Rabu, 31 Juli 2013




.. " ndableg " .. bagaimana menyikapinya? ..

menterjemahkan " ndableg " kedalam bahasa Indonesia dan Inggris itu juga gampang gampang sulit sebab bahasa Jawa terkadang punya makna ganda. 
tapi coba kita lihat, bagaimana kalau kata ini kita padankan dengan kata " bebal " yang dalam bahasa Inggrisnya ada beberapa pilihan antara lain : 
ignorant, foolish, stupid, dumb. 
apakah " ignorant " yang lebih pas? mungkin, tapi yang dimaksud " ndableg " itu memang 
kurang lebih adalah :
" ketidak pedulian, atau kekurang perhatian, atau ketidak sensitifan terhadap sesuatu hal atau banyak hal yang bisa menimbulkan ketidak nyamanan bahkan kerugian terutama moril bagi orang lain dan yang
 ( masih ) selalu   di ulang ulang "

contoh kecil misalnya : seseorang yang suka meledek orang lain secara berlebihan dan menganggap itu " hanya gurauan/canda " yang sebetulnya sangat menyinggung perasaan bahkan melukai, tetapi si peledek berlagak acuh atau Pura Pura tidak  mengerti/paham dan 
bersikap seolah Tidak Bersalah dan bahkan sebaliknya 
ia menuduh  si " korban " sebagai kelewat sensitif atau GR.

bagaimana sebaiknya menghadapi dan menyikapi seseorang dengan kepribadian semacam ini? 

01. diingatkan/ ditegur? akan sia sia, sebab memang " ndableg " alias bebal, tidak berperasaan dan mengukur rasa orang lain dengan takaran dirinya sendiri !

02. dibiarkan ? ada dua kemungkinan. ybs akan sadar atau bahkan akan lebih parah ndablegnya karena merasa " didiamkan dan tak masalah bagi orang lain " .

03. diberikan kesadaran misalnya dengan diajak bicara baik baik, agar tidak merasa digurui tetapi ditanamkan sebuah Sense of Sensibility bahwa dalam interaksi sosial seseorang harus mampu menghargai perasaan orang lain, tenggang rasa.
" kalau aku dicubit itu sakit, maka aku tak akan mencubit orang lain karena aku tahu itu sakit"
sesederhana itu, tapi tidak mudah.

04. banyak kasus hukum yang berawal dari masalah " ndableg " ini. sesuatu yang diawalnya nampak begitu simpel bagi sebagian orang ternyata tidak bagi yang lain, terutama yang menyangkut perilaku verbal alias " yang diucapkan oleh lidah " . 

lebih sensitif lagi bila itu memakai media sosial untuk mengungkapkannya!
 maka taklah perlu heran bila tiba tiba ada panggilan dari kantor polisi karena masuknya pengaduan dari pihak pihak yang merasa dirugikan oleh si " ndableg " .

tentu kita tidak berharap itu terjadi pada orang orang yang terdekat kita, siapapun, 
maka marilah yang terbaik adalah Saling Tenggang Rasa dan saling menghormati, 
serta menyampaikan uneg uneg secara terbuka dan langsung pada ybs Empat Mata dan tidak harus mempermalukan seseorang melalui sindiran/canda yang terbuka di publik.

hanya kedewasaan seseoranglah yang membedakan apakah kita sedang berhadapan dengan 
" balita " atau manusia matang yang dewasa sesuai usianya? ( th )
( gambar dari google )








.. kenapa harus " umpel umpelan " ? ..

mengamati dimana mana saat ini terjadi " umpel umpelan " ( kerumunan orang yang saling berdesakan ) terutama di bagian pakaian, saya diam diam merasa geli bahwa selama ini, 
seumur umur ini, saya belum pernah yang namanya " beli baju lebaran " ... lho? 
iya. ( kecuali masa kecil sampai SMP dimana ortu masih mendominasi ).

alasan pertama, bahwa " baju baru " tidak harus menjelang lebaran membelinya. 
kedua, baju baru juga harus disesuaikan sikon, tidak perlu dipaksakan. 
ketiga, saya agak alergi dengan perubahan mode yang belum tentu pas untuk saya baik disegi desain maupun usia, apalagi sejak memutuskan ber hijab, 
maka saya harus lebih hati hati lagi.

jadi, bagaimana mensiasati lebaran atau hari penting lainnya agar tetap nampak chic? 
naaa .. buat pasangan2 muda, atau " anak anakku " yang masih muda dan fashionable, 
ada beberapa tips yang mungkin bisa kalian pakai untuk 
Tidak Harus Beli Baru dan Boros :


01. Hindari membeli bahan atau baju atau celana atau rok dengan warna mencolok misal Merah Terang, Hijau Pupus dll. Warna mencolok ini sulit dipadu padankan saat dibutuhkan dan pemakaiannya menjadi terbatas baik disegi sikon maupun mode, usianya pendek.

 02. Pilih warna warna celana, rok bawahan,atau span bagi yang bekerja, dalam warna netral dan flexible, seperti Hitam, Coklat atau Biru Gelap. Warna warna ini selalu up to date dan tak termakan jaman serta mudah dipadukan dengan warna apa saja, efisien.

03. Dalam memilih mode baju/celana/rok bawahan /blus dll pilihlah yang tidak terlampau IN modenya dengan garis mode yang lebih sederhana, 
sebab bila terlampau mengikuti mode maka saat ada pergantian mode itu akan sudah basi.

04. Kreatiflah dalam memperlakukan baju baju lama yang masih bagus. 
Contoh : ditulisan ini saya jepretkan gambar rok tenun ikat saya yang sudah berusia 20/ dua puluh tahun ! Saat itu saya masih memakai rok pendek bahkan untuk ke kantor, 
dan kecintaan saya pada batik dan tenun ikat membuat baju baju saya 90% batik dan tenun ikat maupun lurik dan ini menjadi " trademark " saya yang banyak dikenang eks kolega.

 Dengan perawatan yang telaten baju baju tenun ikat itu sampai sekarang masih bagus. 
Tetapi tidak mungkin saya pakai sebagai rok karena saya sudah ber hijab dan 
usia tidak lagi mengijinkan. 
Maka rok tenun ikat itu saya rubah menjadi blus dan 
saat memakainya saya extend lengannya dengan kaos plus celana hitam dan hijab yang senada. 
Adapun selendang atau syalnya saya ikatkan bersama kerudung hitam, sehingga tampak sebagai " satu paket " dengan blusnya. 

Saya surprise dengan komentar teman2 yang melihat saya memakai ini " Waaa .. ngga dijual ditoko nii baju muslim tenun ikat seperti ini... keren !" ... saya berterima kasih tapi dalam hati geli sebab ini adalah hasil modifikasi baju tua hehe .. 

Begitu juga dengan baju/ blus blus yang lama dan masih bagus, jangan segan segan ber kreasi sebab hanya kita sendirilah yang paling tahu apa yang terbaik untuk ciri tubuh kita 
( misal seperti saya ini yaitu mini, kurus, pendek dst dst jadi Jangan Memaksakan Memakai Yang Tidak Sesuai Meski Model Baru ! )

05. Jangan menjadi KorMod, korban mode, ini yang sering terjadi.
 Saya paling hati hati memilih baju sebab saya sadar tidak cantik, saya pendek dan saya sudah 
" senja ". Maka sebuah tampilan yang mencolok itu saya hindari, 
saya memilih lebih gaya klasik yang netral dan " tidak termakan jaman " baik disegi
warna, mode maupun size. 
Saat ada mode " gedrombongan " atau oversize, saya juga ber hati2 sebab mode ini hanya cocok untuk yang tinggi langsing.

Maka, bila orang mengira saya " penggila fashion " karena selalu terlihat " chic " menurut komentar sebagian orang, ini sama sekali salah. 
Chic tidak identik dengan Mahal atau Selalu Mengikuti Mode, tetapi lebih kearah Harmoni, 
kita tahu betul apa yang pas dan tidak untuk bentuk tubuh, usia maupun profesi.

Saya hanya menukar nukar celana hitam, coklat dan biru gelap serta hijau gelap dengan blus blus yang sesuai warnanya dan itu tidak lebih dari enam biji. 
Tetapi dengan didukung hijab yang warnanya juga netral dan disesuaikan, maka sesuatu yang murah pun akan bisa tampil chic !

( Saya dikeluh kesah-i seorang teman yang termasuk Sosialita Malang, beda dengan saya yang ndak ada apa apanya ini, begini katanya :" Mbak, apapun yang dipakai mbak kok terlihat enak, lha saya ini kok sering dikritik suami katanya norak .. rahasianya mbak?" ... 

Lho, saya heran wong bajunya supermahal dengan brand brand luar, lha punya saya ini bahkan 
" made in sendiri " atau beli yang obralan, masak iya saya terlihat lebih chic? 
Maka saat resep resep diatas saya bagi dengan dia, dia tampak tidak percaya )


Untuk itu saya tambahkan disini satu resep lagi yang nomor :

06. Milikilah rasa percaya diri bahwa yang branded belum tentu lebih chic, yang penting adalah Keserasian Antara Bentuk Tubuh , Ukuran Baju, Warna Baju, dan Desain nya.
 Jangan berlebihan dalam berbusana, karena sesuatu yang berlebihan justru mengurangi keindahan, jadi Sederhana namun Serasi, mudah bukan?

Yang masih tidak yakin silahkan melihat " koleksi " baju saya yang sudah tua tua tetapi masih terawat dan saya tinggal padu padankan saja diantara nya sesuai sikon. 

Misal saat melayat saya pakai celana dan blus gelap, saat belanja saya pakai lebih light mungkin coklat dan blus coklat agak terang, saat pengajian saya pilih blus 
lebih polos dan panjang dengan celana yang sama, hitam, dst dst. 

Sungguh saya tidak merasa perlu umpel-umpelan, karena saya yakin yang lebih penting adalah The New Spirit disaat lebaran nanti, bukan semata The New Dress ..

 

" You Are What You Wear " mungkin juga tidak salah, bagaimanapun sebelum orang mengenal kita lebih dalam , kesan pertama yang muncul adalah 
bagaimana seseorang ingin menampilkan kesan mengenai dirinya pada orang lain, 
itu kebebasan setiap orang. 

Inginkah kita diingat orang sebagai seseorang yang eksentrik, rapih, seenaknya, cuek, sembrono, tidak sopan, santun, dst dst itu sepenuhnya terserah pada masing masing. 
Saya tidak bisa menilai diri sendiri, namun yang saya ingin kan adalah orang mengingat tampilan saya sebagai yang " harmonis " sesederhana itu, 
bukan mahal bukan mewah karena keduanya bukanlah tipe saya. 

Rahasia telah saya ungkapkan, semoga bermanfaat bagi anak anakku yang masih pemula dalam kehidupan, agar mereka lebih efisien dan wise dalam membelanjakan incomenya karena hidup mereka masih panjang dan kebutuhan masih banyak, tidak hanya diseputar fashion .. 

Saya ingat dalam reuni reuni teman SMP dan SMA , teman teman cowok hampir memiliki komentar yang sama tentang cara berpakaian saya meski mereka tidak saling kenal, yaitu :
" Waduhh ... nek siji iki, sing paling tak ilingi iku rok seragam e sing mulai teko sampek mulih sekolah pancet gak lungset blas lempit-ane, jan masio rapih kok kebacut hehe ... " 

( tidak usah saya terjemahkan, tapi kalau ada teman teman SMP SMA yang membaca ini semoga ingat komentar2 Anda hehe yang konon menyebut saya sebagai 
" nyetil " alias chic, terutama disaat tidak memakai seragam sekolah
meski kainnya sederhana dan dijahit sendiri ) . 

 Apa boleh buat, mungkin sudah dari sononya saya penyuka harmoni, tidak saja dalam berbusana tapi juga  dalam segala hal ... ( th )


( keterangan foto : all taken by th )
rok mini yang saat ini sudah jadi blus, dari bahan tenun ikat asli, usia  kain 20 tahun.




Sabtu, 27 Juli 2013



 " tolong jagakan indra rasa  ini ..."
( catatan kecil Buka Bersama , 27 Juli 2013 )


betapa tidak tertandinginya makanan makanan lokal semacam kacang godog, pisang godog, lele, jangan asem, sambel, botok dll yang sore tadi terhampar diacara Buka Bersama seorang teman. begitu bedug maghrib menggema, saya langsung menuju kacang dan pisang godog 
sebagai pembuka perut hehe ..

dihadiri sekitar 50 orang, bukber dimulai dengan ta'jil, sholat maghrib dan tarawih bersama ditempat yang sama. selesai sholat, langsung menyerbu meja prasmanan dimana 
sedari tadi lele sudah melambai lambai, plus urap urap nya yang tampak begitu mengundang .

terus terang, menu menu lokal seperti ini sulit tertandingi McD sekalipun, sebab lidah kita besar bersama mereka dan bagaimana mungkin kita menolak lele goreng yang 
digoreng kering sampai tulang tulangnya " pating kemripik " ? 
 maka disamping doa doa yang wajib dan sunnah, sayapun diakhir sholat masih menambahkan 



" Ya Allah jagakanlah kesehatan dan panjangkanlah usia kami ini agar hamba akan masih bisa menikmati kacang dan pisang godog plus lele goreng ini ... " .. 
mungkin terdengarnya absurd, 
tetapi doa ini sungguh sungguh tulus,
karena banyak diantara teman teman yang sudah tidak bisa lagi menikmati kacang dan pisang godog ataupun lele goreng dan sambal serta urap urap karena gangguan kesehatan. 

semoga segala doa yang terucap dalam BukBer ini dikabulkanNYA yaitu 
kesehatan bagi semuanya, bagi kerabat, tetangga,teman, kolega, keluarga dll agar 
kwalitas hidup masih dapat dipertahankan. 

apalah arti memiliki segalanya bila kwalitas hidup sudah jauh berkurang terutama pada indera rasa sebagai salah satu gerbang " penanda hidup " .


seorang teman pernah mengeluh di ranjang RS :
" Aku akan berikan semua milikku asalkan aku bisa kembali menikmati  kwalitas hidupku semula. Lihat, apa yang tersisa sekarang padaku? 
Makan minum pun aku sudah sangat dibatasi, badanku sudah rapuh digerogoti penyakit" .. 
saya hanya bisa terdiam dan mendoakan yang terbaik .. 

Sungguh, marilah kita syukuri nikmat kesehatan yang ada, dan betapa bahagianya ketika lidah masih bisa menikmati kacang dan pisang godog apalagi lele goreng kering, sambal, jangan asem dan urap urap, wahai adakah yang lebih berharga dari kesehatan ini?..... ( th )

keterangan foto ( all taken by : th ) :

01. Botok, botok .
02. Penyegar setelah berpuasa seharian.
03. Pisang godog.
04. Sholat dulu, baru menyerbu meja ..
05. " Monggo dipun sekecak-aken daharipun buuu .. "
06. Lele, Jangan Asem, duo dahsyat !
07. Hmmm .. semua kok enak ya kelihatannya? ..
08. Urap Urap, Bakwan Jagung, Botok, Lele dll aduhhh ... semua aja yaaa ....
( dan seperti biasa , 
yang memotrek tidak ada di foto foto, nasib ... )

Jumat, 26 Juli 2013





Es gibt Zeiten, in denen man Kampfen muss
Aber es kommt auch die Zeit, in der man - so weh es auch tut -
einsehen muss, dass es feichter ist aufzugeben und los zulassen,
als daran kaputt zu gehen ..

Die Seele eines Menschen is wie ein Kleid
Schon anzusehen,
jeder will es haben
Doch wenn man auf die innere Seite achtet,
erkennt man, wie viel Schmerzen dahinter stecken

( besten Dank, Andrea , picture : shutterstock )

Catatan kecil :
ada yang bertanya kok sering beberapa tulisan seperti ini mengapa dalam bahasa asing 
dan tidak diterjemahkan saja? 
kebetulan, banyak teman teman dan kerabat yang berdomisili diluar dan sering menengok blog ini, maka untuk keseimbangan, beberapa saya tulis dalam bahasa mereka. 

apalagi kalau tulisan seperti diatas itu memang aslinya seperti itu dan ditulis oleh mereka
( tulisan diatas saya peroleh dari Andrea ), jadi saya salinkan saja karena bagus kontennya. 
yang sulit kalau saya mendapatkan yang bagus tetapi dalam bahasa Mandarin 
karena huruf laptop saya tidak memiliki program itu. 

bahkan tulisan bahasa Jerman diataspun banyak kekurangannya sebab di laptop juga 
tidak ada huruf huruf jerman yang khas, 
jadi saya kesulitan menyalinnya dan beberapa kata saya biarkan " salah " 
misal " schon " itu mestinya diatas huruf " o " nya ada dua titik, 
sebab keduanya yakni antara " schon " yang dengan dan tanpa dua titik diatas " o" nya itu punya arti berbeda dan jauh bedanya.

 yang satu yaitu tanpa dua titik artinya " already " dan yang dengan dua titik diatas "o" nya itu ber arti " beautiful " naaa .. kacau ya? 
semoga kekurangan ini dimaklumi dan tidak menjadi masalah hehe .. 

ini jawaban saya untuk yang bertanya mengapa blog ini " ke barat barat an ", lha wong saya ini tidak bisa pilih - kasih sebab namanya teman/ kerabat itu dimanapun 
mereka berada ya harus di" rumat " tanpa membeda bedakan. 
juga kebetulan, separo darah anak anak saya telah tertakdir bule, bukan saja karena lahir dan 12 winter disana, tetapi kekerabatan ini tidak mungkin dihapus. 
maka soal saya " tertuduh " sebagai ke barat barat an, sulit saya menjawabnya, 
bagaimanapun sejarah itu tidak terhapuskan dan sekian puluh teman/ kerabat saya memang 
" terpaksa bule ", meski saya pribadi masih tetap Jawa asli 100% dan paspor pun masih RI, demikian, terima kasih.salam : th.



 .. alon alon pokok keturon e.. kelakon ..


tidak terasa, Ramadhan bahkan sudah lebih setengahnya. 
ada ketakutan, kecemasan, bahwa hingga Ramadhan nanti berakhir ternyata 
" rapor masih merah " . 
maka diantara rem rem ( membaca " e " nya seperti pada kata  lem/perekat, supaya tidak salah arti ) itu adalah pengendalian cara saya berkendaraan dijalan. biasanya, apalagi disaat macet, saya suka " mblusuk " memanfaatkan bentuk setrika dari kendaraan yang mini, dan akhirnya lolos dari kemampetan. 

 tetapi sejak awal Ramadhan, dan juga pada bulan bulan puasa sebelumnya, saya mencoba berjalan " normal " alias tidak mblusuk mblusuk dan 

tidak berkeinginan mendahului siapapun. 
bahkan saking minggirnya untuk memberi kesempatan yang lain mendahului saya, 
malahan saya yang sering mendapat " teguran " berupa klakson. 

saya bingung karena menepi dan pelan malah kena tegur meskipun saya juga perhatikan cukup banyak juga pengendara lain dijalan yang seperti saya , dan nasib kami sama, terkena klakson yang lain hehe .. memang serba salah..

agaknya sebagian besar kita sudah terbiasa serba cepat, tergesa dan " menghalalkan " segala cara untuk bisa segera sampai ditujuan, maka berjalan pelan dan normal telah menjadi sebuah gangguan. 

jadi bagaimana sebaiknya berkendara dalam bulan puasa? saya tak punya jawaban. saya pikir klakson klakson itu juga merupakan ujian kesabaran untuk membiarkannya saja dan tidak perlu mereaksi apalagi marah, sama sekali tidak beralasan, 
sebab salah satu batu ujian Ramadhan adalah pengendalian diri, 
bukan pengendalian orang lain .

 lalu juga ada ujian lain. bagaimana bila orang lain salah memahami kita dan ini menimbulkan kerugian moril dipihak kita? jengkel, sebel, marah? itu wajar karena kerugian moril itu sulit dinilai secara materiil.
apakah perlu  berteriak sekeras kerasnya pada dunia? 

Ramadhan bagai sebuah pembalikan logika. 
rasa " mendidih " dalam hati karena kemarahan, dicoba untuk 
dibawa kesebuah kran. 

ketika semua yang wajib telah terbasuh, terakhir adalah mukenah dan sajadah. 
disanalah " kemarahan " tertumpah, 
disanalah kekecewaaan mencari jawabnya.

tidaklah mudah karena menurunkan temperatur panas, bak sebuah cerek mendidih yang airnya sudah meggelegak dan harus ditunggu 
hingga airnya lebih siap diminum 
dalam temperatur yang pas. demikian pula hati. 

nyatanya, temperatur itu sangatlah perlahan turunnya, bahkan nyaris tidak turun turun hingga akhir sujud yang kedua. 

" wahai, ampuni hamba dan mereka, 
sungguh mereka tidak tahu apa yang dilakukannya. 
fitnah yang teramat berat ini biarlah 
hamba tanggung, asalkan 
Engkau ampuni mereka " ... setetes setetes temperatur mulai turun .. 
tidak drastis namun telah tersisa 1/3 nya diakhir ruku' ... 

maka sungguh keduanya seolah mirip, 
 berkendaraan dalam 20km/jam dan mendinginkan cerek yang mendidih , 
keduanya menuntut kesabaran, 
kesabaran ditegur klakson klakson dan kesabaran menggapai kesejukan jiwa yang tidak teraih secara spontan dan drastis . 

andai saja Ramadhan itu setiap hari, 
andai saja saya memiliki kesabaran yang sama setiap hari, 

wahai jiwa jiwa yang mendidih karena amarah, semoga Engkau ampuni ..
 ( th  )

( gambar dari denverpost.com, Aurora Borealis,terjepret di area Cripple Creek, Alaska
salah satu dari sekian milyar keajaibanNYA )

Minggu, 21 Juli 2013




 Leonowens SP, menari bersama salju

Lama tidak saling berkabar, hingga muncul Snow Can Dance dengan cover masquarade.Berbicara tentang  tokoh yang satu ini, sulit untuk memulai menulisnya tersebab begitu banyaknya sisi sisi yang dimilikinya. 

Sastrawan itu pasti, tapi sisi lainnya juga cukup panjang daftarnya.
Budayawan, rokhaniawan, olahragawan sekaligus petualang plus lain lain. 
Pecinta alam bebas penantang adrenalin ini juga suka ditantang catur, 
penyuka tai-chi dan yoga plus beladiri lainnya. 

Lulusan PT di LN yang terkenal, Leon memang sudah mendunia dengan penghargaan internasional yang pernah diraihnya antara lain dari Belanda dan Amerika 
( Recordsetter and Universalrecord Database, NY ). 

Karya karyanya sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing, dan sebuah koran China menulis Leon sebagai penyair yang berpengaruh di Asia pada abad ini.
Indonesia juga menganugerahi nya dengan " Anugerah Sastra Indonesia 2009 " . 

Penulis solikukoi, puisi, prosa liris dan aforisme serta esai ini  telah memiliki sekitar 55 judul buku yang sudah diterbitkan selama ini . Tahun 2010 bahkan seluruh perusahaan telekomunikasi ditanah air , baik yang berbasis GSM maupun CDMA, 
memberikan layanan 
" Kata Cinta ", " Kata Bijak " dan " Puisi Cinta " karya karya Leon. 

Leon banyak mempelajari sastra kuno atau klasik dan modern dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, China, Taiwan dll dan terakhir bahkan Leon mendapat kepercayaan dari sebuah lembaga transnasional untuk menafsir ulang karya karya literatur Tiongkok kuno, 
sebuah kehormatan.

Juga berkat upaya dan perjuangannya membina penulis penulis muda, Leon telah 
" mengentaskan " sekitar 100 penulis muda dengan menerbitkan karya karya mereka. 
Sebuah langkah sharing antar generasi yang luar biasa !

Dibawah ini saya mencoba menampilkan dua karyanya yang terdahulu dan yang terakhir, 
dengan se ijin ybs dan Leon yang saat ini tinggal di Singapura bahkan memiliki pose sesuai dengan cover bukunya yang menampilkan " a masquarade" dalam 
Snow Can Dance. 

Sebuah lembaga terkemuka menggelarinya sebagai 
" A Souvenir of 21st Century ", rasanya memang tidak berlebihan.

Sebuah profesi yang dalam benak banyak orang dibayangkan sebagai " orang orang kesepian " karena menulis itu indah dalam kesendirian meski bukan kesepian, agaknya sebuah pilihan yang luar biasa karena kemampuan penanya yang berhasil menembus dimensi jarak dan waktu.

Kedahsyatan pena itu bahkan dibiarkannya dalam bentuk aslinya berupa 
ratusan lembar naskah tulisan tangan yang sampai saat ini masih terpamer dengan rapih 
di museum HB Jassin.

Leon mungkin sendiri saat menulis, tapi tidak sepi, karena senyap disekelilingnya itu dibutuhkannya untuk melahirkan karya karya besarnya. Ini diantaranya :






Snow Can Dance, Leonowens SP

Suaramu telah meruntuhkan aku pada suatu malam,
disaat langit menantang takdirku yang gerimis,
nona, cinta memang demikian adanya
disaat rindu kerap tertuduh oleh takdir manusiawi,
atau ketika hati dihakimi dalam penantian

Tentang cinta, kita hanyalah manusia yang tertinggal karenanya
atau telah usang dikaki sang waktu
Aku hanyalah sebuah doa, nan tertatih disaat purnama memberi segala prakira
akan kerinduan terakhir
Semoga engkau  memahamiku demi memupus luka cintamu

Tiada rindu yang takluk oleh bujuk suatu hujan
Dan, cinta kian mencemburu kota ini karena keagungan hasratnya
Pun aku mengagumi engkau dengan beberapa dosaku yang kerap tersujud 
diwajah para lelampuan 

Nona,cinta tiada mengadili sang usia, walau jaman nian mengetuk kehendak pintu takdir
Sesungguhnya, panggung itu telah melukai takdir dalam tarian terakhir
Ya, topeng ini enggan menerjemah setiap hati yang tergurat oleh hikayatku tentang cinta,

Bersenandunglah perih
dan bersenandunglah demi syair hati nan menyempurna ayat ayat luka ..
Dimanakah cinta akan menghakimi impiannya?
Kita tiada akan mengetahui,
sebelum air mata Tuhan bersimpuh dikaki suatu percintaan!

Nona, aku telah mendamba engkau dengan memenjara takdirku,
Cinta ini demikian larut oleh bisik sang kota, pun waktu kerap memburu agar malam tiada usai  
Mungkin, kita akan menjadi makna dibentang sayap jaman:
sebelum fana kembali menjemput suatu rasa

Kita telah menari untuk kerapuhan hasrat atau keindahan yang terluka,
Panggung tiada memberi keadilan bagi pecinta,
demikian setiap nada enggan memahami arti rindu

Sesekali libreto kian menyaji samarnya beberapa hati diantara cahaya,
Aku menyadari,bahwa setiap cinta akan berakhir dalam salju yang dapat menari
Dan kita  merupakan salju itu

( Sumber : FB Leon, Wikipedia,Tokoh Indonesia , buat mas Leon " Terima Kasih " / th )   



Jumat, 19 Juli 2013



.. wisata kuliner istirahat, 
sebagaimana 
6 indera ..

tadi ada yang bertanya apa memang selama Ramadhan wisata kuliner istirahat, dan kenapa tidak diganti dengan wisata kuliner saat berbuka? hehe , good idea, but also bad one. 
lho? kalau saya muter muter tiap berbuka puasa, mencari tempat tempat 
berbuka yang asyik, itu pasti menarik. 
tapi untuk saat ini memang sulit, 
sebab ada seseorang dirumah yang tidak mungkin saya bawa muter muter  meski  beliau juga masih berpuasa diusianya  yang sudah uzur, ibunda. 

beda dengan bulan diluar Ramadhan, saya bisa muter muter sebab kadang malah mendapat pesanan beliau untuk mencarikan masakan tertentu. 
itu tadi alasan utamanya.

alasan lain, adalah WAKTU. 
saat berbuka dan sholat yang begitu pendek sebelum masuk Isya', rasanya memang lebih khusu' dirumah. 
sebab  kalau restonya pas ngga punya mushola atau dekat masjid, 
malah menambah merah rapor saya hehe .. 
( kalau dirumah bisa lebih santai dan  tidak merasa diburu buru )

tapi, ada " wisata kuliner Ramadhan " dalam bentuk lain yaitu pada jam jam sebelum berbuka 
dimana saya kadang berkeliling " mencari inspirasi " kira kira nanti menu berbuka apa ya? 
kalau pas malas berpikir soal menu maka saya biasanya jalan 
untuk menjemput menu diluar seperti kemarin dulu
yang akhirnya bertemu dengan warung mini yang tidak terkenal tapi 
ternyata sate dan gulainya yummmyyyy ... 
( saya lupa menjepretnya  karena sibuk melihat para 
penjual ta'jil yang  ber deret deret hehe .. ) . 

naa, meski tidak tiap hari tapi kalo pas ketemu yang lainnya lagi Insya Allah 
akan saya jepretkan! 

kalau memasak sendiri dibulan Ramadhan umumnya saya mulai sekitar jam 16.00 , cukup mepet, supaya fresh ! tapi sudah tentu tidak saya masukkan wisata kuliner 
daripada nanti ada yang komplen kok ada soto rasa rawon 
atau sup rasa bakmie sebab 
tak pandai pandai amat masaknya hehe ..

begitu aja ya penjelasan saya soal wisata kuliner selama Ramadhan dan 
Insya Allah setelah lebaran akan kembali " normal " seperti dulu sebab 
diam diam ternyata di Malang dari hari kehari makin banyak 
tempat tempat  wisata kuliner yang baru. 

bahkan pernah saking semangatnya mendapat informasi ada resto baru, 
saya sudah berada di terasnya pada jam 15.00 .
dan setelah duduk manis sekitar 5 menit ,
seorang pramusaji menyambut begini : " siang bu, silahkan melihat lihat 
menunya dulu ya bu, nanti kami bukanya jam 16.00 ... " hehe ... 

dan sampai saat ini saya belum kembali kesana lagi karena besoknya sudah memasuki Ramadhan .. naaa, yukkk buka dulu yaa ...
selamat menikmati hidangan berbuka  ....  ( th ) 

( Photo by : th , July 2013 )

Kamis, 18 Juli 2013




... blog = buku harian ? ..


" waa .. semua semua ditulis rupanya di blognya, buku harian ya? cepet penuh dong blognya hehe ... " ... saya iyakan saja, wong namanya juga blog pribadi yang 
" suka suka sayalah " isinya hehe .. 

dan pembacanya juga bebas memilih, kalau mau membaca silahkan dan tidakpun tak apa apa sebab 
tidak ada biaya berlangganannya hehe .. 

pendapat soal blog = buku harian itu sebenarnya memang mirip. cuma lha ini, mengingat blog itu bisa diakses dunia akherat 
( lho iya to, sebab satu saat saya harus mempertanggung jawabkan isinya di akherat apalagi kalau sampai 
isinya menyinggung SARA atau pun yang terlarang larang! ) 

maka: disini bedanya dengan diary. 
 blog itu memiliki sensor pribadi yakni sejauh mana yang bisa kita share dengan publik misal soal soal curhat, 
itu pastilah ada yang TIDAK saya share karena kalau 100% jujur nanti bisa timbul masalah sebab ada pihak pihak yang mungkin tersinggung dll. mengapa saya share? 

sebagai penulis, saya merasa " berkewajiban " membagi values yang mudah mudahan bermanfaat juga bagi orang lain. misal pengalaman berwisata baik budaya , kuliner dll, 
lalu juga ada 
pengalaman pengalaman bersama kerabat, keluarga, teman dll yang itu bisa suka atau duka 
supaya pembaca yang kebetulan memiliki pengalaman yang sama akan dapat membandingkan dengan pengalaman yang saya tulis, misal : cara menghadapi remaja bermasalah dll. 

lha berhubung menulis itu inspirasinya tak terbatas, bisa dari apa dan mana saja, mulai sandal jepit , kamar kecil, pengamen, 
penjual cilok dll dll maka seolah saya akan sanggup mengisi blog ini hingga ber puluh blog blog lainnya secara serial kalaupun yang ini nanti sudah dinyatakan full. ia adalah bak sebuah buku kehidupan bagi saya, disamping tulisan yang tidak saya share dengan publik, karena ia adalah wajah keseharian yang " sangat manusia " dan diupayakan untuk jujur.

maka kepada yang memberikan komentar diatas, saya tidak bisa menjawab lebih panjang selain bahwa anda sebagai pembaca sangat memiliki HAK untuk memilih, membaca atau mengabaikannya, tidak masalah. 

untung saja tidak ada biaya berlangganannya sehingga saya tidak sampai menerima komplain mengapa blog ini kok kadang isinya 
" nggladrah " alias yang " tidak tidak " itu adalah 
karena unsur " diary " nya ada dan sah sah saja orang mau menulis apapun yang dia sukai 
tetapi dengan syarat seperti yang sudah saya sebutkan 
pertama kali diatas.

sebenarnya, kehadiran teknologi informasi saat ini sangat memudahkan perkembangan peradaban 
dalam banyak aspeknya.tapi perkembangan itu memang 
bak mata pedang, dua sisi. kemana? 
bisa positip dan negatip, tergantung kemana pedang kita ayunkan. tidak kurang juga blog yang dipakai untuk hal hal yang merugikan, 

bahkan diantara visitor blog inipun ada beberapa yang datang dari blog blog " kuning " . kalau saya sedang ingin mengetahui siapa siapa visitor saya, saya buka alamat mereka 
dan ter kaget kaget bahwa ternyata ada yang berasal dari arah yang berseberangan dengan maksud dari blog ini.

tetapi semisal toko ataupun masjid sekalipun, kita tidak dapat melarang siapapun untuk berkunjung dan memasukinya sebab 
tak ada satupun manusia yang dapat membaca 
apa yang ada didasar hati seseorang . 
kalaupun yang masuk kedalam masjid itu seorang perampok atau koruptor, dan maksudnya adalah untuk bertobat, alangkah kelirunya kita melarangnya. 
yang penting saat didalamnya, mereka menghormati masjid sebagai tempat beribadah dan bukan untuk hal hal yang terlarang.

di blog ini telah ada hampir 400 tulisan dan ribuan foto. 
dari sekian puluh negara asal visitornya, saya memang sangat ingin ada yang bisa memberikan kritikan atau saran dan tidak hanya sekedar mengunjungi, karena hanya lewat kritikanlah saya akan mampu memperbaiki sesuatunya.

naa .. tidak ada " keharusan " pembaca untuk menelusuri 400 tulisan itu, jadi klik saja yang sesuai selera sehingga anda tidak 
" kelelahan " membaca " diary " ini hehe ... salam : th.
( gambar dari www.my_diary )

Rabu, 17 Juli 2013






 Ich habe jetz ein Alter erreicht,
wo man das Leben nicht als Spiel betrachtet,
heute traume ich leiser, wacher und achtsamer ..

Ich werde loslassen,
wenn Menschen meine Gefuhle nicht respektieren und achten..

Ich bette nicht um falsche Freundschaft,
und halte nicht daran fest,

Ich warte nicht mehr,
bis andere sich entscheiden haben,
sondern .. treffe meine eigenen Entscheidungen ..

Ich habe nicht viel,
aber .. ich habe ein Herz, Gefuhl und Stolz ... !

( Andrea :  danke vielmals .. / th )
 

Minggu, 14 Juli 2013



.. sebuah malam dibulan Ramadhan 1434 H..

Minggu malam Senin, 14/15 Juli 2013 jam 01. 17 saat saya mulai mengetik ini. 
Diluar tidak begitu sepi dibanding malam malam bukan Ramadhan, sebab masih ada sedikit suara kendaraan bersliweran yang mungkin para pencari persiapan makan sahur nanti yang tidak memasak sendiri. 

Malam malam Ramadhan memang banyak mengurangi jam tidur yang 
dihari biasa saja sudah begitu sedikit bagi saya. Tidak akan terurai disini tentang apa saja yang saya lakukan pada malam malam Ramadhan seperti ini, biar saja menjadi " rahasia " pribadi saya, yang jelas, " mumpung " pintu itu sedang dibukakanNYA dengan se lebar lebarnya, 
maka tiada  alasan untuk tidak menggapaiNYA ...

Galau? Sedih? Bahagia? Tenteram? Entah, tercampur aduk. 
Apa yang bisa diperbuat seorang manusia biasa yang penuh kekurangan seperti saya kecuali datang kepadaNYA dengan berjuta adukan emosi? Ketika manusia tidak lagi dapat memahami kita, atau mungkin sebaliknya, maka tempat terbaik untuk bersandar dan 
" mengadu " hanyalah DIA. 
Mengadu? 

Apakah hanya disaat sulit kita datang kepadaNYA? Bagaimana disaat bahagia menyergap? Ujian ujian terberat sungguh datang justru disaat manusia dibebat bahagia dan kesenangan, sekecil apapun. Mensyukuri. 
Dan salah satu bentuknya adalah Berbagi Dengan Sesama, sekecil apapun yang bisa kita bagikan, moril materiil.

Sedih, pasti saya juga punya. 
Namun sebuah bayangan lain melintas, dimana kemarin dulu saya  baru saja menjadi bagian dari bayangan itu. Anak anak Panti Asuhan. 
( See : " Anak Anakku , Betapa Engkau Cantik Disaat Engkau Malu, Jari Jari Menutup Mulutmu ? " )

Betapa mereka tidak menampakkan kesedihan, betapa mereka berwajah begitu ceria dan ikhlas, saya malu. Pantaskah yang saya sedihkan ini dibanding dengan kesedihan yang tersembunyi didasar hati mereka karena Ramadhan dilalui tanpa ayah ibunya? 
Pantaskah yang saya keluhkan ini dibanding dengan keluhan yang mungkin ada dalam sanubari mereka karena tidak ada tempat mereka dapat meminta sebagaimana 
anak anak lain yang lebih beruntung? Saya malu.

Wahai, siapakah yang bisa mengetahui air mata mereka yang secara diam diam menembus sarung bantal mereka dimalam malam begini karena ketiadaan orang tua? Sedang saya disini mengeluhkan hal hal yang tidak semestinya saya keluhkan karena " keberuntungan " yang melimpah ini tidak mampu saya lihat dan syukuri? 

Tiap detik yang ada dibulan Ramadhan seolah menjadi pengingat bahwa detik detik itu 
pada akhirnya akan ber ujung dan ber akhir, 
maka tiap detik adalah sangat berharga. Mungkin diluar sana bahkan begitu banyak yang tidak pernah memejam mata dimalam malam seperti ini dan mereka habiskan 
dengan membaca Al Qur'an dan sholat di masjid masjid. 
Alangkah lebih beruntungnya mereka, karena tidak melewatkan tiap kucuran Rahmat
 yang ada dibulan Ramadhan.

Saat ini, sayup saya mendengar suara bacaan Al Qur'an dikejauhan. Jujur saja,
 pada Ramadhan yang sudah berjalan beberapa hari ini bahkan Al Baqarah saja belum saya rampungkan. Lamban? Ya. 
Saya tidak ingin meninggalkan halaman demi halaman tanpa memahami isinya. 
Maka perjalanan yang sangat lamban ini saya ikhlaskan karena tidak ingin sia sia. 

Tidaklah pernah kita tahu, apakah fajar esok hari masih milik kita. 
DIA pemilik segalanya, DIA pula yang menghidup matikan ciptaanNYA, 
maka apabila sesaat didepan nanti yang entah itu bila, saya harus kembali kepadaNYA, saya ingin segenap ruang qolbu ini penuh terisi dengan asmaNYA karena 
titian keselamatan hanyalah melalui itu,amin ..

Ya ALLAH pemilik segala, dengan rasa penuh malu , tolong angkatlah segenap kesedihan yang ada, dan gantilah dengan ketenteraman agar kami bisa lalui malam malam seperti ini
 dengan lebih khusu' . 
Ampunilah hamba dan mereka yang telah menimpakan fitnah tiada terperi ini meski telah hamba coba untuk maafkan, namun tolong angkat kekecewaan yang mendalam ini ..
Amin. ( th )

 ( Gambar dari google )