Minggu, 16 Januari 2022





 
.. " Omicron , Enaknya Bagaimana ? " .. 
ribut ribut Omicron ,
 sebagian panik sebagian cuek bebek . 
ada lagi , sebagian tetep prokes ketat minimal masker
 dan cucitangan serta pedulilindungi dengan
 vaksinasi sempurna 2 bahkan 3 kali . 
 
 \
sebagian lain malah belum vaksin " babar blas " 
dan yakin bahwa semua ini semata takdir saja .
 menghadapi bermacam perilaku ini , 
tak kurang kurang iming iming dilakukan agar
 masyarakat patuh dan mau di vaksin dan 
mau bermasker dll . 
kemarin di Jakarta bahkan vaksinasi untuk anak 
usia 6 tahun di iming iming dengan tiket gratis 
ke Ancol e.. atau TMII , maaf kalau salah tempat .
 
 
siapa sih yang tidak kangen kumpul kumpul
 atau reunian sebab sebagai mahluk sosial 
kita ini memang terlahir untuk saling mengenal , 
saling silaturahmi saling berinteraksi dll . 
hanya manusia yang asosial yang menyendiri di 
gua gua atau masuk RSJ karena 
ketidaksukaannya pada manusia lain atau 
bermasyarakat . 
 
 
 maka ketika pandemi panjang yang seperti tak
 berujung ini masih ditambah lagi dengan Omicron , 
pertanyaannya adalah 
" Harus Terus Mengalah atau 
Menghadapinya Dengan Penyesuaian ? " .
 saya cenderung yang terakhir sebab hidup harus 
terus berjalan dan jika tidak alias mandeg maka
 perlahan tapi pasti kita akan menuju 
kemunduran dan bahkan kehancuran 
disegala sendi kehidupan . 
 
 
usaha mampet , hubungan kekerabatan terganggu 
termasuk pertetanggaan , pertemanan ,
 komunitas2 , dsb dsb . 
pekerjaan juga tak bisa selamanya WfH kecuali
 yang tertentu dan tidak membutuhkan keterlibatan fisik , 
tetapi inipun berbatas terutama
 pada situasi darurat maka pertemuan secara
 fisik sangat masih diperlukan . 
nah .. bagaimana yang sekolah atau kuliah ?
 selangseling antara daring dan tatapmuka 
diupayakan , meski berpengaruh pada
 kwalitas murid atau mahasiswa akibat berkurangnya 
jam sekolah atau perkuliahan .
 
 
maka sebuah modul khusus selama pandemi 
agaknya sudah sangat dibutuhkan sehingga
 perpadatan materi pengajaran dapat 
dijejalkan dalam waktu yang lebih singkat .
 hikmah pandemi ? 
sudah tentu sangat luar biasa .
 misalnya saja , mereka yang dahulu tidak terbiasa 
berbisnis secara online saat ini bahkan warung2 
kecilpun sudah nge link ke layanan2 gofood .
 pengiriman barang yang dahulu harus
 datang ke tempat ekspedisinya , 
saat ini cukup mem WA dan paket dijemput kerumah
 bahkan untuk pengiriman hingga Luar Negeri . 
 
 meeting meeting menjadi efisien biayanya karena
 Meeting Zoom menggantikan banyak ongkos tranpotasi , 
catering dll . anak anak dan orang tua yang
 semula belum paham gadget ,
 saat ini dipaksa paham karena kebutuhan sekolah
 maupun pengawasan anak anak dan
 hubungan kekerabatan yang saat ini umumnya
 sudah diambil alih oleh gadget .
 youtube laris manis tersebab banyaknya 
" pengangguran "
 yang kemudian melihat youtube sebagai peluang
 menyaring duit dikolam isu , wawancara , musik , dll
 yang mengundang orang untuk nonton ,
 ngelike dan subscribe . 
 
 
tapi juga jadi lucu karena terlihat ada 
Wolak Walik di Youtube 
yaitu misalnya  :
si A mewawancarai si B ,
 maka si A ganti diwawancarai si C
 dan si B ganti mewawancarai si C 
dst dst mbulet tanpa akhir . 
duit mengalir dan inilah salah satu hikmah pandemi
 yang semula mungkin tak terpikirkan karena
 undangan live di layar kaca ataupun sinetron dll
 sudah berkurang . tiktok apalagi .
 sampai2 ibu ibu pun tak mau kalah dan segala gaya 
dimunculkan yang penting laris dilihat dan 
sekali lagi : duit ! 
siapa bilang pandemi itu bencana kalau sudah begini ?
 
 
 saya yang belum sekalipun pernah yutuban atau
 tiktokan malah banyak dikritik , 
" mbak mbok nyanyi opo wawancara gitu lho
 atau diwawancarai atau apa , 
kan banyak pengalaman yang bisa di share ? " . 
saya sementara ini masih " ndomblong " karena
 ide ide masih bersliweran dan belum ada yang
 berhenti disatu titik .
 nah ... Omicron mungkin saja masih bisa bermutasi
 lagi menjadi yang lain , dan seperti apa yang
 berikutnya tentulah menjadi tanda tanya .. 
mengapa tidak segera berakhir ? 
itu adalah pertanyaan abadi . 
jika manusia tidak mengakhiri pengrusakannya 
terhadap bumi dan semesta ,
 selama itu pula rasanya berbagai virus akan terus
 bermunculan sesuai dengan rusaknya ekosistim 
akibat ulah kita semua . 
 
 
udara kita cemari dengan berbagai asap industri ,
 airpun demikian . rumah rumah tangga memakai
 AC dan kulkas atau freezer juga
 mengakibatkan bolongnya ozon .
 kosmetik sama saja , spray untuk bermacam
 kebutuhan juga menyumbang kerusakan . 
belum lagi pemakaian plastik yang konon perharinya
 sampah plastik mencapai jutaan ton tersebar 
di laut , sungai , dll . 
pemotongan pohon dan penggundulan hutan 
mempercepat bencana lewat banjir dan longsor .
 dimana kecerdasan kita saat ini berada ? 
segala kepandaian yang dianugerahkanNYA kepada kita , 
kita gunakan untuk merusakkan alam lewat 
 berbagai aspek kehidupan termasuk 
berlombanya negara negara besar 
dalam adu nuklir dll . 
makanan minuman kita semakin hari semakin
 padat oleh campuran kimiawi untuk pengawetan dll 
yang semuanya berakibat makin seringnya 
kita berurusan dengan Rumah Sakit . 
 
 masih kurang ?
ah yaa ..  minggu yl saya ingin beli buah pisang 
disatu warung pusat pisang dan bukan di Istana Buah . 
si penjual tidak tahu kedatangan saya karena saat
 itu sedang sibuk menyemprotkan sesuatu cairan
 ketumpukan pisang2 yang masih hijau atau mentah . 
saya urung beli .
 teman saya justru menertawakan saya begini 
" mbak , mana ada saat ini nyari pisang yang nggak
 disemproti obat seperti itu ? yang di Istana Buahpun
 meski terlihat ranum cantik , 
itu ya hasil semprotan .. " .. 
sampai dirumah , saya berkeliling kebun mini yang 
ada beberapa tanaman buah disitu hasil tangan sendiri
 yang sungguh tidak pandai bercocok tanam ini 
alias tumbuhnya begitu begitu saja karena
 saya bukan ahlinya .. 
 
 
ada pepaya , markisah ,sirsat dan jeruk , juga
 temulawak dan jahe yang itupun asal tumbuh saja .
 tidak ada semprat semprot disitu meski saya
 harus menunggu lama hingga ranum .. 
pada akhirnya saya memang harus memilih : 
tergelincir yang cantik tetapi beracun atau
 yang biasa biasa saja tetapi menyehatkan ..
sungguh hidup memang sebuah 
deretan pilihan !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 16 . 01.22 ) 
gambar gambar dari google
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar: