Kamis, 30 Oktober 2014




 .. " Jodoh Masa Kini, Facebookers ... " ..
( catatan kecil buat keponakan yang " manten anyar " )

Nia yang manis,
saat ayah dan budhemu mengundang saya untuk hadir di akad nikah dan resepsimu, sebenarnya saya agak ' mikir ' seperti apa kira kira wajah keponakan yang satu ini ? maaf saja Nia, 
bahwa memang kami yang sepuh sepuh ini sangat jarang bertemu meski sekota , 
kecuali saat lebaran dan  bukankah itu terlalu ? 
tapi demikianlah kenyataannya yang ini  bukan semata karena kesibukan tetapi terkadang rutinitas masing masing seolah menenggelamkan keinginan bertemu dan ada rasa enggan untuk 
" mengganggu disaat  tidak ada kepentingan tertentu " 
kecuali untuk bersilaturahmi.
naa ... dulu saat kamu masih di SD, itulah terakhir saya melihatmu. dan ketika akhirnya kita bertemu menjelang akad nikah mu sekian hari yang lalu, saya surprise bahwa kamu telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, sungguh ! 
mungkin almarhumah ibumu akan sangat bangga dan bahagia bila saja ikut menyaksikan betapa anak gadis tunggalnya ini telah menjelma menjadi seorang remaja yang ayu 
( memiliki puluhan keponakan cowok/ cewek yang cakep2 memang membanggakan, tetapi saya sering ' merasa bersalah ' karena tidak semuanya memiliki komunikasi yang baik dengan saya sebab kami jarang bertemu.  bersua setelah seusia Nia adalah yang lebih sering terjadi )
Nia dear,
saat kita ngobrol sekian hari yang lalu, saya mendapat gambaran tentang Perjodohan Masa Kini karena kamu dan suamimu bertemu, berkenalan dan jadian lewat Facebook. 
sebuah keberanian yang menurutku tidak akan pernah saya  miliki andaipun saya  masih remaja, karena dunia maya buat saya dan sesuai namanya adalah ' maya ' alias khayal,
 jadi bisa saja data yang ada disitu tidak sesuai aslinya 
atau mudah dipalsukan. 
misal saja saya yang tidak cantik ini memasang foto seorang fotomodel cantik di FB , siapakah yang tidak akan tertarik ? tetapi saya memang jadul dan itupun tidak saya lakukan ataupun 
mencari teman FB memang bukan hobi saya, itulah  kekurangan saya. 
maka saat saya tahu bahwa kalian adalah pasangan FB, saya ikut senang karena ada keponakan yang ' mewakili jamannya ' dalam hal perjodohan lewat jagad digital 
( wow, sesuatu yang tidak akan pernah berani saya lakukan sampai kapanpun hehe .. karena dalam masalah yang satu ini saya masuk tipe konservative )
Nia yang cakep,
baru beberapa hari ini engkau sudah berubah status menjadi isteri dan siapa tahu 2015 akan menjadi ibu muda ? selamat ya !
dari almari riwayat pribadi, saya akan sedikit " berbagi ilmu " tentang kerumah tanggaan yang semoga ini dapat menggantikan obrolan diantara kita.
resep ini sederhana, tetapi sebuah perkawinan dini seperti kalian mungkin akan memerlukannya sesekali ( kebetulan saya menikah diusia tidak dini, tetapi diatas 24 dibawah 27 hehe .. ) .


dan inilah Nia beberapa resep dari saya ,
01. pernikahan yang sesungguhnya bukan hanya urusan dikamar tidur yang akan kalian nikmati secara ' maraton ' diawalnya hingga kemudian kalian mulai terbiasa dengan 
' ritme normal ' setelah masa masa madu lewat. 
dari ' ritme normal ' akan mulai muncul ' ritme abnormal ' alias ketidak teraturan karena banyak faktor mulai bermunculan, misalnya :
 mood, masalah2 yang mengganggu konsentrasi dan psikis, juga fisik karena kelelahan bekerja dll. sampai disini saja bicara kita tentang ini karena kalian masih sangat belia dan
 kita tidak perlu bahas masa masa midlife-crisis.
 maka,
memelihara agar ' api tidak padam ' itu penting. kewajiban istri adalah berdandan untuk suami, lakukan itu dengan ikhlas karena  berpahala !
02. pintar memasak itu anugerah, kalaupun tidak, bukan masalah karena apapun bisa dipelajari asalkan ada kemauan !
mau pinter bikin masakan, kue kue, menjahit baju/ celana robek suami, membuatkan kopi
kamu bisa mempelajarinya dan menguasainya untuk membahagiakan dia !
03. siapkan hal hal kecil untuknya, mulai keperluan bekerjanya dari makan paginya, lunchbox nya, ataupun kemeja dll nya dengan suka cita,
jadikanlah awal hari harinya terisi dengan  penuh semangat !
04. tengkar ?
 itu wajar karena kalian adalah dua pribadi dengan latar belakang berbeda dan kultur keluarga dan lingkungan yang juga berbeda . yang penting, komunikasikan ' uneg uneg ' kalian dan jangan pendam hingga menjadi bom waktu. 
cari tempat yang nyaman untuk mendiskusikannya, bisa dikamar tidur atau sambil jalan jalan di taman kota atau ngopi. jangan pernah menginginkan Lebih Benar, 
karena Keseimbangan dalam banyak hal merupakan kunci keharmonisan.
05. beri dia sayap untuk mengangkasa, jangan rantai yang membelenggu kaki dan tangannya karena dibalik sukses pria selalu ada wanita2 kuat dibelakangnya!
06. bila kelak menjadi ibu muda, jangan abaikan dia karena tersita oleh anak, kamu memiliki 
' dua anak ' , suami dan anak kalian . 
kepadamulah mereka mencari kehangatan pelukan dan kasih sayang, maka jadilah istri dan ibu yang penuh kasih tetapi tidak memanjakan berlebihan !
Nia cantik,
tentu masih banyak nasehat lain tetapi akan membosankan buat kalian.
sementara ini dulu sebab saya tahu kamu dalam hati pasti merindukan sosok ibu yang mendampingimu di saat saat sulit dalam rumah tangga kalian, tetapi jangan khawatir Nia, ayahmu juga hebat karena beliau telah membesarkanmu sendiri dan mengantarmu kegerbang ini !
ayo Nia, 
layar sudah terkembang, angin sedang bersahabat dengan arah yang kalian ingin tuju, ikutilah nakodamu kemana ia akan membawamu  berlayar untuk kelak mendarat disebuah pulau indah,
pulau Keluarga Bahagia, Sakinah, Mawardah, Warohma, amin.
doa tantemu,
( th )
( photo by : th, Nia, pada hari akad nikahmu, Oktober 2014 )



Sabtu, 25 Oktober 2014







.. " Mesin Waktu di Roemah Moeria " ..

sekitar sebulan yang lalu, saya mengalami pengembaraan kemasa lampau di
 Jalan Muria 28, Malang. 
namanya saja Masa Lampau, bisa menyeret kita ke masa bahkan balita. yah, saya ingat sekali bagaimana saya setiap hari melewati jalan jalan disekitarnya dan berbelok ke 
Jalan Ungaran 3, 
tempat saya menghirup yang namanya ' sekolah atau Taman Kanak Kanak ' disitu. 
berpuluh tahun sesudahnya, dalam kesempatan mudik ke Malang, saya sempatkan menengok kesana dan ternyata Kepala Sekolahnya masih ditempat yang sama, 
Ibu Maria ... !
 wajahnya masih saja cantik diusianya yang hampir kepala 7, 
dengan gaya bicaranya yang lugas tegas dan sangat khas sebagai wanita " produk didikan Belanda " yang disiplin dan penuh etika. 
kami berfoto bersama dikelas saya dulu, dibangku bangku kecilnya dan saya genggam tangan beliau dalam foto tersebut, saya sangat terharu, ternyata beliau masih 
ingat saya : luar biasa ! 
(  ini karena beliau juga menjadi Kepala Sekolah dari SD kami di Jalan Ijen 32, sebelah perpustakaan saat ini , yang dulunya perpustakaan itu merupakan  lapangan kosong tempat
 murid murid SD atau SR kami dijaman itu  berolah raga )


lama saya tidak berkesempatan mudik. 
maklum, jarak ribuan kilometer dengan kesibukan sebagai ibu dari dua balita mungil plus  didera pergantian 4 musim yang menyita waktu,
taklah semudah ditanah air yang dikerubuti keluarga besar dan siap membantu setiap saat. 
maka saat anak anak mulai bisa berlarian, barulah saya bisa mudik lagi dan kali ini saya sempatkan menengok kembali Ibu Maria. 
tetapi ups ! 
saat bel saya pejet, yang keluar ternyata lho ... seorang wanita bule, saya surprise 
" Selamat siang, maaf apakah disini ada yang bernama Ibu Maria? " , 
wanita tersebut kebingungan akan menjawab, maka saya timpali 
" Excuse me, is Ibu Maria still living here ? masih kebingungan, maka saya coba coba dan 
" awur awuran " mengubahnya dalam bahasa lain 
" Entschuldigung, ist Frau Maria zu Hause ? " ....... 
lhooo diluar dugaan wajahnya berubah ceria dan " nerocos " lah jawabannya dalam bahasa yang sama ! oooo .. wong Jerman to , batin saya . maka kamipun tenggelam dalam 
obrolan bersamanya dan dikisahkan bahwa rumah tersebut sudah dialihkan serta 
dirubah menjadi rumah tinggal biasa ....
tetapi, .... Ibu Maria sudah wafat !
 sedih, sudah pasti, saya mencoba menahan air hangat disudut mata.
saya dipersilahkannya masuk dan segenap kenangan ditiap jengkalnya  seolah menyulut kesedihan saya, terutama diruangan dimana terakhir kali saya menggenggam tangan beliau saat kami berfoto bersama. masih segar dalam kenangan betapa senyum beliau yang khas seolah
 masih saya lihat diruangan itu. 


kesedihan ini rupanya  terbaca oleh si nyonya rumah. 
dan setelahnya kami makin sering bertemu terutama karena anak anak kami sebaya. dan bahkan saya sempat mereka undang untuk  membagi info  Sejarah Batik Tradisionil
dihadapan teman temannya yang ex pat disitu.
kontak kami terhenti ketika saya kemudian kembali kedunia industri yang super sibuk hingga terakhir saya dengar mereka sudah kembali ke Jerman. 
( harusnya saya bisa mencarinya kembali lewat FB dll )
maka sungguh bahwa area Jalan Muria ini saya kenal hingga ke lubang lubang aspalnya saat itu dan kehadiran " Roemah Moeria " di Jalan Muria 28, Malang seolah 
 mengungkit nostalgi ini. 
semoga pembaca memakluminya meskipun bisa saja ada yang sebel 
" wong iki karepe opo, koq kuliner nggladrah nang TK barang ? " , 
mungkin ini lah yang disebut sebagai The Journey Of Mind hehe ... 
( disisi lain sebuah blog itu memang mirip Diary, jadi bukan majalah/ koran yang 100% mengutamakan kepentingan pembacanya hehe ...  cuma menjadi Hak Pembaca Blog untuk tidak membuka/ membacanya bila Anda merasa tidak pas, sesederhana itu saja )
__________________________________________________________________________

 

naa .. kembali ke Jalan Muria 28, Malang adalah merupakan " 3 in 1 " karena disatu lokasi sekaligus kita bisa ber Spa ria, makan makan atau bahkan menginap sekalian. 
disitu ada Salon, Cafe dan Guest House !  lengkap to ?
 rumah antik yang bisa masuk sebagai Cagar Budaya ini ternyata sudah disulap menjadi sebuah tempat yang nyaman buat hangout bersama keluarga, kolega kantor,
 temen kampus maupun teman spesial. 
hanya ada satu kata pendek yang bisa diberikan pada Roemah Moeria yaitu :
" C A N T I K " ... !
desain interiornya yang sangat memperhatikan detil, serta pemanfaatan lahan disebelah samping dan belakang yang sangat nyaman dan cerdas plus warna " ke Londo Londo an " dari berbagai meubel, dekorasi, dll nya yang bahkan secara khusus konon 
langsung didatangkan dari Belanda, 
maka klop sudah bahwa Roemah Moeria ini memang pantas saya juluki sebagai
 " Roemah Njonja Koempeni "  ... !
kesan resik dan bersih ini terutama karena didominasi warna putih, dan ini  sangatlah  khas Londo yang terkenal dengan budaya bersihnya hingga ada pepatah Londo berkata 
" kenali kwalitas kebersihan seseorang dari WC nya " , 
dan itu sungguh  sangat tidak salah !
( bayangkan saja kalau bertemu wanita super cuantikkk dengan make up sempurna dan setelah kita masuk WC nya ternyata super juorokkkk, percayakah pembaca pada
" ketulusannya " ? )


naa .. ketika saya masih " tingak tinguk " dan belum memilih tempat duduk sebab 
masih tertarik akan jeprat jepret, ternyata saya malah dipersilahkan untuk 
diajak berkeliling oleh salah seorang manajernya ( maaf saya sungguh lupa nama beliau yang sudah agak sepuh namun sangat ramah ) .
  beliau memperlihatkan hampir setiap sudut yang ada,
mulai dari Guest House dilantai II hingga detil dari dekorasi yang ada. lukisan2, souvenir2, meubel, dll yang khas Belanda sangat kuat mewarnai RM ini .
saya penasaran dan menanyakan alasannya. beliau menjawab 
" duluuu, rumah ini dalam riwayatnya memang pernah menjadi kediaman pejabat Belanda karena memang daerah Ijen dan sekitarnya ini adalah daerah elit mereka , 
dan kami ingin mengembalikan suasana itu agar generasi sekarang dapat mengenali sejarah yang ada yang mungkin tidak ditemukan di buku buku .
 tetapi kalau menu menunya itu khas Jawa atau Indonesia, jadi kombinasi antara Belanda Indonesia atau tepatnya Jawa , Rumah Londo Masakan Jowo ", 
kami tertawa bersama.
 

ooooo ... tentu maksudnya bukan untuk mengembalikan " masa penjajahan " tetapi melestarikan nilai sejarahnya untuk mengenang perjuangan bangsa kita
 melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
terompah kayu khas Belanda juga terdapat dibeberapa sudutnya,
 tak ketinggalan sentuhan gambar atau lukisan Kincir Angin yang khas. 
saya penasaran : " terompah2 nya apa juga untuk dijual pak ? ", beliau menggeleng.
selanjutnya setelah puas " pratpret " saya mulai mengublek daftar menu.
 pilihan jatuh pada dua masakan khas Jawa, Soto Daging dan Rawon supaya bisa ' langsung ' tahu bagaimana kedua menu ini ditangan para chef dari RM. 
dengan dagingnya yang uempuuukkk, maka saya tidak ragu ragu memberi nilai 7 malah plus sebab dihidangkannya  dengan cara yang ber level hotel **** . 
seragam karyawannya yang abu abu untuk pria dan pink untuk wanitanya hari itu 
( saya tidak tahu pada hari lain bagaimana ) , sangat menarik meskipun bisa saja sebenarnya karyawan cowok  diberikan warna lebih " greng " untuk 
mengimbangi pink nya yang cewek2 ( misalnya warna biru langit atau hijau tosca ? ) . dan yang menarik adalah sepatu lukis para karyawan ceweknya, 
benar benar sentuhan detil yang cantik ... !


di barnya yang juga serba putih, saya melihat kursi kursinya yang khas model country Belanda ini sangat kontras dengan warna putih yang mendominasi, sehingga mirip lukisan diatas kanvas putih. 
taman samping dan belakang yang berada dibawah Guest House dilantai II, sangat cocok untuk acara acara ulang tahun  atau reuni keluarga/ sekolah , farewell party dll. secara ringkas, Roemah Moeria memang unggul dalam 3 hal : 
Rasa, Atmosfer dan Harga ... !

diantara boomingnya bisnis kuliner di Malang dua tahun terakhir ini, saya yakin RM akan mampu bertahan lama ditengah pesaing2nya, sebab sayapun memiliki
catatan mereka mereka yang " kelimpungan " tertelan persaingan yang   daftarnya lumayan panjang .

mengalirnya tamu tamu yang hampir tiada putus ke Roemah Moeria ini semoga membuat manajemen dan staf RM tidak mandeg dalam berkreasi agar tidak tersalip oleh pendatang2 baru yang  semakin  kreatip dan inovatif,
semoga ... ! ( th )

( photos by : th, Roemah Moeria, September 2014 )
01. asem asem daging ... yummyyy !
02. pink grey, manis !
03. sepatu lukis  .... cantik !
04. kincir angin
05. Jalan Muria 28, Malang, Jatim
06. taman belakang yang nyaman ..
07. white, white
08. ( saat itu belum banyak, tapi menarik )
09. daftar menu
09. country style khas Belanda
10. soto daging
11. pernik khas Belanda
12. buat meeting dll ..
13. lorong manis
14. kearah taman belakang 
15. sisi bar lainnya ..
16. pilihan cukup banyak
17. ayunan ..

CATATAN pada 21 Oktober 2016 :
entah dengan alasan apa , saat ini " kedai " cantik yang satu ini ternyata
 gugur dalam mempertahankan kehadirannya dijagad kuliner Malang .
 sayang sekali , karena sebetulnya ia memiliki keunikan tersendiri 
yang tidak dimiliki yang lain yakni Furniture Country nya yang
 khas Belanda itu ! 
juga atmosfernya lumayan nyaman meski soal harga atau rasa itu selera ! 
kita tunggu saja kemunculannya lagi yang 
mungkin akan lebih cantik ? 
semoga !
( th ) 















Senin, 20 Oktober 2014






.. " Balada Pupur Gincu " ..
( The Lost Poems )

 catatan :
 seorang isteri yang teraniaya secara batin , 
datang mengeluh  suaminya jatuh dalam pelukan gelap malam dan penari kelab . 
gambaran tentang si penari dan derita batin si isteri , saya coba tuangkan 
dalam sebuah coretan pendek dibawah ini .
semoga peristiwa ini menjadi cermin kita semua bahwa
 kenikmatan kenikmatan semu tiada pernah bertahan kecuali 
kenikmatan sejuknya air wudhu dan saat bersujud dihadapanNYA .

 " akulah ratu, digelap remang,
saat gincu dan pupurku,
menipu matamu,
dan 
lantai lantai menjadi singgasanaku,
karena aku penguasa syahwatmu,
yang kuikat dalam gerak tariku,
hingga engkau jatuh dalam belengguku
dan
tak lagi kuasa mengingatMU ..
wahai,
siapakah lawanku ?
tak seorang, 
karena engkau telah dalam  cengkeramku ... "
( aku , si penari liar )
__________________________________________________

 bedug  subuh bertalu,
gemercik air wudhu,
jilbab  kuyup di kucuran bambu,
pun air mata :
" ya Allah, kuatkanlah, 
lelakiku terbenam dalam pelukannya,
 tak lagi mendengar panggilan MU,
dan tak juga pulang kepadaku,
bau menyengat dibajunya,
pertanda ia tenteram dalam durhakanya,
 sukacita  dalam temaram bisik bisik dusta ..
ya Allah,
kehendakMU saja lah jawabannya,
jangan kembalikan ia padaku 
bila hanya pembawa petaka,
pun saat mulutnya masih berparfum vodka,
mungkin,
pupur dan gincu memang takdirnya ...
dan aku,
ijinkan menemu tenteram di bahuMU ..... "
( aku , isteri yang terdhzolimi )
 ( malang, 21 oktober 2014 , th , gambar2 dari google )








































.. " Ruh Baru Pelantikan Jokowi " ..

mengikuti detil pelantikan Jokowi - JK melalui layar kaca, hari ini, 20 Oktober 2014, rasanya banyak kejutan yang tidak saya rasakan pada pelantikan2 RI-1 sebelumnya. kejutan itu saya buatkan daftarnya sebab kalau ditulis kalimat per kalimat mungkin akan membosankan.
ini catatan kecil saya :

01. membludaknya jumlah tamu dalam sidang paripurna .
02. hadirnya seluruh mantan mantan RI-1 ataupun Ibu Negara, juga tokoh tokoh politik penting dimasa lalu maupun masa kini .
03. hadirnya pemimpin2 ataupun utusan utusan resmi pemerintah negara negara sahabat yang jumlahnya cukup signifikan.
04. tata cara persidangan yang ditangan Ketum MPR yang baru bapak Z. Hasan terasa ' hidup ' dan mengalir dengan menarik.
05. hadirnya ' pesaing berat ' masa Pilpres, Prabowo yang disebut Jokowi dalam pidato resminya yang I dihadapan sidang, sebagai Teman Baik/ Sahabat nya dan 
Prabowo membalasnya dengan berdiri dan memberikan hormat ala militer.
06. ungkapan terima kasih Jokowi diakhir pidatonya kepada SBY yang disambut tepuk tangan hadirin serta wajah haru SBY.
07. cara sumpah yang tidak seperti dulu alias Tanpa Dibimbing dan Jokowi maupun JK membacakan sumpahnya secara langsung dan sendiri.
08. bertukar kursi sebelum dan sesudah pelantikan antara SBY dan Jokowi serta antara Budiono dan JK yang mengundang applaus.
09. pidato resmi I Jokowi setelah dilantik, sangat sarat dengan ajakan untuk 
bekerja , bekerja dan bekerja bagi kepentingan rakyat, 
serta mengembalikan kejayaan Indonesia dimasa lampau sebagai 
bangsa dan negara bahari atau maritim.
10. dalam pidato yang sama, Jokowi Back to Basic dengan mengangkat kepermukaan ajaran Soekarno sebagai RI-1 pertama .
11. masih dalam pidato yang sama penekanan pada kepentingan Wong Cilik sangat kental yang secara eksplisit Jokowi menyebutnya sebagai " tukang bakso, guru, nelayan, petani dst .... " sebagai cerminan keberpihakannya pada rakyat ( kecil khususnya )
12. seusai dilantik dan sesaat sebelum meninggalkan gedung, Jokowi ' kambuh ' pada gaya ' tanpa jaraknya ' dengan menyalami hampir semua yang hadir diikuti SBY dan Budiono dibelakangnya. sebuah pemandangan unik yang baru terjadi pada pelantikan RI-1 sekarang ini.
13. sukacita tidak saja ditunjukkan oleh masyarakat di Jakarta, juga Solo, Semarang dll yang diekspresikan lewat ' pesta rakyat ' hingga malam nanti dan artis artis atau musisi musisi pengisi hiburannya konon dibayar gratisan.


sementara baru itu yang ada dalam daftar saya tetapi bahwa pelantikan ini benar benar merupakan Ice-Breaker dari berbagai ketegangan politik sebelumnya, ini memang fenomenal. 
gaya Jokowi yang Tanpa Jarak dan Prasangka seolah melumerkan hati lawan lawan politiknya dan membuat mereka tidak punya pilihan lain selain Hand in Hand bersama Jokowi untuk
membangun negara dan bangsa ini !
sebuah gaya sederhana dengan dampak yang dahsyat !

dan satu lagi yakni Arak Arak an setelah pelantikan disepanjang jalan dari bundaran HI kearah Istana, juga membuat siapapun sadar bahwa Jokowi memang terlahir dari dan untuk rakyat !
melepas jasnya dan berjabatan tangan tanpa segan dengan masa yang mengelukannya disepanjang jalan diterik panas Jakarta tentu merupakan pemandangan fenomenal !
dan bila semua euphoria ini nanti lewat, 
marilah kita beri kesempatan kepada keduanya untuk memulai bekerja dan bekerja demi rakyatnya dan demi kejayaan Indonesia ditataran global !
pinisi telah memiliki nakodanya, dan kita semua adalah penumpangnya, marilah menjadi penumpang yang baik dan partisipatif agar bahtera ini berlayar menuju pantai impian kita semua :
pantai Indonesia Raya Jaya !! 
( th ) 

( foto foto saya jepret dari layar kaca , kecuali yang bergerak diambil dari google, 20.10.14 )















 

Minggu, 19 Oktober 2014








 .. " Kesereten " di Gajah Lumping, mBeji ..

siang tadi, 19 Oktober 2014, 4/ empat meja termasuk meja saya di ruang pendopo terdepan dari warung " Gajah Lumping " yang baru seminggu dibuka, mengeluhkan hal yang sama :
 KESERETEN !
baiklah bagi pembaca yang bukan bersuku Jawa,
saya coba terjemahkan Kesereten ini sebagai kerongkongan yang terasa mencekik
karena kekurangan cairan untuk mendorong makanan yang sudah tertelan
bagaimana tidak ? 


kami semuanya sudah selesai menyantap makanan yang dipilih, dan hampir 30 menit yang bernama minuman ternyata belum muncul juga ... !
sudah tentu menimbulkan protes dan dua bapak menanyakannya ke ruang prasmanan yang mendapat jawaban " Mohon maklum untuk menunggu karena
tamu tamu tidak terduga jumlahnya.... " 
lha, apakah 30 menit belum cukup untuk sekedar mendapat cairan pembasah kerongkongan yang seusai menyantap makanan dibutuhkan sebagai pendorongnya?


 siang tadi memang Gajah Lumping didaerah mBeji Batu ini tampak padat dengan kendaraan dihalaman parkirnya. maklum masih baru dan mengundang banyak rasa ingin tahu.
GL ini merupakan wajah baru dijagad kuliner Malang dan merupakan hasil " mlungsungi " dari Warung mBeji yang pernah saya ulas di blog yang sama.
 rupanya warung tersebut kurang sukses, dan Gajah Lumping/ GL ini adalah wajah barunya
 ( semoga info ini benar, bila tidak harap dikoreksi )
GL merupakan satu group dengan Monopoli dan Ria Jenaka, maka melihat tatanan dan menu menu yang ada, sayapun meraba bahwa rasa tak akan jauh jauh dari keduanya.
 dan dengan konsep prasmanan , GL memilih menu menu tradisionil sebagai andalannya. 
tetapi entah karena sudah " kadung " kecewa dengan layanan yang sangat 
" menyiksa kerongkongan " tadi maka para tamu termasuk saya, sepakat secara kompak bahwa  :

01. layanan GL sangat mengecewakan meski  membludaknya tamu tidak dapat dijadikan alasan sebab segala cuaca harus sudah diantisipasi dalam pelatihan karyawan sebelum opening.
02. disegi pilihan menu dan rasa, terutama yang berbentuk " sate2an " dimana ada sate sosis goreng, sate usus, sate rempelo, sate kepala ayam, sate nuget dll tidak memenuhi harapan.
pada skala  1 - 10, menurut kami ada pada 6 ( max )
03. dalam pengertian prasmanan, biasanya semua item dibebaskan untuk mengambil sesuai kebutuhan tamu, dimana kasir yang akan menafsir kwantitasnya. 
di GL ini kuah2 diletakkan dalam mangkuk2 plastik kecil sehingga untuk bayam misalnya, rasanya hanya dengan sekali teguk saja sudah akan kosong mangkuknya. 
 seorang bapak didepan meja saya berkomentar 
" wong prasmanan koq kuahnya dibatasi di mangkuk2, juga nasinya dibungkus kecil kecil, ditempat lain kan enak bisa bebas, tokh yang penting bagaimana nanti menaksir tarif dari 
semua item  yang kita ambil ? " semuanya mengangguk setuju. 
04. meja lain diseberang saya adalah sebuah keluarga dengan dua putra/i remaja mengeluh begini : " kami jauh2 dari Kediri ini tertarik dengan promonya, e .. ngga taunya begini, 
lha sebelum makan kan justru perlu minum sebab diperjalanan tadi panas.
terus anak saya ini sudah lama nunggu eee .. ngga taunya katanya ngga ada, mbok ya bilang dari tadi to kalau ngga ada kan kasihan mereka sudah nunggu2 ! " katanya dengan kesal.


rasa penasaran tamu tamu yang baru I kali ke GL semoga tidak untuk yang 
" pertama dan terakhir " 
sebab Mouth to Mouth Marketing itu lebih dahsyat dampaknya. 
saya hanya khawatir bahwa Kesan Pertama akan membuat efek jera pada sebagian customer. terlebih saat saya akan memulai memilih menu, harus menunggucukup lumayan hingga tempat nasi , sate satean , lauk dll terisi lagi.
mungkin bagi sebagian yang lain sama sekali mendapat kesan berbeda dengan kami empat meja ini, tetapi apa boleh buat GL memang tidak sehebat promosinya. 
( akhirnya dari GL saya melanjut ke sebelahnya untuk " menebus " kekecewaan , dan ' tetangga ' GL ini sudah saya tulis sekian bulan yl  di blog yang sama )
sungguh sayang bahwa kenyamanan atmosfer yang diciptakan tidak seimbang dengan 
Layanan, Pilihan Menu dan Rasa.
 semoga GL bisa bertahan dan tidak kemudian ' lenyap ' seperti Warung mBeji yang sebelumnya mengambil lokasi yang sama.
mudah mudahan. 
( th ) 


 ( photos by : th, Gajah Lumping, mBeji, Batu, Malang, Oktober 2014 )
01. atmosfer diruang prasmanan
02. spanduk
03. bermacam kuah di mangkuk mini
04. gajah daun
05. pilihan menu
06. serba kering
07. gajah lumping
08. sebuah sudut
09. sate satean
10. Gajah Lumping dalam anacaraka
CATATAN DESEMBER 2018 :
warung tsb diatas sudah sangat lama tidak ada ,
 dan ditempati oleh yang baru .
penulis tidak mengetahui alasan ditutupnya ,
 ini sekedar buat pembaca yang mungkin tidak dapat 
menemukannya . 
demikian agaknya sebuah bisnis ,
 sukses dan gagal adalah sesuatu yang wajar .
 semoga kegagalan dapat memicu semangat untuk
 bangkit lebih baik !
( Titiek Hariati , Desember 2018 )