Kamis, 27 Januari 2022













 
.. " KAJOETANGAN Dulu Dan KINI " ..
bicara tentang area Kajoetangan atau Kayutangan 
atau Jalan Basuki Rahmat sebagai nama yang " modern " , 
rasanya lebih tepat dengan angkatan saya .
 milenial tidak akan pernah memiliki ruhnya karena
 mereka lahir disaat Kayutangan atau jalan
 Basuki Rahmat sudah berubah wajah .
 
 
 jadi kalau ada kelompok penggiat yang ingin 
mengembalikan wajah lama Kayutangan maupun 
melestarikan sejarah dan jejak jejaknya ,
sekaligus mereka juga  punya harapan yang tertitip
 pada milenial bahwa 
Kayutangan adalah keping kota Malang yang
 dimasa lampau menjadi land marknya Malang
 yang tak patut dilupakan ! bagaimana tidak ? 
lihat foto foto jadul dimana ada sebuah foto yang 
menampakkan tank tank Belanda ( atau Sekutu ? )
berada di perempatan Kahuripan - Kayutangan 
dimana mereka rupanya masih menginginkan Malang
 kembali kepangkuan mereka !
 
 
maka Kayutangan adalah bagian dari urat nadi 
perjuangan kemerdekaan Indonesia yang 
jejak jejaknya tak mungkin dihapuskan .
 lalu , masa kecil saya sendiri , 
menjadikan Kayutangan laksana " wisata urban " 
dimana deretan pertokoannya begitu legendaris dan
 beberapa diantaranya bahkan masih bisa dilihat
 hingga saat ini meski sebagian besarnya terlihat 
runtuh dilanda berbagai krisis . 
 
 
sebut saja Rajabally yang kini menjelma menjadi
 La Fayette Cafe , lalu ada toko mainan Lido
 dipojok perempatannya dan BCA yang dahulu adalah
 Hotel YMCA . yang ikonik salah satunya adalah
 Bioskop Merdeka yang saat ini tinggal puing tanpa kisah .
 juga Kantor Pos Besar yang sekarang menjelma menjadi 
Kantor Telkom yang berseberangan dengan
 Gereja Katolik Kayutangan .
 
 
Gramedia dulunya adalah sebuah apotik terbesar di 
kota Malang, kalau tak salah namanya Apotik Matahari .
 Hotel Riche tetap dilokasi yang sekarang tetapi 
wajahnya sudah direnovasi tak lagi seperti aslinya .
 yang masih asli adalah Toko OEN . 
juga Sarinah pun sudah berubah wajah karena dimasa
 lampau dan masa kecil saya ,
 gedungnya sangat berarsitektur Eropa  dan cantik . 
lalu juga ada toko sepatu Hana , toko buku Tjiang 
dan Studio Foto yang sayangnya ketiganya
 juga sudah berubah wajah , usaha dan entah apa lagi ... 
 
 
dideretan Primanet hingga bank BNI ,
 dahulu adalah toko toko yang berjualan bermacam
 kebutuhan mulai dari tembakau bagi yang
 suka membuat rokok lintingan ,
 toko mainan , toko roti , toko batik dll yang saya 
sudah lupa nama nama aslinya .
 diseberangnya ada toko toko yang pada masanya
 sangat terkenal ramainya yaitu Toko Riang 
( kemarin dulu saat saya melewatinya ternyata 
sudah berubah menjadi sebuah warung warkop sederhana
 yang tampak kurang higinis sehingga kontras
 dengan masa lalu toko Riang yang tersohor itu ) . 
 
 
maka , ketika pemkot kemudian berkeinginan 
" menghidupkan kembali Kayutangan " antara lain
 lewat pemasangan lampu lampu jalan nya yang
 cukup memunculkan isu kontroversial karena 
" dituduh tidak punya identitas sendiri " tersebab 
desain lampu yang lebih mirip lampu lampu ala keraton
 di Jateng , sayapun bermaksud menangkap 
" ruh Kayutangan diawal 2022 " ini .
 olala ... masalah pertama ternyata adalah :
 sulitnya mencari tempat parkir karena sepanjang
 Kayutangan dikiri dan kanan jalan telah full 
dengan roda 4 dan 2 . 
 
 
akhirnya saya parkir didepan kantor Telkom dan
 berjalan kaki kearah Primanet dan terus hingga
 La Fayette kemudian menyeberang balik
 kearah Kantor Telkom lagi . 
masalah kedua adalah bahwa :
disepanjang jalan yang berhias lampu baru itu ,
 sudah disesaki oleh 90% milenial yang 
memadati kursi kursi disitu , berfoto ria , ngobrol , becanda 
dan bahkan didekat Bank BNI ada grup band yang
 sedang live melayani permintaan penontonnya
 dengan lagu lagu tertentu .
mengapa saya anggap masalah ? 
hampir 90% saya amati mereka tidak bermasker 
 dan juga tidak berjarak !! 
 
 
juga ketika saya melewati satu satunya resto yang malam
 itu buka ( letaknya sebelum Bank Niaga jika
 dari arah BCA ) , tampak resto ini dipadati 
pengunjung milenial karena disitu tersedia
 beragam jajanan ringan dan berat .
 miris , karena suasana seolah sudah aman pandemi 
dan hampir hampir tidak saya melihat seorangpun
 yang bermasker , baik penjual , pembeli maupun yang
 sedang ber jalan jalan .
 saya pribadi bahkan sering mendapat pandangan aneh
 karena masker dobel saya dan mungkin saya
 dianggap Covid-Phobia yang berlebihan ....
 
  
lampu lampu yang dipasang didua sisi Kayutangan
 yang meski tidak 100%  dipasang hingga akhir 
atau ujung jalan Kayutangan ( Sarinah dan Gramedia ) ,
 agaknya sudah cukup mampu 
menyedot " laron laron " yang malam itu 
tumplek bleg di dua sisi jalan... ! 
saya tidak tahu apakah pemkot pernah memikirkan
 resiko lain dari pemasangan lampu lampu cantik ini
 disaat pandemi dan tidak menundanya 
hingga pandemi berakhir ? 
atau ini hanya untuk memburu habisnya APBN saja ?
 
 
 entahlah . 
terlebih munculnya Omicron
 yang sudah mulai mengintai di Malang , 
semoga saja ramainya " laron laron disekitar
 cahaya lampu " tidak memunculkan klaster baru
 covid 19 yang masih belum jelas ujung
 dan mutasinya ini .. 
 
 
apakah tidak perlu diadakan razia masker disitu ?
 tentu bagi milenial yang masih merasa muda , kuat
 dan sehat akan menertawakan razia masker ini ,
 tetapi manakala covid tidak pilih pilih usia
 dan yang mudapun bisa terpapar bahkan
 sampai menghadap Sang Khaliq,
 sebuah razia masker agaknya tidak lagi ditertawakan! 
 
 
 scanner pedulilindungi saja saat ini sudah
 begitu melonggar di mall dll ,
maka saya hanya bisa berharap semoga Omicron
 hanya " numpang lewat " di Singosari dan tidak 
mblusuk ke kerumunan di Kayutangan yang setiap
 malam  pengunjung disitu sudah tidak 
mengindahkan prokes! ..
setelah berkeliling Kayutangan yang genit dengan
 lampu lampu barunya , 
diam diam saya malah merindukan wajah lama 
Kajoetangan yang bersih , tidak berisik dan 
polusi suara dan udara belumlah seberat sekarang ....
naa ... pembaca ada saran buat Kayutangan ? 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 26 .01.22 )
keterangan foto :
01 . Kajoetangan Tempo Doeloe
02 . Perempatan Rajabally Tempo Doeloe
( saat ini ada La Fayette ) 
03 . Gereja Kajoetangan Tempo Doeloe
04 . Aloen Aloen Tempo Doeloe
05 . Toko Roti Kajoetangan Tempo Doeloe
( difoto pada tahun 1930 )
06 . Pohon Besar Beringin di 
Aloen Aloen Malang Tempo Doeloe
*********
06 . Kayutangan atau Jalan Basuki Rahmat 
pada Januari 2022
*********
07 . Duduk santai disepanjang trotoar Kayutangan 
pada Januari 2022
*********
08 . Gereja Katolik Kayutangan
pada Januari 2022
*********
09 . Resto Kayutangan yang padat pengunjung
pada Januari 2022
*********
10 . Band ditrotoar Kayutangan
pada Januari 2022
********
11 . Jembatan didepan Telkom Kayutangan
pada Januari 2022
********
12 . Parkiran full dikedua sisi Kayutangan
pada Januari 2022
********
13 . Trotoar dan kursi kursi juga full dan 90% 
pengunjungnya tidak bermasker 
********
14 . Saya menjajal atmosfer di 
jembatan penyeberangan 
pada Januari 2022
*********
15 . Ramai milenial yang longgar prokes
pada Januari 2022
*********
16 . Salah satu bangunan ( baru ) di 
pada Januari 2022
*********
17 . Saya bersandar disalah satu lampu di
Kayutangan pada Januari 2022



Tidak ada komentar: