Selasa, 04 Juni 2013





Selamat Ulang Tahun, Bung ... !

 Tanggal 06 Juni 2013 ini, Soekarno , mantan presiden RI yang I, akan genap 112 tahun andai saja masih ada ditengah kita. 
Lahir di Surabaya dengan nama asli Koesno Sosrodihardjo, 06 Juni 1901, adalah putra seorang guru SD Raden Sukemi Sosrodihardjo dan seorang wanita bangsawan Bali, Ida Ayu Nyoman Rai. 

Keduanya bertemu saat R. Sukemi bertugas di Singaraja, Bali. Namanya berganti Soekarno saat berusia 5 tahun karena sakit sakitan. Ayahnya mengambil namanya dari babad 
Bharata Yudha, Karna, 
yang dikenal sebagai tokoh yang loyal dan berani berkorban.

Namun dikemudian hari Soekarno merubah ejaannya menjadi 
 " Sukarno " saja karena menurutnya 
ejaan " oe " itu warisan penjajah.

Soekarno remaja tidak selalu bersama ortunya tetapi juga pernah tinggal bersama kakeknya. 
Hingga saat melanjutkan ke sekolah tinggi di Bandung saat itu ( sekarang terkenal dengan nama ITB ) ia mengambil jurusan 
Teknik Sipil, lulus tahun 1926. 
Hanya ada empat lulusan orang " pribumi " saat itu, yakni : Anwari, Soetedjo, Johannes Alex dan Soekarno sendiri.

Diluar politik, karya monumentalnya dibidang arsitektur juga sangat terkenal. Salah satunya adalah Gelanggang Olah Raga Bung Karno ( nama saat itu ) yang  dipersiapkan untuk penyelenggaraan Asian Games ke IV di Jakarta .

Dan menyadari Jakarta sebagai etalase Indonesia, Soekarno banyak memberi sentuhan internasional disana.

Tahun 1955 saat beribadah haji, Soekarno mengusulkan kepada pemerintah Arab Saudi untuk mengubah area ibadah sa'i menjadi dua jalur yang terpisah dan dua lantai. 
Renovasi besar besaran pada area Masjidil Haram ditahun 1966 memasukkan ide Soekarno ini.

Soekarno menerima 26 gelar Honoris Causa dari universitas dalam dan luar negeri untuk berbagai kehormatan. 
Bahkan 35 tahun setelah wafatnya, ia masih menerima penghargaan dari presiden Afsel. 

Ini tidaklah lepas dari pemikiran besar Soekarno ditahun 1955 sebagai tuan rumah dari Konferensi Asia Afrika di Bandung yang fenomenal dan melahirkan Dasa Sila yang terkenal. 

Indonesia menjadi perhatian dunia dengan semangat solidaritas Asia Afrika ini serta mampu menggetarkan dunia barat.

Dan sebagaimana dialami oleh hampir semua pemimpin besar dunia, Soekarno pun mengalami pasang surut diterpa berbagai tekanan isu dalam dan luar negeri. 

Setelah 21 tahun lebih memimpin negeri ini ( 1945 - 1966 ) maka saat pertanggung jawabannya didepan sidang MPRS ditolak, Soekarno pun diberhentikan pada 12 Maret 1967. 

Adalah kemunculan Supersemar , Surat Perintah Sebelas Maret 1967 yang kontroversial, yang akhirnya harus membuat Soekarno mundur dan digantikan oleh pemerintah Orde Baru 
dibawah Soeharto. 

Upaya upaya pengecilan arti seorang Soekarno dihadapan bangsa ini, telah secara sistimatis dimulai. Penggantian nama nama yang berbau Soekarno, mulai dari nama jalan, gunung, gedung dll dan bahkan menyangkut Lahir nya Panca Sila.

Dan saat Soekarno wafat, permintaan untuk dimakamkan di salah satu area di Istana Bogor ditolak dan 
Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Berbicara tentang Soekarno dan wanita adalah dua sisi yang tak terpisahkan. Wanita adalah salah satu sumber inspirasinya. 

Tersebut nama nama yang pernah mengisi sukmanya dan masing masing mengisi tiap sudut hati Soekarno yang memuja sekaligus menghormatinya.
 Nama nama ini terurut sesuai tahun pernikahannya yaitu:
 Oetari, Inggit, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Kartini Manoppo dan terakhir Heldi Djafar.

Perjumpaan dan perpisahan diakhirinya dengan 
penuh puisi dan hormat, 
sesuatu yang membuat para wanita ini tidak lagi mampu menemukan pria lain sebagai penggantinya, 
meskipun cinta sejatinya terbawa hingga liang lahat 
dan hanya menjadi rahasia seorang Soekarno.

Dalam politik luar negeri, nama nama besar seperti Tito, Nehru, Kennedy dan banyak lagi, adalah menunjukkan respek dunia internasional pada Indonesia kala itu.

Hari hari akhir Soekarno menjelang wafatnya, adalah sebuah siksaan psikis karena Soekarno dijauhkan dari rakyatnya, dari rakyat yang merupakan denyut nadinya. 
21 Juni 1969 , Soekarno wafat.

Ambulans yang mengangkut jenasahnya ke Blitar saat itu melewati kota Malang yang terguyur hujan tangis disepanjang jalan menyaksikan pemimpin besar ini terbaring dalam kendaraan 
dan 
iring iringan yang sangat sederhana dan kurang sesuai dengan jasa jasanya untuk negeri ini.

Sebagai proklamator kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 
bersama Moch. Hatta, 
perjuangan Soekarno dan tokoh tokoh lainnya 
dalam menegakkan kebebasan bangsa ini dari cengkeraman penjajah patutlah diberikan tempat khusus dihati kita. 

Meski sebagai manusia biasa, kekurangan dan kelemahannya sudahlah pasti ada, sebagaimana kita semua.

Kerinduan pada sosok seperti Soekarno yang mampu mengisi tiap dada rakyatnya dengan kebanggaan sebagai sebuah bangsa besar, Indonesia, 
sangatlah wajar disaat saat seperti sekarang dimana para pemimpin hanya disibukkan oleh pengumpulan kekayaan dan kolusi korupsi. 

Pasti Bung sedih kalau melihat ini, betapapun, Selamat Ulang Tahun , Bung ... ! ( th )

( disarikan dari sumber dan foto  Wikipedia )

Tidak ada komentar: