Senin, 13 Juni 2022


 
 

 
 
 
.. " KAJOETANGAN atawa KAYUTANGAN " ..
( 01 )
Uklam Uklam Di Sepanjang Jalan Kenangan
siapa sih orang Malang atau Arema yang tidak 
punya kenangan disepanjang jalan legendaris ini ?
 kenangan bisa baik atau sebaliknya . 
maka kalau saya harus mengurainya , 
saya butuh blog khusus untuk itu karena sebelum ada 
Jalan Soekarno Hatta yang sekarang menjadi 
pusat bisnis utama Malang , 
Kajoetangan atau Kayutangan adalah jalan 
protokol utama tempat dimana perwajahan Malang
 terwakili disana . bukan saja pertokoannya yang 
keren keren pada jamannya , 
juga kantor kantor penting semuanya terpusat disitu . 
saya bahkan masih mengalami beberapa gedung asli
 jaman Hindia Belanda yang berdiri kokoh
 seperti gedung ex hotel YMCA 
 
 
 
 
( sekarang berubah wajah menjadi  BCA ) ,
 toko barang antik Rajabaly  
( sekarang adalah cafe La Fayette ) , 
Sarinah yang dulunya adalah gedung tempat para 
pejabat Belanda ber sosialisasi dan gedungnya 
sangat indah bergaya Eropa , 
lalu juga ada gedung asli dari Apotik Matahari
 yang sekarang menjadi Gramedia dan 1000% 
menghilangkan wajah asli gedungnya yang cantik dll . 
maka jika saya pandangi wajah Kayutangan saat ini ,
 sekian dekade kemudian ,
 saya hanya melihat beberapa " keping " yang masih 
tersisa seperti La Fayette dulunya Rajabally
yang meski 40%nya ya sudah berubah , 
lalu Toko OEN yang masih bertahan , 
juga ada beberapa deret toko yang saat ini tutup 
tetapi masih mempertahankan wajah aslinya . 
dengan tambahan lampu lampu hias yang ala 
keraton Yogya atau Solo itu , betul betul Kayutangan 
saat ini sudah nyaris kehilangan aslinya !
maka " senyampang " sebagian masih ada , 
saya suatu siang sengaja berjalan kaki dari ujung 
ke ujung untuk merasakan perbedaan atmosfernya 
antara Kajoetangan dan Kayutangan , 
dan ini adalah jeprat jepretnya : 
 


 
 
 Kayutangan makin dipadati tempat tempat 
cangkruk atau ngopi . ada Kopi Lonceng Heritage , 
ada warkop " Kayutangan " yang berlantai 3/tiga 
tetapi serem karena sangat berdekatan dengan 
tiang tiang listrik bertegangan sangat tinggi sehingga
 saat saya dilantai dua atau tiga 
terasa sangat dekat dengan " bencana " yang
 se waktu waktu bisa terjadi . 
juga ada semacam pujasera yang menjual 
beragam mamin . dan sejak beberapa tahun , 
dua brand terkenal sudah menghuni 
dikomplek Sarinah , yakni McD dan KFC .

 

 
saya merasa perlahan tapi pasti , 
Kayutangan kedepan akan sudah berubah total 
meskipun ada komunitas komunitas pecinta 
Kayutangan Tempo Doeloe yang menginginkan 
Kayutangan tidak  kehilangan ruh nya meskipun
 perwajahannya mungkin berubah . 
Kayutangan harus tetap mampu menjadi 
sumber inspirasi kreativitas seni , budaya dan sosial
 bahkan ekonomi bagi para pegiat nya agar 
ruh Kajoetangan Tempo Doeloe tetap hidup karena 
dimasa lampau Kayutangan adalah bagian dari
 urat nadi kota Malang yang membanggakan . 


sebuah agenda wisata nampaknya telah dimulai dimana
 hampir disetiap harinya , area Kayutangan akan
 dipenuhi dengan berbagai kreativitas yang 
diharapkan akan mampu menarik wisatawan lokal 
maupun nasional bahkan manca sebagai sebuah
 kawasan Kalender Hidup yang disepanjang 
tahunnya tidak pernah lengang dari 
bermacam kreativitas . 
mulai musik , tarian , kerajinan tangan , kulinari , 
hingga industri industri rumahan tertentu dll akan 
disuguhkan disepanjang tahunnya . 
mampukah bertahan dan berhasil mewujudkan
 Kayutangan kembali sebagai Primadonanya 
kota Malang ? 
mari kita dukung dan lihat bersama !
**********




.. " Kajoetangan Atawa Kayutangan " ..
( 02 ) 
masih dalam rangkaian melestarikan
 Kayutangan Heritage , maka dalam rangka ultah
ke 108 Kota Malang , pemkot pada tanggal 05 Juni yl 
memusatkan semua rangkaian acara dan 
atraksi ultah ini di kawasan Kayutangan dengan
mengambil tema " Malang 108 Rise and Shine " !




maka pada hari Minggu tanggal 05 Juni yl , 
yang dimulai pada jam 15.00 hingga tengah malam ,
 sayapun mencoba ikut mblusuk ditengah 
kerumunan yang memadati sepanjang jalan 
Kayutangan mulai dari Sarinah hingga La Fayette .
 rangkaian acara nya antara lain Flash Mob , 
peragaan busana , musik baik yang tunggal maupun 
yang berupa orkestra dan himpunan puluh
 bahkan ratusan pemusik , serta menampilkan 
produk produk UMKM terutama dari warga 
Kayutangan sendiri . 




sebenarnya ini adalah gawe ke 7 dari komunitas 
MMBI sejak ultah Kota Malang yang ke 101 .
ini adalah komunitas para pekerja seni dan musik
 yang bergabung dalam 
Musik Malang Bersatu Indonesia !
meski pada ultah Malang ke 107 terpaksa mampet 
karena pandemi . jadi pada ultah ke 108 inilah
 mereka bertekad untuk bangkit dari keterpurukan
 dan menggelar gawe kayutanganan ini sekaligus
 sebagai salah satu agenda wisata Malang . 
sayangnya saya tidak bisa secara lengkap melihat 
acaranya dari awal sebab saya harus berbagi waktu 
dengan acara yang lain . 
beberapa grup musik menggelar perfomancenya 
secara terpisah pisah dan ditengah kerumunan 
yang padat membawa kaki saya hingga kedepan BNI
 dimana saya menyaksikan euphoria 
para Aremania bersorak sorai menyanyikan lagu
 " kebangsaaannya " diiringi band yang 
saya lihat sangat bersemangat . 
lautan manusia yang memadati Kayutangan juga 
menjadi kucuran rizki tersendiri bagi para
 penjual mamin ataupun mainan anak anak dll yang
 saya lihat mengerumuni berbagai 
mamin maupun mainan dan souenir dll . 




sayang sekali bahwa gerimis mulai muncul dan 
sayapun ber siap siap untuk kembali kearah 
Sarinah sebelum hujan benar benar turun .
 saya tidak tahu apakah setelah saya meninggalkan 
kawasan Kayutangan ini tidak jadi hujan 
atau justru sebaliknya , karena saya tidak ingin
terjebak kerumunan saat hujan turun . 
semoga pada gawe gawe mendatang , acara akan
 bisa diatur lebih rapih sehingga pengunjung 
tidak perlu kesana kemari untuk mencari cari 
sesuatu yang bisa ditonton , 
dan cukup mereka membaca jadwal acara di 
jalan jalan masuk menuju kawasan Kayutangan . 
bagaimanapun , bangkit dari tekanan pandemi 
merupakan sebuah pencapaian yang
 patut diapresiasi . 


kegiatan semacam ini bukan 
saja melestarikan Kayutangan sebagai warisan 
radisi , budaya maupun sosial tetapi sekaligus 
merupakan kebangkitan ekonomi khususnya 
dari para pelaku UMKM yang sempat terpuruk . 


Kajoetangan atau Kayutangan adalah 
urat nadi kota Malang dan semoga ia akan tetap 
berdenyut tak termakan jaman ... 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 12.06.22 )


 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 


 
 
 






















Tidak ada komentar: