Minggu, 30 Desember 2012





Macan Pondok Pesantren Al Kaffah,
Kepanjen ..

Judul diatas bukan kiasan. Suatu siang dibulan Desember 2012 , saya telah bertemu dengan Mulan yang cantik, berusia 4/ empat tahun yang badannya sudah setinggi sekitar leher saya. Jenisnya adalah Panthera Tigris Bengalensis alias harimau Bengala berwarna kuning berbelang hitam.

Menemukan  lokasi penangkaran Mulan tidaklah gampang sebab penduduk lokal di Kepanjen pun bahkan banyak yang tidak mengetahui bahwa Mulan adalah penghuni ponpes Al Kaffah dikotanya. Jangankan Mulan, ponpesnya saja banyak yang belum pernah mendengarnya. 

Tetapi ketika disebut nama pengasuh dan pemiliknya  yaitu Gus Soleh atau lengkapnya adalah Mohammad Soleh, beberapa orang lalu menunjukkan arah jalan meskipun saya masih harus kesasar sasar.



Nama Mulan memang sudah mendunia, apalagi sejak muncul di You Tube. Tetapi sejak atraksi Mulan mendapat ikatan kontrak dari sebuah media di Inggris selama setahun maka Mulan sudah " keluar " dari You Tube .  Gus Soleh mendapat " hadiah " Mulan ini dari pemerintah Inggris ketika Mulan masih berusia 2 bulan dan saat ini dalam usia 4 tahun berat badannya sudah mencapai 171kg !

Ponpes ini memang bagian dari sebuah program Boarding School yakni SMK Al Kaffah dilokasi yang sama yang ada dibawah Yayasan Al' Ainul Bahiroh dimana Gus Soleh merupakan ketuanya. SMK Al Kaffah ini merupakan perwujudan dari mimpi Gus Soleh dan beberapa rekannya yang lain untuk
membuat sebuah sistim pendidikan bermodel asrama ( boarding school ) yang berbasis ponpes.

Ini tidaklah berarti ingin membentuk sebuah kelompok eksklusif dengan pola pikir tertentu melainkan didasarkan pada sebuah  ajaran bahwa manusia itu harus selalu berimbang antara Duniawi ( pendidikan ) dan Ukhrawi ( budi pekerti ).

Beberapa kelebihan SMK ini antara lain adanya kerjasama dengan pihak industri yang diwujudkan dalam sebuah MoU antara pihak sekolah dengan
PT Sharp Electronic Indonesia dibulan September yl. Ini juga merupakan realisasi program Corporate Social Responsibility/CSR dari PT Sharp dibidang pendidikan.

Maka tidaklah heran bila lulusan SMK disini tidak dipusingkan dengan mencari pekerjaan sebab mereka langsung terserap oleh dunia industri terutama oleh PT Sharp Electronic Indonesia ( SEI ). Jadi SMK ini memang memiliki kelas industri dan program pelatihan industri yang memberikan pengetahuan serta teknik dasar industri elektronik. 

Kemitraan DUDI ini ( Dunia Usaha dan Dunia Industri ) yang langsung menyerap tenaga kerja lulusan SMK ini memang membanggakan sebab mereka merupakan tenaga tenaga yang terampil dibidangnya sebagai hasil dari gemblengan kedisiplinan selama bersekolah dulu. Bicara soal kedisiplinan, SMK ini mentrapkan aturan yang cukup ketat antara lain  soal keterlambatan masuk kelas. " Lima menit terlambat, tidak pandang bulu, baik murid maupun guru sama sama tidak diijinkan masuk kelas ... " , jelas Gus Soleh , wow .........
Kedisiplinan ini sejak awal sudah sedemikian rupa ditanamkan dan salah satu " mentor " nya adalah batalyon Zipur 5 Kepanjen yang  menggodok para siswa SMK ini selama seminggu untuk setiap angkatan, pada program orientasi. Dan diantara program ekskulnya yang terkenal, adalah Aeromodelling, yang tercatat sebagai satu satunya SMK yang memiliki program ini di Jatim.

Bertemu dengan Gus Soleh cukup menyenangkan sebab gambaran sebagai pengasuh ponpes yang biasanya " serius " dan " sangat religius " ternyata lebih santai dan  kekerabatan. 

Juga keinginan saya siang itu untuk bertemu Mulan ternyata keberuntungan sedang berpihak pada saya. Mulan yang konon biasanya harus dipanggil dari hutan disamping ponpes, ternyata siang itu sudah " cemepak " ( menyediakan dirinya ) di pintu pagar . Saya cukup kaget karena kawat pembatas itu tidaklah setebal yang sering terdapat di bonbin. Namun melihat bagaimana menurutnya Mulan kepada setiap instruksi Gus Soleh seperti " duduk " dll sayapun agak tenang .... ( lebih tepatnya, saya " tenang tenangkan " hehe ... )


Sayang sekali saya tidak bertemu pak Soleh yang namanya kebetulan sama dengan Gus Soleh. 

Pak Soleh yang satunya dan yang dimaksud disini adalah si  perawat Mulan sejak bayi.

" Tiap hari pak Soleh tidur bersama Mulan dipondok itu ... " kata Gus Soleh. 

Diam  diam  saya membayangkan 
" kecemburuan " istri pak Soleh yang masih pengantin baru itu sebab suaminya lebih memilih tidur bersama Mulan he he ...

Pak Soleh ini pula yang wajahnya sudah tersohor dan mendunia karena keakrabannya dengan harimau bernama Mulan ini masuk di internet. Adapun keakraban Gus Soleh dengan harimau sebetulnya sudah dimulai sejak di Bengkulu dimana saat remajanya banyak dihabiskan didekat rimba. Pergaulannya dengan satwa buas sudah mendarah daging  bahkan pernah Gus Soleh memelihara 5 harimau Sumatra sekaligus ... !

 " Di Indonesia pemegang ijin penangkaran harimau ini baru diberikan pada dua orang, saya dan seorang lainnya di Jakarta, seorang jendral. Syarat penangkaran adalah harus menyediakan lahan hutan alami untuk harimaunya dan tidak boleh dikurung " ... 

Bicara soal nilai kontrak yang diterimanya dari sebuah tv swasta Inggris, Gus Soleh tidak menyebutnya secara jelas tetapi konon dalam bilangan " M " . 
" Dulu saya tawar tawarkan secara gratis kepada beberapa stasiun tv lokal atau nasional, mereka menolak. Dan setelah saya mendapat kontrak dari Inggris ini mereka berdatangan dan berebut, tetapi saya tidak bisa memberikannya karena masih terikat kontrak ... ", jelas Gus Soleh.

Setelah Mulan saya jeprat jepret dalam berbagai pose, sayapun berpamitan karena mendung makin menebal. Sungguh saya bersyukur karena Mulan yang biasanya juga " kurang ramah " terhadap orang asing yang belum dikenalnya ternyata siang itu bahkan sama sekali tidak menatapkan matanya kepada saya alias lebih banyak menunduk, sehingga saya leluasa menjepretnya. 

Saya tinggalkan ponpes dan SMK Al Kaffah Kepanjen ini dengan bungkah harapan bahwa kedepan Al Kaffah akan menjadi trend-setter dalam kemitraannya dengan dunia industri yang mengentaskan begitu banyak tenaga2 terampil dibidang industri sekaligus mengurangi angka pengangguran ditanah air.

 Semoga !  TH )


Keterangan foto :   ( Photos by : TH ) :

01. Gus Soleh bersama Mulan.
02. Mulan.
03. Gus Soleh.
04. Mulan.
05. SMK Al Kaffah, Kepanjen.
06. Gus Soleh bersama Jamila, e.. Mulan.  

Sabtu, 29 Desember 2012





" Ainun, Jangan Tinggalkan Saya .."


Kalimat diatas terucap dari bibir Habibie saat hari hari  terakhir dalam hidup seorang Ainun sudah diambang .. Tetapi sungguh tidak terdengar cengeng apalagi klise, karena ada kesungguhan hati disitu dan mengucurnya air mata seorang Habibie yang dikenal paling tegar dan tegas ini seolah mengungkap sisi lain dirinya yang merasa lumpuh ketika sang belahan jiwa tidak tertolong lagi akibat kanker ovarium dan tergeletak tanpa daya di sebuah RS di Munchen,  Jerman ..

Mengambil setting di beberapa kota Jerman, lalu Kediri dan Semarang, produser film Manooj Punjabi mengangkat novel laris BJ Habibie kelayar lebar. 

Reza Rahadian yang berpostur tinggi besar dan BCL ( Bunga Citra Lestari ) yang memerankan Habibie dan Ainun memang tidak atau kurang mewakili gambaran fisik keduanya secara pas. 

Tetapi gaya bicara dan bahasa tubuh Habibie rasanya sudah cukup banyak dipelajari oleh Reza terutama pengucapan bahasa Jermannya yang cukup mendominasi isi film ini. Mungkin BCL lah yang agak sulit memiripkan diri dengan alamarhumah karena sang tokoh sudah tiada, sehingga tidak banyak yang dapat dipelajari kecuali beberapa dokumentasi yang menunjukkan kerendahan hati seorang Ainun yang tidak ingin lebih menonjol dari sang suami.

Terjual diatas angka 70 ribu eksemplar, buku tulisan Habibie mantan RI-1 ini menggugah sang produsen membingkainya dalam film. Konon seluruh hasil penjualan buku disumbangkan kepada klinik mata dari Yayasan Ibu Ainun untuk membantu operasi katarak bagi yang kurang mampu.

Dan larisnya buku ini juga telah membuat The Habibie Center menterjemahkannya dalam beberapa bahasa : Inggris, Arab, Jerman dan menyusul nanti Jepang.

Sutradara Faozan Rizal agaknya sangat mampu " menangkap " saripati kisah sejati dua anak manusia ini serta menuangkannya dalam bentuk keluhuran cinta paling abadi dengan begitu resik dan apik. Lalu juga ada konflik konflik antara kepentingan keluarga dan bangsa sebagaimana " lazimnya " ayah, ibu, anak yang berebut perhatian.

Tetapi cita cita seorang Habibie untuk satu saat kembali ketanah air menyumbangkan ilmunya sempat terpatahkan oleh pemerintah yang berkuasa saat itu  dan baru pada saat yang sudah dianggap lebih pas oleh pemerintahan orde baru , Habibie  diberikan kesempatan berkiprah ditanah air. Soeharto yang kala itu akhirnya ditumbangkan oleh rakyat, menjadikan Habibie naik menjadi RI-1, yang ternyata juga tidak terlalu lama. 




Namun Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai RI-1. Segala intrik politik yang diterimanya dan  kepatahan hati yang terbesar dari seorang Habibie  tertumpah dalam sesengguk tangis dibahu Ainun di hanggar pesawat buatan anak bangsa Indonesia ...

Tangis seorang anak bangsa yang kecewa karena cita cita besarnya kurang terpahami oleh bangsanya sendiri . Ironisnya, justru bangsa bangsa lain terutama Jerman agaknya lebih mengakui kejeniusannya meski untuk ini Habibie mendapat kritikan " mengapa lebih mengabdikan kepandaiannya untuk bangsa lain?" . Dijawab : " Saya sudah menyurat kepada pemerintah tetapi ditolak "  .

Cinta adalah sebuah kekuatan dahsyat yang mampu memberi dorongan semangat . Jatuh bangun pasangan luar biasa ini ternyata tidak mampu memadamkan hasrat keduanya untuk tetap satu dalam kesulitan2 terutama di awal awal mereka hidup di Jerman dalam segala keterbatasan termasuk sepatu jebolnya Habibie yang disumpal kertas  karena salju tebal menerobos jari jari kakinya dan membekukan darahnya. 

Berjalan pulang ke apartemen sempitnya karena ketiadaan uang membeli karcis bis tetapi kepada Ainun Habibie tidak berkata apa apa." Alles im Ordnung " ... begitu.

Penggalan demi penggalan adegan sangat lancar mengalir dan ujung ujung jilbab saya sudah basah kuyup. Tidak mudah saya menangis, tetapi mungkin ada sentimental tertentu melihat setting Jerman yang mengaduk emosi saya .. 

Sebuah film Indonesia lain yang " wajib ditonton " dengan pesan : belilah karcis sedini mungkin bila menginginkan jam jam normal sebab dua kali saya kehabisan jam jam itu dan terpaksa mengambil jam agak malam dengan urutan sudah di seri H dan paling tepi aduhhh ...

Kita yakin Indonesia memiliki Habibie Habibie lain yang mungkin masih 
" tersembunyi " di negara negara lain, dan marilah berharap bahwa cita cita besar mereka tidak musnah karena adonan politik dalam negeri karena bangsa ini sangat memerlukan jutaan Habibie !!

( TH )

Keterangan gambar : seluruh gambar diambil dari google :

01. Cover novel " Habibie & Ainun ".
02. Habibie saat menunggui Ainun di RS Munchen.
03. Habibie memberi penjelasan pada Reza pemeran dirinya.


Jumat, 28 Desember 2012



Segara Anakan, Sempu, " tersesat " di pesonamu ..

Hari ini, Sabtu 29 Desember 2012 pagi, saya membaca koran tentang berita hilangnya atau tersesatnya pasutri Bandung di pulau Sempu, Malang Selatan, sejak tiga malam ini ( mudah mudahan saat saya mengetik ini mereka sudah diketemukan tim SAR dengan selamat ! ) . Sekedar pengingat bagi yang belum pernah menjejak kaki disana, Pulau Sempu terletak di seberang Sendang Biru, sekitar 80 km selatan kota Malang arah Sumber Manjing Wetan.

Saya juga bukan ahlinya alam bebas, tetapi pengalaman 3x ke Segara Anakan mungkin bisa sedikit menambah informasi bagi yang sama sekali belum pernah kesana. Yang pertama yakni saat mengantar anak anak saya yang saat itu masih SMA bersama teman temannya yang mau camping di Sempu. 

Kebetulan masih pakai jeep, jadi masih bisa untuk tanjakan dengan beban lumayan berat. Penumpang berjumlah 9/sembilan orang, cowok semua, didepan tiga orang. Saya sebagai pengemudi yang satu satunya wanita, dan disebelah saya adalah bapak guru kesenian mereka ( maaf pak, saya lupa namanya ). 



Cara menyetir saya agak tidak normal, karena muatan kepenuhan, jadi  miring miring karena kursi pengemudi terisi sebagian oleh penumpang hehe ... Didalam jeep ada tenda dan semua perlengkapan camping. Naik tanjakan pertama yakni di Pletes, sebetulnya penumpang mulai khawatir jeep " mlorot " karena beban berat. 

Tetapi untunglah berkat doa semuanya, jurang demi jurang terlampui dengan aman dan namanya saja anak anak remaja jadi mereka malah haha hihi tiap kali melewati tikungan tikungan tajam oalaaa ...

Sampai di Sendang Biru, disambung menyeberang ke pulau Sempu yang sebetulnya hanya sekitar 60an meter, langsung ke Teluk Semut. Disini memang medannya berlumpur, jadi disarankan memakai sepatu bergigi atau bot, sebab kalau sepatu cats akan ambles dan tertinggal malahan didalam lumpur ... ! 




Yang dituju di pulau ini adalah sebuah kawasan " laut terkurung " atau semacam danau atau laguna yang dikenal dengan Segara Anakan. Warna airnya yang hijau kebiruan, ditambah hutan yang mengelilinginya plus dinding dinding karang yng menjadi perisainya dari hempasan ombak Samodra Hindia adalah bagian dari kecantikannya yang luar biasa ditambah pasirnya yang berkilauan!

Mencapainya dari tempat pendaratan di Teluk Semut tadi adalah sekitar satu jam dengan berjalan kaki memasuki rimba Sempu. Ada jalan setapak yang menandai adanya jejak jejak sebelum kita, dan sebaiknya tidak melewati atau membuat jalan setapak sendiri meskipun jarak ke Segara Anakan tidak jauh lagi. 

Di pulau Sempu ini masih bisa diketemukan jenis jenis Macan Tutul dan Macan Kumbang plus satwa satwa lainnya yang kesemuanya berada dalam lindungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam/ BKSDA Propinsi Jatim.

Juga kita bisa temukan hutan mangrove yang merupakan bagian dari hutan tropis disitu. Keunikan lain dari Segara Anakan adalah adanya karang berlobang cukup besar dimana air laut dari Samodra Hindia masuk kedalam Segara Anakan . Keluar masuknya air laut ini menjadi salah satu ikon pulau Sempu. 

Pasir berliannya yang kemilau juga merupakan daya tarik luar biasa. Bagi yang camping disini, dimohon tentu saja untuk ikut memelihara dan merawat kecantikannya dengan membersihkan sisa sisa camping secara layak, juga bagi pengunjung pengunjung yang tidak bermalam di Sempu.

Bila menginginkan mengelilingi pulau Sempu dengan berjalan kaki, akan memakan waktu sekitar 2x24 jam  . Sebenarnya kalau bertemu dengan nelayan " nekad " yang berani menantang adrenalin, perahu dari Sendang Biru bisa saja didaratkan di Long Beach, tetapi umumnya mereka berkilah bahwa ombak terlalu besar.

Ada juga Telaga Lele dipulau ini yang kaya air tawar, sehingga para satwa banyak yang meng klaimnya sebagai wilayah mereka terutama hewan hewan besar atau buas. Maka bila ingin kesana sebaiknya memakai jasa gui

Dari sedikit pengalaman ini, dimana dua yang lain tidak perlu saya kisahkan karena tidak menginap, saya dapat sedikit membagi tips bagi " pemula " yang ingin mencoba alam pulau Sempu :




01. Daftarkan nama, alamat dll ke polisi hutan atau petugas setempat sebelum
       memasuki pulau, untuk memudahkan pencarian disaat darurat, terutama 
       no HP meski mungkin sinyal lemah.
02. Bila ragu ragu mintalah jasa guide dari penduduk lokal.
03. Pastikan no HP pemilik perahu yang mengantar kita ke pulau Sempu.
04. Sepatu bot atau yang bergigi adalah lebih pas.
05. Dalam musim hujan siapkan : jaket, jas hujan, topi atau sarung tangan dan 
       kaos kaki meski hanya untuk berjaga jaga ataupun tidak menginap.
06. Air tawar yang cukup, korek api, garam, senter plus makanan kering spt
       cabin dll yang ringan namun cukup bisa mengganjal perut dan pisau atau
       sajam lainnya yang meski tidak besar tetapi cukup multiguna.
07. Ikuti saja jalan setapak yang sudah ada, jangan mencoba membuat jalur 
       sendiri dan apabila ada persimpangan yang membingungkan sebaiknya
       memeriksa tanda tanda yang lebih spesifik seperti patahnya ranting, jejak kaki dll 
       yang lebih menandai adanya pengunjung sebelumnya.

Apabila " terlanjur " tersesat, serta terpaksa bermalam di hutan yang masih penuh satwa baik jinak maupun buas, memang akan cukup sukit bagi pemula.Carilah tempat yang lebih terbuka agar pemandangan tidak terhalang dan membuat api unggun serta mencari tempat tinggi untuk tidur. Segera hubungi petugas hutan atau kerabat dan garam sebagai penolak ular akan sangat berguna.

Tentu tidak ada yang ingin tersesat. Maka dalam kehidupan yang serba mungkin ini dimana manusia tidak mampu melihat nasibnya kedepan, disarankan agar anda selalu dalam keadaan " siap untuk tersesat " dengan minimal membawa apa apa yang akan mampu menopang hidup kita beberapa hari dihutan sebelum kita diketemukan tim SAR . Sungguh sedia payung sebelum hujan adalah yang terbaik.

Semoga saudara saudara kita yang masih belum diketemukan segera akan bisa kembali ketengah keluarganya dan anda yang penasaran ingin mencoba Pulau Sempu dan Segara Anakan bergegaslah mumpung Pulau Sempu belum tertutup sepenuhnya untuk wisata , atau sudah? ( TH )

Keterangan foto : 

( semuanya diambil dari google , saya belum menemukan foto foto lama dari rombongan anak anak diatas ) :

01. Segara Anakan , laguna yang penuh pesona !
02. Segara Anakan dilihat dari sudut berbeda.
03. Karang berlobang tempat keluar masuknya air dari samodra  Hindia ke
       Segara Anakan.
04. Samodra Hindia yang ada dibalik karang Segara Anakan.   

TAMBAHAN, 30 Desember 2012 pagi :

Selamat !! Pasutri ybs telah diketemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR. Beruntung bahwa Reginald ternyata mantan anggota Perhimpunan Penempuh Rimba Dan Pendaki Gunung Wanadri Bandung dan istrinya ahli dibidang biologi, sebuah blessing in disguise bagi keduanya ! 

Satu hal sesuai pengakuan Reginald bahwa diawalnya ybs merasa " arogan " dengan 
" kecilnya " pulau Sempu yang menurutnya mudah ditaklukkan. Tuhan Maha Mengetahui, maka kerendahan hati menghadapi besarnya alam semesta ciptaanNYA, adalah bekal paling berharga . Bak setitik debu bahkan lebih kecil dari itu, kita adalah manusia yang tanpa daya dihadapanNYA. Demikian dan sekali lagi selamat kepada pasutri yang paham how to survive di belantara rimba ini !
          

Selasa, 25 Desember 2012




5cm , Mahameru ... I'm cominggggg ....



Kemarin betul betul hari padat yang diluar agenda. Pertama, pagi hingga siang hari membawa pasukan kurcaci berenang ( lihat " Dikerubuti Kurcaci " ) dan sore sampai malam nonton film gara gara sms dari Jakarta yang mendesak saya untuk menontonnya.

Cineas cineas muda tanah air memang patut diacungi empat jempol.Sederet nama nama seperti Hanung,Rizal,Edwin, Dwi Ilalang, Bayu S dan banyak lagi lainnya adalah " pahlawan pahlawan " yang menjadikan film film Indonesia saat ini mampu menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dan banyak meraih penghargaan internasional.

Dulu ketika film kita belum seperti sekarang, rasanya tidak lah tertarik untuk mengikuti film film baru kecuali saat itu garapan Wim Umboh alm.atau Teguh Karya. Saat ini hampir setiap film Indonesia yang baru, tanpa peduli siapapun sutradaranya, masyarakat sudah " yakin " pasti lumayan bahkan bagus.

Maka ketika kemarin ada sms dari Jakarta mendesak saya supaya segera menonton " 5 cm " dengan sutradara Rizal M, saya langsung mengiyakan. Tetapi alamakk ... di dua bioskop yang memutar film ini ternyata sejak sudah terjual habis karcisnya kecuali untuk pertunjukan malam yakni jam 19.30. Dan  inipun sudah di deretan F.Luar biasa ! Penonton membludak sejak hari I diputar. 

Film ini bercerita tentang 5 sahabat yang menancapkan Merah Putih di puncak Semeru tepat pada 17 Agustus ! Tradisi ini pula agaknya yang menjadi salah satu inspirasi Donny D. penulis novel " 5 cm " ( Grasindo, 2007 ) yang novelnya terjual bak pisang goreng, laris manis !



Jalinan persahabatan yang diseling percintaan yang digarap secara manis meski sedikit tragis namun semuanya berakhir happy ending ini membuat sebuah ukiran bersejarah  dengan mengambil pendakian ke puncak Semeru sebagai " prasasti " persahabatan mereka.

Perjuangan pendakian, perseteruan, pengakuan sebuah hati di bawah langit Mahameru, serta tumpahnya air mata kecintaan yang meluap pada tanah air tercinta Indonesia, semuanya campur aduk dalam sebuah adonan karya film yang membanggakan.Kibaran Merah Putih dipuncak Semeru seolah sebuah pengingat dan penyadar bahwa siapapun kita, kita adalah satu : bangsa Indonesia !

Spirit film ini agaknya yang wajib ditonton generasi muda Indonesia, disamping " selingan selingan " kisah anak manusia berbeda jenis yang amatlah alami. 

Dan sebagai arek Malang asli, kita patut bersyukur bahwa Mahameru ditakdir ada didekat kita karena paku bumi yang tertinggi dan terupawan di pulau Jawa ini menyimpan banyak pesona yang bahkan tersohor hingga level dunia!

Ranu Gumbolo dengan kecantikannya yang magis, bak magnet yang sulit membuat saya tidur dan berakhir dengan mimpi merasakan biru airnya yang jernih bak kristal !Semoga selewat musim hujan ini akan datang saat dimana saya bisa melihat bintang bintang bertabur dimalam hari diatas tenda saya disana .... 

Sungguh, segerakan langkah hingga berjarak " 5 cm "  ke loket bioskop terdekat !
( TH )  

Foto foto dihalaman ini kesemuanya dimbil dari google.




 

 
 




OXYGEN Pantai Selatan ( 06/ 09 )

Balekambang nan ruwet ..

Sebetulnya, saya sudah kurang tertarik menjenguk Balekambang sebagai pantai berikutnya dalam " serial " oxygen ini. Tapi karena jaraknya yang hanya sekitar 30km dari Pantai Ngliyep yang saat itu saya kunjungi, maka " ya sudahlah " ...

Dugaan saya tidak meleset. Saat tiba di BK ini, masalah pertama adalah parkir kendaraan. 

Huh .. ruwet, macet, dan setelah mendapatkan satu tempat parkir, ternyata membayangkan nanti saat pulangnya pasti sulit untuk keluar, maka diputuskan menelusuri garis pantai saja . Akhirnya mobil di parkir cukup jauh dari jalan masuk, tetapi saya pikir jauh lebih nyaman karena tidak sepadat tempat parkir yang I. 






Apa yang bisa saya nikmati disini? Semuanya sudah serba " do it "( duit ) dan saya sungguh sudah kehilangan " oxygen " disini . Deretan kedai mamin, baju, souvenir, dll dll lebih mirip Kuta dan kebetulan alam BK juga tidak sedahsyat yang lain lain. Klop sudah, BK memang sudah berubah menjadi tempat wisata - belanja .

Parahnya lagi, percaya atau tidak tapi sebaiknya pembaca percaya, yaitu saya TIDAK menemukan satu ekorpun tong atau kotak atau tempat tempat pembuangan sampah !! Jadi kalau ada lomba Pantai Terjorok, mungkin BK bisa menang.

Bekas bekas gelas atau botol air mineral, makanan minuman dan bungkus bungkus makanan ringan plus berbagai sampah lainnya yang tidak bisa melebur secara alami, menampilkan sebuah pemandangan pantai yang menakjubkan kotornya!

Setelah bagasi padat dengan salak, sirsat, apokat dan mangga, saya ingin segera " berlalu " kuatir hujan yang sudah makin siap untuk turun plus tidak adanya " adrenalin " lagi disitu ..





Jeprat jepret yang tidak terlalu banyak, saya akhirnya meninggalkan BK dengan sebuah kesan : ruwet ... ( bukan masalah jumlah pengunjung, tetapi pengaturan parkir, pkl dan tidak adanya kotak kotak sampah dll membuat pantai ini kehilangan kecantikannya ) .... 

Balekambang, saya butuh " tabung oxygen " disana .... ( TH )


Keterangan foto: ( Photos by : TH )

01.Pura yang merupakan salah satu atraksi BK.
02.Gerbang BK.
03.View BK.
04.View BK.
05.View BK.
06.Pasar baju.
07.Keong alami dan yang sudah dicat he he ..
08.Planet Sampah.     
      


 









Dikerubut Kurcaci
( catatan 24 Desember 2012 )



Seperti yang saya tulis sebelumnya bahwa pada liburan sekolah kali ini  saya kebanjiran kurcaci kurcaci yang datang dari Denpasar dan Makassar ( sama sama " sar " nya he he ). Meski tidak ada yang menginap dirumah tapi bukan berarti saya tidak perlu bertemu mereka. 

Maka kemarin pagi saya sudah meluncur ketempat mereka berkumpul. " Weeee ... kamu uda tambah besarrr .... hoii ... ini kok tambah hitam, kena panas Makassar yaa ... Lho .. yang dari Bali ini kok tambah ompong giginya? " ... 

Saya tiba tiba ingin mencoba daya ingat Manda yang sekian tahun lewat ketika saya ditugaskan ke Makassar, Manda yang kala itu masih  berusia 5 tahun ikut saya menginap di Quality Hotel yang berhadapan persis dengan pantai Losari yang indah : " Manda, masih ingat waktu kamu ikut saya menginap di hotel depan pantai itu? " . 
Malaikat kecil ini mengangguk ..  

Saya tidak ingin membuang waktu bersama mereka maka saya tawarkan berenang yukkk, wooo ... semuanya bersorak sorai .... 

Persiapan kilat dimulai, yang sibuk adalah mama mama mereka mulai minyak telon, minyak kayu putih sampai jaket dll. Saya geli sebab saya dulu kalau membawa anak anak saya berenang biasanya langsung berangkat saja, paling cuma handuk dan baju renang plus shampo dan cream matahari. 

Bukan apa apa karena anak anak kebetulan kurang suka jenis jenis minyak yang berbau dan kalau perut kembung atau flu obatnya mudah dan murah, sup panas dan istirahat he he ..

Mobil mini tiba tiba penuh sesak dan ramai. Saya putarkan musik malah tambah ramai, ya sudah lebih baik mendengarkan musik kicauan mereka. Haha .. diam diam saya tertawa geli mendengar logat Makassar berhadapan dengan logat Denpasar dan yang satu Arema.
Sebetulnya menurut saya, bahasa Indonesia di Makassar itu sangat menuruti kaidah tata bahasa yang benar, tapi karena kita terbiasa memakainya hanya ditulisan bukan lisan, untuk telinga yang belum terbiasa terdengarnya " janggal " . 

Si kecil Jojo bertanya begini 
" Sukakah film hantu? " saya jawab 
" Paling suka!" .. Dia melanjutan " Suram sekali ya film film itu" ( Jojo ini berumur empat tahun ) . 

Saya bingung, suram itu biasanya diartikan kurang terang atau kurang penerangan atau gelap atau kiasan artinya kurang menjanjikan, misal " masa depan suram " .

Disahut oleh keponakan yang dari Malang " Serem opo suram?" he he ...


Akhirnya kami sampai disebuah taman bermain yang dipilihkan keponakan cewek 11 tahun, yang asli Malang. Kebetulan  lokasinya tidak jauh dari rumah saya. Semuanya  langsung " mbrodol " dari mobil seperti laron laron keluar dari sarangnya dan langsung menuju tepi kolam, lepas baju dan plung .. plung .. plung ... plung ..

Saya berusaha tidak melepas mata dari Jojo yang terkecil dan berkali kali " menghalaunya " dari kolam besar.

Omong omong soal renang sebetulnya saya juga paling tidak tahan melihat air, air apa saja pokoknya layak untuk mandi atau berenang. 

Sayangnya saat ini Malang sudah kehilangan kolam ukuran olympiade yang dulu terbuka untuk umum di Stadion dan saya rutin 3x seminggu berkubang,  mengukur panjang kolam beberapa kali sehari. 

Hari hari sepi di kolam stadion itu adalah kesukaan saya sebab kita bebas " bersliweran " dikolam hehe .. 

Tiba tiba : " Nanti bakso yaaa ... " ada suara dari dalam kolam oooo .. beresss, saya pesankan dulu pada ibu baksonya supaya disisakan buat lima mangkok. Untung kolam tidak terlampau ramai meski masih liburan, saya yakin 90% pengunjung luar Malang saat liburan ini lebih suka ke Batu daripada tempat lain. 

Tiba tiba sms dari Jakarta masuk " Ma, kita uda pada nonton * 5 cm *  lho, keren man, ayo mama yang di Malang wajib nonton itu soalnya kita kan tuan rumah di Malang? Ranu Gumbolonya man, huuuu ... next ramai ramai kesana yaaa ..." waaaaa ... ini namanya menyiram bensin di percikan api .... Saya lihat jam, meng hitung hitung apakah kira kira hari ini masih mungkin? Terus terang anak anak saya sangat jarang mendorong saya nonton film, sebab selera kami tidak terlalu pas banget.Tapi bila sampai direkomendir seperti itu ber arti memang ada apa apanya.

Film lain sekian tahun yl yang mereka rekomendir adalah The Pianist yang akhirnya saya harus akui sebagai salah satu masterpiece didunia akting dan layar lebar, disamping Godfather.

Oya balik ke kolam renang, menunggui anak anak bermain adalah sebuah uji kesabaran. Mereka tidak kenal jam kalau sudah " begejekan " dan saya  menunggui sambil menghapus sms sms dan iklan iklan atau promosi promosi yang tidak perlu. 

Jujur saya kurang suka sms an karena sering mengundang salah paham, lebih enak langsung menelpon.Dan karena saya paling malas meneliti kapan sebuah sms masuk, sering saya menjawab sms sms yang sudah kadaluwarsa ha ha sehingga si penerima sms  menegur saya " Lho itu kan sudah selesai to urusannya ?" ...

Hampir tiga jam kurcaci kurcaci ini plang plung di kolam dan  baksopun sudah dua kali nambah. Tik .. tik .. haa .. gerimis, maka sayapun meminta anak anak untuk mandi dan berganti baju.

Memakaikan celana, menyisir, membedaki adalah hal hal yang nyaris saya " lupakan " dan ditengah kerubutan kurcaci seperti ini saya merasa seperti kembali ke masa masa manis itu. Begitu pendek masa kanak kanak , karenanya mari kita berikan yang termanis ( bukan yang termahal! ) agar anak anak memiliki  kenangan masa kecil yang indah sepanjang hidupnya.. ..

Kami mampir sebentar kerumah , saya mengganti sandal yang basah e.. ternyata anak anak pada asyik maen dan nyanyi nyanyi..  

Suasana rumah yang biasanya " sunyi senyap " jadi gegap gempita he he..Besok pagi semuanya sudah akan berpencaran lagi mengikuti acara ortunya masing masing. Diujung perjumpaan, pipi saya basah oleh cipika cipiki mereka he he..

Foto foto  disini menunjukkan kegembiraan mereka saat berlibur di Malang dan Jojo yang saat saya ke Makassar sekian tahun yl masih digendong hari ini sudah bisa berceloteh tentang film horror .. 

Sungguh hanya waktu lah yang tidak terhentikan ... 

( TH )






Keterangan foto : ( Photos by : TH )

  01. Patung asmat di taman bermain.

  02. " New Kids " ( in the block )
  03. Bakso Malang ... yummyyy ..
  04. Selamatkan badak
  05. Karcis.
  06. Jojo dan tahu kesayangannya!
  07. Indonesia Mencari Bakat he he ..
  08. Patung lain di taman.