Sabtu, 28 Desember 2019

Serial Menutup Tahun 2019 Dengan
 Catatan Padat 
( 03 )

 Friendship Force adalah 
sebuah organisasi global yang pada dasarnya adalah
 bertujuan mempererat persahabatan antar 
bangsa , budaya dan bahasa . 
di Malang sendiri sudah cukup lama berdiri dan
 saya termasuk " new comer " yang agak telat
dikarenakan berbagai kesibukan 
sebagai pengangguran . 
bingung ? tidak perlu ,
karena percaya atau tidak , sebagai pengangguran
 ternyata jadwal saya bahkan lebih padat dari mereka
 yang masih Nine to Five . kok bisa ? 
pasti bisa sebab apa apa yang semasa masih jadi 
Orang Kantoran dulu tidak bisa dilakoni , 
sekarang inilah " balas dendamnya " .
 ada kegiatan dengan RT , RW , Masjid , 
Komunitas Senam , Musik , dll Ini Itu yang seabreg !
 untuk apa ? yang jelas selain untuk mengisi waktu ,
 juga kebutuhan pertemanan yang ditahap 
usia tertentu ketika anak anak sudah memiliki 
kehidupan sendiri , maka itu menjadi sebuah
Enormous Need hehehe .. 
maka salah satunya adalah FF Malang Indonesia 
ini yang pada beberapa
 minggu yl makan siang bersama di nDau , 
Warung Wareg .
 ada rencana rencana ketamuan para sahabat dari
 Ubezkistan , juga rencana kunjungan 
ke New Zealand yang semuanya perlu dirembug 
dan di matangkan . yang pasti , 
perjalanan2 ke manca akan menjadi seru 
manakala pergi ber ramai2 dan 
" seatap , sepiring dan penanggungan " hehehe ..
 baiklah kita tunggu saja kisah kisah selanjutnya 
yang mungkin akan lebih seru dari
 FF Malang Indonesia ini ... ! 
( Writing & Photos By : Titiek Hariati , December 2019 )
keterangan foto :
01 . giliran saya yang kejepret
02 . kalau ini saya yang njepret
03 . selamat jalan kembali ke Sydney tante Jean .. !
04 . menunggu datangnya menu , 
saya pakai untuk jepratjepret .. 




Senin, 09 Desember 2019


Serial Menutup Tahun 2019 
Dengan Catatan Padat
( 02 )


.. " Panen Pete Dan Daster ? " ..
seorang sohib dibarat kota Malang 
" mengumumkan " di grup bahwa kebunnya
 sedang panen pete ! siapa tidak kenal pete ?
 ( meski tidak semua orang suka karena 
baunya yang khas ) .
 tetapi saya mendapat WA dari teman yang lain 
begini : " kapan Hariati mau ke tempat temen kita
 yang lagi panen pete ? aku ikut ya .. ! " ..
ajakan seperti ini memang sulit ditolak , 
sebab saya ini selain penyuka jalan jalan juga
 sesekali ingin lalapan pete hehe .. 

maka kamipun sudah dalam perjalanan menuju 
tawaran pete di grup itu dan rejeki memang
 sedang berlimpah ! bukan saja karena 
masing masing kami mendapat " sak gombyok " pete
 tapi bahkan si nyonya rumah menahan kami
 untuk makan siang dengan sambel petenya 
yang luar biasa sedepnya ! wow ..
 mana mungkin menolak ? 
nasi anget plus sambel dan lalapan pete dan bothok !
 jangan sebut menu menu kekinian yang 
berbau bau keju, sungguh bukan lawan dari
 sambel pete ini .... serius !!
 ini belum cukup sebab nyonya rumah ini juga
 seorang pengusaha sukses dibidang 
" Daster Malang " yang tersohor itu ! 
kamipun diajak berkeliling tokonya yang luas dan
 pulang dengan daster Malang yang khas yang
 saya sulit juga menahannya karena 
motif nya yang lucu ( tentu saja kalau daster
 tidak gratis seperti pete hehehe .. ) . 
 pulang dengan perut yang nyaman dan daster yang lucu, 
tetapi diatas pete dan daster ini tentu saja yang
 termahal adalah pertemanannya ..
 dirumah saya mendapat WA dari
 nyonya rumah " daster dan pete " tadi : 
" waduh .. sangat mengesankan yo makan siang kita
 tadi .. kapan2 kerumah saya lagi ya ? " .. 
lho, bukankah mestinya saya yang mengirim WA
 kepadanya sebagai ungkapan terimakasih , 
saya telah keduluan .. 
inilah pertemanan yang tidak terukur materi, 
karena ia tumbuh dari pete e ... maaf , 
tumbuh dari ketulusan akan pentingnya
 silaturahmi terutama diusia senja .. 
terimakasih tidak terhingga atas sambel petenya
 yang luar biasa , 
entah saya harus membalas apa
 mengingat dikebun saya hanya ada 
bunga2 yang " standar " ? 
yang jelas , 
saya akan mengundangnya dalam waktu dekat ...
( btw , pete yang saya bawa pulang
 sebagian sudah menjelma menjadi
 Sambel Goreng Ati dan Pete dan 
sebagian lain saya kupas dan simpan dalam 
kulkas supaya awet hehehe .. )
( Writing & Photos By : Titiek Hariati , Nop . 2019 )  
keterangan foto : 
01 . hujan pete .. 
02 . sambel , bothok dan pete ..
03 .  kalau yang ini masakan saya sendiri,
 sambel goreng ati dan pete
04 . toko daster Malang  

Senin, 02 Desember 2019



Serial Menutup 2019 Dengan Catatan Padat :
( 01 )

.. " Saturday Morning Club Yang Gayeng " ..
sebetulnya , ajakan bergabung di club club yang
 mewajibkan berbahasa bule itu sudah sejak
 puluhan tahun berselang .
 bahkan saat itu salah satu persyaratan PLUS nya 
adalah untuk mereka yang memang pernah
 menetap di manca baik untuk studi , berumah tangga dll . 
tetapi kesibukan saat itu belum memungkinkan
 sehingga tertunda tunda hingga akhirnya pada
 minggu lalu saya " menyerah " karena
 agenda kerja saya sudah jauh menyusut dibanding
 dulu tetapi digantikan oleh agenda 
berbagai komunitas yang tidak saya sadari 
ternyata semakin menumpuk ! 
 ada komunitas spiritual , ada yang bersifat 
hiburan ( musik ) , ada yang lebih menekankan 
pada aktivitas olahfisik ( renang dll ) , 
ada komunitas traveling ( yang ini adalah berisikan
 mereka2 yang pernah satu perjalanan dengan
 saya ke berbagai tujuan ) , juga ada komunitas 
eks teman sekolah dll . naaa .. masih kurang ?
 tentu tidak sebab jadwal yang ada kadang bertumbukan ,
 dan kalau sudah begini yang bingung 
adalah saya sendiri hehehe ... 
 maka minggu yang lalu saya sudah berada di
tengah tengah para senior saya dari 
Saturday Morning Club atau SMC 
dirumah salah satu anggotanya .
mengapa saya boleh merasa " muda kembali " ?
apa boleh buat ternyata para senior senior saya ini
 rata rata sudah berusia diatas 70 bahkan 
80 bahkan 90 ... wow !! 
 maka tidak perlu heran bila saya merasa 
" paling tidak berprestasi " dibanding beliau2 yang
 rata rata adalah mantan Guru Besar , Prof , 
dokter spesialis , ataupun pengusaha yang sudah
 malang melintang didunia bisnis dan yang
 duduk disebelah saya adalah eks ibu walikota
 disebuah kota di Kalimantan . 
tetapi jangan " underestimate " meski beliau2 sudah
 berumur lanjut, soal berbahasa asing ternyata 
masih cas cis cus . bahkan rata rata menguasai 
dua bahasa asing , Inggris dan Belanda karena 
masa lalu disaat Indonesia masih dibawah
 kolonial Belanda sekolah mereka 
mewajibkan berbahasa Belanda .
tetapi mengapa sepanjang pertemuan penuh 
gelaktawa sampe perut mules ? disinilah saya
 menyadari bahwa Faktor U/ Usia sungguh 
tidak terlawan ! apa pasal ? 
terjadi adegan2 lucu maupun memancing emosi 
bahkan kemarahan pada sebagian yang hadir
 gara gara seringnya muncul pertanyaan2 yang
 di ulang2 sehingga menjengkelkan yang
 lain hahaha ... 
" lho tadi kan sudah saya sebutkan 3x kok
 masih tanya terus ? " atau ini 
" bukan maret tahun ini , tahun depan ! " 
( padahal kita sudah dibulan Nopember hahaha... ) . 
juga ada yang begini : 
" lho ke Balekambang kan sudah pernah , 
kok minta kesana lagi ? " .. dll dll yang membuat
 rahang saya ngilu karena tertawa terus ..
 banyaknya " perdebatan " yang kurang nyambung
 akibat pendengaran yang mulai terganggu , 
ingatan yang juga mulai kabur ,
 menjadikan pertemuan penuh gelaktawa ... 
sungguh ini membuat saya justru " betah " 
karena atmosfer seperti ini tidak saya temukan
 dalam komunitas2 lainnya .
apalagi seluruh " perdebatan " tadi dalam 
bahasa Inggris yang menambah runyam
 akibat salah dengar atau salah ucapan ...
 hidangan makan siang menjadi pelabuhan yang
 penuh damai dan foto bersama menjadikan
 pertemuan ingin terulang lagi ..
 berkesempatan ngobrol dengan Prof . Rumbilin yang
 dikenal sebagai " killer " , saya merasa bersyukur 
bahwa saya masih berkesempatan mengenal
 dari dekat " legenda " dunia pendidikan ini ! 
juga ada Ibu DR . dr . Nanerl , ibu Kadarisman , dll
 yang juga ada dalam deretan 
" sesepuh legendaris " Malang . 
tentu saya berharap pertemuan ini masih akan 
berlanjut dan berlanjut lagi , meski kendala 
kesehatan dari beberapa anggotanya mulai tampak
 yakni hadir dikursi roda dan 
tongkat2 penopang tubuh serta suster2 pendampingnya .
 semoga kesehatan senantiasa dilimpahkan 
pada beliau2 ini dan kami kami yang
 terhitung " sedikit lebih yunior " ini 
diberikan kemampuan mewarisi semangat dan
 nilai nilai luhur dari generasi mereka 
yang saat ini mulai banyak mengalami
 erosi budaya dan teknologi ..
 semangat SMC !
 ( Writing and Photos By : Titiek Hariati , 30 . 11. 19 )
 keterangan foto : 
01 . foto bersama diakhir acara 
02 . Dr . Rumbilin menuju tempat duduk
 bpk Hadi untuk mendiskusikan 
definisi " experience " yang siang itu
 menjadi topik seru hehehe .. 
( maklum Prof . yang satu ini terbiasa 
menguji desertasi level doktoral .. ) 
03 . pasangan sesepuh " legendaris " lainnya 
04 . makan siang pendingin suasana ..
05 . Dr . Rumbilin & me
06 . atmosfer pertemuan , 
disebelah saya adalah bapak Hadi






.. " Solo Boyong Ke Merbabu " ..
diantara puluhan foodtruck se Malang Raya ,
 ada satu di Jalan Merbabu yang mengusung
 menu menu dari Solo . 
sebut saja Sego Liwet , Timlo , Nasi Gudeg dll . 
cangkruk di situ memang lumayan " asek "
 sebab " pemandangannya " adalah lalin 
satu arah dari
 jalan Guntur kearah Jalan Ijen .
 maka buat penggemar masakan2 khas Solo , 
disini dapat melampiaskan kangennya .
 rasa dan harga juga sepadan ,
 tidak " menohok " 
seperti jajanan para pkl di Malioboro Yogya yang 
terkenal mahal dan tanpa daftar harga alias
 bertarif suka suka itu ..
 tidak sampai 20 ribu kita sudah bisa menikmati 
Nasi Liwet plus minumannya .
beberapa tampilan
 foodtruck memang ada yang " aikecing "
 ( awas , bukan air kencing lo .. hehehe )
alias " kekinian & bergaya milenial ".
 tetapi yang di Jalan Merbabu ini memang
 biasa2 saja , jadi satu2nya daya tariknya adalah
 menu2 khas Solonya .. 
naaa , tidak perlu lagi jauh2 ke Solo buat yang
 kangen nasi liwet atau timlo , 
cukup ke Jalan Merbabu saja , 
yukkk...
 ( Writing & Photos by : Titiek Hariati , 21. 11. 19 )
keterangan foto : 
01 . sego liwet
02 . cangkruk di pinggir jalan merbabu 
03 . view? cukup lalin ... hehehe ..
04 . ada juga timlo dan gudeg ...