Rabu, 30 Januari 2019




.. " Bebek Doeloernya Ayam Atau .. ? " ..
warung berjuluk Bebek Ayam Doeloer Khas Surabaya
 ini di Malang Raya ada beberapa cabang .
 kebetulan ada satu yang terdekat dengan rumah saya ,
 yaitu sekitar kurang dari 1 km . 
maka tidak salah kalau saya memilih yang dekat rumah
 yaitu di Jalan Raya Jetis atau
 setelah kampus Unmuh kalau dari arah Dinoyo .
kebetulan siang tadi di warung itu tidak banyak yang
 sedang " mbebek " sehingga tidak perlu
 menunggu lama . warung mini ini memang tidak
 punya tempat parkir yang memadai , 
cukup untuk beberapa roda dua atau satu roda 4 saja !
( maklum , ukuran warung ini memang mini hehe .. )
disini tentu saja saya lebih memilih menu bebek
 daripada ayam sebab frekwensi bebek memang 
saya batasi seminggu sekali saja 
( maklum , kuatir juga rupanya dengan
 isu kolesterol hehehe .. )
 dan tidak perlu kecewa karena daging bebeknya
 memang empuk !sebetulnya di Malang Raya ada
 puluhan jenis warung bebek , mulai yang kelas PKL an
 sampai yang berbintang . tetapi bagi saya warung
 Bebek Ayam Doeloer Khas Surabaya ini 
bisa menjadi favorit . penasaran ? 
silahkan dicoba .. !
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
Malang , 26 January 2019 ) 
 keterangan foto :
01 . uempukk ..
02 . model PKL an
03 . khas Surabaya
04 . mini
05 . paha atau dada atau .. ?
06 . bebek atau ayam ?







Senin, 28 Januari 2019




 .. " Se'i Sapi Atambua Yang Unik " ..
jagad kuliner Nusantara memang kaya rasa , 
corak dan cara masak serta penyajian !
siang tadi saya berkelana ke Atambua , sebuah wilayah
ditanah air dekat perbatasan antara NTT dan Timor Leste .
 naik apa ? cukup 10 menit dari rumah saya , 
karena terletak di Jalan Candi Mandut 18 Malang ! 
sekitar dua bulan yl kedai yang satu ini dibuka , 
sebagai salah satu cabang dari beberapa cabang 
yang ada di Malang Raya . 
 berjuluk " Se'i Sapi Atambua " yang artinya adalah 
Daging Sapi Asap , sudah pasti mengundang
 rasa penasaran untuk mencobanya . 
meski disitu punya pilihan daging asap sapi atau ayam ,
 sudah pasti saya memilih yang sapi karena sesuai
 dengan nama kedai dan ciri khasnya ! 
pilihannya terletak pada Sambal nya yang semuanya 
terdengar asing bagi saya . misalnya : 
Daging Asap Sapi Dabu Dabu ,
 atau Daging Asap Sapi Luat dll yang siang tadi
 akhirnya saya pesan untuk menjawab 
rasa ingin tahu saya .
 " kalau Dabu Dabu itu sambalnya terdiri dari 
irisan bumbu segar seperti lombok, jeruk , bawang dll , 
enak bu ... kalau Luat itu sambalnya diberi minyak "
begitu penjelasan salah satu staf nya pada saya
yang " plonga plongo " dengan deretan
 nama nama asing didaftar menu . 
dipojok luar kedai ada sebuah tong yang mengeluarkan
 asap . saya diberi kesempatan melongok dalamnya
 yang ternyata adalah Tong Pengasap Dasing Sapi dan Ayam . 
 " ayam lebih lama diasapnya daripada daging sapi ... "
 begitu kata petugas tong pengasap .
  yang unik lagi bahwa diatas api pengasapnya ,
 adalah tumpukan tempurung kelapa sebagai 
" kayu bakarnya " yang sebetulnya merupakan sumber 
aroma khas daging/ ayam asap ! 
baiklah , untuk rasa , cara penyajian , layanan  dan harga
 saya ikhlas memberikan 6,5 dari skala 1-10 dan 
mungkin untuk atmosfer sedikit dibawahnya 
yakni 5,5 karena berada diteras sebuah rumah pribadi
yang kurang memberikan kenyamanan .
 dari banyaknya pengunjung dan juga Go Food yang 
siang tadi ada bersama saya , semoga saja kedai ini
 mampu bertahan ditengah menjamurnya 
kedai kedai sejenis serta mampu menjadi
Tuan Rumah Di Negeri Sendiri daripada kita lebih
 menggilai kuliner2 mancanegara yang juga
 sudah sangat menjamur di Malang Raya .
 yukkk .. ikut saya ke Atambua !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
28 January 2019 )
keterangan foto : 
01 . tong pengasap
02 . nasi sapi Luat
03 . nasi sapi Dabu
04 . daftar menu
05 . petugas pengasap
06 . ma'am se'i ..
07 . tahu petis untuk penutup makan









 

Jumat, 25 Januari 2019




.. " Iga Mas Giri " ..
waduh , yang jelas bukan Iga dari tubuhnya nya
 mas Giri , tapi Iga Bakar di warungnya mas Giri hehehe ...  
 terletak di Jalan Jakarta Malang , pojok ,
 warung iga yang satu  ini termasuk " pemain lama "
 di jagad per igaan di Malang . kedai iga sudah
 menjamur di Malang Raya dan saya melihat bahkan
 beberapa diantaranya sudah bangkrut 
alias kalah bersaing . 
tetapi mas Giri dengan Iganya ini memang termasuk
 suvivor , jadi tidak ada salahnya kalau saya memilih 
menulisnya di blog ini .
dengan ruangan warung yang lumayan luas dan 
layanan yang lumayan cepat serta rasa yang tidak kurang
 dari angka 6 , bagi yang ingin traktiran iga untuk
 ultah dll bolehlah dicoba kesini . 
soal harga memang relatif sebab bahan dasar daging
 sapi memang juga tidak murah sehingga pilihan
 hanya pada ukurannya yaitu 
ukuran standar 40 ribu dan yang untuk ukuran 
sedikit lebih gede 48 ribu . minuman juga tersedia 
yang standar2 mulai yang suka kopi , coklat , mocca dll 
ataupun jenis2 jus .
 satu2nya yang menurut saya sedikit berlebihan adalah
 kecapnya sehingga rasa kecapnya nyaris menutupi
 rasa daging iganya yang mestinya harus lebih menonjol ! 
yo wes , penasaran ? yukkkk ...
 ( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
 Malang , 25 Januari 2019 
keterangan foto : 
01 . nama luar ( 01 )
02 . iga bakar
03 . atmosfer ( 01 )
04 . atmosfer ( 02 )
05 . nama luar ( 02 )








Selasa, 22 Januari 2019



 .. " Selamat Ultah Sahabat " ..
setiap tahun " terpaksa " saya harus mengucap
 ultah juga pada seorang sahabat yang bersamaan 
tanggalnya dengan bungsu saya ,
 22 Januari . 
tidak ada yang muluk2 atau pilihan kata yang 
istimewa yang saya bisa sampaikan kecuali  :
 " dalam menapaki SISA USIA ini ,
semoga semakin bijak , terkendali dan
lebih banyak lagi membagi manfaat bagi 
keluarga dan sesama " .
 mengapa saya menekankan kata kata " Sisa Usia " ?
 karena saya tidak mengucapkannya pada
 seorang remaja atau pria dewasa yang seusia belasan
 atau dua puluhan tahun melainkan pada seorang
 yang sudah diatas kepala 6 , 
yakni sebuah usia yang ( seharusnya )
sudah sangat mature , wise dan menikmati
 ketenangan hidup lahir bathin dan bukan lagi
 usia penuh dengan gejolak dan emosi 
yang tidak terkendali . 
perjalanan telah sampai pada sebuah titian spiritual 
yang telah jelas tujuannya , yakni
 menggapai ridhoNYA .
maka masihkah harus dihias dengan 
pernak pernik duniawi yang menyilaukan
dan menipu mata ?
maka jangan gusar kalau aku mengingatkanmu
 pada Sisa Usia dan bukan berharap 
50 tahun kedepan buatmu , 
karena angka diatas 60 adalah sebuah
 Angka Pengingat bahwa Tiap Saat IA akan dapat
menjemput dan kita harus selalu bersiap untuk
 dijemput dalam keadaan mengingatNYA
dan bukan 
dalam keadaan melalaikanNYA !
 sahabat , selamat menikmati Sisa Usia yang 
( semoga ) penuh Rahmat dan Berkah NYA ,
 aamiin ..
( TH , Malang , 22.01.19 )
gambar dari google 





.. " HBD Oliver ... ! " ..
ini adalah kali ke 32 saya mengucapkan HBD pada
 bungsu saya yang hari ini , 22 Januari 2019 berultah ! berhubung jarak memisah ,
 hanya lewat sosmed ucapan saya kirimkan . 
sudah tentu , diatas sajadah , doa doa saya panjatkan
 semoga si bungsu ini menjadi pemenang
 dalam badai badai kehidupan ! 
sungguh waktu tidak terhentikan . 
rasanya baru satu kedipan mata bahwa saya masih 
menaruhnya dalam ayunan dan buaian ,
 lalu celoteh lucunya menjelang dia bisa mengucap
 beberapa kata awal . 
atau dia jatuh bergulingan dengan kakaknya di 
taman taman yang penuh salju . ah ya .. siapakah
 yang mampu menghentikan waktu kecuali 
kenangan dan lamunan kita yang bisa diputar balik
 seperti cassette atau CD ? 
ketika saya melepasnya pertama kali " keluar rumah " 
untuk kuliah diluar kota ,
 itu adalah kecemasan seorang ibu yang tidak lagi
 bisa mengawasi anaknya 24 jam . 
nampaknya itu adalah awal dari pelepasan2 selanjutnya
 ketika ia mulai terjun kedunia kerja , menikah dll 
dimana saya hanya tinggal merenungi bekas 
kamar tidurnya dirumah .
 laksana induk elang yang harus melepas 
anak anaknya mengangkasa dan tidak lagi berharap 
anaknya kembali ke sarangnya ,
 sayapun harus mendukungnya untuk 
mengepak sayap jauh jauh ....
Oliver ,
semoga kesulitan2 diluar sana akan membuat 
sayap sayapmu semakin perkasa , 
dan sebagai lelaki dewasa kamu akan bertahan
 disetiap badai dan akan selalu berhasil keluar dari
gelombang gelombang dahsyat yang menghantam !
 saya akan selalu melihatmu dari jarak ini dengan doa ,
 bahwa kamu adalah pemenang kehidupan ,
 hari ini dan selamanya !
doa mama ,
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
Malang , 22 Januari 2019 )
keterangan foto : 
01 . saat2 masih di Vienna bersama si sulung
02 . Oliver yang saya jepret di warung bakso saat mudik 2016
03 . " kepak sayapmu lebar lebar ... "





Minggu, 20 Januari 2019



 .. " Boleh Menikah ( lagi ) Atau Tidak ? " ..
ada beberapa teman yang punya problem serupa
 disaat usia senja yaitu 
Boleh atau Perlukah Menikah ( lagi ) di Usia Senja ?
 lho , berhubung yang dicurhati juga sudah sama
 sepuh ( hehe .. ) maka sudut pandangnya mungkin
 mendekati obyektif sebab bisa merasakan 
NEEDS dari usia senja . problemnya apa sih ? 
umumnya mereka berhadapan dengan anak anaknya
 yang sudah dewasa bahkan menikah dan 
Tidak Mendukung Keinginan Ayah / Ibunya yang
 Ingin Menikah ( lagi ) setelah pasangannya wafat
 atau mungkin bercerai sejak lama .
 alasan keberatan yang dikemukakan anak2nya
 pada umunya adalah :
 01 ) belum tentu istri / suami baru sebaik yang 
 terdahulu , jadi sama dengan
 mengundang masalah baru . 
02 ) hubungan anak , menantu dan cucu 
dengan ibu / bapak tiri belum tentu baik / lancar 
sehingga masih berpotensi timbulnya masalah . 
 03 ) bila terindikasi isteri/ suami baru itu mempunyai
 riwayat kesehatan yang akut , ini sama dengan
 menambah beban keluarga .
 tetapi bila yang perlu perawatan adalah justru 
ayah/ ibu kandung dari anak2 yang tidak mendukung ini
  maka alasannya menolak adalah  apakah
 suami/ isteri barunya nanti cukup telaten ? 
04 ) pertimbangan materi yang terkait motivasi dari
 si calon isteri / suami baru , apakah tulus karena
 suka atau karena materi ? 
Tentu saja saya yang mendapat cecaran pertanyaan 
dengan berbagai alasan2 diatas , harus mengambil nafas
 sejenak sebelum ber argumen terutama kalau
 yang curhat adalah anak anak mereka yang 
ortunya notabene masih teman saya . 
dengan super hati hati saya coba menjawab begini :
 " usia senja itu umumnya diartikan 60 keatas .
 secara sosial , spiritual dan material umumnya 
ya memang sudah terlihat agak mapan . 
sehingga sepintas lintas sepertinya mereka sudah 
Tidak Butuh Apa2 Lagi . 
anak2 sudah mandiri , menikah , memberikan cucu 
bagi ortunya dan kewajiban2 sebagai ortu terlihat
 sudah tuntas . rutinitas yang biasa dijalani 
bersama dengan suami/ isteri selama puluhan tahun
 hingga mereka sama tua , menjadi goyah ketika
 salah satu lebih dulu meninggal dunia .
 yang lebih terlihat terpukul biasanya suami yang isterinya
 meninggal lebih dulu karena segenap roda rumah tangga 
 biasanya dalam kendali isteri , 
mulai bangun pagi , membersihkan rumah ,
 mandi sholat , menyiapkan sarapan , dst dst . 
dengan wafatnya isteri , dan disisi lain anak anak sudah 
dewasa dan mempunyai kehidupan sendiri , maka ada
 perasaan " terabaikan atau ketidak bergunaan " 
menelusuri sisa usia . saat para pelayat dan
 anak anak kembali kekehidupan masing masing2 , 
tinggallah sang suami yang bergelar DuRu , 
duda baru , merenungi hari2nya yang sepi . 
bila isteri yang menjadi JaRu , Janda Baru , ia masih 
bertahan dengan rutinitasnya yang sudah dijalani
 puluhan tahun , sehingga rasa sepi tidak terlampau
 mencekam karena ia masih memiliki seabreg tugas .
rasa sepi umumnya datang ketika tugas2 sudah rampung
 dan mengingat saat2 kebersamaan 
dengan (eks / alm ) suami tetapi itupun dalam keadaan 
fisik agak lelah karena rutinitas ,
 sehingga jalan keluarnya biasanya adalah tidur ! 
jadi mengapa tiba2 saja mereka ingin menikah ( lagi ) ?
 kebutuhan terbesar dan paling dasar bagi usia senja 
adalah 01 ) SHARING ! meskipun anak anaknya
 sekota bahkan serumahpun , apalagi yang diluar 
kota / pulau / negeri , belum tentu DuRu atau JaRu 
ini bisa saling curhat dengan anak2nya karena 
kesibukan anak anak di aktivitasnya masing2 . 
Sharing itu tidak selalu identik dengan masalah ,
 tetapi berbagi sesuatu yang ringan2 saja seperti misal
 masalah cuaca , program TV , rencana besok pagi , dll 
yang ada dalam keseharian 
. menelpon kerabat atau teman ? 
itu juga bisa tetapi Face to Face adalah lebih melegakan 
meski hanya beberapa saat , menit atau jam .
 bahkan aktivitas ringan seperti jalan pagi , senam ,
 duduk ngopi atau baca koran pagi dll bersama sambil
 ngobrol ringan adalah 
Sharing Dalam Bentuknya Yang Sederhana 
namun didambakan oleh hampir setiap PUS 
( Pemilik Usia Senja ) . 
saya memang suka membuat sendiri singkatan2 sebab 
kalau menuruti bahasa / singkatan2 anak muda
 jaman now , saya sering " nggak mudheng " hehehe .. 
 jadi , kebutuhan Menikah ( lagi ) oleh PUS ini jangan 
buru buru diartikan " masih gatel " atau 
" butuh apa lagi sih wong cucu juga sudah banyak ? " .
 seorang anak yang wise pernah berkata pada saya begini :
" Saat ayah saya minta ijin menikah lagi , 
langsung saya iyakan sebab itu baik bagi beliau .
 kami2 tidak selalu dapat menemaninya apalagi
 kami tidak sekota . sejauh kami tahu bahwa 
calon nya adalah dari keluarga baik2 dan tidak 
memiliki motivasi yang aneh2 , mengapa tidak ? 
saat ini beliau terlihat bahagia dan kesehatannya 
membaik karena ingatan pada almarhumah ibu saya
 serta kenangan2 bersamanya telah dapat 
dibagi dengan ibu tiri kami yang ternyata
 juga baik dan hubungan kami dengan anak anak
dari  ibu tiri kami juga baik " .
 anak yang lain berbagi cerita pada saya
 tentang ibunya begini :
" saat ibu saya meminta ijin anak2nya untuk 
menikah lagi setelah ayah meninggal beberapa
 tahun silam , mulanya kami protes sebab 
khawatir ayah yang baru hanya menambah masalah .
 kami bertanya sebenarnya apa sih keinginan beliau
 kok mau menikah lagi , bukankah sudah ada
 anak2nya yang sanggup melindunginya ? 
dijawab beliau bahwa :
" kebiasaan ayahmu dengan ibumu seperti jalan ke 
masjid saat subuh , senam , sarapan dll ber sama2 itu
 tidak dapat kalian gantikan . 
dan ibu bapakmu mengenal bapak X ini sejak ayahmu
 masih ada , dimana kebiasaan2 kami hampir 
sama mulai bareng2 ke masjid , senam dll meski 
saat itu bpk X ini sudah duda . 
 beliau juga sendirian karena putra2nya sudah berkeluarga
 diluar kota . mungkin dengan kami menyatukan
 persamaan2 ini justru akan meringankan anak2 kami
 untuk tidak merecoki kalian dengan telepon dll 
untuk sekedar sharing atau melepas kangen .
berangkat dari alasan ibu itulah kami,
 anak2nya sadar bahwa kami tidak boleh egois 
dan harus menghargai kebutuhan orang lain
 yang sayangnya tidak dapat kami penuhi .
itu alasan kami mengijinkan ibu kami menikah lagi .. " .
 menurut saya , kebutuhan ke 02 ) adalah teman seiring sejalan
 dalam kehidupan spiritual ! 
ber sama2 menjalankan ibadah seperti 
Puasa Ramadhan , Lebaran dll juga keseharian bisa sholat 
bersama ke masjid dll . juga bagi yang  non Muslim akan
  terasa indah bila dapat menjalaninya berdua .
rasanya apa apa yang ingin saya sampaikan sudah
 terwakili semuanya oleh kedua anak anak tadi
 dan pada akhirnya WISDOM memang 
menjadi kuncinya .
( Titiek Hariati , Malang , 21 Januari 2019 ) 
( gambar2 diambil dari google )