Sabtu, 30 November 2013





.. taman baca di Super Steak ..

tidak semua tempat hangout menyediakan bacaan. tetapi yang menarik bagi saya adalah bahwa di Super Steak jalan Jakarta Malang ini ternyata beda. apalagi kalau bacaan atau jenis media cetaknya yang agak " berat " sejenis Bisnis Indonesia atau Kompas, maka dapatlah " diraba " bagaimana konsep yang ada dibelakang SS ini ( konon kata pepatah " kenali orang dari bacaannya " ) .

suasana kedai yang nyaman dibawah kerindangan pohon terutama pada jam jam makan siang yang kadang terasa " berat " ( setengah ngantuk hehe ) atau melepas lelah di kantor, memang pas memilih SS ini.

 

entah memang diimport dari Australia atau dimasak ala resep Australia, pada Main Menu saya melihat semuanya serba " Ausie ". Wagyu Striploin Ausie Steak, Lamb  Rack Ausie Steak, Tenderloin Ausie Steak . disamping itu juga ada Tenderloin, Sirloin dll yang kelihatannya dagingnya eks lokal ( ? )

tetapi bagi yang lebih suka ayam, bebek atau ikan, di SS ini juga ada menu serba bakar bakaran. Ikan/Ayam/ Bebek Bakar , trus juga ada nasi gurih, tahu tempe dll. pokoknya dari barat sampai ke timur di SS ini hampir semuanya ada .. !

oya buat pecinta sambal, SS punya 5/ lima macam  pilihan sambal. naaa, lengkap to?

sambil menunggu pesanan selesai, saya mem buka buka koran yang ada disitu yang kebetulan sedang ramai memperbincangkan Program Diet ala Deddy Corbuzier ( siapa yang ngga kepengen punya perut kotak kotak? atau cukup digambari dengan spidol saja ? hehe ... )

btw, siang itu saya melihat sekitar 20 pengunjung bersama saya dan banyak yang juga sedang asyik membaca koran yang ada disitu.




naa .. buat yang ingin santai, relaks, terutama disiang hari yang panas dan ruwet mumet macet dimana mana, silahkan mencoba atmosfer SS di jalan Jakarta Malang ini.

dan dimalam hari saya yakin pasti lebih asyik dengan live-music nya!  buat yang mau ultah rasanya SS bakal juga seru dijadikan tempat kumpul sama temen2, yukkkk .... ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )

01. teras SS
02. salah satu sudut SS
03, sudut yang lain
04. SS, Jalan Jakarta, Malang
05. menu-card
06. atmosfer
07. pramusaji
08. diet ala DC
09. salah satu steak




.. " Sayap Sayap Ruh " , sebuah perjalanan dari The Unfinished Business .. 
 ( catatan kecil buat rekan PP )


demikian kehendak alam, saat siang tadi saya bermaksud menjilidkan sebuah bendel hardfile disuatu tempat penjilidan. lha kok ya " si tukang penjilidan " itu sempat membaca sebaris kalimat di fotocopyan saya dan bertanya " maaf, mbak penulis ya ?" ... 

saya mencoba berkilah tapi rupanya tidak begitu diyakini sebab menurutnya " cara ngomong saya " itu tidak bisa membohongi bahwa saya ada di habitat itu hehe .. 
maka ya sudah, akhirnya obrolan melenceng jauhhhh dari masalah penjilidan, karena " si tukang jilid " juga mengaku bahwa ia adalah seorang novelist, lho kan malah hebat ,
 wong saya dari dulu masih berkutat di cerpen dll ?

akhirnya, terjadi dialog kurang lebih begini :
@ : waa .. kalau penulis ketemu sesamanya, bisa lupa waktu
saya/ # : iya, maklum, orang lain mungkin sulit memahami dunia kita yang sering disebut sebagai dunianya orang orang kesepian dan penyendiri hahaha ...
@ : tidak sepenuhnya benar, tapi memang ada penulis yang butuh sendiri dan 
tempat sepi untuk nulis

#  : kebetulan buat saya tidak harus, bahkan bisa saja nulis di dekat WC umum atau pasar, pokok dimana saja ide mbrojol ... ( kami tertawa bersama )
@  : iya, namanya inspirasi itu bisa kapan dimana saja. 

# : oya, novel terakhir yang ditulis apa ?
@ : ini ... ! ( dari tumpukan buku dikeluarkannya sebuah novel, satu masih terbungkus plastik dan yang satunya sudah lecek bekas dibaca, itu yang saya ambil dan lihat )
# : Sayap Sayap Ruh, saya baca sepintas ya ..
@ : silahkan ... ( dia menghilang untuk menjilid bendelan saya )

( saya membacanya dengan  metode membaca cepat hehe ... dan sepintas saya mendapat sebuah gambaran adanya sebuah " curhat " dalam novelnya dan " lolongan perih "  .... dan saat 10 menit kemudian dia kembali dengan hasil penjilidannya, saya bertanya ) 

# : maaf, apakah sebagian atau sebagian besar isinya adalah kisah pribadi?
@ : hmm, iya sihh , bisa dibilang begitu ..
# : jadi, ada doa dan harapan disana bahwa satu saat Anda akan kembali kekehidupan nyata, kehidupan sebelum kematian, untuk menyelesaikan urusan urusan yang belum tuntas dan meresahkan Anda didunia arwah, begitu?
@ : ya, kurang lebih ..

# : hmmm .. saya paham. karena sebenarnya sebagian besar dari kita masih merasakan Ketidak Tuntasan Urusan disaat maut menjemput. ada yang diresahkan oleh pertengkaran keluarga menyangkut harta warisan, ada yang dicemaskan oleh keadaan ekonomi keluarganya sepeninggalnya, ada yang dikhawatirkan oleh pertikaian anak anaknya, ada yang membuatnya galau karena istri yang sangat dicintainya harus ditinggalkannya didunia . 

dan ada juga yang sedang dalam penantian pada seseorang tetapi ternyata maut terlebih dahulu menjemput . bukankah ini semua membuat langkahnya menjadi berat dan terseret seret oleh beban yang belum tertuntaskan?

@ : iya, memang tidak mengherankan kalau kita sering mendengar istilah Arwah Penasaran karena ketidak tuntasan tadi .. harapannya, arwah masih akan diberikan kesempatan menyelesaikannya ..

# : ( saya tak langsung berkomentar atau menjawab karena saya mendadak teringat sesuatu tetapi saya tidak ingin mengurainya kepada " si tukang jilid " ) .. jadi, Anda memiliki harapan bahwa hal hal yang belum tertuntaskan itu nantinya akan bisa dirampungkan
 bahkan setelah kematian?

@ : ( tertawa, dan saya juga,  meski mungkin untuk alasan yang berbeda )

sebuah dialog tentang The Unfinished Business, yang mungkin membalut sebuah luka atau trauma disana hingga ajal menjemput, dan lewat Sayap Sayap Ruh harapan itu dikentalkan oleh penulisnya agar ia dapat merampungkan urusan urusan yang terpatahkan oleh maut ..

saya yakin, ini bukan sebuah kebetulan biasa, dan bahwa dialog memang harus terjadi siang tadi, agar saya dapat merenungkan sesuatu, sesuatu tentang The Unfinished Business yang dapat terjadi kapan saja karena catatan ajal kita tiba lebih awal .. 
wahai, siapakah yang mampu menjawabnya?

( " terima kasih kepada rekan PP, semoga novel SSR ini menjadi salah satu best-seller dan segera disusul oleh karya lainnya ! " ) ( th )

( foto cover novel Sayap Sayap Ruh, dari google )


Kamis, 28 November 2013




 .. " dari Borneo ke Madura , bertemu di 
Oro Oro Dowo , Malang " ..

namanya saja judul tulisan, terkadang pas tapi kadang juga  terkesan " sekenanya ", lha tapi memang menemukan judul yang pas juga tak mudah, wong isinya ya ringan ringan saja, jadi kalau judulnya bombastis kuatirnya pembaca kecewa hehe ..

 naaa, karena kemarin sudah kadung bicara per soto an Kalimantan, kali ini per soto an meluncur ke Madura. salah satu soto Madura yang ada di Malang itu berlokasi di Oro Oro Dowo, Malang
 ( nama baru dari OOD ini kalau tak salah adalah Jalan Brig.Jend. Slamet Riadi? tolong dikoreksi ya? ) . disepanjang jalan OOD memang cukup banyak ditemukan per soto an,
 ada soto Lamongan, soto Lonceng, dll.

maka yang biasanya kalau ke Surabaya mencari soto yang ada di Gubeng Pojok, sekarang sudah ada di Oro Oro  Dowo, Malang.

tapi upss ... kenangan masa kecil memang sulit dihapus dimana yang paling berkesan buat saya tentang soto Madura ini adalah bentuk pikulannya yang khas ! duluuuuu, waktu kecillllll, 
saya suka ter " mlongo mlongo " menyaksikan bagaimana sipenjual soto Madura ini 
meracik soto, mengambil kuah dst dst dengan gaya tangannya saat menuangkan kuah
 yang itu sangat khas! 

bentuk pikulannya yang serupa tanduk, lalu penjualnya yang berkumis serem, lalu bajunya yang nyaris serba hitam dengan tutup kepala khas untuk pria Madura, seolah mengisi ingatan masa kecil saya tentang soto Madura.




naaa ... kalau yang di OOD ini beliau tidak berkumis, juga tak serba hitam, melainkan seorang ibu ibu dengan kecantikan khas Madura ( lho .. yang terkenal dari wanita wanita Madura itu kan rahasia jejamuannya to, yang konon bisa membuat para suami suami gandrung ...

 eee, maap, 
lha wong bicara soto kok ngelantur ke jamu, 
nanti jangan2 ada yang bercuriga apakah saya ini berdarah Madura? 
tidak akan terjawab , maka saya sensor sampai disini ya hehe ... )

naaa .... yang penasaran dengan jamu e... soto Madura, silahkan mencarinya di Jalan Oro Oro Dowo Malang, dijamin perjalanan ke Suramadunya menyenangkan! yukkk ... ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )








 .. ke Kalimantan dengan Hj. Ummi Srikanti ..

tentu saja saya mau ke Kalimantan yang baru dua kali saya injak buminya nan elok ! tetapi kali ini saya hanya cukup ke Jalan Bendungan Sigura Gura , Malang , untuk berselancar ke Kalimantan.
di spanduk bentangnya tertulis :
" Soto Ayam Kampung, Hj. Ummi Srikanti " 

maka saat saya mendapati bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan rasa soto disini, saya bertanya kepada seorang ibu yang ternyata adalah Ibu Hj. Ummi Srikanti sendiri :
" maaf buu .. kok rasa sotonya tak seperti soto jawa? "





" maksudnya, enak gitu ya ( sambil tertawa lepas ) ... "
" o ya pasti, tapi ndak seperti soto ... " ( lho saya juga heran kok ini yang meluncur hehe .. )
" memang, sebab saya dari Kalimantan, jadi sotonya rasa Kalimantan "
( kami lalu ngobrol tentang per soto an )





naaa ... bagi yang penasaran boleh datang di kedai ibu Hj. Ummi ini, didaerah Bendungan Sigura Gura , Malang, yang memang sarat kedai kedai karena daerah kampus plus kos kos an.
kalau dihitung secara " awur awuran " ada sekitar 300 an kedai besar kecil di daerah padat kampus ini dan bagi yang bingung memilih lokasi makan, boleh mencoba Soto Ayam Kampung Ibu Hj. Ummi Srikanti ... ! selamat berselancar di  Borneo ... ! ( th )

( all photos taken by : th )

Rabu, 27 November 2013





.. " Adu Tinju, Bapak Anak, Bapak Bapak? " ..

mengikuti berita selebriti yang terkini tentang tantangan Al El untuk naik ring tinju kepada pengacara Farhat yang dianggap melecehkan ayah mereka, saya diawalnya menganggap itu cuma sekedar " guyonan " ala selebriti alias menerbitkan sensasi. 
lho ternyata meleset, pagi tadi tantangan bahkan diseriusi dan masing masing " kubu " telah menyiapkan bolo bolonya.  ini serius apa standup comedy? 

saya memang menghindari nge twitt, jadi tidak tahu perkembangan " adu argumen " mereka disitu. tapi dilayar kaca kok wajah wajahnya menurut saya ya cukup serius ya?
 naaa .. sebagai awam dan juga ibu ( meski anak anak saya uda ngga remaja dan sudah lama tidak lagi bersarang dirumah ), keadaan ini cukup memprihatinkan.

saya ndak perlu ambil contoh siapa siapa tapi sebuah pengalaman dari masa kecil anak anak, mungkin bisa di share dengan pembaca yang lain dan terserah selanjutnya pada opini pembaca apakah sikap yang saya ambil saat itu salah/ benar sebab masing masing pastinya punya 
sudut pandang berbeda dan itu adalah sebuah anugerah.
( bayangkan kalau sejagad raya orang selalu punya pemikiran yang sama, dunia bakal menjenuhkan ! )

" begini ceritanya " ( ini mirip pembukaan acara tv horor hehe .. ) :

satu saat pulang dari bermain entah kemana saja pengembaraan anak anak saya saat itu tapi mereka tidak pernah keluar dari komplek perumahan dan berpindah dari rumah satu teman ke yang lain, mereka mengadu telah diancam oleh seorang bapak bapak yang 
kebetulan anaknya sedang bermain dan berselisih dengan anak anak saya ( kapan anak anak tidak berselisih? itu adalah sebuah proses yang diperlukan mereka untuk belajar ber agumen dan menerima / mau mendengarkankan argumen orang lain ). 

" diancam , maksudnya ?" saya bertanya. " gini katanya: awas kalau kamu kamu besok lewat sini tak tinju ! " .... hahaha, saya tertawa, tapi anak anak saya protes kok saya ini di " waduli " malah terbahak bahak. 
" bapak itu cuma guyon kok ... " kata saya, tapi anak anak  dengan serius bersikeras bahwa itu diucapkan dengan wajah sungguh sungguh dan mereka merasa terancam sebab menghadapi orang dewasa ya pasti KO. " lho apa to yang membuat bapak itu marah, kalian mungkin nakal ya pada anaknya ?" ( kebetulan anaknya cowok juga )
" ya biasalah mama, kita main itu kadang ngga sengaja bertubrukan atau jatuh. mungkin ngadunya sama bapaknya dia dipukul atau apa gitu ... "
setelah saya yakin bahwa anak anak memberi informasi cukup jujur, saya mencoba berbicara per telepon dengan bapak ybs yang masih tetangga sendiri. kebetulan beliaunya ada di seberang telepon dan terjadi dialog kira kira seperti ini :

" ass. .... sugeng siang pak, ini saya mamanya X dan Z ... , maaf menganggu sebentar ... "
" oooo ... ya, waaa .. waalaikumsalam  .. surprise ini, apa kabar nya?"
" inggih matur nuwun, ibu sehat sehat pak?"
" o yaa, biasa, sibuk di kampus ... " ( kami tertawa bersama )




" begini bapak , maaf kalau kurang berkenan sebab ini hanya masalah kecil antar anak anak tetapi karena anak anak saya merasa khawatir akan merembet rembet ke orang tua, maka mereka menyampaikannya kepada saya bahwa .... dst dst . 
dan saya malah khawatir bahwa anak anak sayalah yang mungkin melakukan kesalahan sehingga bapak merasa perlu memberikan peringatan pada mereka kemarin , bolehkah saya mendengarnya  langsung dari bapak? "

" oooo ... ituuu, yayaya ...... hahaha ... iya memang saya sempat bicara seperti itu, tapi maksudnya ngga serius kok, biasalah anak anak kan memang suka menganggap serius perkataan orang tua ..ndak kok, ndak ada apa apa .. "

( diakhir pembicaraan beliau meminta maaf kepada saya dan berjanji tidak akan " menakut nakuti " teman teman anaknya lagi dan akan lebih memberi kebebasan kepada anak anak untuk menyelesaikan persoalannya sendiri dengan teman temannya sejauh tidak membahayakan dirinya dan orang lain ). 

sejak itu memang tidak pernah terdengar lagi " ancaman ancaman " serupa dan anak anakpun sudah kembali berkumpul, bermain dan berselisih lagi kadang kadang haha ...

jadi, bila ada Anak dan Orang Tua saling mengancam, saya juga sedih, karena semestinya tidak perlu terjadi. sebuah pelajaran atau edukasi tidak harus melalui sebuah ancaman atau tekanan baik fisik maupun mental kepada anak anak.

 juga disaat si anak memang Layak Menerima Kritikan/Teguran/Hukuman ya biar saja mengalir sewajarnya, agar mereka belajar bahwa dalam kehidupan itu ada Reward dan Punishment yang bersumber dari setiap apa yang mereka lakukan/ tindak kan. 
mereka perlu belajar Bertanggung Jawab.





kesenjangan cara pandang dan pikir seorang remaja dan orang tua itu wajar, sebab keduanya mempunyai rentang jarak waktu, pengalaman hidup, dll yang lebar. 
tidaklah perlu seorang tua menunjukkan powernya secara berlebihan pada remaja, dan yang remajapun tidaklah perlu untuk " menantang " secara fisik pada yang lebih dituakan 
karena bagaimanapun secara fisik keduanya memiliki perbedaan.




pun dalam  menerima " wadulan " seorang anak , sebagai ortu tidaklah layak begitu saja menyetujui apa yang disampaikan si anak. diperlukan sikap bijaksana, agar ortu mampu menilai " wadulan " itu lebih obyektip dan tidak menelannya mentah mentah .




bahkan lebih bagus lagi bila ortu mampu menjadi " juru pendamai " antara anaknya dengan pihak pihak yang bertikai, sehingga anak akan belajar untuk menjadi seorang
problem-solver dan bukan problem-maker.
   
menegakkan harga-diri ataupun mengembalikan keseimbangan ego , tidaklah harus selalu dengan kekerasan secara fisik. kekerasan fisik adalah pilihan terakhir yang itupun hanya untuk pertahanan diri dalam situasi darurat/ sangat mendesak. 


sebuah falsafah Jawa kuno barangkali dapat memberi gambaran tentang Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Yang Terbaik yaitu:

  " Ngluruk Tanpo Bolo, 
Menang Tanpo Ngasorake "

 yang artinya kira kira adalah:
" Mendatangi Lawan Seorang Diri, Menang Tanpa Mempermalukan "

ini sangatlah dalam maknanya dimana karakter kesatria yang digambarkan didalamnya adalah merupakan gambaran Pria Sejati. sangatlah bertolak belakang gambaran ini dengan keadaan masa kini dimana orang lebih cenderung bermain kroyokan atau
 mengajak geng nya untuk menghadapi lawan . 

pun dalam  memenangkan persaingan dengan cara membuka aib atau mempermalukan lawannya didepan publik dimana  teknologi saat ini sangat menunjang untuk maksud ini, sudah menjadi barang umum/ biasa.

gambaran Pria Sejati menjadi semakin langka ketika setiap saat kita diberikan suguhan informasi tentang tawuran antar kelompok karena perselisihan antara dua orang menjadi pemicu konflik dua kelompok yang sebenarnya tak perlu terjadi, bahkan dikalangan militer.

saling membuka aib dan mempermalukan telah menjadi tontonan dan bacaan sehari hari , sampai  sampai kita tidak mampu lagi merasakannya sebagai sebuah aib melainkan " informasi yang biasa saja " , info rutin ... 
demikian parahnya gerusan abad informasi yang secara perlahan namun pasti telah mampu merubah kita sekalian menjadi mahluk mahluk " mati rasa " alias tidak lagi peka terhadap
 Rasa Orang Lain.

orang merasa bangga dan unggul bila berhasil membuat malu orang lain secara terbuka dan diruang publik maupun jejaring sosial. 
tidak ada lagi kesatria yang berani datang seorang diri menghadapi lawannya, tetapi dia akan mengerahkan kekuasaan dan pengaruhnya untuk menghimpun kekuatan menghadapi 
lawan lawannya yang bahkan  bila perlu memakai kekuatan uangnya untuk 
menghimpun massa pendukung. konyolnya massa pendukungpun tidak ingin bersusah payah berpikir apakah dukungannya benar/ salah sebab  yang penting adalah duitnya.

demikian itu pergeseran nilai yang terjadi saat ini. Anak melawan Bapak, Bapak pun meladeni tantangan Anak, Bapak dengan Bapak dst dst. 

Wahai dimana sebenarnya Ibu yang semestinya mampu memberikan rasa teduh dan damai kepada seisi rumah, suami dan anak anak agar rumah tidak senantiasa dirundung petaka? 
jaman telah berubah, sebuah keluarga tidak lagi selengkap jaman lampau atau 
memang tidak perlu lengkap? 

lengkap dalam artian bukan saja status penghuninya sebagaimana ayah ibu dan anak, tetapi juga lengkap dalam arti  pemberian kasih sayang antara penghuninya.
anak anak sangatlah rentan menghadapi konflik apalagi perceraian orangtua, maka daripada mereka belajar tinju untuk menghajar lawan mengapa tidak belajar merawat/ memelihara binatang misal : kucing, ikan, dll. dengan begitu yang tumbuh subur adalah rasa menyayangi dan mengasihi. 
mungkin pembaca punya pendapat lain? (th )
( semua gambar diambil dari google )



Selasa, 26 November 2013







.. " Sulastri ginuk ginuk, 
bertemu Supi'i langsing " di Warung Susu ..


hahaha .. judul itu bukan sebuah kencan, sebab ginuk ketemu langsing mungkin pas mungkin tidak, tergantung selera hehe .. sebenarnya sudah cukup lama saya penasaran ingin ke warung yang satu ini, tapi berhubung judul warungnya mengandung kata " susu " maka saya sering urungkan karena tiap kali lewat disitu jamnya kurang pas untuk ber susu susu an sapi.





minggu yl sengaja saya pas paskan, supaya bisa menikmati susu sapi dengan pas yaitu setelah saya makan siang dirumah. meluncur ke Jalan Coklat ( Barat ) no 26, daerah Soehat di Malang, saya langsung " njujug " disebuah bangunan dipojok jalan Bunga Kertas dan ada di jalan Raya Bunga Coklat , itulah lokasi Warung Susu. 





 dan " kendhesoan " saya terjawab sudah, ternyata disamping menu menu mengandung susu, warung ini juga siap dengan menu menu normal seperti nasi goreng dll yang " lumrah ". jadi tadi merupakan sebuah " katiwasan " bahwa perut sudah terlanjur saya isi dirumah hehe .. tetapi untuk tidak mengecewakan mbak pramusajinya ( lho? , ini alasan pembenaran hehe ) maka saya juga memesan sosis bakar, sebab disitu juga tersedia bermacam menu bakar bakar an.

saya suka atmosfer nya. dengan lantai dan dinding yang dibiarkan semen tak di poles apa apa, juga asbesnya yang dibiarkan begitu saja, suasana menjadi lebih " homely " plus pepohonan yang disekitarnya cukup banyak. lahan parkir juga lumayan.





oya, pada menu sosis yang saya pesan ada catatan di daftar menunya yaitu " Rumah Sosis " . menurut pramusajinya memang ada kerjasama antara keduanya tapi sebatas
 di menu itu saja ( mungkin sosisnya dibeli dari Rumah Sosis? sebab menurut saya rasanya memang mirip dengan Dragon Sosis nya Rumah Sosis Bandung
 yang ada dt Batu, Malang, didepan BNS? ) 

lha yang membuat saya senyum senyum adalah daftar menunya. silahkan saja memesan Sumilan, Sukoco, Sulastri, Supi'i, bahkan Sugriwo dll sesuai selera dan nantikan surprise nya ! yang suka porsi besar itu ada di daftar menu bagian " ginuk ginuk " dan yang porsi kecil dibagian 
" langsing " ( jangan pernah mendebatkan soal selera, ginuk ataupun langsing itu sama sama menarik dimata yang memang suka hehe .. ) .

lalu yang suka dingin dingin ya silahkan ke bagian menu yang " anyes " ditulisnya,  dan sebaliknya. siang itu bersama saya ada sekitar 25 pengunjung, tetapi tidak terasa sesak karena luasnya ruangan. sebuah pilihan tempat kuliner lainnya di Malang yang cukup nyaman untuk ngobrol atau curhat atau sekedar melepas jam istirahat kantor.

naa .... siapkan diri bertemu si Sulastri yang ginuk ginuk atau Supi'i yang kurus kering hehehe .... ( th ) 
( keterangan foto, all taken by : th ) 

01. menu menu susu untuk dewasa, mungkin dari kata " mimik cucu " atau " minum susu " menjadi " mimikers " ( para peminum susu ? )
02. warsu, warung susu
03. secangkir susu haselnut yang yummyyy ....
04. ( sejenak iseng, susu dalam kanvas )
05. yang ini untuk mimikers anak anak
06. salah satu sudut yang hangat
07. warsu
08. kencan dengan Sulastri atau Sukoco ?
09. Jalan Bunga Coklat , dipojok jalan Bunga Kertas
10. susu strawberry plus sosis bakar
11. menu menu makanan
12. susu haselnut dan sosis bakar

Minggu, 24 November 2013




.. " jagung bakar wetane kapal " ..


gara gara mendung menggantung membuat kebat kebit bakal turun hujan, maka saat berangkat ke sebuah tujuan wisata, saya masih dalam keadaan berpuasa alias perut kosong demi mengejar waktu. tetapi disekitar daerah Asrikaton arah Tumpang,
 saya mulai " tingak tinguk " karena ternyata cacing diperut mulai nge jazz hehe ...

 ada sebuah kedai disebelah kanan jalan yang jujur saja tampak " biasa biasa " seperti halnya kedai kedai lainnya, tetapi karena ada spanduk bertuliskan " jagung bakar wetane kapal " maka saya belok kesana. ( saya yakin nama ini adalah sebuah pepatah atau kiasan atau " parikan " tetapi tak ada yang menjelaskan kepada saya ).

tetapi karena saya memang sedang butuh lebih dari sekedar jagung, maka pilihan makan pagi saat itu jatuh di nasi rawon yang ternyata cukup yummmyyyy ..... ! ( ternyata kedai terdiri dari dua " jam bicara " yakni rawon cs dibuka pagi hari dan jagung bakar cs mulai sore hingga tengah malam )

tidak banyak yang bisa saya komentari, kecuali tips kecil bagi yang kebetulan " bernasib " seperti saya diperjalanan, bolehlah mencari kedai yang satu ini. dari Malang arah Tumpang, didaerah Asrikaton, kedai ini ada disebelah kanan jalan.

 tolong jawab juga " parikan " yang mereka tawarkan diatas, saya yakin pembaca lebih keren menjawabnya daripada saya yang cuma mampu menemukan separuhnya seperti ini:
" jagung bakar wetane kapal, mumpung lapar  ....... ( tolong diteruskan ya ) ... " ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )


01. rawon dan mendhol yang yummyyy ..
02. Jagung Bakar Wetane Kapal
03. depot pagi special rawon
04. asrikaton pakis




 .. Aksi, Reaksi ..

walikota baru, aturan baru, kebijakan baru, persoalan baru pun bermunculan seiring keduanya. wajar saja, sebab pada setiap perubahan, akan didampingi dengan permasalahan. rumah baru, lingkungan kerja baru, sekolah baru, istri ba .. e... maaf, maksudnya segala sesuatu yang baru adalah wajar bila sesekali terjadi friksi sebab masa masa penyesuaian dengan hal hal baru tidaklah selalu mulus mulus.

kota Malang baru saja memilih N-1 nya, dan salah satu gebrakan 100 hari I nya adalah kebijakan satu arah diarea tertentu untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas yang makin parah di Malang. ada yang senang dan senep. 

yang senang umumnya Bukan yang memiliki usaha diarea yang terkena aturan satu arah. 
yang senep adalah yang kebetulan memiliki usaha diarea area itu. 
bisa dimaklumi, sebab dari arah yang berlawanan sudah tidak ada kendaraan kecuali angkot dan satu arah memicu orang untuk lebih ngebut. maka yang merasa dirugikan dengan kebijakan baru ini ramai ramai menggelar spanduk protes. sesuatu yang wajar.

saya teringat obrolan tahun 2012 dengan seorang pemilik kedai ( meski ukurannya restaurant ) sejenis Nasi Padang di sebuah " pujasera " dikawasan Orchad Road S're.
katanya : 

" dulu dijaman pemerintahan Lee Kuan Yew ( PM S're terpilih 7/ tujuh kali ber turut turut ), kami para pedagang kaki lima saat itu mengalami pasang surut akibat aturan aturan tangan besinya. pemindahan lokasi beberapa kali memberi dampak dan kerugian materiil tak sedikit.
 tetapi melihat Singapur hari ini, rasanya seperti mimpi, 
sebab kami sudah lalui banyak perubahan dan kesulitan yang akhirnya membawa kami seperti anda lihat saat ini " .... ( saya termangu, bahwa dari pkl di Car Park saat saya I kali ke sana tahun 1979 dan terakhir 2012 telah menjelma menjadi restaurant besar di kawasan mahal tentulah sebuah perjalanan penuh keuletan yang luar biasa ). 

masih dilanjutkan katanya lagi : " Lee bagi kami seorang yang dibenci sekaligus dicintai. dia otoriter namun pekerja keras. dia ingin Singapur keluar dari predikat negara berkembang menuju negara yang maju setara negara besar dunia lainnya. dan itu sudah tercapai " ..


 
saya tak membantah wong meskipun jarak dari jakarta hanya beberapa menit, nyatanya Singapur jauh lebih melesat dalam berbagai aspeknya. orang bisa berkilah bahwa jumlah penduduk dan luas areanya tak sebanding dengan kita yang secara geografis saja sudah sulit menciptakan kesetaraan dalam pengembangan wilayahnya dst. 
tapi sekedar membandingkan dengan jakarta saja, rasanya memang kita masih ke dodoran.

maka sebagaimana pernyataan Lee Kuan Yew sendiri bahwa ia lebih suka ditakuti daripada dicintai rakyatnya dalam perjalanan karir politiknya membangun Singapur menjadi negara maju 
yang mendapat respek dari internasional, saya akhirnya hanya bisa menyimpulkan sebuah hal sederhana dikaitkan dengan munculnya spanduk spanduk protes tadi :

" seorang pemimpin harus juga siap Tidak Dicintai rakyatnya, bahkan dibenci, dalam perjalanan membawa rakyatnya menuju tingkat kesejahteraan lahir batin yang lebih baik "

kota Malang masih memerlukan begitu banyak perubahan, bahkan radikal, terutama pada aspek pelestarian lingkungan. bangunan bangunan liar diatas sungai, sampah sampah ditempat yang tak semestinya, baliho/spanduk/iklan dll yang merusak perwajahan kota, 
kehijauan yang minim, dll dll yang semuanya berpotensi untuk menjadikan seorang N-1 Tidak Populis, Tidak Dicintai.

siapapun pemimpinnya, pertanyaannya adalah " siapkah?" ... ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )

01, 02, 03 sebagian dari spanduk spanduk yang memprotes kebijakan satu arah di kawasan Dinoyo, Malang,
 Nop. 2013.

Sabtu, 23 November 2013








 .. Sebutir Pagi  di Coban ( Tanpa ) Pelangi ..

berbeda dengan liukan jurang jurang kearah pantai selatan di Malang, maka mengemudi di liukan jurang jurang kearah desa Gubug Klakah ini lebih memerlukan konsentrasi karena sempitnya jalan dengan ngarai menganga dikanan kirinya! 



belum lagi saat berpapasan, salah satu harus ikhlas mengalah bila tak ingin bermasalah. adrenalin saya terpompa dengan lebih cepat, namun inilah intinya, passionate.. 
saya sangat menikmati perjalanannya meski kaki tidak lepas lepas dari pedal rem sementara tangan kiri sesekali " mimil " krupuk belinjo hehe ..





Coban Pelangi, adalah tujuannya. sebagai salah satu ikon tujuan wisata jawa timur, air terjun Coban Pelangi/ CP ini berada dikawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru/ TN BTS. 
dari kota Malang sekitar 32 km arah timur,
 dan pertama yang dituju adalah desa Tumpang. dari Tumpang berlanjut ke desa Gubug Klakah yang sekaligus merupakan jalur kearah gunung Bromo.

jalanan yang semula datar mulai terasa menanjak bahkan terus menanjak plus menyempit dan menawarkan kedalaman jurang di kanan kirinya. 
maka meski hitungan kilometernya pendek, medan ini tak bisa serampangan ditempuh. 

sudah cukup lama saya tidak melewati area ini sehingga tidak pernah tahu kalau sesaat sebelum sampai Coban Pelangi ternyata ada ikon wisata alam yang lain yaitu 
Rest Area Rafting desa Gubug Klakah. 

saya sempatkan singgah untuk menggali informasi tentang aktivitas rafting diwilayah ini dan sayang sekali siang itu jumlah personil yang ada tidak mencukupi untuk sebuah tur arung jeram yang mensyaratkan minimal 5 orang. 
( semoga lain kali bisa ya, seperti di Kasembon yl dimana saya membawa para mudikers jadi tidak masalah dengan jumlah penumpang perahu karetnya ... )

sekedar informasi, lama tur arung jeram disini sekitar 5 jam ( ! ) dengan jumlah boom sekitar 23 !
( bandingkan dengan Kasembon yang 2 jam dengan 5 boom ) . andai saja pagi itu saya bisa ber rafting ria, pastilah waktu untuk ke Coban Pelangi nyaris habis sebab ditutupnya area CP ini pada jam 16.00. 

akhirnya kami sampai di gerbang masuk CP, dan  masih harus berjalan kaki sekitar 1,5 km kearah air terjun. pemandangan dikawasan ini memang luar biasa dan sebagai Taman Nasional yang dilindungi, agaknya TN BTS ini masih sangat terjaga meski tidak terl ihat seekor satwapun kecuali burung burung.

setelah berjalan 1,5 km akhirnya kecantikan Coban Pelangi bisa dinikmati ! teman dari Jerman berkomentar pendek " wunderbar .... ", saya hanya mengangguk 
( sepanjang 1,5 km tadi sambil menikmati view , yang diobrolkan adalah kemarahan kanselir Jerman atas penyadapan Amerika yang memang " kurang gawe " ini ) . 

CP ini berada diketinggian sekitar 1299,5 meter DPL dan airnya sendiri jatuh dari tebing setinggi sekitar 110 meter dengan suhu disitu antara 19 - 23 C. disarankan untuk tidak melebihi jam 16.00 di area CP karena seringkali turun air bah dari pegunungan bagian hulu.

puas jeprat jepret disekitar CP,  saya singgah di sebuah kedai yang menjual minuman hangat dan Pop Mie sebagai " menu kebangsaan " dikawasan kawasan pegunungan seperti ini.
 ngobrol dengan pemilik kedai saya mendapat informasi macam macam dan lucu lucu juga.

ini misalnya :
" pengunjung yang nakal nakal itu merusakkan bak bak sampah dari semen itu dan digelundungkan ke bawah bawah sungai disana .... "
" juga pasangan pasangan yang pacaran itu sering ketangkap basah ... dst/ sensor .. "

saya cuma bisa " mlongo " bahwa kesadaran untuk ikut memelihara/merawat fasum agaknya masih rendah, juga kesadaran memelihara sikap ditempat wisata yang terbuka untuk umum.




 hingga saya meninggalkan area CP pada sekitar jam 14.00 pelangi yang ditunggu tunggu belum juga muncul, mungkin karena cuaca saat itu kurang pas? 
dan dalam perjalanan pulang ke Malang sebenarnya ingin singgah juga ke satu air terjun lainnya di desa kecil setelah Tumpang. tapi cuaca mendung mengurungkan niat, 
khawatir hujan lebat membuat jalanan tanah itu becek dan si mini saya akan cukup kesulitan melewatinya hehe .. 

buat pengunjung dari luar kota Malang yang berencana naik ke gunung Bromo lewat Gubug Klakah, sudah pasti akan melewati CP ini dan disarankan untuk menyisakan waktu ke CP. 
siapa tahu,
 ada yang lebih beruntung dari saya dengan mendapat hadiah pelangi dari alam?
semoga ! ( th )

( keterangan foto, all atken by : th ) 

01.  salah satu sudut TN BTS
02. salah satu kedai di dekat CP
03. jembatan kearah CP
04. Rest Area Rafting didekat CP
05. keping CP buat oleh oleh ke Jerman
06. panen kubis meski tak dibawa ke Eropa hehe ..
07. ranting pohon di TN BTS
08. sungai cucuran CP
09. penunjuk arah CP
10. salah satu pondok untuk istirahat
11. perahu buat memompa adrenalin
12. salah satu sudut di rafting area