir dia 
berpikir macam2 .. saya tinggalkan Bima Shakti dengan berbagai adukan emosi .
 villa yang hanya terdiri dari 10 kamar ini memang telah mengalami sedikit
 renovasi atau perubahan yang tidak berarti sebab 90% masih menampakkan
 wajah aslinya terutama di kamar 47 tadi . 
 hari itu kebetulan sepi , sama sekali tidak ada tamu ,
 sehingga saya leluasa jeprat jepret . kalau diantara pembaca ada 
yang ingin " melanjutkan wawancara imajiner " tadi , 
mungkin anda harus " napak tilas " kesana ! 
tempat tempat bersejarah hanyalah sebuah persinggahan takdir untuk 
memberi pengingat pada yang masih ada bahwa
 " Jangan Lupakan Sejarah Sebab Belajar Dari Sejarah Adalah
 Tonggak Pengaman Masa Depan
Yang Menghindarkan Kita Dari Kesalahan / Kegagalan/ Kejatuhan 
Yang Sama " ! semoga.
 ( Titiek Hariati )
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , October 2017 )

01 . kokoh , diatas bukit kecil
02 . sungkem ibunda , tanda bhakti
03 . kenang kenangan 1955 singgah di Malang
04 . kamar no 47 , villa Brandarice / Bima Shakti
05 . dari cendela kamar itu ..
06 . disini BK beristirahat
07 . meja kursi dan foto asli seperti semula
08 . kursi disamping tempat tidur
09 . Bima Shakti