Kamis, 31 Oktober 2013





... " mlungsungi, dari merah ke hitam ",
inikah contoh buat rakyat ? .. 


tadi pagi, masih 06.30, saya baru saja akan duduk didepan laptop setelah sejak 03.30 mengerjakan tugas rutin, mulai mandi, sholat, nyapu, ngepel, siram siram tanaman, menyiapkan makan pagi , dan " menyusun agenda harian "
 sebab pagi tadi ada 3 alamat yang harus saya datangi, 
dua diantaranya ada didaerah pusat kemacetan, jadi saya harus atur waktunya. 

dan dari tempat saya " ngleptop " memang  saya bisa " meneropong tetek bengek " diluar pagar tanpa harus keluar, sebab posisi duduk memang dibuat sedemikian rupa agar saya bisa mengamati kegiatan " agen agen CIA " diluar pagar hehe .. 
( lha ini gara gara Amerika mendapat protes dari banyak negara karena
ulah penyadapannya yang seenak udelnya kepada 
banyak pemimpin pemimpin dunia.
 entah Indonesia masuk sadapannya atau tidak sebab dinegara kita ini tanpa disadap pun mereka sudah tahu semuanya hehe .. )

naa .. disaat sedang asyik menulis sesuatu di kertas sambil menunggu tersambungnya yahoo, saya lihat ada sebuah mobil dinas warna hitam yang mirip Honda CRV tapi tak terlalu saya perhatikan sebab mobil lalu lalang hampir tiap menit.

( itulah mengapa saya paling sebel kalau ada temen bilang " waa ... ngga di welcome nihh, saya kemarin lewat depan rumah dan brenti lama di luar pager, kok sepi sepi aja?" ... lho, lha saya ini apa satpam to, yang harus memeriksa tiap mobil yang berhenti dipagar rumah atau dekat rumah dan saya harus mengetuk pintunya supaya tahu didalamnya ada teman saya atau tidak? 

apalagi kalau rencana datangnya ngga jelas Kapan, Bagaimana , Apanya dst padahal saya juga tak selalu dirumah dan kalaupun dirumah saya juga akan sulit membedakan mana kendaraan teman/tetangga/dll yang sama sama bersliweran atau berhenti lama diluar pagar rumah, darimana saya tahu bedanya? 

 maka saya juga heran, mengapa mereka tidak menelpon atau sms saya sebelumnya  supaya saya tahu Kapan dan Bagaimananya, daripada mereka duduk manis menunggu dalam kendaraannya sementara saya tidak aware kalau ada yang mau bertamu, rentan kesalahpahaman.

pagar juga sering terbuka separuh karena ibu ibu penjual makanan sering kesulitan membukanya. pun juga bisa " otek otek " pagar kalau pas tidak terbuka separuh, 
jadi jalan kemudahan  itu cukup banyak wong dirumah ndak pake 
alarm alarm an atau CCTV hehe ... ( percaya saja lah ! )

 maka kalau ada protes protes itu, ya saya tak bisa membantu apa apa  sebab sebetulnya tidak ada yang sulit tapi kok dibuat sulit  sendiri hehe .. 
saya selalu welcome siapa saja tidak ada pilah pilih .. 

( bahkan ada tiga ibu ibu yang rutin datang pada saya dengan gayanya yang " men duafa kan diri " tetapi tetap saya welcome bahkan sering kami ngobrol2 dulu sebelum ybs berkeliling perumahan mengumpulkan angpao hehe .. )

oya kembali kesoal mobil tadi,  saya lihat mobil tsb kok berhenti percisss di sebelah kiri saya duduk, berjarak hanya sekitar 6 meter, tentu saja mereka tidak bisa melihat ketempat saya hehe .. si pengemudi tampak mengeluarkan sesuatu, 
tapi lalu pintu mobil ditutup lagi. 

saya mulai tertarik untuk melihat lebih seksama dan berdiri didekat cendela sebelah kiri saya. ternyata mobil dijalankan lagi kearah rumah tetangga didepan saya, rumah yang letaknya dipojok juga. sekali lagi saya lihat si pengemudi turun 
membawa sesuatu ditangannya. 

dia berjalan kearah belakang mobil dan " sesuatu " ditangannya itu ternyata nomor polisi mobil Pelat Hitam dan dengan cepat Pelat Merah dilepasnya untuk diganti dengan Pelat Hitam tadi. samar samar karena jarak cukup lumayan yaitu
 sekitar 25 meter dari tempat saya berdiri,
 saya ingat nomor Pelat Hitamnya " kurang lebih " adalah N 1732 BS . 

saya tidak sempat melihat kapan pengemudi mengganti pelat sebelah depannya, tapi saat mobil berputar ditaman depan rumah kearah jalan raya untuk keluar dari perumahan, saya melihat depan mobil juga sudah berpelat hitam. 

sayang sekali saya tak sempat melihat nomor Pelat Merahnya. 
melihat ini, saya hanya bisa mengelus dada, sebab sudah rahasia umum dan kejadian seperti itu hampir sudah " biasa " dimana rakyat kecil seperti saya ini sebaiknya tidak usah meributkannya karena percuma, " no reken "!

apapun motiv penggantian nomor seperti itu yang dilakukan bahkan ditempat terbuka dengan santainya, sudah tentu bukan sesuatu yang legal. 
dan bisa dijamin bahwa hal semacam itu pasti atas " komando dan restu " dari  pejabat yang terkait. miris, bahwa negeri tercinta ini sebenarnya 
sudah makin " keropos " ,
 yang semisal bangunan besar dan megah tetapi kayu kayu yang menopang bangunannya sebenarnya sudah termakan rayap, 
jadi hanya masalah waktu saja bangunan akan ambrug ! 

terkadang untuk sebuah perubahan radikal, diperlukan aksi " sapu bersih " sehingga yang muncul nantinya adalah sesuatu yang benar benar Baru dan Resik,
 entah sapu bersih itu dengan campur tangan alam atau hanya cukup oleh manusia, adakah memang ini sudah saatnya?
Wallahualam .... ! ( th )

( keterangan gambar : diambil dari google/travit , black crv , yang sangat mirip bentuknya dengan mobil dalam tulisan diatas ) 
 

Senin, 28 Oktober 2013




.. selamat jalan mas Bambang ..

hari ini, kami mengantar kepergian mu ketempat peristirahatan abadi meskipun berita wafatmu di Jakarta kemarin sangat mengejutkan karena lebaran yang baru lalu 
kita masih saling mengobrol dirumah. 

mbakyuku sudah pasti sangat kehilanganmu, sebagai belahan jiwanya yang selama ini hampir selalu bersama sama kemanapun kalian pergi.
tadi di pemakamanmu, wajah mbakyuku yang biasanya begitu ceria, nampak sangat letih dan sayu. aku pahami, karena separuh jiwanya terkubur bersama jasadmu. 

oya .. teman temanmu memang lebih akrab memanggilmu dengan nama aslimu, Cwan atau Cuan atau Tjwan, entah mana yang sebaiknya dieja kan, tapi kami terbiasa menyebutmu mas Bambang. aku lihat teman temanmu saat pemakamanmu tadi begitu kehilangan, mungkin karena saat saat terakhirmu berada cukup jauh dari Malang.


 selamat jalan mas Bambang, semoga Allah SWT telah menyiapkan tempat terbaikNYA buatmu
disisiNYA, amin .. ( th ) 

( keterangan foto, all taken by : th ) 
01. Ucapan duka cita
02. Saat jenasah tiba di area makam
03. Ucapan duka cita

Minggu, 27 Oktober 2013







.. " Orek Orek an Seorang Yamin " ..


saat Kongres Pemuda ke II di Batavia  27, 28 Oktober 1928 hampir berakhir dan pidato pidato penutupan mulai diluncurkan antara lain saat itu 
oleh Mr. Sunario, alkisah Moehammad Yamin 
" jawil jawil " rekannya Soegondo sambil memberikan secarik kertas yang lalu diberikan paraf oleh Soegondo.

dari tangan Soegondo, kertas " orek orek an " itu diteruskan kepada yang lain dan masing masing membubuhkan parafnya juga disana. 
diakhir sesi Kongres, kertas tersebut dibacakan oleh Soegondo dihadapan seluruh peserta Kongres dan dilanjutkan dengan 
penjelasan panjang lebar tentang " orek orekan bersejarah " tadi oleh penulisnya Moehammad Yamin.

spirit penyelenggaraan Kongres I tahun 1926 dan Kongres ke II tahun 1928, nampaknya telah terwakili secara utuh dalam tiga baris alinea yang terkandung dalam " orek orek an tadi "  yang intinya ( dalam versi asli ) adalah sebagai berikut :

Pertama,
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah  Indonesia. 

Kedoewa,
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, 
bangsa Indonesia.

Ketiga,
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

( versi ini dalam perkembangannya, menjadi versi teks Sumpah Pemuda seperti yang saat ini kita kenal ) 

adalah Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatranen, Jong Celebes, Jong Batak dan lain lain yang saat itu mengimpikan sebuah Kesatuan dan Persatuan agar tidak terkotak kotak dalam kesukuan namun lebur sebagai sebuah  kebersamaan yakni Pemuda Indonesia.

dan disebuah rumah pemondokan pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong di Kramat Raya 106 Batavia, sejarah mencatat diawalinya semangat kebersamaan ini yang dikristalisasikan dalam ikrar bersama sebagaimana yang ditulis diatas, pada penutupan Kongres Pemuda ke II, 28 Oktober 1928.

ikrar yang tampaknya " hanya " berwujud beberapa baris kalimat, 
tidaklah lahir melalui sulap menyulap. 
ia surut jauh kebelakang sebelum 1928, dimana kesadaran sebagai 
satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa 
belum sedemikian mengental dikarenakan situasi penjajahan yang tidak menginginkan tumbuhnya kesadaran nasionalisme patriotisme terutama dikalangan pemudanya.

maka, bila jerih payah para perintis spirit kebersamaan menuju Kesatuan dan Persatuan sebagai sebuah bangsa besar, Indonesia, ini ternyata semakin dilunturkan oleh seringnya tindak anarkis, tawuran, konflik SARA dll ditanah air yang semakin memprihatinkan,
 rasanya jerih payah itu kita buang sia sia.

bukan sekedar pembacaan ikrar Sumpah Pemuda dalam upacara upacara yang terpenting, tetapi Semangat itu harusnya kita tumbuhkan pada diri masing masing meski Tanpa Upacara dan tidak hanya tumbuh ditanggal 28 Oktober melainkan menjadi spirit keseharian baik dilingkungan tempat tinggal, tempat bekerja, tempat menimba ilmu dll dll.

kalau kita gagal memelihara spirit ini, mungkin perlu diadakan 
Kongres Pemuda Tawuran Indonesia, begitukah ? ... ( th )

( sumber, Wikipedia, foto Kongres Pemuda Ke II )
 



 .. s m i l e ..
( michael jackson )

smile ..
though your heart is aching
smile .. 
even though it's breaking
when there are clouds , 
in the sky you'll get by ..

if you smile
with your fear and sorrow
smile and maybe tomorrow 
you'll find that life is still worthwhile
if you just ..

light up your face with gladness,
hide every trace of sadness
although a tear maybe ever so near ..
that's the time you must keep on trying
smile,
what's the use of crying
you'll find that life is still worthwhile
if you just ..

smile, though your heart is aching
smile, what's the use of crying
you'll find that life is still worthwhile
if you just
smile .. 

( keterangan foto, autumn 1990 )

Sabtu, 26 Oktober 2013





 .. sarapan lombok, di Dapur Sambel Pedas ..

sarapan atau makan pagi dengan lombok pasti bukan karena sedang " stres " he he .., 
tapi mencari yang pedas pedas dipagi hari itu maksudnya supaya " melek " dan makin semangat menghadapi aktivitas sehari itu hehe .. ( itu " resep " saya lo .. ). 

maka sengaja saya mencari sesuatu yang agak jauh dari rumah supaya " tidak itu itu saja " dan akhirnya kemacetan dijalan membawa saya " tersesat " hingga Jalan Kalpataru 
dan menemukan Dapur Sambel Pedas / DSP.

rupanya memang masih cukup pagi, wong halaman dan ruang dalamnya masih di sapu sapu dan di pel, tapi namanya sarapan ya boleh to datang pagi pagi, saat itu masih sekitar jam 08.15 
( lo... masak jam segitu terbilang masih pagi, entah ya ... ). 

rasanya saya pengunjung I, dan saya bertanya " sudah buka mbak?" ... " ooo sudah dari tadi , silahkan ... " ... syukurlah.

di deretan ruko ini, DSP ini letaknya paling tepi kiri.konon ini cabang ke 8, sebab tak jauh dari situ hanya berselisih beberapa rumah  juga ada cabang yang lain, wow deket juga  ya ..

di daftar menu ternyata ada menu menu ayam, ikan dan bebek yang 90% serba goreng gorengan. naaa ... berhubung niatnya mencari sarapan yang pedes, saya memilih paket : 
nasi , pecel, ayam goreng, telor mata sapi, tempe, tahu dan sambal. dan dideretan minuman juga cukup lengkap, mulai jus jus an, bermacam milk - shake, dll.

soal rasa, skala 1 - 10 ada di 7.0,  tak ada view yang bisa dinikmati disini jadi jangan menanyakan itu, tapi warung ini cukup bersih. buat yang punya acara ultah, makan siang dengan kolega kantor, arisan dll konon bisa memakai ruangannya gratis tapi makanan dipesan dari DSP.. namanya saja warung ditengah kota, 
jadi ceritanya tak bisa panjang, kecuali soal lokasinya yakni di Jalan Kalpataru, terus soal keragaman menu, rasa dan harga, jadi standar2 saja.

oya buat yang bingung menyiapkan sarapan buat tamu tamu atau kerabat yang sedang menginap dirumah atau acara keluarga, DSP juga siap melayani pengiriman mamin hingga kelamat, tanpa dipungut biaya tetapi ada minimum pesanannya. sebuah kotak kayu berlogo Lombok Besar Merah menjadi ciri khas dari delivery-service-box nya.



 naa .. buat yang pagi pagi memerlukan " melek " dengan pecel pedas atau menu menu
berlombok lainnya,  boleh ke DSP ini, yukkkk ... ( th )  

( keterangan foto, all taken by : th )

01. " dokter spesialis " bebek goreng ..
02. delivery - service - box
03. paket hemat
04. daftar menu DSP
05. spanduk luar DSP
06. nasi, pecel, telur mata sapi, tempe, tahu, sambal , menu pahe

Kamis, 24 Oktober 2013







( diambil dari google )



 .. " Teras Bumbu " 
yang bakar bakar bambu ..
berdiri sejak sekitar 2006, resto Teras Bumbu di Jalan Raya Sulfat 4A Malang ini termasuk tujuan wisata kuliner yang mengkhususkan diri pada " bakar bakaran dan seafood ".
apa saja bisa dibakar disini. lho? iya, termasuk bambu. menu bambu bakar? 
nyaris, salah satunya adalah  Patin Bakar Bambu. 

jadi siap siap saja dimeja kita akan penuh oleh batang bambu sepanjang sekitar 40-50 cm yang terhidang " kepul kepul " alias lamgsung diangkat dari tempat bakaran dan setelahnya boleh kita buka bambunya yang terbelah dua itu.. 
( hati hati, tangan bisa melepuh kalau tak hati hati hehe ... )



 dan disanalah kita menjumpai Ikan Patin Bakar Bambu nya yang yummyyy ... ! ( saya sungguh minta maaf karena fotonya terkena " gunting" edit yang konyol dan yang asli sudah terhapus, aduhhh .. jadi yang muncul disini adalah menu lain, 
tetapi saya usahakan " menemukannya kembali " mungkin di memory card masih ada ) . 

juga menu khas lain misalnya kakap gulung, udang lada hitam, ayam bakar bumbu dll yang masih banyak ragamnya. di daftar minuman juga cukup panjang dengan nama nama yang unik, meskipun bahan bahannya sudah umum. 

mau memilih sendiri ikan/kepitingnya? boleh boleh saja. aquariumnya terletak dihalaman depan sebelah kanan. dan dengan lahan parkir yang cukup luas, TB memang cukup ideal untuk pertemuan, meeting, ultah, dll bahkan wedding. 
( saya dan teman teman tahun yl juga pernah berpengalaman memakai TB ini sebagai tempat reuni, cukup menyenangkan karena ruangan ruangannya yang serba terbuka jadi tidak panas )

naaa .. bagi pecinta kebakaran e .. bakar bakaran, Teras Bumbu lah tempatnya! ( th ) 

( keterangan foto, all taken by : th )

01. aquarium TB
02. kepiting TB
03. papan nama TB
04. halaman parkir TB
05. gazebo TB
07. nasgor TB

Senin, 21 Oktober 2013







 .. " Kun Fayakun " ..

" Innama amruhu idza arada syaian an yaqula lahu kun fayakun "
( Sesungguhnya urusanNYA apabila DIA menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya 
" Jadilah! " maka Jadilah ia " )
( Qs. Yasin : 82 )

Arnoud van Doorn , mantan politisi Partai Kebebasan Belanda yang pada tahun 2008
 bersama Geert Wilders membuat film yang menggemparkan,
" FITNA ", yang kontennya sangat merendahkan Islam dan Qur'an, 
pada musim haji tahun 2013 ini justru AvD
menjalankan kewajiban rukun Islam yang ke 5  ditanah suci.
Sebagaimana dikutip dari Saudi Gazette , Sabtu 19/10/13
 oleh Tribunnews, AvD berkata:
" Saya menemukan diri saya diantara hati hati yang yakin. 
Saya berharap air mata penyesalan saya mengeluarkan
 semua dosa dosa setelah pertaubatan saya "
Sebelumnya, pada 27 Pebruari 2013, 
AvD secara resmi mengumumkan masuknya ia kedalam Islam setelah
 cukup lama mempelajari Islam dari berbagai sisinya dan
 teman teman dekatnya meskipun mengetahui hal ini , 
tetapi mereka tidak menyangka AvD akan  
memeluk agama yang pernah dihinanya.
Pernyataan lain dari AvD adalah : 
" Saya berdoa semoga airmata saya ini mampu menghapus segala
 dosa yang telah saya lakukan dimasa lalu, dan saya akan bekerja untuk menghasilkan 
karya besar guna melayani Islam dan 
kaum muslimin setelah kembali dari ibadah haji ini " , 
katanya dengan wajah berseri.
Hidayah yang merupakan misteriNYA, tiada selalu turun
di kilat cahaya, namun seringkali justru menerobos 
masuk dikegelapan dan kesuraman hati, 
Allahu Akbar, Tuhan Maha Besar. 
Sungguh manusia dengan segala keterbatasannya,
 tidaklah pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian, 
bahkan sedetik didepannya.
 Maka  yang demikian itu memang :
" Kun Fayakun ... " 
( Titiek Hariati , BH 85,  Malang )
( Sumber dan gambar dari Tribunnews yang dikutipnya dari 
Saudi Gazette, Sabtu 19/10/13 )

 




Jumat, 18 Oktober 2013




 .." tosoto " , tak iyee ..

dari nama kedainya, rasanya tak jauh jauh dari Suramadu, e .. Madura, tapi saya ngga sempet tanya sebab yang ada di kedai kebetulan juga 
" ngga ngerti asal muasal nama kedainya " 
oalaa ya sudah lain kali saja saya kembali lagi hanya untuk tanya soal itu hehe ..

TOSOTO, begitulah namanya, termasuk masih gres juga sebab area ruko disitu memang baru dibangun tahun ini dan dulunya disitu ada warung sate gulai kambing yang terkenal
tapi sayangnya ikut tergusur ruko ..



 letaknya Tosoto ini persis didepan SPBU Raya Tlogomas Malang, berhadapan dengan 
Soto Lombok dan enam kedai soto lainnya di area itu. di kedai ini ada belasan macam soto dan juga belasan macam nasi goreng serta lalapan. sementara itu didaftar minuman juga cukup panjang koleksinya jadi jangan khawatir, tidak hanya penggemar soto yang 
dimanjakan.

cabang di raya tlogomas ini mungkin merupakan yang ke 3 atau 4 di Malang, yang lainnya antara lain di Matos dan Simpang Wilis Indah.

soal rasa dan harga itu relatif  dan soal atmosfernya  ya standar ruko jadi " view " nya 
di daerah padat lalin ini adalah kendaraan yang " pating sliwer " 
karena raya tlogomas merupakan jalan protokol Malang - Batu yang jalurnya serba was wes ..

naaa, yang penasaran, sehabis kendaraannya isi bbm mungkin orangnya juga perlu isi bbm di Tosoto ini, keduanya berhadapan, monggooo ... ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )

01. tosoto
02. salah satu jenis soto
03.kuning hijau, warna khas
04. paket lebih murah
05. lalapan juga ada
06. menu card


Selasa, 15 Oktober 2013




 .. andai , Allah tidak menggantikannya 
dengan hewan qurban ..
( catatan kecil peringatan Idul Adha 1434 H )

setelah sholat Idul Adha selesai pagi tadi, penceramah memberikan pencerahannya tentang makna peringatan Idul Adha yang bersumber pada riwayat 
Nabi Ibrahim AS dengan putranya, Ismail.sebuah riwayat yang pada setiap peringatan Idul Adha senantiasa diulang ulang, 
namun kita, saya dan pembaca, sebagai manusia biasa masih saja perlu untuk setiap kali diingat ingatkan lagi dan lagi agar Pesan Agung dibalik riwayat tersebut mampu kita tangkap dan aplikasikan dalam keseharian dan tidak " dilupakan " .

hampir diakhir ceramahnya, beliau berkata :" andai saja saat itu Allah tidak menggantikan Ismail  dengan hewan qurban, pastilah setiap keluarga yang memiliki 
anak laki laki dan terutama yang sulung seperti saya ini harus disembelih juga .... ",
 terdengar tawa para jamaah.

sebenarnya " tawa " ini harusnya tidak begitu saja berlalu .sebab " penggantian seorang Ismail kepada seekor hewan qurban " adalah melalui sebuah ujian maha berat.
titik puncak keikhlasan seorang ayah disaat pedang tajamnya sudah siap menebas leher putra terkasihnya, sekaligus merupakan titik kucuran cinta Allah SWT 
kepada Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail. 
dahsyatnya detik detik penuh penyerahan diri kepada kehendakNYA inilah yang sarat makna dan kita, manusia biasa, belum tentu mampu memilikinya.

maka bila kemudian ( hanya ) untuk ber qurban berupa hewan dengan jumlah dan nominal  tertentu bagi yang sudah mampu inipun masih banyak yang belum ikhlas dan berhitung hitung tentang berkurangnya harta dari nya, marilah kita bersama renungkan 
" adakah masih pantas bagi kita mengharap cintaNYA dengan cara dan sikap 
yang " penuh perhitungan " ini?"

Ismail adalah putra terkasih dan darah daging Ibrahim yang telah didambakannya berpuluh tahun tetapi saat putranya tumbuh sehat menjadi harapan 
penerus keluarga, tiba tiba saja perintah menyembelih itu datang. 
 kambing , sapi , unta atau domba bukanlah buah hati dan darah daging kita, 
masihkah kita juga  tidak mengikhlaskannya sebagai pengganti darah daging tercinta yakni
anak anak laki kita?

seorang kerabat yang " rumah sewa " nya berukuran 2 x 2 meter dan berdiri di lereng sungai yang cukup berbahaya, suatu hari saya temui karena ada sebuah amanah untuk 
menyampaikan sesuatu bingkisan dan amplop kepadanya. 

amplop diterimanya dan dibuka seraya berkata :" aduhhh, alhamdullilah, menambah tabungan saya untuk beli kambing qurban tahun depan ... ", saya terpana malu. 
betapa kerabat ini tidak memikirkan uang yang diterimanya untuk membeli sesuatu yang diinginkannya seperti mungkin baju atau lain lain, namun dikumpulkannya 
untuk bisa membeli hewan qurban. 

sementara ada yang sudah berlebih lebih hartanya namun masih sibuk berhitung untung ruginya ber qurban dan masih memilih milih kambing atau sapi yang tidak terlampau mahal, wahai ..

pagi tadi, ada dua alasan saya sholat di Masjid Sabilillah, Jalan Borobudur, Blimbing ini. pertama karena waktu yang sudah begitu mepet dan jalanan mulai macet macet dimana pada jam menjelang sholat Idul Adha itu saya masih berada di area PBI. 

maka daripada arah pulang semakin macet dan tertinggal waktu sholat, saya berbelok ke masjid ini sekaligus karena alasan ke II yaitu " mengintip pesan " walikota Malang yang baru, melalui wakilnya yang hadir di masjid ini, bapak Drs. Sutiaji, 
yang ternyata cukup sarat dengan pesan religius menuju Kota Malang Bermartabat.

semoga saja, apa yang disampaikan dihadapan para jemaah ini tidak sekedar teks diatas kertas alias basa basi , agar kota Malang benar benar bersih dari segala bentuk 

penyelewengan, penyalah gunaan jabatan, korupsi, kolusi dll 
yang selama ini masih banyak mewarnainya. 

dan ditengah ketenangan para jemaah wanita disekitar saya , suasana tiba tiba dikagetkan oleh suara seorang ibu yang duduknya berselisih tiga orang disebelah kanan saya :
" lho ... kok duitnya  dimasukkan sakunya, kok ngga dikeranjang sumbangan? hei ... hei.."

aduhhh, semua mata tertuju pada seorang ibu yang sedang berkeliling membawa keranjang sumbangan dan mengumpulkan uang dari para jemaah. 
padahal di dekat para jemaah terdapat banyak kotak kotak sumbangan masjid, tapi kok ibu yang satu ini masih repot repot berkeliling membawa keranjang, sayapun semula cukup heran ... 

ternyata dihari raya qurban pun masih ada orang orang yang tega " mengurbankan " orang lain untuk kepentingan pribadi.... beberapa ibu yang sudah terlanjur memasukkan sumbangan ke keranjang ibu tadi tampak kecewa tapi beberapa yang lain mencoba menghibur:
" sudah bu, ikhlaskan saja yang penting niatan kita adalah ber amal dan 
yang menanggung dosanya biar dia ... " .... 

si ibu pembawa keranjang memang dibiarkan berlalu tidak di apa apakan, tetapi wahai, betapa jauhnya jarak antara makna Idul Qurban dengan " mengurbankan para jamaah ", 
maka masih beranikah kita berharap cintaNYA ketika sikap 
" mengurbankan orang lain itu semakin membudaya " ? 
jawabannya mungkin ada di keranjang-sumbangan yang menghilang pergi .... ( th )
( gambar dari google )








Senin, 14 Oktober 2013





 .. " phawak, 
melukai, namun terlanjur suka "..


menyayat, menyakitkan, bak tersilet di urat nadi, namun anehnya, sekaligus juga ada rasa bahagia, bahagia karena pengembaraan membawa ke 
padang padang rumput, lembah lembah, bukit bukit karang, pegunungan, 
perkampungan suku suku, tenda dan api api unggun, pipa perdamaian, elang elang dan burung burung gagak, tarian perang dan teriakan teriakan itu, serta sederet adegan 
penindasan hak hak dari penduduk asli ....

demikian penggambaran " feeling " saya disaat mendengarkan musik Phawak yang sarat kesedihan namun juga ada saat dimana ia menyentak sedemikian jantan ..

Lobito, Karito, Luis, ketiganya dari Bolivia plus seorang penyanyinya asli Indonesia, Puri, lulusan IKJ jurusan vocal, yang telah " merobek robek " hati dengan lolongan musik tradisionil Indian yang melontarkan pendengarnya kepada kampung halaman Indian, 
benua Amerika.

pertama kali saya melihatnya adalah disebuah area di dalam taman wisata bermain Jatim Park, Batu. saya pikir itu dari sebuah tape atau CD yang ternyata live, dan saya minta ditinggalkan saja tidak usah ikut muter muter Jatim Park sebab saya ingin menikmati musik mereka sampai habis ! itu persinggungan pertama saya dengan Phawak Music.

dan dari sekian banyak novel maupun film yang menggambarkan penindasan hak hak  Native American atau Indian ini ada satu yang sangat menancap dan membekas  dalam hingga kini. penulis berdarah Jerman, Karl Friedrich May atau dikenal Karl May adalah 
penulis asing I yang saya kenal dimasa kecil dalam serial  legendarisnya  yang menggambarkan karakter bangsa Indian dengan sangat detil dan luar biasa cermatnya, sampai  seolah saya menonton sebuah film dalam imajinasi. 

salah satu karakter mereka yang saya sukai adalah " tidak meng eksplorasi kesedihan " dan DIAM itu mewakili jutaan kepedihan. 
lagu lagu yang menggambarkan kekosongan hati disaat sedih, tertuang datar dan terkadang menyentak meski perih. itu juga yang saya tangkap dari musik Phawak.

 


kelompok musik Phawak ini mencoba membawa kisah kisah bak novel Karl May  melalui alat musik tradisionilnya menyeberangi benua untuk berbagi budaya. 
bukan hanya musik, mereka juga membawa kepingan budaya yang lain seperti handicraft, tarian dll. perfomance dibeberapa negara sebelum Indonesia telah semakin mematangkan grup ini untuk tampil dibeberapa festival antara lain di Taiwan.

suara menyayat dan melolong perih itu dihasilkan dari berbagai alat musik yang bentuknya 
tidak lazim dan unik seperti quenas, sikus, karas, chajehas dll.bagi yang belum pernah mendengar musik musik sejenis dari Bolivia ini dan  suara dari jenis alat musiknya yang eksotis, mungkin bisa mendengarkan lagu lama dari Simon and Garfunkel 
" El Condor Pasa " ..... 
( sekedar pengingat saja bahwa duo ini mungkin lebih dikenal dengan lagunya Bridge Over Troubled Water yang melegenda itu ) . 

maka saat saya menemukan jejak Phawak ini di MATOS ( Malang Town Square, Jl. Veteran, Malang ) saya bersorak seolah bertemu durian Monthong yang jatuh dan gratis hehe ..

disebuah stan yang terletak di pojok, kalau tak salah dilantai II MATOS , saya surprise melihat El Condor e .. stan Indian ada disana! aduhhhh, rasanya menemukan harta-karun .. 
dengan seijin staf disitu, saya jeprat jepret dan melihat lihat sepuasnya bermacam handicraft yang unik dan eksotis. 

ada sepatu kulit ular, ada kostum asli, ada tas kulit dengan hiasan bulu kuda yang keren, 
ada hiasan dinding, ada cincin, gelang, topi, hiasan kepala dan tentu saja 
alat alat musik tradisional dll. naaa ... dan ini yang paling penting : 
ada CD Phawak Music yang dijual 100 ribu/ keping. 

dan yang tak kalah  keren  adalah T Shirt bersablon wajah wajah yang mirip para Kepala Suku ! garis wajah Indian yang keras , macho dan khas, membuat TShirt ini terlihat " berkelas " ...

masih dalam impian bahwa satu ketika saya akan berkesempatan melihat ( sisa ) suku Indian dikehidupan alaminya bak di film atau novel yang pernah saya lihat dan baca!
 tetapi yang menyedihkan adalah bahwa jumlah mereka saat ini di Amerika pun semakin menyusut entah karena banyaknya yang merantau, lebur dalam perkawinan dengan ras lain atau  atau apapun itu. 

mereka saat ini tercatat hanya sekitar 250 ribuan di Amerika.
soal bahasa bahkan lebih parah. dulu sebelum masuknya bangsa Eropa di benua mereka, bangsa Indian masih mendominasi dengan kekayaan ribuan bahasa nya ! sedihnya, setelah bangsa Eropa menduduki tanah mereka, dan bahasa Inggris menjadi bahasa nasional ,
maka terjadi penyusutan jumlah bahasa secara drastis!
tercatat saat ini mereka hanya memiliki sekitar 7/tujuh macam bahasa yakni Navayo, Cree, Ojibwa, Dakota, Apache, dan Blasfoot dengan hanya sekitar 250 an ribu speakers yang inipun didominasi oleh Navayo.

bahkan konon kebanyakan yang masih berbicara dalam  bahasa asli ini lebih banyak pada generasi tuanya sehingga banyak yang meramalkan bahwa 
secara perlahan namun pasti suku suku Indian ini akan punah berikut bahasanya yang menjadi penanda peradaban dan budaya sesuatu bangsa ! 

maka kehadiran musik Phawak patutlah di apresiasi, sebagai pelestari dan pewaris budaya Indian terutama dalam musik tradisionil dan asli dari berbagai latar belakang budaya suku suku Apache, Mohican, Inka dll.

kelompok musik asli dari Amerika Selatan tepatnya Bolivia ini adalah Benang Merah budaya Indian yang terancam punah. maka tidak lah salah bila selama mereka hadir ditengah kita di Indonesia, kita berikan ruang bagi nya untuk 
memperkenalkan dan  melestarikan budaya mereka lewat musik , tarian serta kerajinan tangannya agar kita tidak kehilangan jejak mereka ..

tak ada yang harus di khawatirkan, mereka bukanlah pesaing budaya kita namun  justru  dapat memperkaya ide ide dan menginspirasi dalam banyak hal bagi kedua belah pihak ... 

" Phawak, di nada nadamu aku larut dalam kesedihan yang tidak aku tahu penyebabnya, itu melukai namun aku sudah terlanjur suka ..., bisa apa aku menghadapinya, maka biar saja aku nikmati , hingga luka mengering sendiri  " ... ( th )

( keterangan foto , all taken by th ) :

01. hiasan dinding khas Indian.
02. Lobito on stage ( satu2nya gambar yang diambil dari google )
03. salah satu penyayat sukma
04. lukisan diatas TShirt
05. tak berjiwa namun saat dimainkan, ia pengelana
06. diatas TShirt putih ini, wajah khas itu berbicara tentang tanah tanah kepedihan
07. pernak pernik khas
08. pojok Bolivia
09. bulu kuda itu
10. lukisan lainnya yang khas
11. tak pernah cukup memaknainya
12. keyholder, menuju peradaban modern ..
13. Phawak Music dalam CD