Minggu, 26 Juni 2022




 
.. " Ustadz Berbisnis ? " ..

tentu sah sah saja bagi seorang ustadz untuk berbisnis . 
bagaimanapun mereka adalah kepala keluarga
 yang memiliki tanggungjawab kepada istri dan 
anak anaknya untuk menafkahinya . 
lalu bisnis apakah yang " ideal " bagi seorang ustadz 
tersebab profesinya yang terkait keagamaan ?
hampir tidak ada batasan kecuali tentu saja ,
bidang bidang yang bertentangan dengan syariah . 
maka kalau kita temukan misalnya ada ustadz 
yang memiliki usaha dibidang transpotasi atau kuliner
 atau furniture dll adalah sesuatu yang wajar wajar saja . 
 
 
 
tetapi mengejutkan ketika hari hari ini kita 
menyaksikan dilayar TV serombongan orang atau 
tepatnya jamaah dari seorang ustadz yang 
cukup terkenal yang diduga
 mencederai kepercayaan umatnya yang sudah 
mempercayakan sejumlah besar uangnya sebagai 
bentuk investasi yang ditawarkan ustadz mereka . 
jumlahnya tidak kecil , umumnya rata rata
 antara 8 - 9 digit per jamaah !
wow ...
 bahkan wakil dari rombongan sekaligus jubir 
dari para penggeruduk
 ini menjelaskan bahwa tawaran berinvestasi tersebut
 disampaikan disebuah ceramah di 
Hongkong didepan para masyarakat kita disana 
dan si jubir tadi
adalah salah satu yang hadir dan ikut berinvestasi
 saat di Hongkong itu !
 lho .. kemana sang ustadz yang digeruduk 
jamaahnya ini ? konon malah sedang berada di LN . 
ups .. ! 
 
 
 
sebenarnya berita ini bukan yang pertama 
menimpa sang ustadz ini karena dalam " track record "
 nya ybs sudah beberapa kali pernah kesandung
 isu diseputar duit . lalu , mengapa masyarakat 
masih juga bersedia menginvestasikan duitnya ? 
masyarakat kita umumnya adalah memiliki 
sifat pemaaf yang besar dan mudah melupakan 
" kekhilafan " , lihat saja bagaimana mudahnya para
 koruptor mencalonkan diri lagi sebagai 
kepala daerah ataupun menjabat lagi dilembaga
 yang sama . tetapi jika " khilaf " dilakukan
 berulang kali dan bahkan jeruji besi 
pernah dirasakan ,
maka sebaiknya pertimbangan yang sehat 
tetap harus dimiliki bahwa 
" keledaipun tidak jatuh beberapa kali
 dilobang yang sama " ! 
jadi , jika ada keledai yang berulang kali jatuh
 dilobang yang sama , disebut apakah itu ? 
 
 
 
 sebuah pelajaran berharga sebenarnya dapat  kita 
tarik disini antara lain adalah :
01 . segala bentuk tawaran berinvestasi yang 
dikemas dalam sebuah ceramah keagamaan , 
 harus tetap dicerna  secara jernih untuk
 dapat memilah dan memilih mana yang
 bersifat keduniawian dan atau spiritual / akherati 
dan tidak mencampuradukkan keduanya secara
 membabi buta karena tergiur iming iming yang 
mungkin dikait kaitkan dengan ayat ayat tertentu 
sebagai pemikat .
02 . maraknya berbagai tawaran investasi dengan
 imbalan materiil  ( emas , tanah , hutan , villa dll ) yang
 sama sekali tidak dapat dibuktikan keberadaannya 
alias maya atau fiktif , jangan diikuti !
bahkan jikapun secara fisik dapat dibuktikan , tetapi
 ternyata itu adalah properti yang bermasalah 
( misalnya tanah yang dalam sengketa dll ) . 
 
 
03 . pelajari track-record dari si penawar investasi , 
jika perlu lakukan searching di internet 
karena semakin banyak kita tahu semakin mengamankan
 diri kita sendiri dari penipuan dan sejenisnya . 
04 . dalam setiap bentuk investasi akan selalu ada resiko .
 pelajari dan temukan Resiko Terkecil untuk 
meminimalisir kerugian jika terjadi kesalahan 
atau penipuan . 
05 . jangan terlalu mudah meminjamkan atau
 menjaminkan sesuatu barang , sertifikat ataupun
 dokumen dokumen dan juga  surat berharga 
untuk sesuatu investasi yang belum jelas .
06 . berhadapan dengan pembicara ulung yang
 menawarkan investasi , tetaplah ingat bahwa 
mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki 
kemampuan mempengaruhi orang lain tetapi 
juga sekaligus berpotensi untuk 
memanipulasi . 
maka tetaplah berfikir logis bahwa 
" Tidak Ada Hujan Uang Dari Langit " 
kecuali lewat sebuah upaya dan kerja keras ataupun
 lewat investasi yang sehat dan memperlihatkan
 potensi resiko untuk lost dibanding 
janji janji keuntungan tetapi  maya alias masih 
di awang awang dan secara fisik materiil yang dijanjikan 
tidak bisa ditunjukkan .
 
 
07. terakhir , jika ternyata sudah terlanjur 
mengalami kerugian besar akibat penipuan dalam 
sebuah investasi , jangan ragu untuk segera 
melaporkannya ke yang berwajib karena mungkin saja 
kita tidak sendirian dan kejarlah tanggung jawab
 si penipu minimal membuatnya jera dibalik jeruji besi 
andaipun uang kita tidak kembali , 
agar tidak ada korban lain yang jatuh . 
kesimpulan : 
 apapun predikat terhormat seseorang , 
dosen , ustadz , dokter , bahkan mentri sekalipun dll ,
 tidaklah berarti mereka adalah manusia manusia
 yang Zero Fault dan 
semoga kita akan selalu waspada meski tidak 
perlu paranoid !
 
 
jika investasi ini itu bertujuan untuk mengembangkan
 modal dan bisnis , sebaiknya tidak melupakan investasi 
yang lebih penting yaitu investasi 
untuk membekali diri menuju perjalanan abadi 
dengan memperbanyak kebaikan dan ketaqwaan ,
dan wahai .. :
adakah yang ingin membantah investasi yang satu ini ?
( Titiek Hariati , 26.06.22 )
gambar gambar dari google
 


Tidak ada komentar: