Selasa, 25 Februari 2014










.. " Bertemu Sang Begawan Abiyasa 
di 
Coban Jahe " ..

Coban Jahe, atau Coban Kali Jahe, adalah salah 1 dari sekian puluh coban atau air terjun yang ada di kabupaten Malang , Jawa Timur. 
betapa luar biasanya kabupaten yang satu ini karena selain dikepung puluhan coban, juga gunung gunung yang aktif dan menjadi primadona pariwisata Indonesia, seperti Bromo, Semeru, Kawi, Arjuna, Welirang, dll termasuk yang terakhir muntah adalah Kelud. 




panorama yang dimilikinya sangatlah komplit, laut, gunung, hutan, sungai, lembah, danau dll dll sampai sampai saya kewalahan kalau ditanya teman dari luar Indonesia begini : 
" di sekitar kotamu ( Malang maksudnya ) saya bisa melihat apa saja ? " ....



waaa, tidaklah cukup seminggu kalau dia mau betul betul berkeliling, lha wong Malang ini menyediakan bermacam selera wisata. ada kuliner, ada alam, ada budaya, ada pendidikan, ada ada ada ada ... waa, itupun masih dipecah pecah lagi, wisata alam misalnya itu ada
wisata bahari, wisata wana, dll dll. 

maka kali ini, sayapun ingin lebih mengenal coban coban yang ada disekeliling kota Malang dengan tujuan ke Coban Jahe yang ada di daerah Tumpang, sekitar 30 km dari Malang, tepatnya di Jabung, desa Pandansari Lor.



 semuanya aman aman saja sampai pada 4km terakhir sebelum sampai di coban yang dimaksud, saya harus menyerah karena si mini saya bodynya terlampau pendek dan
 kalau harus nekad melewati jalan tanah yang batu batunya lebih mirip bangunan fondasi rumah, saya khawatir  si mini akan babak belur. 

maka saya meminta bantuan seorang bapak yang sedang sibuk mencari batu batu sungai untuk mengantar saya dengan motornya ke coban, yaa ... saya menodongnya karena siang itu sama sekali tidak ada alternatif lain dan saya
 tidak melihat seorangpun yang lewat dengan motor.

 

 saya beruntung karena si bapak ternyata malah menawarkan putranya yang sedang libur sekolah untuk mengantar saya, alhamdulillah, sayapun menunggu bantuan datang. 
akhirnya diantar oleh mas Soleh ( siswa SMK yang sedang tidak ada kegiatan sekolah ) saya naik motornya melewati jalanan yang minta ampun " gronjalan " nya sampai sampai
saya minta jalan kaki saja tapi mas Soleh meyakinkan saya untuk tetap diboncengan sebab dia bisa mengatasi jalanan ... 




waduhhh, kalau tahu seperti ini jalanannya, rasanya mending naik kuda hehe ... serius!
 ( mudah2an kelak jalanan ini segera diperbaiki atau disediakan ojek atau lebih tepat persewaan kuda selain kuda memang lebih ramah lingkungan ! )

tapi saya agak terhibur oleh view disepanjang jalan yang memang cantik dan saya berhenti sebentar untuk jeprat jepret diarea makam pahlawan dari para pejuang lokal. 

akhirnya saat sampai disebuah area parkir yang lumayan luas dan lapang, saya surprise sebab air terjun yang biasanya " agak tersembunyi " ternyata kali ini Langsung Didepan Mata !
 yaa ... Coban Jahe, ternyata sangat cantik dan tanpa cadar karena setiba di parkiran kita sudah langsung bisa menikmati ke anggunannya ! 
( bandingkan dengan Sumur Pitu dimana saya harus berjalan kaki sekitar 4km sebelum sampai di depan tujuh air terjun itu atau lewat jalan pintas menuruni tangga yang sangat curam ! ) .




sesuai namanya, airnya berasal dari Kali Jahe tetapi tidak usah heran bila tidak ditemukan sebatang tanaman jahe pun, sebab asal muasal nama " jahe " sebenarnya dari kata " pejahe " atau " matinya ". konon orang orang jaman dulu kalau ditanya soal sungai ini jawabannya adalah " itu lo sungai tempat dimana para pejuang tewas "
 ( " punika lo lepen panggenan pejahipun poro pejuang " ) .





 naa ... " pejahipun " menjadi kata " jahe " dan jadilah Kali Jahe . keterangan ini saya peroleh dari mas Basori, ketua IPPASA/ Ikatan Pecinta Alam Begawan Abiyoso yang mendapat kepercayaan Perhutani untuk mengelola sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Coban Jahe. 

diwarung sederhana IPPASA yang merupakan satu2nya tempat bersantai disitu, ternyata didalamnya saya mendapati Struktur Organisasi plus Visi Misi dari IPPASA yang melegakan hati. betapa tidak? dalam Visi nya tertulis :
" Hutanku terjaga, Airku selalu ada, Masyarakatku Sejahtera "




areal disekitar Coban Jahe tampak sangat tertata dan ini tak lepas dari tangan dingin anggota IPPASA yang siang itu saya lihat juga sedang menata dan menyirami tanaman2 disekitar coban. 

Coban Jahe ini berketinggian sekitar 35 meter, dibawahnya menjadi sebuah aliran sungai yang menyuburkan daerah daerah yang dilewatinya. tetapi ( anehnya ) sungai ini sekaligus
 memiliki bebatuan yang luar biasa ukuran nya. 
hampir sulit saya menemukan batu batu kecil, karena sebagian besar berukuran ( minimal ) segede 1 kwintal beras, minimal lo ini !




 puas jeprat jepret dari segala sudut, saya pun singgah di warung teman teman IPPASA dan mengobrol tentang banyak hal yang menyangkut pelestarian lingkungan coban dan
 rencana rencana kedepan dari IPPASA untuk Coban Jahe 
antara lain adanya wisata Arung Jeram, promosi lewat internet dll dll. 

saya juga jatuh hati pada karya seni " kontemporer " dari para anggota IPPASA yang berupa limbah kayu dari pepohonan yang banyak terdapat disitu dan disulap menjadi 
bentuk bentuk menarik . ada meja kursi, ada rusa, ada gajah, ada ah entah ya itu mahluk apa tapi nama tidaklah penting karena masing masing dipersilahkan mengembangkan imajinasinya sendiri dan justru disitulah letak seninya he he .. 




saya tinggalkan Coban Jahe yang cantik dengan perasaan tenteram karena saya sangat yakin bahwa kedepannya coban yang satu ini dipastikan "aman" berada di tangan tangan para pecinta alam dan pelestarian lingkungan. sampah sampah, limbah rumah tangga apalagi industri rasanya tidak akan pernah mengotori sungai yang mengalir diatas dan dibawah coban,
 bukankah demikian yang terkandung dalam Visi diatas ?

semoga permata berharga dari salah 1 kekayaan alam kabupaten Malang ini akan tetap terjaga hari ini, esok hari dan selamanya !
 kalau saja setiap coban dijaga secara sungguh sungguh oleh para putra daerahnya masing masing seperti halnya IPPASA ini, bisa dipastikan anak cucu kita masih akan dapat menikmati Fauna Flora, Air dan Hutan yang ada ! ( th )




 Siapa Begawan Abiyasa ? 

  para pecinta alam di Coban Jahe ini memilih nama organisasinya " Begawan Abiyoso ".
saya yang kebetulan penggila wayang sejak kecil ( dijaman dulu belum dikenal game game seperti sekarang, jadi mainan anak jadul kala itu semuanya lokal, tidak ada yang improt,
 termasuk wayang baik melalui komik, radio maupun pagelaran wayang secara live,
 baik yang kulit maupun yang orang ) 
maka sayapun sangat hafal hikayat Mahabharata .

 naa , bagi yang penasaran ingin tahu lebih jauh tentang Begawan Abiyasa ini saya petikkan sedikit ya kisahnya :

" Abiyasa itu leluhurnya dua kelompok besar dalam pewayangan yaitu Pandawa dan Kurawa. Pandawa itu terdiri dari 5/lima kesatria tampan yang kira kira 
Bima itu adalah Ade Ray, Arjuna itu mirip Oscar Lawalata yang saking tampannya sampai dibilang " elok/ ayu " meski dibalik gemulainya Arjuna ini ternyata pakar memanah 
termasuk memanah hati banyak wanita hehe, 
lalu Nakula Sadewa itu mirip dengan si kembar Marcel dan Mischa Chandrawinata, 
terakhir Yudhistira itu mirip dengan Ari Wibowo hehe ... 

Lha adapun Kurawa yang terdiri dari 100 bersaudara yang ( kebetulan ) berwajah kurang/ tidak tampan bahkan serem serem, saya tidak perlu mencari kemiripannya. 
apalagi dijaman musimnya " koruptor berjamaah " ini kok rasanya 
wajah wajah mereka mirip kurawa semua !

 naaa ... ayah Abiyasa ini adalah petapa terkenal dari gunung Rahtawu, bernama Palasara yang nantinya menjadi raja Astina. istrinya adalah Dewi Durghandini, yaitu ibu Abiyasa. 

alkisah saat menjadi raja Astina, mereka kedatangan tamu bernama Sentanu yang memaksa agar permaisuri, Dewi Durghandini itu bersedia menyusui bayinya yaitu Dewabrata yang 
kelak dikenal dengan nama Resi Bisma. 

awalnya sih fine fine saja namanya juga menyusui bayi, apa salahnya air susu dibagi antara Dewabrata dan Abiyasa. ee.... ternyata Dewabrata ini tergolong Bakus, bayi rakus,
dia menghabiskan jatah Abiyasa ! 

waaa ... terang saja ayahnya mencak mencak wong anaknya jeee kok di kalah2kan dan yang menyusui kan ya istrinya sendiri, enak saja bayi orang merampas jatah bayinya. 

ternyata masalah Susu Menyusui ini malah jadi sebuah peperangan, oalaaaa ... sampai sampai
Betara Narada dari Kahyangan turun tangan melerai.

tapi ternyata perintah Betara yang satu ini malah membawa derita bayi Abiyasa karena menurutnya sudah takdir dari Palarasa e .. Palasara untuk menyerahkan tahta dan istrinya 
( naaa loo ! ) kepada Sentanu, 
dan inilah yang menyebabkan Abiyasa kehilangan ibunya sejak bayi.

 Abiyasa diasuh sendiri hingga besar oleh ayahnya yang menjadi single-parent, mengelana dari 1 pertapaan ke lainnya meski akhirnya mereka menetap di Sapta Arga hingga akhirnya turun temurun berlanjut ke hikayat Pandawa Kurawa. 

cukup tragis ya kisah Sang Begawan ini, dan  secara imajiner ternyata saya bersua dengan Abiyasa di Coban Jahe , ini obrolan kami :

" kowe iki sopo to ndukkk?"
" sendhiko eyang, dalem puniko namung lare dusun kali jahe "
" ooo .. lha kowe kepingin ketemu aku arep ngopo to ndukk ?"

" inggih eyang, nuwun sewu, namung bhade nyuwun pirsa, punopo eyang inggih sampun kepanggih kaliyan Soekarno, Hamengku Buwono IX, Soedirman lan sakpanunggalipun, punopo sami rembagan bab Indonesia ing jaman sak puniko ?"

" oo kuwi tooo ... hahaha ... " ( lo.. eyang koq malah hahaha iki pripun to ... )
" ndukk, rungok-ke yo nggerr  ... aku ini rak yo leluhurmu kabeh termasuk Soekarno lan liya2ne kuwi. yo wes pasti nek aku yo ngobrol  masalah2 Indonesia karo kabeh kuwi mau. 

lha kabeh mau katon podo trenyuh atine, malah ono kang nangis, piye iki koq Indonesia dadi koyo ngene? padahal mbiyen kae perjuangan kemerdekaan 
rak yo tekan Kali Jahe kene to semangat e, nganti pirang pirang pahlawan e Kali Jahe, 
direwangi mangan angin turu alas, lha kok bareng merdhiko malah podho murko, murko marang ndonya lan pangkat, weleh weleh, iso iso mengko bakal ono
Bhrotoyudho seri ke II, ning kene, ning Indonesia .... "

" waduhh eyang, kadhos pundi to, kok Bhrotoyudho, lha wong rumiyin Pandawa Kurawa kemawon ngantos ajur2an koq malah meniko badhe wonten Indonesia?"

" iyo, pancen ngono kuwi ndukkk ... iku ngono sebutane Mongso Pembersihan ... lha sakdurunge kabeh mau dadi resik, perlu ono jaman pembersihan, yo kuwi peperangane Kebenaran lawan Kebathilan, sing dadi juarane yo wes pasti Kebenaran ning regane larang, nyawa ! "

" aduhhh eyang, punapa demo2 kados rumiyin2? korban katah?"

" ora cukup mung koyo ngono. bakal perang agung, gonjang ganjing, wes nggerr ora usah dipikir, kuwi wes dadi kehendak alam, kowe wae sing waskito, ngati ati, tansah eling lan waspodo, wes yo ngger , eyang arep chatting lan mbukak2 inbox ... "
( lhooo ... kok eyang mendadak canggih? )

 .... blukkkk ... saya jatuh dari kasur, mengusap usap mata, jam 24.07 ... Bharatayudha, Bharatayudha .... jadi teringat nasehat Kresna yang berwujud Wisnu pada Arjuna yang tengah bimbang di Kurusetra :

" janganlah engkau melihat siapa, karena mereka bisa saja ayah/ibu/kakek/anak/paman/saudara/sahabat dll yang engkau kasihi, tetapi lihatlah pada amal perbuatannya dan sesungguhnya
 yang engkau harus hadapi adalah Kebathilan nya, 
karena engkau adalah penegak Kebenaran"
......... andai saja tadi bukan sekedar mimpi. ( th ) 

( photos by : th, Coban Jahe, Pebruary 2014 )
 01. Coban Jahe
02. cantik ..
03. ayem ..
04. batu batu sungai sak " gedubug2 " ..
05. rolling-stones ..
06. para seniman kontemporer 
07. karya tak berjudul, kerennn ...
08. ups .. ! 4km terakhir, 4WD paling pas !
09. salah satu sudut jalan arah coban
10. dinding batu di coban
11. Makam Pahlawan Kali Jahe
12. ketua IPPASA
13. sebagian anggota IPPASA 
14. wana wisata
15. salah 1 produk lokal : batu fondasi
16. Begawan Abiyasa versi wayang Surakarta ( google )
17. petunjuk arah
18. gerbang desa Sukopuro, Tumpang, Malang
19. karya lain, gajah
20. Begawan Abiyasa Versi Komik Bergambar ( google )





.. " Singo Dihadang Gergasi Merah " ..
( catatan kecil Arema Indonesia vs Selangor FA ) 


menyaksikan laga Arema Indonesia vs Selangor FA pada AFC Cup 2014 malam ini, saya yang sama sekali tidak mengerti bola, terpaksa harus heran. entah karena apa, rasanya saya malam ini tidak melihat " keedanan" yang biasanya dimiliki AI, 
karena seringnya AI kehilangan peluang peluang dan " dikerjai " para Gergasi Merah 
( Gergasi itu artinya Raksasa hehe ... ) .

 hingga babak I berakhir, score masih 1 - 0 untuk para Raksasa Merah. 
kacang godhog dipiring saya sudah habis, padahal rencananya tadi sampai akhir babak II baru akan dihabiskan. mengapa? sebab makin saya ' stres ' menyaksikan ulah para gergasi, makin saya sering memasukkan kacang ke mulut hehe ... 

maka di babak II yang menampilkan pertahanan AI yang makin sering " melongo " saya mencari jeruk saja supaya tidak gendhut malam malam makan berlemak  jadi kalau " stres " melihat AI di " gagahi " Selangor FA, yang masuk perut adalah " penghancur lemak " hehe ..

 kesalahan demi kesalahan yang dibuat pemain AI membuat saya ber pikir pikir apakah ini gara gara " sepatu sepatu baru " yang sebelumnya dibelikan manajemen AI untuk pemain pemain AI? atau silau dengan warna Merah Kuning yang mendominasi stadion, 
dimana biasanya didominasi warna biru?

 disaat saya " gregetan " seperti ini tiba tiba gollllllll ....... wow, akhirnya : AI menyamakan kedudukan 1 - 1 di menit 72 melalui Victor ! Gonzales kali ini tampaknya juga kurang beruntung karena beberapa kali peluang peluang emas lepas,
 sementara AI melakukan penggantian pemain di menit ke 81. sisa 9 menit mendorong para pemain Selangor tampak makin agresif, disisi lain AI terlihat lebih bisa menguasai diri yang sebelumnya seperti kurang pd hehe .. 
setelahnya Selangor juga menyusul mengganti pemainnya.

tetapi pada menit ke 89, pertandingan dihentikan gara gara ada pelemparan terhadap pemain. setelah beberapa saat, pertandingan kembali dilanjutkan.

menit menit akhir seringkali penuh kejutan karena kelengahan dapat membuahkan bencana. tetapi sampai akhir pertandingan ternyata score sudah anteng di 1 - 1, 
sebuah hasil akhir yang setidaknya membuat AI pulang dengan agak tenang meski tidak memenangi para raksasa merah. ah ya, bola memang bundar, 
andai kotak, pasti hasilnya berbeda ! ( th )
( gambar dari kompasiana.com )



 

Jumat, 21 Februari 2014




.. Selamat Jalan, Sahabat ! ..

malam itu, 23.15, sebuah sms masuk saat saya masih didepan laptop yang sama. ahh, kalimat pembukanya sudah meresahkan saya, didahului oleh :
" Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'un "
saya terhenyak, kamu telah mendahului kita semua.

padahal semua teman teman di Malang baru saja akan berkumpul bersama untuk mendoakan persiapan operasi by-pass jantung mu yang sedianya terlaksana tanggal 15 Pebruari yl, 

namun sehari sebelumnya kamu telah pergi bersamaan dengan detik detik meletusnya gunung Kelud di dekat kota kami, Malang .. 
sebuah peristiwa pengingat yang mudah untuk dikenang, kamu pergi bersamaan dengan sebuah isyarat bahasa dari alam , muntahnya lahar panas dari perut bumi .. 

sahabat HB,
saat ini kamu telah berbaring dalam damai di bumi Betawi, namun kami akan selalu membawamu dalam doa doa kami agar sahabat diberikanNYA kedamaian dalam istirahat abadi mu. 
perjumpaan dan senda gurau terakhir kita tahun lalu di PADI,  Teysa dan Selecta Malang, dan ratusan foto foto kita, seolah menandai pertemanan kita yang tanpa akhir sejak SMA.

saat kamu memberi sambutan atas nama temen temen Jakarta yang hadir di Padi saat itu , ada kalimatmu yang meresahkan kita semua, 
kurang lebih begini :

" saya sedang menghadapi pilihan antara mau/tidak operasi by-pass yang memang berat,
 tolong didoakan saja ya supaya ini bukan pertemuan kita yang terakhir " ,

kami mendengarnya dengan prihatin meski kamu diprotes kok menyebut " pertemuan terakhir " tetapi nyatanya itu memang terjadi ..

lihatlah foto ini, berapakah dari kita yang saat ini sudah tidak lagi ada diantara kita? setahun ini amat berat, 
ada Yudhistira, Priyo, Maman, dan kali ini kamu yang dipanggilNYA. 
reuni tahunan bukan lagi menjadi dambaan, 
tetapi teman teman setuju diperpendek dua bulanan. 
berkejaran dengan waktu? 
mungkin.

alasan lain adalah karena makin banyaknya diantara kita yang sudah mulai terganggu kesehatannya dan sulit untuk hadir terutama yang diluar Malang.

ahh sahabat, rasanya baru kemarin kita becanda dikelas, saling ledek dan contek contek-an hehe masa masa keemasan remaja, dan saat ini kita yang masih tersisa  telah memasuki masa masa 
" persiapan kembali  ketempat dimana dulu kita pernah datang didunia ini, sendiri dan nanti juga akan kembali sendiri " ..

hanya DIA Yang Maha Mengetahui tentang Kapan, Dimana dan Dengan Cara Bagaimana akhir dari perjalanan kita masing masing nantinya, menyusul kalian kalian yang terdahulu.

email terakhirmu tidak saya hapus, meski saya tahu itu tidak akan pernah lagi berjawab.

demikian rahasiaNYA, saat kita datang dan pergi adalah Hak NYA,
 dan kita hanyalah pelaku pelaku peran tertentu untuk mengisi lakon mega panggung : dunia. mungkin ada diantara kita yang sudah 
merasa telah tuntas melakoni perannya, 
tapi mungkin juga ada yang belum.

semoga engkau termasuk yang sudah rampung, agar istirahat abadimu tenteram meski dalam email terakhirmu kamu menulis 
" aku sangat sibuk " 
padahal kamu dihadang by-pass jantung, sebuah kesibukan yang tak harus ada disaat kamu sebenarnya perlu banyak istirahat.

kesuksesanmu sebagai pengusaha garment agaknya harus dibayar mahal dengan tingginya tekanan persaingan dll sebagaimana kau utarakan 
di Halim tahun 2012,
 yang berakibat fatal pada kesehatanmu.

namun jejak suksesmu telah menginspirasi banyak orang dan semoga semangat dan etos kerjamu yang luar biasa akan diwarisi oleh 
anak anak dan cucu cucu kita semuanya kelak!

sahabat HB,
selamat jalan, semoga ALLAH mengabulkan " reuni " yang lain kelak dikeabadian agar kita semua masih akan bisa menikmati 
saat saat kebersamaan seperti dulu.
istirahatlah.
( th )
  (photo by : Hrs,Selecta,dengan rombongan temen2 Jakarta,June2013) 

















 .. " From Kuala Lumpur With Love " ..
( 12/ 12 )

12. Selamat Tinggal Mak Cik Pak Cik .... !


pada sekuel 12 atau yang terakhir dari perjalanan ke KL ini, saya hanya ingin sedikit " menyimpulkan " ( lo, kok seperti kesimpulan rapat saja ya hehehe ... ) tentang KL yang ini bisa saja tidak tepat tapi ini memang versi saya, jadi kalaupun beda dengan yang lain itu ya sah sah saja, hehe ... : 

01. secara umum dibanding Jakarta, KL tampak lebih bersih dan teratur , dan jalan untuk para pejalan kaki bebas dari PKL dll.

02. meski polisi tak nampak dimana mana, masyarakatnya sudah
" sadar disiplin " sehingga seperti halnya lalin, nampak tidak semrawut meski cukup padat.
 
 
03. living-cost memang lebih mahal dari Jakarta tetapi ini memang seimbang dengan tingkat pendapatan masyarakatnya yang lebih baik dibanding Jakarta. contoh : pembantu rt per bulan antara 3 - 3,5 juta bahkan ada yang lebih.

 
04. pemakaian bahasa asing khususnya Inggris, mulai pelayan toko, sopir bus/ taxi , polisi, pramusaji dst semuanya di KL sudah cas cis cus karena sejak sekolah sudah diwajibkan, beda dengan Jakarta yang seringkali menghadapi orang asing masih banyak yang " lolak lolok " karena Inggris tidak diwajibkan di sekolah sebagai bahasa pengantar dan keseharian.

05. potensi wisata Jakarta dibanding KL sebenarnya lebih baik dan bagus, tetapi" kalah cerdik " dengan KL , sehingga " seolah " KL lebih menonjol. contoh : Red City ( sekuel 10/ 12 ) . kota  dan pelabuhan tua Jakarta bisa jauh lebih cantik dari RC " kalau saja " cerdas " memenej nya termasuk masalah SDA dan SDM nya.


 07. bila KL punya Menara Kembar sebagai ikon dibidang teknologi dan biaya pembangunannya, maka Jakarta masih " hanya " punya Monas. 
kalaupun 1 saat Jakarta ingin menandingi MK ini, semoga pembangunannya tidak dihentikan KPK ditengah jalan karena biaya pembangunannya sudah 
pasti banyak menarik minat para calon calon koruptor hehe .... 
( lha wong Hambalang saja koruptornya antri )

08. fasilitas transpotasi umum di KL yang sudah lebih maju meskipun mereka juga masih mengebut proyek MRT, sangat dirasakan memudahkan masyarakat dan wisatawan dengan sistim nya yang efisien. 
Jakarta bahkan saat ini masih bermasalah dengan pembangunan monorail yang 
konon ter sendat sendat .


 09. fasilitas di Kuala Lumpur International Airport/ KLIA ini juga jauh diatas Cengkareng. mulai sistim transpotasinya yang terpadu
 ke dan dari airport, kenyamanan dan kemudahan,
 dan terakhir adalah arsitekturnya yang futuristik .

  menunggu saat boarding Lion Air yang akan membawa saya pulang ke Jakarta, saya duduk di satu kedai cepat saji yang makanannya sama sekali 
tidak sehat tetapi banyak disukai orang hehehe, 
sambil mengamati lalu lalang disitu.

sebelumnya saya sempat jeprat jepret sudut sudut yang menarik dari arsitektur airport ini dan mengobrol dengan seorang pramugari 
Malaysia Airways yang berjilbab dan cantik.
 dia bertanya " Indonesia, Jawa ? " 
dan sayapun sadar bahwa wajah Jawa saya ini memang familiar buatnya yang sudah sering bertemu orang orang Indonesia dari bermacam pulau ditanah air.

 oya saya juga sudah mulai mendengar disana sini bahasa " loh,  gue " pertanda orang orang betawi mau mudik, sayangnya tidak ada yang bicara 
" tahes ta sam ? " hehe ...


saat pulang ini saya akan mampir ke Jakarta untuk sebuah acara penting keluarga, jadi saya mengambil penerbangan Lion Air  sore hari ( 3 hari sesudahnya saya balik ke Malang dengan jalur murah Citilink . 
oya, btw  bagi yang rajin buka2 perubahan harga tiket pesawat on line,  saat  harga nya menurut kita mencapai titik lumayan rendah ya sebaiknya segera dibayar, lumayan lo bedanya bisa buat beli oleh oleh hehe )

  diam diam saya melamun, mengapa Indonesia sangat lamban dalam pembenahan
 infrastruktur? apakah karena tiap mega-proyek lebih disibukkan oleh
 rencana rencana peng korupsi annya dibanding pelaksanaan proyeknya sendiri sehingga proyek terbengkalai? 
dan, mengapa Malaysia bisa, kita tidak?

bermacam pertanyaan membawa pikiran saya mengelana bahkan saat saya melihat KL yang terlihat cantik dari udara, saya melamun : 
"Indonesiaku, engkau kaya namun miskin" .... mengapa bisa terjadi? .... 

dan saat mendarat di Cengkareng ,  hangout sejenak dengan penjemput saya di
 ( sekali lagi ) sebuah kedai cepat-saji juga, hanya berbeda merek.

aduhhh ....,
tiba tiba saya rindu mengulang menjadi " vegetarian gadungan " seperti di KL yang lalu dan agaknya  benar benar From Kuala Lumpur With Love .... ! ( th )

My Special Thanks go to :

01. Nessia Cahaya
02. Li Ying and boy friend
03. Marsya Karen
04. Ela Sulaenah
05. Mr. Hisyam
06. Mr. Omar
07. Mala
08. Anin
09. Peter
10. My sons
" GOD bless you all ! "



( 4/ empat gambar terbawah KLIA diambil dari google untuk pelengkap )
















Rabu, 19 Februari 2014







  
.. " From Kuala Lumpur With Love " ..

( 11 / 12 )


11. Perburuan kuliner , dari Jawa hingga Mongolia

pada sekuel ke 11 dari 12 sekuel FKLWL ini, saya ingin secara khusus bicara tentang jagad kuliner di KL. kesimpulan saya mungkin tidak tepat seluruhnya, 
tapi setidaknya setelah 5/ lima hari berurusan dengan berbagai macam kedai, warung maupun resto di KL, saya mendapatkan sedikit gambaran bahwa kulinari di KL didominasi oleh 3/tiga selera besar : 

Melayu, India, Chinese. diluar itu, KL memang sudah sangat 
" berlidah internasional " . jadi silahkan saja kalau ada yang ingin sejenak ke Korea, Jepang, Eropa, Amerika, dll dll hingga Mongolia semuanya ada di KL.


juga yang berasal dari Indonesia dan kurang suka " berlidah asing " , kita akan temukan masakan masakan Indonesia seperti Mie Jawa, Nasi Goreng Jawa dll. naaa ... kebetulan saya termasuk yang " suka coba coba sesuatu yang asing " maka sayapun sangat terbuka untuk selera makanan/ minuman yang masih asing, 
sejauh tidak " melanggar keyakinan " ( alkohol dll )

saya tidak akan berkisah hari hari saya berburu kuliner secara mendetil, tetapi akan 
" loncat sana sini sesuai ingatan " ( hehehe ... ). 

pertama saya coba masakan Melayu, yang tak jauh amat bedanya dengan komposisi bumbu bumbu masakan ditanah air. yang populer misalnya Nasi Lemak.
 nasi yang dimasak dengan santan ini mirip rasanya dengan nasi kuning tetapi 
tidak diberi warna atau kunyit.  

lalu biasanya dihidangkan dengan telur godog atau mata sapi, kacang goreng kupas atau dicampur dengan ikan teri kecil2 yakni semacam oseng oseng, lalu ada irisan timun, sambal, dan ayam yang bisa saja dimasak bumbu atau digoreng biasa atau bahkan kadang dendeng sapi. 

nasi lemak ini bisa dinikmati dipiring atau berupa nasi bungkus daun sehingga aroma daun menambah rasa lapar. 
tidak perlu heran kalau di Malaysia mereka juga mengaku Nasi Rendhang sebagai salah 1 khasnya, selain jumlah orang kita disana yang lumayan banyak 
juga para perantau ini banyak yang sudah beranak cucu dan belasan tahun di Malaysia sehingga Rendang dll bisa saja " seolah " asli Malaysia
 akibat dari migrasi ini.

maka bila ada Nasi Goreng yang berasa tidak seperti Nasgor ya harap maklum saja karena adanya percampuran rasa yang tidak jelas ini hehe ... terbanyak yang saya temui adalah mereka yang datang  dari Medan, bahkan pernah saya lihat disatu restoran karyawannya dari Medan semua !



lalu bicara tentang Chinese Food di KL, ini juga sesuatu yang " biasa " sebab apa apa yang  " berbau bau Chinese " itu sudah mendunia hingga pelosok pelosok planet bumi, baik makanan, produk produk barangnya, dll, 

 pokoknya :
" Chinese Ada Dimana Mana " !

dan sebagaimana ditanah air, makanan Chinese ini bagi kita  sudah sangat familiar sejak kita masih balita, dan saya tak perlu membahasnya panjang lebar,
 Chinese Food is great ... ! 
( banyak sayur, banyak tahu, banyak ikan laut dan cara memasaknya yang masih mengutamakan kandungan vitamin agar tidak menguap sia sia ) . 

dan disebuah siang, saya mencoba makan di kedai chinese food 
yang Vegetarian, dengan hanya membayar 2,5RM ( sekitar 7500,-rp ) kita bebas memilih sayuran, tahu dll dalam sebuah mangkok besarrrrrr ..... ! ada semacam bakso disitu yang terbuat dari tepung dan sayuran, maka jadi lah saya siang itu seorang
" vegetarian gadungan " !




lalu ada saat saat dimana saya terhanyut hanyut hingga beberapa hari , berburu dari satu kedai ke kedai lain mencari " rasa India " ! 

dihadapkan pada nama nama menu India yang semuanya asing, bukanlah sebuah halangan untuk mencoba nya. salah satu kedai India favorit adalah di 
" Restaurant SK Corner " . 
jleggg ... ! 
kita boleh saja langsung memilih makanan ala prasmanan yang terhidang berkilauan plus memlintir air liur, atau pesan lewat daftar menu, terserah .. 

saya coba yang didaftar menu meskipun tidak tahu itu apa, bagaimana dan mengapa. ya, mengapa ? contoh : mengapa saya diberi lima macam saus hanya untuk satu jenis menu yang mirip roti maryam tetapi lebih kering dan tipis? 


ada saus warna hijau, kuning, merah dua macam, dan kecoklatan. 
saya tak perlu menemu jawaban sebelum satu persatu lidah saya mencobanya. 
dan inilah yang namanya " berwisata lidah ", 
siapkan diri pada segala rasa yang mungkin enak, aneh, tidak biasa, ganjil, asing 
dst dst dan jangan pernah memprotesnya karena itu pertanda 
ketidak siapan pada hal hal baru ! 

saya siap, saya terbuka, dan jadilah hari hari itu sebuah pelangi rasa .. entah apa saja komposisi nya, tetapi saya harus akui, saat semuanya terhidang didepan mata dan masuk ke lidah, ternyata masakan India mengambil tempat khusus dihati saya :
 I love it !


saya sudah lupa nama nama nya, yang teringat cuma beberapa antara lain 
Nasi Goreng Kambing dengan potongan daging kambingnya yang spektakuler, lalu kare nya yang khas, dan juga es kelapa mudanya yang cara potongnya unik sehingga rasanya sangat sayang untuk " merusak " permukaan daging kelapanya yang muncul membulat dengan cantiknya! 

tetapi diatas semuanya itu, berhari hari, saya merasakan perbedaan yang cukup mencolok antara resto India dengan Chinese ataupun Melayu. 
apanya?
keramahannya ! 

 

saya temukan keramahan yang hangat ini dimana mana, tak hanya di restorannya, juga di hotel, di stasiun stasiun, di toko toko dll. 
saya tidak tahu apakah ini sebuah kebetulan atau memang begitu adanya, 
India yang ramah dan hangat. 

ditanah air  dan di kota Malang ini, sudah makin jarang kita menemu mereka sejak toko toko tekstil terkenal mereka tutup sekian tahun lewat , bak sebuah kontras dengan apa yang saya temukan di KL, they are every where !

dan bicara terakhir kita adalah kuliner internasional yang ada di KL.
 disitu ada Asia, Eropa, Amerika, dll dengan puluhan menu menu nya yang khas. 

dan saat saya berkeliling di China Town, saya melihat banyak makanan makanan mentah/ matang yang eksotis yang entah itu dari hewan apa, 
dan mereka sudah siap untuk disantap maupun di masak, mulai untuk sate, bakar bakar an maupun digoreng atau dimasak lainnya. 



 di kedai Mongolia Lok Lok misalnya, banyak bahan2 mentah yang saya tidak kenali itu hewan/ sayuran apa, beda dengan Mongolia BBQ yang semua 
bahan mentahnya adalah ikan laut.  



oya, saya juga bertemu kedai yang menjual Ubi Cilembu. " dari Jawa Barat? ", dijawab penjualnya " ya, impor ... " wow .. keren, meng internasionalkan Cilembu ya !

naaa .. daripada muter muter buang waktu yang sangat berharga bagi saya di KL, maka saya langsung saja menuju ke Food Republic yang terletak dilantai bawah sebuah mall. kebetulan hari kerja dan lunchtime, 
saya lihat hampir semua meja di kedai, cafe, restaurant penuh. disini menu menu dari segenap penjuru dunia mudah diketemukan. 


 masakanTaiwan, Thailand, Argentina, Amerika, Korea, Jepang, Vietnam, Itali, Turki 
dll " tumplek bleg " disatu tempat, 
sebuah penghematan waktu dan tenaga di belantara kuliner !  

berbagai bangsa dan warna kulit siang itu ada di Food Republic, hitam, coklat, kuning, merah, hij ... ee, maaf : putih, sebuah area yang kental nuansa internasionalnya karena mall ini juga terdiri dari block-offices.

malam harinya, mencoba di Resto Clay-Pot, yang menyajikan menu didalam mangkok tanah liat atau keramik yang dibakar, seperti yang ada di Menteng, Jakarta. tetapi saya surprise bahwa rasanya amat beda, alias lebih enak yang di Kl  ini hehe .. nuansa kedai ini dibuat seperti rumah kuno yang tembok temboknya 

" mrotoli " sehingga sepintas seperti kedai yang sangat jadul. 

 tapi jangan khawatir bagi yang sulit meninggalkan lidah Indonesia terutama Jawa, masih mudah kok dijumpai es cendhol, rujak manis bumbu kacang, 
ataupun sate ayam/ kambing juga masakan Padang.



 kalaupun nama namanya tidak seperti yang dikenal ditanah air, harap maklum, predikat Malaysia sebagai " tukang bajak " beberapa karya cipta seni dan budaya Indonesia seperti yang pernah diributkan yl, semoga tidak menjalar kedunia kuliner. 

namun bila satu saat Nasi Goreng, Rawon, Rujak Cingur atau Bakso Malang dll diaku sebagai karya asli bangsa Malaysia, maka itu barangkali kelalaian memang ada dipihak kita sendiri yang kurang peduli pada isu pencatatan hak cipta .
 dan kita pun mendadak  ribut disaat ada pihak lain mengakuinya. 
( th )





( photos by : th, KL, november 2013 )


01. a friendly buddy
02. beautiful young coconut
03. nasi goreng kambing, big portion !
04. another India Restaurant
05.silahkan pilih ....
06. SK Corner, populer ..
07. martabak India !
08. atmosfer saat lunchtime
09. pilih pilih menu claypot
10. tembok yang " dijadulkan " di kedai claypot
11. puding dan minuman khas
12. 20% off
13. dapur claypot
14. daftar menu claypot
15. daftar menu Penang House
16. ayam bakar saus hijau
17. beef claypot !
18. memasak ayam
19. lorong menuju foodcourt
20. mie jawa 
21. tujak manis gula jawa
22. daftar menu Little Penang Cafe
23. food republic
24. atmosfer di foodcourt
25. lupa namanya, ingat rasanya hehe ..
26. cilembu .... Go International !
27. " sambel goreng " 
28. " pipa pipa perdamaian " disebuah kedai kopi
29. aneka ice-cream hmmm ..
30. bahan mentah BBQ
31. mongolia BBQ
32, nasi lemak
33. mongolia Lok Lok