Rabu, 12 Juni 2013




" Pagi Kacang, Sore Kedelai "

Kalimat diatas sangat populer di kalangan orang Jawa sebagai kiasan bahwa orang atau seseorang tidak memiliki pendirian teguh alias berubah ubah. 

Bahkan kalau perlu tidak usah menunggu pagi hingga sore tapi harusnya kalimat diatas diganti " Jam 07 pagi kacang dan jam 07.01 kedelai " hehe ....

Maksudnya, bila kita atau seseorang itu pendiriannya berubah ubah dengan mudah dan sulit dipegang " maunya" maka yang lebih pusing tentu saja orang lain yang diajak bicara/diskusi/berunding/rapat/ berkomitmen. 

Bayangkan kalau itu adalah calon isteri atau suami kita yang paginya bilang " ya " sanggup dinikahi dan menikah lalu tiba tiba jam 11 siang bilang " ndak mauuuu ... " padahal persiapan sudah hampir rampung ( saya tiba2 teringat sebuah peristiwa perkawinan yang saya hadiri sekian tahun lewat dimana mendadak salah satu mempelai menghilang tidak jelas ... )

Maka bagaimana menghadapi pribadi yang mencla mencle ini dan bahkan yang bersangkutan sendiri mungkin tidak sadar bahwa dirinya menyulitkan orang lain dan dirinya sendiri? 

Seorang remaja pernah curhat begini pada saya disebuah resto cepat saji kesukaannya yang saya kurang suka karena lemak lemaknya: " Pagi pagi pacar saya bilang kita putus aja lah, mending jalan sendiri2 dulu dan dia minta pengertian ini itu dengan alasan ini itu .. Lho kaget juga, salah apa saya? ... 

Sedih, frustasi. Tapi e.... malem2 nelpon dan mengiba supaya kita nyambung lagi alasan ini itu pokoknya dibuat yang logis ... Wuiii ... emang nya kabel listrik yang kalau putus tinggal beli kabel baru trus disambung selesai? Manusia punya hati, saat diputus kita kan kelimpungan, kok tau2 enak aja minta sambung lagi ... Jadi ya saya minta waktu yang sampai sekarang ngga ada kepastiannya tapi sementara kami ngga ketemuan dan saya keberatan diperlakukan seenak udelnya gitu ... Lagian ini udah yang ke tiga kali lo, wuii .. cowok apaan?" 

Hahaha, wajahnya yang tirus dengan gigi runcing itu nampak lucu. Tapi remaja yang satu ini memang tipe tegar, meski saya tahu hatinya mungkin berkeping cieee ... 

Saya ingat jawaban saya begini saat itu " Ok, kamu sudah benar. Kadang cinta perlu didewasakan dan ndak harus membabi buta meski sebetulnya sayang tapi itu saja tak cukup. Kamu dan dia bukan balita yang kalau nangis gero gero minta permen harus segera dituruti supaya ndak gero gero, nanti dia akan selamanya balita ndak pernah dewasa. 

Ya sudah kalau memang jodoh kan ya besok besok ketemu atau berkumpul lagi? Apalagi katanya ini ngga yang I kali, jadi biar sementara ini dia renungkan mencla mencle nya itu hehe ... Wes, sekarang kamu lagi sibuk apa?" .... 

Diluar dugaan jawabannya membuat tercengang " Ada seseorang sedang pdkt, ngga ada istimewanya, tapi sangat dewasa, tenang, menyejukkan, tidak temperamen atau suka bengok bengok, tidak pernah menuntut tapi menuntun dan saya merasa aman didekatnya, sederhana ya? Lagian bicaranya ngga pernah nyakitin, itu lo yang mbuat saya lagi mikir mikir he he ... " ..

Aduhhh ... saya tidak langsung menjawab, surprise, tapi satu pertanyaan menggelitik dan tidak tahan untuk tidak saya keluarkan saat itu " Apa dia mencla mencle ?" .... dijawab : " Nggakk.... ngga banyak omong tapi sekalinya bicara dia lurus, merah ya merah ... " ... 

Oooo .. saya kehilangan kata kata ....Sungguh masalah hati adalah misteri, dia tidak memerlukan apa apa, kecuali Rasa Nyaman dan Aman yang lahir dari ketulusan meski sederhana dan sedikit, bukan mencla mencle meski banyak dan berkobar kobar .. Bagaimana dengan pembaca? ... ( th )

Keterangan foto ( taken by : th ) :
Sebuah genangan air sungai didekat pantai Bajul Mati, 2013/th.
 



Tidak ada komentar: