Selasa, 30 April 2013




O1 Mei , riwayatmu dulu ..

Bagi yang lahir setelah tahun 70 an memang tidak mengalami riwayat tanggal 01 Mei ditanah air tercinta ini .. tetapi " kebetulan " saya mengalami meski waktu itu bisa dibilang masih balita atau anak anak atau remaja atau apa saya sendiri lupa karena bertahun tahun saya sempat menyaksikannya .. 

Kedekatan pemerintah Indonesia secara politis ideologis saat itu kepada negara negara " merah " ( berpaham komunis ) memang menjadi salah satu penyebab mengapa tiap tanggal 01Mei
diperingati sedemikian gegap gempita ditanah air..

Di negara negara dengan paham sosialis seperti Cheko, Uni Sovyet dan banyak lagi di Eropa lainnya juga selalu memperingatinya secara menggelegar dengan pengerahan masa yang luar biasa . Dalam sejarah 01 Mei, atau tersohor dengan sebutan May Day, sebenarnya " cikal bakal " nya adalah  surut ke tahun 1806 ketika para buruh atau pekerja dari Cordwainers di Amerika melakukan aksi mogok kerja menuntut berbagai persamaan hak dan kelayakan berbagai hak pekerja.

Apalagi diawal abad 19, perkembangan kapitalisme di Amerika dan Eropa Barat telah sedemikian rupa memicu gelombang protes kaum pekerjanya yang merasa " dimanfaatkan tanpa imbalan pantas " baik menyangkut kelayakan Jam Kerja maupun Upah Kerja.

Gelombang protes ini akhirnya memang menyebar cepat bak virus kesegenap penjuru dunia dimana kaum pekerja atau buruh melembagakan diri dimasing masing lingkungannya dan disusul oleh  konferensi buruh sedunia yang I diadakan di Swiss saat itu.

Di Indonesia, dibawah pemerintahan Soeharto, 01 Mei masih dianggap sesuatu yang " traumatis " akibat adanya peristiwa berdarah G30S yang melibatkan partai komunis dimana sebelumnya pada setiap tanggal 01 Mei seolah merupakan salah satu peluang dari sebuah " unjuk kekuatan " golongan komunis disini. Dan ketika akhirnya partai komunis dibubarkan, pun tidak serta merta 01 Mei " diterima " sebagai sebuah hari yang perlu diperingati apalagi dirayakan secara kolosal.

Baru secara perlahan dan bertahap, 01 Mei pada era sekitar 2005 hingga sekarang, kembali diperingati sebagai Hari Buruh meskipun masih saja diidentikkan dengan demo demo dan 
bermacam tuntutan persamaan hak.

Maka untuk generasi yang sekarang, terutama para remajanya, ada baiknya lebih banyak membuka atau browsing tentang sejarah May Day ini agar pemahaman tentang 01 Mei ditanah air ini dapat diperoleh secara utuh dan tidak sepotong sepotong karena adanya generation-gap yang perlu dijembatani dengan kekayaan wisdom.

Hari ini, 01 Mei 2013, Hari Buruh Internasional, kita juga sama sama belum tahu kemana angin bertiup ditanah air, tetapi  kita sama sama yakin bahwa apapun itu bentuk dan aktivitasnya, mereka adalah juga pengawal pengawal setia NKRI yang tercinta ini dan pastinya saudara saudara kita ini akan mengutamakan keutuhan dan keamanan NKRI diatas segalanya.
Selamat berjuang .. ! ( th )

( Foto dari Kompas.com dan Wiki )



r a d a r

b
adalah wanita ..
memilikinya ..
dan
adalah wanita
meraba getarnya,
ketika khianat
 tak lagi mampu berahasia,
masihkah mencoba
mengganda dusta?

( foto dari google , April 2013 )


" Kebetulan " .. 

sebenarnya, tidak ada yang namanya kebetulan, sebab semuanya telah diaturNYA, yang ada adalah bahwa pada setiap " kebetulan " itu mengandung sebuah pesan, entah itu kita kepada mereka atau sebaliknya, sehingga kebetulan kebetulan itu " seharusnya " punya makna, kecuali pada mereka yang tidak peka atau jeli.

hari ini, saya juga menjumpai sebuah " kebetulan "." lho .. pakabar, kok di Malang?" dan karena bertemunya tidak dinyana, maka tempat ngobrolnyapun tidak dinyana alias sekenanya .. " waa .. lama ndak  keliatan ya  ?" ...dijawabnya  " sebetulnya masi rutin kok, cuma loadingnya yang nambah, jadi waktu buat santainya yang kurang hehe ..., mbak e .. ibu sendiri gimana?" .. haha .. dari dulu teman yang satu ini selalu kebingungan antara " mbak " dan " bu " maka : " pilih saja yang lebih nyaman, keduanya sama kok, tapi sebetulnya saya lebih milih yang I " kami bareng bareng hahaha ..

dan 20 menit kedepannya, obrolan berganti topik ke yang paling saya hindari, tapi karena yang bertanya dari kalangan broadcast, saya tidak ingin mengelak, apalagi maksud pertanyaannya itu baik, bukan gosip. 

dalam usianya yang masih belia ( dibawah 30 ) , teman ini termasuk yang sukses didunianya meski studinya tidak berlatar belakang didunia yang digelutinya.otodidak.tidak hanya sebagai penyiar, tapi juga merangkap macam macam sampai sampai saya pikir dia akan sudah mampu mendirikan, memprogram dan menyiarkan sebuah radio sendirian ! wawasannya yang luas , inovatif dan kreatif, menjadikannya tokoh muda yang inspiratif dibidangnya.

" ngga lagi siaran ?" ... " hari ini lagi ada tugas luar .. jadi kebetulan ketemu, padahal saya pernah berencana menelpon untuk nanyakan sesuatu.." ... " sesuatu?" ... naa.. akhirnya " sesuatunya " itu diurai, dan saya tidak melihat alasan untuk tidak menjawabnya karena bila tidak bahkan akan semakin " misterius dan mengundang bermacam isu " .. 

kira kira begini tadi jawaban saya :

" ooo ... itu, tapi tidak untuk disiarkan di radio to? " kami tertawa bareng ..
" .. begini, dalam kehidupan itu ada hal hal yang logis dan tidak. tapi tolong jangan memaksa saya untuk menjawab pertanyaan " kok bisa?" sebab tolong percaya bahwa saya sendiri akan tidak punya jawabannya. dan juga jangan pernah mengatakan " tidak mungkin " karena didunia ini terlalu banyak " tidak mungkin yang mungkin ", tergantung seberapa Kuat Dan Besarnya mimpi seseorang dalam menggapai yang tidak mungkin agar menjadi mungkin... " ... 

saya disela :" waa .. berat nee, berfalsafah ... " ... " maaf, saya tidak pandai berfalsafah, tetapi melewati sekian banyak garam kehidupan mau tidak mau saya harus meyakininya karena saya juga sudah membuktikannya bahwa kekuatan mimpi itu mampu merobohkan kemustahilan " ... 

15 menit sisa dari obrolan kami, saya dominasi 70% nya, sisa 30% nya berupa rentetan pertanyaan yang seolah tanpa akhir .. " waa .. bisa terjadi ke saya juga ya hal seperti itu, terutama kalau saya kelewat melibatkan emosi dalam pekerjaan saya sebagai penyiar ... " katanya. 

tapi saya lalu mencoba mengkoreksinya " lho melibatkan emosi itu baik, supaya apa apa yang disajikan itu from the bottom of the heart, tapi memang sebaiknya tidak sampai terbawa bawa dalam emosi secara pribadi .. adapun yang terjadi kepada saya, sebagai listener, justru itu yang saya pakai sebagai jembatan berkomunikasi .. sekali lagi, jangan paksa saya menjawab : Why dan How .

andai saya sendiri punya jawabannya dan mengapa itu semua bisa terjadi meskipun Belum Pernah Ada komunikasi langsung apalagi secara fisik.... terserah orang menamakannya apa dan buat saya ini adalah sesuatu yang harus dilewati dalam riwayat kehidupan seorang saya yang sama sekali tidak pernah direncanakan sebelumnya .. " ..

lho, kok teman tadi terus diam, maka saya lanjutkan " ada saran ?" ... " waa .. saya surprise .. rasanya muskil terjadi dijaman yang sudah serba instan ini, tapi nyata, boleh saya membuatnya menjadi suatu skrip dan siapa tahu bisa di filmkan ?" ... ha ha ha .. saya tertawa " ndak usah, film itu telah lama terputar dalam benak saya, bahkan tiap menit dengan berganti lokasi dan naskah .. saya mencoba untuk jujur kepada diri sendiri dan orang lain, meskipun saya tahu kadang kejujuran ini menjadi bahan cemohan dan pelecehan, tetapi biar saja waktu yang menjawab bahwa saya Tidak Pernah Mengkhianati atau Melukai Siapapun , sekali lagi Siapapun, ini karena mereka hanya mengenal saya dipermukaan dan menyimpulkan dari yang sangat sedikit mereka ketahui 

" Waduhh .. sangat tidak seimbang ya? Harusnya mbak juga diberi kesempatan yang sama ... Boleh saya bantu? " ... " Maaf, bantu apanya?" .... " E .. mediasi antara mbak dengan ybs kan kami bidangnya sama, mungkin saya bisa sedikit mencairkannya ... " .... saya tertawa " Terima kasih perhatiannya .. tapi saat ini belum perlu .. karena kalau memang ybs menginginkan komunikasi secara langsung,pasti sudah dilakukannya di awal awal atau sekitar lebih dari 400 hari yl, dan saat ini buat saya sudah tidak ada bedanya, let it flow ..." ... 

saya tahu, banyak yang berkecamuk dihati dan pikiran announcer dan programmer muda ini, apalagi ini bersentuhan dengan dunia yang digelutinya ..kami berpisah ditempat parkir, wajahnya tidak secerah saat bertemu tadi, saya tahu ada yang sedang dipikirkannya , tapi biar saja itu tidak saya bagi disini ..

ironi kehidupan, demikian itulah yang sering terjadi, bahwa terkadang seolah ada " kesalahan waktu dan tempat " namun sesungguhnya tidak, wallahu alam ..bagaimanapun, saya ingin berterima kasih atas perhatiannya, dan mungkin saja disatu saat yang lebih tepat nanti sayalah justru yang akan meminta bantuannya .. 

adalah sebuah ke sia siaan  meyakinkan seseorang yang masih lebih mendengarkan apa kata dunia dibanding kata hatinya, sedang disisi lain saya berdiri tegak sendirian dan dunia sedang menentang saya, dimana manfaat bantuan untuk saya? biar saja dunia mengutuk sepuasnya, ada saat nanti dimana saya akan lebih didengar meski tanpa saya harus bicara ... ( th )

Keterangan foto : ( taken by : th )
arah bajul mati, Maret 2013.


























Kamis, 25 April 2013






 " Manusia Komplit " itu telah pergi ..


" Inna lillahi wa innailaihi roojiuun .. Sesungguhnya semua itu milik Allah, dan sesungguhnya semua kembali kepada Allah "

Berita mengejutkan itu tiba. Ustadz Jeffry Al Bukhori atau populer disebut Uje, wafat dalam sebuah kecelakaan tunggal saat mogenya Kawasaki E650 , B 3590 SGQ menabrak pohon di Gedong Hijau 7 Pondok Indah Jakarta Jum'at lewat tengah malam tadi setelah sempat dirawat sebentar di RS Pondok Indah. Di usia puncak karir seorang pria, 40 tahun, Uje meninggalkan semua yang dicintainya dan menghadap kepada yang paling dia cintai, Allah SWT.

Sosok Uje bak novel best-seller. Betapa tidak?Uje yang lahir 13 April 1973 dan wafat 26 April 2013 ini besar dilingkungan keluarga taat beribadah, bahkan Uje dimasukkan pesantren oleh ortunya yang sangat disiplin. Namun sejak SD sudah terlihat kebandelannya, dan berlanjut hingga masa kuliah.

Membolos, " minggat " ( lari diam diam ) , bermain sinetron, bahkan dugem dan yang terparah adalah narkoba, telah komplit dijalani.Dunia malam, demikian Uje mengisi lembaran masa lalunya.

Namun hidayah memang tidak hanya datang ditempat terang. Seringkali diantara temaram malam dan bau miras serta narkoba, cahayaNYA datang tak terbendung kepada siapa DIA menghendaki. Maka dari sebuah " kecelakaan kecil " dimana Jeffry atau Uje harus menggantikan ceramah agama saudaranya yang berhalangan serta sebuah perjalanan umroh yang menggetarkan batinnya, Jeffry telah berada dijalan pertobatan yang luar biasa.

Metamorphosis. Mungkin gambaran lebih pas seperti itu, yakni dari seorang Jeffry yang dimasa lalu sedemikian dekat dengan kekelaman, menuju ke seorang Jeffry yang sedemikian dekat dengan cahayaNYA, demikian kehendakNYA ...

Namun tidak ada yang hendak ditutupinya, dalam beribu kali ceramahnya, riwayat hidup ini bahkan di ulang ulangnya sebagai cerminan bagi yang lain betapa Maha Murah nya Sang Pencipta dalam memberikan kesempatanNYA kepada mereka yang benar benar ingin bertobat dan janjiNYA adalah sesuatu yang tidak akan diingkariNYA ..

Bahkan dalam salah satu ceramah dia berkata " Aku seolah berkepribadian ganda, disatu sisi aku ingin bebas dan disisi lain aku ingin menjalankan kebaikan kebaikan " ..

Disisi Jeffry, juga telah diberikanNYA pendamping setia dengan empat anak yang  lucu, cerdas dan manis, yang mengisi hari hari ustadz ini dengan keceriaan dan spirit dalam menjalankan amanahNYA mengajarkan kebaikan untuk sesamanya. Istri ini adalah salah satu tiang kekuatan Jeffry yang mendampingi bahkan saat masih berkubang dikekelaman, sebuah sumber kesabaran yang melumpuhkan kekerasan hati Uje.

Kenangan beratus sahabatnya tentang bagaimana seorang Jeffry yang pemurah , dermawan , hangat dan akrab serta selalu menyebut nama Allah dalam setiap amalannya, menyisakan lubang dihati semuanya yang tidak akan bisa terisi kembali.

Menurut salah satu sahabatnya yang juga ada dalam rombongan kecil moge malam terakhir Jeffry itu, saat tubuhnya tergotong ke RS terdekat dari TKP, senyuman tidak pernah lepas dari wajahnya dan bahkan sesaat sebelum sang ustadz menaiki mogenya ditempat parkiran , sahabat ini melihat betapa wajah Uje ini bercahaya, wallahu allam .. ( TVOne, 26 April 08.10, wawancara dari kediaman almarhum dengan beberapa sahabat Uje ).

Juga " tanda tanda " lain dari Sang Pencipta diberikan kepada yang ditinggalkan, yakni hari Jum'at sebagai hari pemakamannya. Dapatlah dengan mudah dibayangkan, betapa doa terkucur deras dari masjid masjid saat sholat Jum'at, untuk ampunan dan tempat terbaik bagi arwah Ustdaz Jeffry dan jumlah yang mendoakan Insya Allah adalah jutaan, Allahu Akbar  ...

Gaya berceramahnya yang gaul terutama penggunaan istilah istilah anak muda yang selalu dia update, telah menempatkan Uje dalam deretan penceramah favorit, bahkan dikalangan manula. 

Bagai sebuah dongeng indah, " Manusia Komplit" ini , komplit bak goresan warna Black and White, telah meninggalkan kita semua dengan kepedihan sekaligus keteladanan bahwa diakhir hayatnya Uje seakan meyakinkan yang ditinggalkan yakni " Uje sedang dalam perjalanan yang penuh cahaya, dan itu akan mampu menyiram kepedihan yang ditinggalkan "..

Tidak ada lagi wajah penuh humor dan vocal merdunya disaat melantunkan ayat ayat suci di layar kaca, namun Uje akan melantunkannya di keabadian ..
Selamat jalan ...Semoga Allah SWT menempatkanmu di sisiNYA bersama orang orang yang dikasihiNYA, amien ... ( th )



Sumber dan foto foto diambil antara lain dari : 
Wikipedia , akun FB KH Arifin Ikham dan akun pribadi Uje.


 


Rabu, 24 April 2013








Eternal Love 

 Dengan judul mirip film atau sinetron ini, saya jamin pembaca akan sangat kecewa melihat isi tulisan ini, karena sama sekali tidak bersentuhan dengan urusan dua anak manusia berbeda jenis.

Tetapi apa boleh buat ketika saya sulit menemukan judul lain untuk menggambarkan betapa sebenarnya ada cinta dalam bentuk yang berbeda, yang itu tidak mengenal akhir , setia hingga akhir, tidak melukai, tidak mengecewakan dan selalu ada untuk kita. Waaa ... jangan buru buru mengejar sebuah nama kepada saya, tetapi kalau saya terus menerus didesak, baiklah saya akan akui, nama yang saya maksud adalah : B U K U ...


Lho  .. kok ? Ya, bagi saya pribadi, buku itu mewakili yang ada dijudul, Eternal Love. Betapa tidak? Mulai dijaman percetakan masih manual, hingga sudah computerized dan bahkan sudah dikenal yang namanya e-book, kehadiran buku dalam bentuknya yang kita kenal saat ini, tidaklah tergantikan.

Tidak masalah jenis bukunya, mulai fiksi, science, dll tetap saja tidak tergeser oleh bermacam teknologi dibidang " perbukuan ". Mungkin masyarakat kita belum semuanya " bukuminded atau membacaminded " tetapi banyak faktor mempengaruhinya. Salah satunya adalah masih mahalnya harga buku dan belum tersedianya fasum yang cukup untuk masyarakat luas bisa membaca secara gratis dengan pilihan bacaan yang luas.

Perpustakaan di sekolah2/kampus2 ataupun milik pemkot pun masih sangat terbatas koleksinya, sehingga kebutuhan pada buku2 tertentu masih harus diupayakan dari berbagai sumber lain. Upaya upaya pribadi dari perorangan untuk membuat semacam perpustakaan keliling ataupun taman taman bacaan bagi anjal dll patutlah diacungi empat jempol, meskipun jumlahnya masih sangat sedikit.

Maka membiasakan seorang anak sejak dini untuk menyukai dan membaca buku buku   adalah sebuah keharusan, agar selalu timbul rasa haus dahaga kepada informasi dan peka kepada lingkungannya.

Tidak masalah kalaupun itu dimulai dengan bacaan sejenis komik yang dijaman kecil saya dulu dianggap tabu dan dilarang di sekolah2. Lho .. kok menurut saya itu boleh? Buat saya, komik bergambar itu merangsang imajinasi dan menumbuhkan rasa ingin tahu hingga halaman terakhir. Bukankah menganggu jam belajar? Apa bedanya dengan HP atau computer saat ini
yang bahkan anak SD pun keranjingan didepan laptop atau iPad nya hingga ber jam jam setiap harinya?

Maka sebetulnya  yang lebih penting adalah memberikan arahan agar apa apa yang dibaca atau dilihat disana itu sesuatu yang membawa manfaat dan tidak sebaliknya.

Bila kita mendengar kisah sukses putra Indonesia dibidang per komik an dunia, Adian Syaf, 33, asli Desa Tenggur,Tulung Agung, Jatim yang mendapat kontrak untuk melukis komik Batman dan The Green Lantern dari sebuah perusahaan komik dunia di New York dengan kontrak bernilai miliaran, tentulah kita sepakat bahwa kesukaan seseorang pada jenis komik pun akan berbuah dahsyat apabila orang tahu bagaimana cara memenej suatu hobi  menjadi  sebuah pundi emas.

Namun memang itu tidak datang begitu saja dari langit, melainkan melalui perjuangan sejak 2005 dengan bermacam penolakan dari penerbit penerbit di ln. Sarjana Desain Komunikasi Visual dari Univ.Negeri Malang ini mungkin hanya salah satu dari sekian banyak putra putra bangsa yang sukses memanfaatkan teknologi digital diera global. 

Maka tidaklah perlu merasa alergi terhadap komik terutama bila anak anak menyukai menggambar, karena komik memberikan dua hal : lukisan dan tulisan atau cerita sekaligus. Lahan masih terbentang lebar untuk anak anak kita menggali jutaan topik tentang Indonesia yang SDA nya kaya raya serta memberikan peluang tidak terbatas untuk dieksplorasi ini.

Oya kembali ke eternal love, buku memang teman yang paling tidak pernah  mengecewakan. Bahkan di negara2 maju orang terbiasa membekal buku ditas kerjanya, sehingga senyampang ada waktu diatas KA/Bus/stasiun dll saat berangkat/pulang kerja/kuliah, mereka memakai waktunya untuk membaca. Dengan cara itu sangatlah mudah menamatkan buku setebal 500 halaman dalam waktu kurang dari seminggu. 


Saat dirumah pun mereka terbiasa meletakkan buku dimana mana, mulai ruang tamu, dapur, hingga WC. Saya pernah dirumah seorang teman dan menumpang ke toiletnya , menemukan novel menarik setebal 60 halaman yang habis saya lalap selama di WC hehe .. teman itupun tidak bertanya apa apa, dia sudah maklum bahwa " perpustakaan wc" nya memang disediakan bagi yang suka berlama lama hehe ..


Sekian hari yl, sayapun butuh waktu sekitar 3/ tiga jam untuk membersihkan dan merawat ulang buku buku saya yang setia berbelas tahun menemani saya. Agak dilematis merawat buku diiklim tropis, karena kelembaban yang tinggi. Maka ada dua pilihan : bila tersimpan rapih di dalam almari kaca memang akan mengurangi debu, tetapi harus sering dibuka agar udara berganti dan mengurangi potensi bertumbuhnya jamur buku.

Dan bila dibiarkan dalam rak yang terbuka, buku akan lebih terjaga dari jamur, tetapi debu relatip lebih mudah menempel. Maka memiliki koleksi buku memang mirip merawat sebuah cinta, agar abadi, dia perlu dirawat, diperhatikan, dipedulikan dan setia. Sebaliknya, buku juga memberikan apa yang kita butuhkan, " a friend in need is a friend indeed " ..

Buku membuat kita berkelana dalam sebuah perjalanan pikiran, imajinasi, mimpi, inspirasi, motivasi, sensasi, dll dll yang tidak ditemukan didepan layar tv bahkan layar bioskop sekalipun. 

Sering kita mendengar komentar " Waa .. kok bagus bukunya daripada film nya ya .. ", ini membuktikan bahwa kekuatan imajinasi seseorang saat membaca sebuah buku telah mengalahkan visualisasi yang terpampang dilayar lebar .. Dan sekaligus inilah salah satu kekuatan buku dibanding layar kaca atau lebar sekalipun.

Saya kebetulan tidak mempunyai penulis favorit, karena banyaknya penulis yang saya kagumi, juga jenis bukunya tidak saya batasi, karena menemukan sebuah buku yang menarik itu mirip memperoleh harta karun yang tak ternilai, apalagi disaat ada obralan buku yang bertumpuk di kotak kotak. Menemukan sebuah buku menarik diantara tumpukannya, adalah bak mendapat berlian ditumpukan jerami. Passionate ! Dan .. itulah eternal - love ... ( th )

Keterangan foto ( all taken by : th ) :
saat bersih bersih buku dirumah, April 2013.
 









Selasa, 23 April 2013




... Thanks GOD for saving me from the great misery ....


( photo taken and edited  from bonappetit. com )

Senin, 22 April 2013




Sego Gurih Iwak Ingkung

Entah yang mana maksudnya, apakah kalimat diatas itu sebuah nama kedai atau nama menu andalannya. Yang jelas, kalimat diatas itu ada ditiga tempat strategis, yaitu dipintu utama masuk kedai dan dikedua sisinya. Tapi apalah artinya kalau memang yang dimaksud adalah dua duanya, sebab SGII ini memang sesuai namanya alias bisa diandalkan disegi rasa ! 

Oya lokasinya adalah dijalan raya antara Batu - Cangar yang berjarak sekitar 10km itu dan kedai ini ada disekitar 5km setelah Batu arah Cangar sebelah kiri jalan. Yang membuat saya berbelok kekedai ini sebetulnya bukan tulisan SGII nya melainkan letaknya yang menjorok kearah view gunung. 

Jadi sebelum saya melangkahkan kearah parkirannya yang lumayan sempit ( hanya cukup untuk sekitar dua mobil dan beberapa motor ) saya telah membayangkan betapa nyamannya makan sambil melihat view luar biasa seperti di SGII ini. 

Sebelum memesan menu bahkan belum melihat kartu menunya, saya sudah jeprat jepret lebih dulu, sampai sampai pramusajinya " melongo " menunggu dengan kartu menu ditangannya, mungkin dia pikir " wong iki ate makan opo foto foto tok ?" .... hehe ,maaf ya mbak, lagi kambuh soalnya hehe ... 

Puas dengan sekitar 30 jepretan yang antara lain : meja kursi kedai, view gunung, kebun kesemek, kebun bunga, kebun apel, kebun sayur dll  barulah saya  melihat daftar menu. Dan setelah sekitar 15 menit menunggu pesanan, ... naaa ... ini rupanya kualat dengan mbak pramusaji yaitu pas mau memfoto menu andalan mereka, tiba tiba monitor kamera gelap dan ada tulisan CARD FULL !! Aduhh ... kualat ya mbak ... 

Maka dihalaman ini ada minus foto yang sebetulnya justru bisa menjadi ikonnya, ya SGII itu ! Maaf beribu maaf, inilah kalau sudah pikun, yang biasanya setelah setiap 100 jepretan saya kosongkan/pindahkan untuk diedit, ini lupa sampai penuh dan macet! Tapi orang Jawa selalu " untung " yaitu " Untunglah masih sempat menjepret yang lain lain di lokasi yang sama " hehe .. Semoga lain kali bisa saya ulangi dan lengkapi yaa .. 

Oya bicara kenyamanan bersantap disitu memang lumayan, terutama kalau mendapat tempat duduk  dibagian lesehan tepi pagar bambu yang menghadap ke gunung. Harga ? Memang relatip. Antara 3.500 hingga 12.500 ribu dan aneka juice juga tersedia. Pokoknya, murah, enak, nyaman hehe ..

" Sebulan lagi kami panen kesemek, biasanya kami ekspor ke Singapur disamping buah yang lain lain ... " kata pemilik kedai yang rumah dan kebunnya seluas Alun Alun Malang ini.Bangga mendengar produk lokal melanglang ke luar negeri dari pada kita menyaksikan produk luar  membanjiri Indonesia seperti buah buahan atau sayur dari luar yang melimpah ruah dipasar pasar kita. Mari menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan itu dimulai dari masing masing kita, ayooo .. pilih yang lokal lokal saja yaaa .... termasuk SGII ini ! ( th )

Keterangan foto ( all taken by : th , April 2013 ) :

01. Sebagian view yang terlihat dari samping kiri kedai.
02. Sebagian menu dengan SGII sebagai andalannya.
03. Kedai SGII tampak depan.  
04. Atmosfer dalam kedai , masih sepi karena saat saya jepret, waktu menunjuk jam 07. 30 pagi, saya bahkan juga belum makan pagi dari rumah hehe .. 


 
























































































































 

Minggu, 21 April 2013



Martabak, siapa bisa menolak?

Salah satu tempat untuk menikmati martabak yang enak di Malang adalah Martabak Agung, didepan Mitra I di daerah Alun Alun Malang. 

Naa .. dengan cara membuatnya dan kualinya yang khas ( saya suka melihat proses membuatnya dan pengennnn rasanya mencoba melebar lebarkan kulit martabaknya yang tuipisssss itu .... hehe .. ), tempat kuliner yang satu ini ternyata punya penggemar cukup banyak. 

Meja meja disitu hampir jarang sepi meski pada jam jam bukan saatnya menyantap pagi, siang atau malam. Kenapa? Karena di jam jam itulah yang dicari adalah martabak ! 

Memang melihat minyaknya, rasanya sudah kenyang sebelum menyantapnya, maka biasanya kepada pak pembuat martabak saya berpesan begini : " Tolong ya pak minyaknya ditiriskan dulu sampai agak habis, lama ngga papa kok saya ngga keburu ... " dan saya lihat cara menggorengnyapun minyaknya lalu dikurangi, gooddddd ....makacihhh ya pakkk ( apa boleh buat untuk mengkombinasikan antara keinginan hati dan menjaga kolesterol hehe .. ). 

" Sejarah asal mula " martabakpun masih kabur, meski disebut sebut India tetapi konon di India sendiri tidak dikenal, jadi akhirnya menjadi kurang penting dibanding rasanya hehe .. ( pembaca yang tahu persis sejarahnya dapat menulis dikolom komentar ya, trimsss ... )

Dan bukan cuma martabak yang terkenal disitu, ada menu menu kambing dan sapi yang tidak kalah enaknya dengan martabaknya. Lihat misalnya : gulai sapi/ kambing, sate kambing, tongseng, nasi goreng kambing, rawon, soto, sup kikil sapi, dan banyak lagi ! 

Harga? menurut saya standar saja, misal : nasi tongseng 9000,- nasi gulai 8000,- sup kikil 10.000,- dan juga deretan aneka minuman mulai juice kacang ijo, apokat, apel dll sampai yang panas panas seperti kopi jahe dll, lengkap.

Tidak terhitung seringnya saya kesini karena bertahun tahun saya suka mampir di deretan ruko depan Mitra I ini untuk berbagai keperluan, mulai apotik, toko alat tulis, studio foto, batik keris, toko sepetu dan terakhir martabak ini disaat sudah capek muter muter. 

Area ruko ini kok ya kebetulan seperti " one stop shopping " semua ada disatu tempat , meskipun termasuk area ruko yang kuno dan sudah jauh mendahului model2 ruko yang modern dan menjamur saat ini .



Saking seringnya kesitu sampai lupa untuk menulisnya di blog ini hehe .. Maka terutama buat pembaca blog saya yang BUKAN asli Malang atau baru menetap di Malang, tempat makan yang satu ini mungkin bisa dicoba meskipun resepnya kuno tapi justru disini kita menemukan rasa yang beda .. 

Jangan lupa bawa pulang oleh oleh martabak buat yang dirumah dan buat ... saya hehe ... ( th ) .

Keterangan foto ( all taken by : TH , April 2013 ) :

01. Martabak Agung ... yummyyyyy ...
02. Ruko depan Mitra I, Alun Alun Malang.
03. Nasi tongseng yang uempukkk dagingnya ..
04. Selebar dan setipis apapun tidak pernah robek ...    
















Pesan Dari Masa Lalu


Setelah harian Surya pada pagi 19 April 2013 memberitakan penemuan batu purbakala di Kecamatan Sukun Malang, saya telah berada ditempat yang sama pada siang harinya. Saya mencari Kelurahan Bakalan Krajan dan meskipun bertanya kesana sini ternyata banyak penduduk yang tidak tahu menahu soal batu purbakala itu.

Secara tidak sengaja, disebuah tempat penampungan barang bekas, saya bertemu pak Bajir yang ternyata dengan sangat antusias bahkan bersedia menunjukkan lokasi batu yang berjarak sekitar 1km dari rumahnya." Ooo .. inggih kula sumerep panggenganipun, monggo kula derekaken ... " waaa , sebuah keberuntungan .. 

Ternyata disebuah bangunan yang kurang terawat yang konon adalah balai rw setempat saya melihat sesuatu yang menyedihkan yakni bahwa batu batu purbakala yang baru ditemukan itu begitu saja " pating gletak " ( tergeletak begitu saja ) tanpa pengaman ! Padahal kalau saja ada yang memanfaatkan temuan ini untuk dijual maka dengan mudah mereka dapat mengangkutnya, ngeriii betapa " careless " nya kita ...

Ada 3/ tiga batu yang tergeletak disitu, satu berbentuk Lumpang yakni yang biasa untuk menumbuk beras atau apapun dengan lubang ditengahnya, dan batu lumpang ini dalam keadaan terbelah ditengah, entah mungkin terkena benda keras sewaktu seseorang menggali kolam ikan dan menemukannya tidak sengaja dikedalaman 1,1 m?

Dua batu lainnya menurut pakar purbakala Suwardono dari jurusan sejarah IKIP Budi Utomo Malang, adalah bekas altar tempat pemujaan.Disamping dari balai rw ini ada juga temuan batu batu purba yang sudah lebih dulu ada ditahun 1993, dan saat ini temuan temuan tersebut sudah terlihat diamankan didalam sebuah pagar. Didalamnya kita bisa melihat antara lain adanya batu Yoni yang masih utuh dan beberapa batu lain yang juga diyakini sebagai bekas altar pemujaan.

Maka bila dihubungkan dengan isi dari  prasasti Pramotoh tahun 1198  dijaman kerajaan Kediri dan juga prasasti Truyan tahun 929 M, serta dalam salah satu bagian dari isi buku Negara Kertagama, maka kesimpulan yang dapat diambil para pakar adalah bahwa desa Bakalan Krajan merupakan lokasi atau perkampungan pemujaan  kepada Wishnu dimasa lampau.

Tentu ini menarik, karena kita sangat yakin bahwa temuan ini hanyalah puncak kecil sebuah gunung es yang tidak nampak kedalamannya, dan saatnyalah pakar pakar kita mengeksplorasi tiap jengkal tanah yang ada disekitar kita agar temuan temuan yang berharga ini tidak lalu jatuh ketangan orang atau pakar asing yang seringkali lalu temuannya " lenyap " dari bumi Indonesia!

Juga tak tertutup kemungkinan bahwa diam diam halaman rumah kita ternyata menyimpan  peninggalan peninggalan bernilai tinggi dari jaman lampau yang merupakan rantai sejarah kita semua. Dan kalaupun itu terjadi, marilah kita selamatkan mereka dengan menyerahkannya kepada pemerintah sebagai warisan budaya dan nilai nilai luhur nenek moyang yang tidak terukur dengan uang!

Maka bersiaplah ketika menggali untuk kolam , sumur , menanam pohon atau apapun dirumah kita dan cangkul kita menyentuh sesuatu, tolong hentikan dan berhati hatilah agar apapun yang ditemukan itu tidak sampai merusakkan sejarah yang diusung benda temuan tersebut.

Mereka adalah pembawa pembawa pesan jaman lampau untuk kita semua dan yang pasti pesan pesan itu adalah sarat dengan nilai nilai  luhur yang dijaman ini sudah mulai terkikis bahkan punah ...( th ) 

Keterangan foto ( all taken by : th, April 2013 ) :
01. Lumpang dan batu altar.
02. Yoni dan batu lainnya.
03.  Lumpang.
04.  Temuan tahun 1993.
05.  Tergeletak diteras luar balai rw tanpa pengaman.





 sumber : Harian Surya 19 April dan pengamatan langsung dilapangan serta informasi bapak Bajir.

 


 







Kartini, Kartini

Hari ini 21 April 2013, pas hari Minggu. Pun sekolah sekolah pada sibuk setelah dan sedang plus akan ujian nasional, jadi suasana di mana mana sepi, padahal biasanya hari Minggu jalanan macet. Maka  "Kartini " yang biasanya ditemui di mana mana, hari ini senyap, kecuali di beberapa mall atau toko, pramuniaganya memakai " separo kebaya " alias kebaya dibagian atas dan bawahnya rok span. Kok? " Iya, supaya gerakannya bebas", ooo ...

Begitu sajakah setiap kali merayakan hari Kartini? Sarung kebaya, sanggul Jawa dst? Yang belum dapat dirasakan tiap 21 April adalah dimunculkannya spirit Kartini yang dapat saja diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang lebih konkrit.

Perpustakaan misalnya menggelar acara khusus bedah buku HGTT yang kumpulan surat surat Kartini itu dengan mengundang pakar dan terbuka gratis untuk umum.Lalu museum yang memiliki koleksi benda atau buku buku atau apapun dari Kartini, membuka gratis untuk anak anak sekolah mengenai riwayat Kartini secara khusus . 

Seminar untuk umum dan gratis mengenai pemikiran pemikiran besar seorang Kartini dan relevansinya dengan emansipasi perempuan saat ini dengan mengundang pembicara tokoh tokoh wanita terkemuka Indonesia .

Values, inilah yang lebih penting untuk ditanamkan dan dipahamkan pada generasi muda, bagaimana dijamannya , ada seorang perempuan muda yang kebetulan lahir dan besar di Jepara telah memiliki visi sedemikian melesat kedepan melampui jamannya serta harapan harapan Kartini atas " nasib " perempuan di tanah airnya saat itu dan dimasa datang.

Mungkin  memahami seorang Kartini dengan lebih baik akan menjadikan  kaum perempuan Indonesia lebih menghargai 21 April dengan tidak sekedar bersarung kebaya saja tetapi  dengan sebuah kesadaran bahwa apa yang sudah dapat dicapai perempuan Indonesia saat ini adalah 
sebuah amanah untuk senantiasa dijaga, dirawat, diperjuangkan, ditingkatkan dan di kembangkan demi harkat dan martabat perempuan itu sendiri baik dalam perannya sebagai seorang anak perempuan,pelajar perempuan, mahasiswi, karyawati, pejabat perempuan, pengusaha perempuan, politikus perempuan dst dst dst. maupun peran gandanya dirumah sebagai seorang isteri sekaligus ibu. Kartini telah membukakan jalan itu dan jangan sampai kaum perempuan mengartikannya secara kurang tepat.Semoga . ( th )

( Foto foto diambil dari google )






 



Sabtu, 20 April 2013



Camilan Tengah Kota
Bagi yang malas mencari oleh oleh khas Malang terlalu jauh dan kebetulan berada dipusat kota, bolehlah ke Jalan Kawi Atas 34, Malang, namanya " Griya Camilan " atau terjemahan bebasnya adalah rumah oleh oleh atau rumah makanan ringan. Mudah mencarinya, sebab ada dideretan ruko Kawi Atas diseberang BCA Kawi.Tentu ada saja yang membedakannya dengan pusat oleh oleh khas Malang yang tersebar seantero kota Malang. Disitu  ada es lilin dengan bermacam rasa dan juga bermacam mie kering khas Malang serta beragam camilan model jadul sampai modern. Naa .. selamat dicoba ! ( th )




                                                    ( Foto foto oleh TH , April 2013 )

Jumat, 19 April 2013










Malang Bertabur Bintang ...

Dalam lima tahun terakhir, kota Malang bak " naga bangkit dari tidur " . Yang dimaksud disini adalah menjamurnya hotel hotel baru dan berbintang pula. Chain - hotel sudah merambah disini dan menariknya setiap ada pembangunan baru di sudut sudut kota , selalu saja : hotel dan hotel. 

Sudah sedemikian tingginyakah kebutuhan akan akomodasi di Malang saat ini dan kedepannya? Tampaknya iya, sebab selain Malang menjadi tujuan wisata ataupun persinggahan sebelum atau sesudah Bali, Malang juga semakin berkembang disegi bisnis. 


Disisi lain, dilingkungan akademis, nampaknya Malang juga makin banyak menjadi tuan rumah dari berbagai seminar atau konvensi internasional. Ini berarti Malang juga mendukung perkembangan M.I.C.E yang dikalangan hotelier sangatlah menggembirakan. Namun masalahnya, hotel saja tidak cukup untuk suksesnya sebuah gawe internasional berskala besar.

Bandara misalnya, mungkin Abdurahman Saleh masih perlu berbenah banyak terutama bila ingin mengundang lebih banyak wisman. Aksesibilitas ( maaf kalau tulisan ini keliru saya agak bingung meng Indonesia kannya hehe ... ) adalah salah satu faktor penting dalam M.I.C.E, sebab semenarik apapun tujuan wisatanya apabila faktor ini tidak ditemukan maka akan gagal mencapai target yang diharapkan. Transpotasi utamanya, dimana berbagai tujuan wisata memiliki kebutuhan transpotasi yang berbeda. 

Faktor penunjang lainnya untuk M.I.C.E adalah tersedianya infrastruktur IT yang memadai sehingga dimanapun berada, dihotel, ditempat konvensi, ditempat tempat wisata mereka tetap dapat berhubungan dengan siapapun, meskipun saat ini telah muncul berbagai gadget pribadi yang canggih.

Selanjutnya, ruangan atau hall yang mampu menampung hingga minimal 4000 tamu adalah juga penting. Maka bila berbagai hotel baru yang bermunculan di Malang saat ini saling bersaing mengunggulkan fasilitasnya, ini sesuatu yang wajar dan harus terjadi kalau tidak ingin tertinggal dari yang lain. Sebuah konvensi internasional adalah hasil dari sebuah " pertarungan  tender " dimana negara negara melalui semacam EO nya,  berebut menjadi tuan rumah dengan menjual dan memamerkan/ mempresentasikan fasilitas yang dimilikinya agar terpilih. 

Bahkan event selevel konferensi Asia Afrika misalnya, itu diperlukan setoran awal dari pihak tuan rumah kepada si penyelenggara sebagai jaminan bahwa si calon tuan rumah itu memang credible.Ini guna berjaga jaga apabila mendadak ada situasi darurat atau perubahan karena sesuatu hal dari pihak tuan rumah, misal isu teroris dimana terpaksa konvensi harus dipindahkan ketempat atau bahkan negara lain.


Bali misalnya, dapatlah disebut sebagai tuan rumah yang siap " lahir batin " melayani konvensi konvensi besar selevel itu, mengingat infra strukturnya yang sudah sangat siap, dimulai dari bandaranya, layanan bandara, transpotasi, hotel dengan kapasitas memadai serta kompleks hotel yang menyatu sehingga bila diperlukan puluhan hotel sekaligus diarea yang sama, merekapun siap, contoh Nusa Dua. 

Apalagi di Bali masyarakatnya sudah sangat tourism-minded, sehingga bertemu siapapun di Bali seorang wisman terutama, akan merasa " dirumah sendiri " . Ini mungkin yang belum kita miliki di Malang, sebab sering saya temui wisman yang " tolah toleh " mencari informasi tentang sesuatu dan nampaknya masyarakat masih belum aware akan perlunya sebuah uluran tangan yang " helpful " .. 

Segi bahasa asing juga masih menjadi kendala, sebab berbicara tentang pengemudi angkot, taxi, bus, travel dll juga banyak yang belum siap berbahasa asing.Di Bali para mbok mbok bakul atau tukang pijet pantai yang manula manula ataupun anak anak kecil yang berjualan souvenir dll itu bahasa asingnya cas cus meski kadang grammar kurang tepat tetapi mereka lancar berkomunikasi. Hal ini juga belum kita temukan di Malang ..Bahkan tidak hanya bahasa Inggris, mereka juga bicara beberapa bahasa meski terbatas masalah tawar menawar barang/ jasa saja, yakni termasuk Jepang, Cina, Spanyol, Perancis, Jerman weeeee ....

Saya berkeliling ke beberapa calon hotel berbintang yang bermunculan di kota Malang, salah satunya yang ada diarea River Side, Harris Hotel and Conventions Malang. Terletak didalam komplek perumahan cantik River Side, hotel ini memiliki beberapa kelebihan yang sulit dicari duanya. 

Pertama, areanya dikelilingi hutan mini yang kehijauan dan sejuk. Kedua, karena letaknya yang jauh menjorok kedalam perumahan, maka atmosfernya sangat tenang dan hanya terdengar suara burung. Ketiga, arsitekturnya yang unik, paduan antara klasik dan sporty, lho?Seperti kita tahu, konsep mereka adalah sporty yang terlihat antara lain dari seragam karyawannya yang sangat sporty, putih orange celana pendek,T Shirt dan sepatu cats. Tetapi saat di lobby, suasana lobinya kontras, lebih kearah klasik, ini berbeda dengan Harris yang pernah saya kunjungi di Jakarta ( Tebet ) dan Bali ( Kuta ) .

Saat saya jeprat jepret di Harris Malang, pembangunan memang belum 100% rampung namun sudah terasa bahwa hotel ini memiliki daya tarik berbeda. Full, full, full, hampir selalu mewarnai occupancy nya meski dari jalan raya arah Surabaya hampir aktivitas hotel ini tidak terlihat oleh awam, kecuali spanduk nama hotelnya.

Naaa ... bila kota Malang sudah sedemikian dibanjiri hotel hotel berbintang, maka saatnyalah masyarakat juga lebih meningkatkan tourism-minded nya agar Malang menjadi " rumah kita " bagi para turis utamanya wisman. Semoga ! ( th )

( Foto foto diberbagai sudut Hotel Harris oleh TH , Maret 2013 )