Minggu, 29 September 2013




.."  terima aku apa adanya " ..

sering kita mendengar baik itu lirik lagu maupun membacanya di buku, novel, cerpen, atau sinetron, seseorang berkata pada pasangannya atau pacarnya :
" terima aku apa adanya ". 

maksudnya jelas yaitu agar  patnernya bersedia memahami sisi sisi lemah atau kekurangannya, jadi bukan hanya menyukai kelebihannya.

lalu umumnya apa saja yang menjadi kekurangan seseorang?
bisa macam macam. mungkin saja itu sifatnya yang temperamen dll yang kurang positip. 

tapi bagaimana bila diantara kelemahan itu terdapat hal hal yang sulit ditolerir? 
salah satu dari contoh dibawah ini atau bahkan beberapa diantaranya yaitu misalnya :
tidak jujur, suka menyeleweng, berpotensi melakukan tindak kekerasan fisik/ mental, 
tidak memiliki rasa tanggung jawab, 
tidak memiliki daya juang dalam mengatasi kesulitan hidup, dll.

saya tidak tahu apakah batasan " terima aku apa adanya " itu mampu melewati contoh contoh diatas? sebab kalau itu diterobos, pastilah membutuhkan " kekuatan ekstra " mendampingi seseorang dengan kekurangan yang juga " ekstra " ini. 

bagaimana misalnya kita mendengar begini : " terima aku apa adanya bahwa aku sulit untuk mencintai hanya kepada satu orang. aku memang begitu, aku harap kamu dapat menerimanya bila itu pernah, sedang atau akan terjadi nanti " .

lalu kita juga coba ambilkan salah satu contoh lain yaitu bila ( calon ) pasangan kita berpotensi melakukan tindak kekerasan fisik/ mental. 
dalam jangka pendek atau lama, kedua contoh potensi diatas ini akhirnya akan muncul dan 
memulai " gangguannya " berupa rasa 
Keterkejutan, Kekecewaan, Ketakutan, Ketidaknyamanan dll dari pasangannya. 

sampai berapa lama seseorang mampu bertahan dibawah tekanan tekanan yang setiap saat bisa " meledak " bak bom waktu?

sering kita baca/lihat di tv, seorang ibu dari sekian banyak anak yang mampu bertahan dibawah tekanan fisik mental suaminya yang melakukan KDRT berbelas tahun.
pertahanannya baru " jebol " saat si suami membunuh salah seorang anak mereka. 

kita boleh heran mengapa si ibu " menunggu hingga " tragedi terjadi? 
demikianlah kalimat " terima aku apa adanya " itu hendaknya ditelaah lebih dalam apakah memang kita memiliki kemampuan menerima dia " apa adanya " dalam jangka waktu
yang kita tidak tahu berapa lama?

bila kita memiliki Misi  kedepannya " mengubah " kekurangannya itu, dan ingin mencoba atau memberinya kesempatan berubah, itu sungguhlah mulia. 
namun " kemuliaan " itu bukannya tidak beresiko sebab " merubah " seseorang bukan hal mudah . itu  butuh kesungguhan, kekuatan dan kesabaran 
serta waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

namun saya juga pernah mendengar sebuah kalimat indah dan mulia dari seorang ibu : 
" mungkin memang sudah jodoh dan takdir saya bahwa suami saya berperangai kasar, 
itu ujian buat saya, saya ikhlas dan semoga saya lulus dalam ujianNYA ini " . 
luar biasa. 
mungkin saya tidak akan pernah memiliki kemampuan seperti ibu tadi. 
bagaimana dengan pembaca blog ini ? 

semuanya berpulang kepada masing masing, sebab menentukan pilihan hidup itu tidak sesederhana memilih koleksi CD musik atau film, 
kita akan berdampingan dengan segala kelebihan dan kekurangannya 24 jam per hari untuk jangka waktu yang kita tidak pernah tahu ujungnya ...

disisi lain kitapun memiliki sisi " terima aku apa adanya " yang mungkin tidak mudah bagi pasangan kita untuk menerimanya. apakah itu, hanya kita yang tahu dan pasangan kita , itupun kalau kita bersedia terbuka dan jujur kepadanya, misal :
" aku adalah pribadi yang sangat emosional, terkadang malah irasional " ....
demikian salah satu sisi kehidupan yang mungkin akan/pernah/sedang kita alami .... ( th ) 
( gambar dari google )







Kamis, 26 September 2013



The Lost Poems
.."  which way " ..
  
maybe north, 
or east,
or nowhere .. 
if you know better,
then,
just tell me .. 
 ( sept. 2013, th )



.. " sekeping Wo Ai Ni di 
Lodeh Lumpur e .. Porong " ..


belajar bahasa Mandarin beberapa tahun di klenteng dan UB nyatanya kalau tidak ada teman yang setiap saat diajak ngobrol Mandarin ya bisa menguap hehe. 
paling yang nyantol hanya yang " penting2 " seperti Wo Ai Ni misalnya hehe .. 

saya ingat betapa duluuu kalau mengerjakan PR membuat sebuah cerita, sampai subuh saya melek untuk menuliskan huruf demi huruf yang begitu "  njlimet " namun artistik itu, 
plus membuka empat kamus Mandarin tebal tebal guna 
membandingkan satu dengan yang lain.

salah satu dosen Mandarin saya, beliau sudah sangat sepuh dan selalu kalau ke kampus UB memancal sepeda tuanya yang antik . kalau kami ngobrol dalam bahasa Mandarin saya sering dikritisi cara pengucapannya yang kurang tepat intonasinya 
( lhooo ... salah intonasi bisa salah arti dan bisa gawat, misalnya itu " silahkan " itu bisa salah menjadi " ciumlah saya " waaaa .. bisa bisa kita kena gampar hehe ... ).

saya suka rindu dengan gaya beliau yang klasik karena para guru yang sepuh seperti ini adalah sumber sumber ilmu yang sudah makin langka, beliau kaya dengan falsafah dibalik setiap goresan huruf Mandarin yang diajarkannya, saya sering ter mlongo mlongo ... kagum! 
( dan sampai hari ini sertifikat kelulusan  di UB jurusan Mandarin itu belum saya ambil wong wisudanya tidak datang hehe , semoga masih tersimpan disana dan tidak berjamur ! )

lalu jangan tanya para guru Mandarin di klenteng yang sepuh sepuh tapi disiplin, salah ucap kalau perlu diulang hingga puluhan kali sampai lidah betul betul pas. 
saya yang pengagum budaya budaya asing ini bersyukur bahwa saya pernah mendapat kesempatan belajar dari para senior senior ini sebab  beliau beliau tidak sekedar mengajarkan bahasa namun nilai nilai luhur dibaliknya itu juga terikut.



lho ... ini mau cerita kuliner apa soal belajar bahasa? naaa ... inilah yang namanya 
" pengembaraan pikiran " atau " the journey of mind " 
saat kita melihat sesuatu yang lalu mengingatkan pada sesuatu yang lain, 
yang indah , yang pahit , yang mengesankan, yang mengagumkan dst dst. 
apa itu? 
itu terjadi disebuah kedai djadoel di Jalan Kawi Atas Malang atau tepatnya di Depot Lodeh Lumpur e.. Lodeh Porong, Jalan Kawi Kios 11A, Malang.

mengapa kok saya bisa " ngladrah " ke bahasa Mandarin? 
disebuah lukisan yang terpasang disalah satu dindingnya, saya terpana, itu duluuuu pernah hampir saya boyong kerumah yang saat itu ada di deretan lukisan2 Cina yang di pajang di RM HTS, Lawang kalau tak salah ingat. 

saat itu ada puluhan lukisan bertemakan kehidupan di Cina yang begitu indah indah dan salah satunya adalah lukisan yang saya pasang di halaman ini. 
tiga gadis Cina ayu yang anggun dan kecantikan itu bukan semata karena lahiriah,
 namun sikapnya yang " terjaga " ( sayangnya tidak ada penjelasan siapa mereka ini sehingga saya tidak tahu latar belakang atau alasan si pelukis mengambil modelnya )

dengan seijin pemilik kedai Lodeh Porong , saya lalu jeprat jepret disitu karena pemilik kedai ini nampaknya penyuka seni. lukisan lain adalah suasana panen jagung, 
terus juga ada patung dikanan kiri jalan masuk yaitu serial Loro Blonyo. 

tiba tiba " bu, sudah siap mau pesan apa?" ... oalaaa sampai lupa ini mau makan apa mau jeprat jepret hehe, maaf ya mbakkk .. akhirnya karena sudah masuk dikedai Lodeh Porong
ya mestinya itu yang dipesan plus es cincau.
penasaran dengan lodeh ini sebab bedanya dengan lodeh Malang kira kira apa ya?




ternyata Lodeh Porong memang beda. warna kuahnya lebih cerah, kekuningan, dan tidak mengandung " tewel" atau nangka muda, tapi " manisah " dan kacang panjang. 
terus ada empal kecil kecil dan beberapa ekor udang mini , sangat mini, plus tempe dan sambal. harga per porsinya 18 ribu dan es cincau 5 ribu, jadi bisa diperkirakan standar harga disitu untuk menu menu lainnya seperti kare ayam, lodeh porong sambel tongkol pete dll.

rasa? lumayan. atmosfir? nyaman, kebetulan kemarin memang sepi.
tetapi bagi peng hobi kuliner djadoel dan " klasik " seperti lodeh, 
bolehlah dicoba kesini .. 
saya suka kedai ini sungguh dengan alasan yang tidak masuk akal, saya suka lukisan Cina dengan tiga perempuan itu, maka tolong jangan didebat bahwa tulisan ini tidak pas untuk golongan kuliner, mohon dimaapkan sebab 
masalah Wo Ai Ni memang tak pandang tempat, waktu dan sikon hehe ...
ayo ke Lapindo, e .. Lodeh Porong .... ! ( th )


keterangan foto, all taken by : th, sept. 2013 :

01. lukisan disalah satu dinding Lodeh Porong
02. Lodeh Porong dan Es Cincau
03. Loro Blonyo
04.atmosfir kedai Lodeh Porong
05. nama kedai
06. lukisan lain, Panen Jagung






Rabu, 25 September 2013




..divorce, and divorcee, mengapa ? ..


sekian waktu yl ada sebuah email yang tanpa pesan masuk, saya penasaran sebab email teman yang satu ini biasanya penuh dengan cerita atau foto foto. 
kali ini tak ada news tak ada lampiran. maka saya balas pendek " tumben, tak ada berita/ foto, sehat2 semua?". lho.. yang bunyi malah telepon rumah mengatakan 
supaya email itu diabaikan sebab nampaknya disalah gunakan orang lain dan ybs 
sudah akan mengubah passwordnya. 

ooo ya sudah, sebab tidak enak kalau ada kiriman didiamkan, padahal memang bukan teman itu yang kirim hehe ..tapi ternyata dari hasil " email bajakan " itu yang muncul malah 
" konsultasi jarak jauh " yang memakan waktu hampir 15 menit, 
lagi lagi telinga sampai nginggg hehe .. 

inti curhatnya adalah " mengapa keputusan bersama untuk bercerai itu eksekusinya lamban dan seperti saling menunggu untuk menjadi penggugat dan tergugat?" ... 
waaa .. ini diskusi yang tak ringan meski jujur saya memiliki pengalamannya, tetapi saya paling kurang suka tema yang satu ini karena sebaik baik sebuah perceraian adalah tetap yang terbaik itu adalah " tidak ", kalau bisa, terutama demi anak anak. 

tapi bagaimana kalau alasan bercerainya itu justru " demi anak anak " misalnya dalam kasus suami KDRT atau tidak bertanggung jawab secara finansiil dll ? 
jadi soal divorce ini memang pelik. bahkan saya pernah dihadapkan pada kasus sangat pelik saat keduanya memiliki sebuah keyakinan yang tidak mengenal kata " cerai " kecuali maut yang memisahkan, dan saya harus ekstra hati hati karena saya tidak ingin berbicara tentang sesuatu yang tidak saya pahami kecuali dari sudut pandang psikologisnya. 

naa .. kembali pada telepon diatas, saya mencoba sebisanya untuk sedikit membantu mengurainya :

@/ saya : sudah berapa lama menggantung?
*/ ybs : setahun lebih
@ : selama itu kalian bagaimana?
* : biasa saja, masih serumah, anak anak juga, cuma kami pisah ruangan.anak anak kelihatannya juga sudah tahu tapi tidak bertanya.
@ : maaf, apa kalian sudah punya WIL/ PIL selama ini ?
* : saya enggak, entah dia ..
@ : jadi alasan utamanya sebenarnya bukan itu ya?

* : ( agak terdiam beberapa detik ) .. saya ngga tahu apakah ada hubungan dengan itu tapi pokoknya perubahan yang terjadi diantara kami itu makin menuju kearah yang ngga sehat dan masing masing sudah makin sulit berkomunikasi, makin sering konflik dan kesibukan masing masing memperlebar gap ..

@ : sudah dicoba dengan mediasi? atau kalian perlu mencari waktu bersama sama untuk 2nd atau 3rd honeymoon?
* : sudah dengan kerabat dikedua belah pihak, percuma .. boro boro honeymoon, ngomong saja sudah mau ribut bawaannya ..jadi males ..

@ : jadi setahun ini menunggu apa?
* : kalau soal anak anak saya tak masalah mau ikut siapa atau satu satu. mungkin yang ruwet ini Gono Gini meskipun sebenarnya secara finansiil 99% sayalah yang selama ini lebih berperan baik itu properti, biaya anak anak sekolah, dll dll.

( waaa .. masalah GG atau pembagian harta pasca-cerai ini memang tidak mudah, dan butuh konsultasi khusus dengan pakarnya baik itu dari sisi hukum agama dll 
dan itu diluarkemampuan saya ) . 
maka hanya ini yang bisa saya sarankan tetapi tidak anjurkan:

@ : sebaiknya bicara kepada ahlinya, mungkin itu ulama dan juga notaris yang biasa menangani
masalah GG ini.saya tahu ini tidak mudah dan perlu waktu, 
sebab segala yang kalian miliki bersama selama pernikahan ini merupakan perjuangan bersama meski yang membiayai adalah satu orang. 
pun rumah misalnya, itu memiliki sisi lain buat kalian, itu adalah simbol sebuah kebersamaan, sehingga ketika sebuah perceraian harus terjadi, kalian harus menghadapi 
" pembagian nilai jual rumah plus pembagian nilai sentimentalnya ". 
lha yang terakhir inilah yang lebih berat 
dari sekedar bagi bagi duit.
( saat saya mengucapkan ini ini mestinya dilatar belakangi lagu " House for Sale " hehe )

* : mungkin, sebab kami dulu memulai rumah ini dari yang paling sederhana ..
@ : begini, sebuah perceraian itu yang terberat adalah Cerai Secara Emosi, bukan yang fisik.
orang bisa berpisah secara fisik seketika, misal dengan pisah ruangan tidur itu,  
tetapi emosi butuh waktu lama, keterikatan emosi yang terlanjur terbangun, 
kebiasaan kebiasaan yang harus mulai dirubah/ ditinggalkan,
belum lagi segala tetek bengek yang akan mengingatkan satu dengan yang lain misal saat makan bersama yang akan hilang dll banyak lagi.

persiapan kearah " since now, I will do it all by myself " itulah yang bahkan sering membuat lamban eksekusinya disamping GG tadi.

* : bener .. tapi kalau ingat yang nyakitin2 itu rasanya mau cepet cepet aja cerai ..
@ : kalau bicara jujur, sebenarnya tidak ada pasangan yang 100% tidak pernah menyakiti pasangannya, sekecil apapun pasti pernah, disadari/ tidak .. 
misal : ulang tahun pernikahan yang dicuekin suami, meski isteri diam tapi sebenarnya dia kecewa, apalagi kalau itu ultahnya waa dobel kecewa meski hadiah yang dinanti bukan yang mewah tapi sekedar ucapan saja itu dilupakan, siapa yang tidak kecewa hehe ..

 * : hehe .. iya sih banyak yang kecil kecil tapi nyakitin gitu ya hehe ..jadi gimana ya sebaiknya apakah saya yang menggugat saja supaya segera selesai?

@: saya tidak dalam posisi yang berwenang untuk itu.
kalianlah yang lebih tahu apakah keputusan itu yang terbaik atau hanya terbawa emosi sesaat2, jadi waktu setahun ini sebenarnya bagus untuk kalian mempertimbangkan sesuatunya, 
kata orang Jawa " tidak grusa grusu " .
lalu setelah kalian sampai pada sebuah keputusan bersama yang bulat/ mantap, apapun itu, kalian harus komit untuk bersama sama menjalani konsekwensinya.

* : maksudnya ?

@ : bila keputusan akhir adalah Tidak Jadi Cerai, maka konsekwensinya adalah kalian harus Mau Berubah untuk kembali menjadi sebuah Team-Work yang baik.
tanpa kemauan untuk Mau Berubah maka kalian akan tetap saja kembali pada masalah yang sama. itu maksudnya.

dan bila keputusan akhirnya adalah Bercerai, maka konsekwensinya adalah kalian harus siap menghadapi perubahan terutama dengan pergaulan diluar rumah. 
kalian akan kembali menjadi " single " dengan predikat Duda/Janda yang tak selalu mudah. 
" kebebasan " keduanya bukanlah tanpa resiko, 
karena masyarakat justru lebih menyorot kwalitas pergaulan mereka.

sisi lain adalah Single Parent. moril materiil harus siap mengasuh sendiri, kecuali ada komitmen sebelumnya untuk saling berbagi tanggung jawab pengasuhan, 
ini kalau anak2 masih belum mandiri lho .. 

naa yang lain lain ya harus lebih siap to, seperti menyetrika, membuat sarapan, membersihkan rumah dll sendiri, mungkin pakai pembantu tapi pembantu kan beda dengan  pasangan hidup hehe .. juga saat sakit, pembantu kan tidak merawat spt halnya pasangan  hidup,
 maka persiapkanlah mental untuk perubahan remeh temeh  ini ...

* : yaaahh .. ngga mudah ya, tapi artis2 itu kok enak ya cerai kawin ?

@ : kita kebetulan bukan artis, pun artis tidak semuanya begitu, yang tidak artispun banyak yang cerai kawin. mudahnya, mari lebih realistis. 
saling membalas dendam antar pasangan itu juga tidak membawa manfaat apa apa misal penyelewengan dibalas sama, ketidakpedulian dibalas dengan ketidak perhatian dst dst, 
saling menyakiti. maka sebaiknya bagaimana? 

pertama dicoba untuk dikomunikasikan, berbicara terbuka, bila sulit dapat mencari mediator, bisa teman atau kerabat. 
bila tetap gagal dapat menemui Penasehat Perkawinan yang legal atau resmi.

perceraian itu sebenarnya bukan pilihan, melainkan sebuah Tangga Darurat disaat ada bencana gempa atau kebakaran. mengapa? 
bila dua manusia yang mengaku dewasa sudah tak mampu lagi menemukan titik temu untuk melanjutkan kebersamaannya sebagai pasangan legal, 
maka " mengambil jarak sementara " adalah baik untuk masing masing . 

lho, apakah setelah bercerai masih bisa kembali rujuk? dalam keyakinan yang saya anut, 
itu dimungkinkan melalui syarat syarat tertentu. 
semua aturan ini juga dimaksudkan untuk menghindarkan perbuatan zina yang paling dimurkaiNYA, sehingga Tangga Darurat itu tersedia namun sangat tidak dianjurkan bila tidak sedang dalam sikon yang benar benar darurat, ini bedanya.

* : aduhh .. saya tiba tiba bisa melihat bedanya, selama ini saya pikir Cerai ya Cerai, pokoknya berpisah, selesai, masalah teratasi.

@ : disatu sisi iya, teratasi, tapi disisi lain siapkanlah diri, mental dan spiritual untuk 
menghadapi semuanya sendiri, membuat keputusan2 penting sendiri, 
mengatasi masalah2 sendiri dll, sebuah tahapan baru dalam 
hidup, dan bila merasa siap: silahkan ..

( hingga saya mengetik ini, belum ada kabar lagi dari sana apakah gugat menggugat sudah dilaksanakan, apakah soal GG sudah dikonsultasikan, dst dst .. 
semoga Tangga Darurat hanya dipakainya saat benar benar darurat ... ) ( th )
( gambar dari google )

 


Selasa, 24 September 2013







.. sebutir tidur siang penuh oxygen 
di NGLIYEP ..
( 11/12 )


siapa bilang tidur siang itu tinggal " mak bleg " dijaman yang sudah padat polusi ini? 
adalah sebuah kemewahan kalau kita mampu tidur siang meski sebuah atau dua buah jenak karena kota Malang saat ini sudah berubah menjadi kota yang 
" sumug dan bising " ... 

bagi yang sudah memasang AC dirumahnya pasti tertawa membaca ini, sebab mereka sudah tidak lagi meributkan panasnya Malang kecuali bahwa mereka ikut 
mempercepat panasnya jagad ini tersebab urunan dalam memperlebar lobang ozon yang 
makin menganga dari detik ke detik ..



maka kalau biasanya saya mengungsi membersihkan paru paru kearah Sumawe, pada minggu kemarin saya ke Sumakul ( Sumber Manjing Kulon ) menuju arah Pagak, Donomulyo dan terus ke pantai yang sangar : Ngliyep dan Pasir Panjang. 
Sangar? 


 Keduanya sungguh bukan tempat untuk membawa anak anak kecil bermain dipantainya, sebab jelas jelas ombaknya ganas dan sangat riskan. jadi lebih cocok untuk orang orang yang bertujuan kesana seperti saya yakni mencari Oxygen dan tidur siang .... !

membaca kata " tidur siang " silahkan pembaca berimajinasi macam macam, tapi sayangnya saya tidak akan pernah memuaskan imajinasi anda anda sebab saya betul betul mencari sepotong tidur siang secara harafiah ! 
" begini ceritanya " :

80 km dari Malang kearah pantai di Sumakul ini benar benar saya lalui dengan santai sebab kendaraan sama sekali tidak padat bahkan seolah " dalane embahe dewe " alias
 saya hampir hampir sendirian sepanjang jalan kecuali berpapasan 
dengan beberapa saja.

berjalan maks. 60km/jam dan saya nikmati dengan santai, sebab hari masih pagi.beda dengan Sumawe yang ber jurang dan berkelok, maka 
di Sumakul ini lebih banyak mendatar meski berkelok dan berjurangnya ya ada tapi sangat sedikit .namun soal viewnya lebih cool ....!

tiba di Pantai Pasir Panjang , si mini langsung saya hadapkan ke ombak dan saya buka lebar lebar semua pintunya .sebentar saja sudah " nglempus " tersihir angin dan bau laut serta gemuruh ombak yang membuat saya " tidak siuman " selama hampir dua jam hehe ..

 bangun bangun ternyata pantai makin ramai dan saya pun membuka bekal dari rumah, 
ada nasi kuning dan sate rempelo ati plus perkedel dan sambal. 
marilah tidak usah memperdebatkan menu itu cocok/ tidak kombinasinya, sebab kalau sudah didepan ombak seperti ini apapun terasa nikmat!!

ketika rombongan wisatawan makin memadati pantai, saya mengungsi ke pantai sebelahnya yang berjarak hanya sekitar 200 an meter : N G L I Y E P ..... !
 hanya satu kata disitu : wow !!

dipantai ini memang relatip lebih sepi dan  terkesannya kurang terawat sebab hampir semua kedai atau warung souvenir disitu tutup, padahal saat itu hari Minggu. 
ganasnya ombak dan tajamnya batu batu karang yang ada, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa wisatawan keluarga kurang menyukainya sebagai tujuan bersantai. 



 maka disitu sayapun mulai mengatur posisi dan adegannya sama dengan yang tadi, si mini saya hadapkan kearah ombak dan pintu pintu terbuka lebar .
 anehnya sekali lagi saya dengan mudah " mak bleg " disitu ...
( pernah seorang kerabat berkomentar bahwa kemungkinan dalam DNA saya ada " warisan " ikan duyung hehe ... ) ..

karang dan ombak didepan saya itu bak grand - orchestra yang memainkan sebuah gubahan dahsyat yang menyejukkan jiwa hingga kedasarnya yang paling bawah wah wah ... ! 

pada hitungan menit tertentu saya menunggu datangnya gulungan hijau gelap yang semakin meninggi lalu terangkat keatas hingga menggulung kearah bawah dengan memburatkan warna hijau muda bercampur buih putih yang begitu luar biasa cantik !! 

saya terpana pada orkestra alam yang dahsyat ini dan karang yang dihantam ombak selama berabad abad itu seolah  berkata kepada saya : " tirulah aku .... " .....

jam merayap hingga hampir 15.00, saya telah berada di area itu sejak jam 09. 15 ...
entah sudah berapa puluh jepretan saya buat, padahal jepretan yang sama juga sudah ratusan dilaptop saya, tapi wong namanya kasmaran itu memang susah, 
laut itulah kecintaan saya ..

diam diam saya bersyukur bahwa Malang dikepung oleh kecantikan alam yang luar biasa, mulai bukit bukit, gunung gunung, pantai pantai, hutan hutan, air terjun, dll . kalau saja tidak ada semuanya, betapa menderitanya orang orang sejenis saya yang 
hampir selalu membutuhkan oxygen diluar kepungan asap knalpot dalam kota ... 
dan Ngliyep memberikannya ! ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )

01." The Rock ", Ngliyep
02. Ombak ganas Pasir Panjang
03. The Waves and The Rock, Ngliyep
04.Beginilah posisi tidur siang menghadap ombak !

Minggu, 22 September 2013




 Garuda Muda, " untunglah " kamu juara ! ..

nonton tim bola internasionalpun ndak se " ndredheg " semalam saat nonton " anak anakku " final melawan Vietnam. lha wong sudah diperpanjang plus penalti penaltian kok ya masih saja sama hasilnya. tapi akhirnya takdir yang berbicara, 
Indonesia memang sudah saatnya juara .... horeeeee .... Garuda Garuda Muda Perkasa, 
terima kasihhhhh ....!!

kenapa sih kok saya semalam sampai demam demam an nonton itu? 
sudah banyak reputasi negeri ini yang dimata internasional sangat coreng moreng ... bukan dulu soal PSSI nya saja yang bikin FIFA juga pusing, tapi di bidang bidang lain itu rasanya kita sudah luamaaaa tidak ada gemanya kecuali rekor dibidang korupsi berjama'ah nya yang dilevel internasional tidak diragukan prestasinya.... ! 

sulit untuk bahkan sekedar mimpi saja, bahwa Indonesia akan punya gema internasional sedahsyat konferensi Asia Afrika di Bandung yang hingga kini Indonesia masih dikenang dunia sebagai " motor penggerak " semangat solidaritas yang luar biasa,
saat itu !

sepak bola? waaa ... rasanya Indonesia masih harus mati matian bekerja keras kalau ingin diakui sebagai salah satu kuda hitam di kawasan terbatas saja, Asia Tenggara.
( saya tak berani menyebut dunia lha wong AsTeng pun kita masih harus 
banyauakkkk berbenah... )




satu hal lagi dari tontonan semalam yang membuat saya " histeris " alias " mencak  mencak ditempat  " ( hehe .. lha masak mau mencak mencak di luar pagar rumah ? ) 
yaitu dari tim kita para Garuda Muda ini, : 
" Kurangnya Kerjasama Tim !!! "

memang darah muda itu bisa dimaklumi yaitu adanya keinginan2 terpendam menjadi 
" pahlawan pahlawan tunggal pemasok gol ", tapi oalaaa ... 
mbok yao kalau memang bola itu masih perlu untuk di " masak " sebelum dijebloskan ke gawang maka tolong teman teman satu timnya itu di bagi !

sehingga beberapa peluang emas terbang begitu saja karena Ego ini dan hasilnya ya meleset ! 
( melihat tim tim luar negeri bermain, cantiknya adalah pada TeamWork mereka yang sangat dewasa dan cerdas, dan tidak khawatir ndak jadi pahlawan sebab 
penonton ya cerdas kok , mereka tahu bahwa tendangan si A yang sukses itu adalah berkat umpan dari si B , lho mbok yaooo gituu, 
jangan takut tidak diberi gelar pahlawan ... ) ..

selebihnya, saya angkat topi bahwa anak anak GM ini memang berjuang hingga tetes darah dan keringat penghabisan, semuanya, tanpa kecuali! 
sukses tidak dibangun satu orang maka sukses semalam adalah sebuah sukses bersama, sukses setiap orang yang terlibat langsung dan tidak, 
mulai PanPel, penjaga keamanan, penonton, pemain, pelatih, supporter, crew dll dll walaupun sempat diwarnai amukan yang kehabisan tiket 
( ini juga sebuah masukan agar next bisa dipikirkan sebuah sistim penjualan tiket yang bagus untuk menghindari pencaloan dan penumpukan penonton tanpa tiket ).

"Untunglah " wajah Indonesia masih ketulungan dengan hasil tanding final semalam sehingga ini diharapkan dapat memotivasi tim tim yang lebih yunior dan senior dan 
juga masyarakat Indonesia pada umumnya bahwa Indonesia sebenarnya :
" Bisa Kalau Mau " !! 
( tidak terbatas hanya bola tetapi semuanya termasuk pemberantasan korupsi , Kalau Mau )

Sekali lagi, terima kasih tak terhingga wahai Garuda Garuda Muda ... !! ( th )

( gambar gambar dari google )


Jumat, 20 September 2013





.. Bar mANGan belingSATan = BANGSAT ..
(  Cak Lukman yang " Pedese Ngaplok " ! )


Aduhhh, rupanya dunia memang makin tua dan terbalik balik, atau saya yang makin kuno? Saat lewat didepan Cak Lukman e.. warungnya Cak Lukman di Raya Sengkaling, tepatnya disebelah kanan dari Taman Sengkaling , sebuah spanduk yang terbentang disitu tertulis :
" Ayam Bangsat "
( semula saya kira mata saya sudah kena katarak, ternyata tidak, dan memang tulisan itu betul 100% . Dan disebelah bawahnya ada " terjemahan " dari " bangsat " ini yaitu :
" Bar mANGan belingSATan = Bangsat )

Ya sudah, apa boleh buat, itu sebuah pilihan nama yang mungkin untuk menarik rasa penasaran orang  agar masuk dan mencoba seberapa dahsyat " kebangsatan ayamnya " .. 
Slogan " Pedese Ngaplok " 
( kira kira bisa diterjemahkan sebagai " Kepedasannya Menampar " ) memang tak sekedar slogan setelah saya buktikan sendiri bahwa sambal level 3 nya memang " bangsat " 
( maaf ... aduh, jadi ketularan mengucapkannya ber ulang ulang ... ) alias 
bikin lidah saya " stroke " ... ! 

Warung ini merupakan cabang ke 3 dari warung yang sama di Candi Bajang Ratu, Malang.  
Apa menu khas nya? 
Ya itu tadi, Ayam Bangsat dengan tiga level sambel. Juga ada ikan , cumi cumi, udang, dll jadi tidak melulu ayam ayaman. Bagi penggemar jeroan sapi atau ayam, 
disini tersedia komplit. Ada usus, babat, paru dll. 

Cak Lukman menyediakan sekitar 9/ sembilan macam sambal al : sambal pencit, sambal teri, sambal cumi dll. Dalam daftar menu di bagian Snack dan Hot Beverages kita bisa memilih 
menu menu yang sedikit ringan seperti 
Sandwich, Siomay dll plus bermacam minuman dengan nama nama yang unik.




 Warung ini terdiri dari dua lantai yang cukup nyaman sebab dinding dindingnya serba terbuka sehingga udara segar masuk dari segala arah. 
Letaknya yang tepat bersebelahan dengan Taman Rekreasi Sengkaling, menjadikan nya 
sebagai tempat " jujugan " pada saat saat Sengkaling sedang ramai dikunjungi orang 
misal pada liburan sekolah, lebaran dll.




Saya memesan yang " standar standar " saja karena penasaran dengan  sambalnya yang memang sesuai dengan nama ayamnya, dan bagi yang dasarnya suka pedes pedes, warung yang satu ini wajib dicoba !

Aneh bin ajaibnya adalah bahwa saat saya mengetik ini pada soreharinya, saya mendengar sebuah lagu dari kelompok Slank yang dalam liriknya mengulang ulang kata " bangsat " yang seolah sudah menjadi sebuah kata yang 
" biasa atau bukan lagi sebuah tabu untuk diteriakkan pada seseorang yang bahkan pernah dicintai/ mencintainya " .. saya mendadak merasa miris ..

Bila generasi yang lebih tua sudah menganggap kata sejenis " bangsat " ini sesuatu yang biasa saja dan boleh dipakai untuk apa/siapa/kapan pun tanpa Tedeng Aling Aling, 
kira kira generasi penerusnya seperti apa ya? 





Tiba tiba saja saya merasa semakin " kuno " dan mulai kesulitan memahami idiom idiom masa
kini yang " sangat modern dan tanpa batas " ... 
Siapa tahu lain kali saya bahkan akan menemukan nama warung atau lirik lagu yang mengandung kata kata yang bahkan jauh lebih  
" sadis dan brutal namun modern " ?? ..
semoga tidak, meskipun diam diam saya sangat mensyukuri bahwa saya tumbuh sebagai anak anak, remaja dan lalu dewasa disaat yang " belum terlalu modern " 
sehingga masih memiliki rasa risih .... 
( ternyata betapa sangat "  ketinggalan jaman dan out of datenya " saya ini ) ... ( th  )

( keterangan foto, all taken by : th ) :

01. gelas botol, botol gelas yg lagi " in "
02. atmosfer di lantai 1
03. sepotong ayam dan sambal bangsat 
04. ayam " terkutuk " ..
05. pedese ngaplok ... !
06. cara makan ada SoP nya ...
07. light-menus ..
08. menu menu andalan

Kamis, 19 September 2013





 .. Eka Kurniawan, dari Tolstoy ke Metallica ..
( catatan kecil buat rekan EK )


EK, seorang penulis  yang salah satu bukunya pernah saya singgung di blok ini 
( " Lelaki Harimau " ) bertanya apakah :
" pelebaran selera dari Nikolai Gogol ke Metallica " itu " sah " ? 
( ini ditanyakannya gara gara EK menonton Metallica bulan Agustus yl di Jakarta )

saya tergelitik untuk urun rembug. itu seperti halnya kita bertanya begini :
" apakah pelebaran selera dari Michael Buble ke A. Rafiq itu " legal " ? " .. apa yang salah? 

bahkan ketika seorang EK yang biasa melahap karya klasik sekelas Tolstoy pun lantas 
" ketahuan " melahap Ko Ping Ho, tak ada yang menuntutnya ke meja hijau.

sekedar catatan, Tolstoy atau lengkapnya Count Lev Nikolayevich Tolstoy, bangsawan sekaligus penulis cerpen dan novelist terkemuka Rusia ( 1828 - 1910 ) tercatat sebagai aset sastra Rusia yang terkenal dengan karyanya antara lain : 
War And Peace ( 1869 ) dan Anna Karenina ( 1877 ) .
( bagi yang berminat membaca karyanya, dapat meminjamnya dari saya, 
kebetulan ada 4 judul, semuanya dalam bahasa Jerman )




Karya karyanya menjadi " bacaan dan literatur wajib " di negara Barat dan karya karya klasiknya ini banyak menjadi acuan penulis penulis generasi setelahnya termasuk di Indonesia .

Lalu ketika seseorang yang berselera pada karya klasiknya itu " tiba tiba menyeberang " ke sebuah selera yang " tak terduga " semacam Metallica meski berbeda " chapter " ,
 orangpun boleh bertanya tanya. 

Tak ada yang salah dengan penyeberangan atau pelebaran selera  seperti ini, meskipun ada yang berkernyit dahi dalam kekhawatiran adanya " kontaminasi " akibat persinggungan yang terjadi Saya sendiri lebih suka istilah  " pelebaran " dibanding penyeberangan, sebab pelebaran itu konotasinya " tidak harus menyeberang " .

Saya tiba tiba ingat saat Glenn Fredly menggandeng Dewi Persik sebagai teman duet, mungkin banyak saat itu yang khawatir akan terjadinya " jesndut " ( jazz and dangdut ) 
yang dapat melunturkan warna Glenn. 

Sebuah kekhawatiran yang wajar namun tak perlu terjadi sebab eksplorasi seorang Glenn saat itu tidaklah lebih dari sebuah " persinggahan pada suatu perjalanan " yang justru bisa
 menjadi ajang untuk saling memperkaya wawasan  pada genre musik lain.

Pun bila persinggungan itu terjadi antara Musik keras dan Karya Sastra klasik ,  
bak dua kutub yang mustahil bertemu, juga sah sah saja.
Keduanya tidak harus dipaksakan untuk " bertemu disebuah titik " sebab bertemu atau tidak itu tidak mengubah " bertambahnya wawasan atas terjadinya persinggungan tadi " 
( ingat, bersinggungan itu tidak serta merta saling bisa memahami dan menjumpai titik temu , tetapi yang sudah pasti adalah MEMPERKAYA wawasan )

Kalau saja dulu semasa hidupnya seorang A. Rafiq sempat menyanyikan " HOME " nya Buble dan sebaliknya Buble menyanyikan " Pengalaman Pertama " nya A. Rafiq, 
ceritanya akan lain.

Sebuah " penyeberangan " itu yang pasti adalah memiliki sisi " passionate ", meski tidak serta merta mengubah seseorang dalam hal selera atau jalan hidupnya. 
Namun kadang itu juga dapat terjadi disaat sebuah " penyeberangan  atau pelebaran selera " ternyata melahirkan inspirasi dan impulse yang baru.

Maka bisa saja orang lalu ( sementara atau selamanya ) lebih memilih berada di 
" seberang " dari apa yang semula tempatnya berada. 
Contoh : saat Yoko Ono bertemu Lenon dimana pada akhirnya ini membawa perubahan besar pada warna musik Lenon hingga kematiannya yang tragis.

Dalam " kasus " EK, tak ada sama sekali kekhawatiran itu sebab andaipun ada , 
hanya akan " sepihak " yakni hanya terjadi dipihak EK karena " penyeberangan " hanya dilakukan sepihak. dan EK sebagai penulis " paling paling " akan mencuilkan pengamatannya selama nonton disalah satu karyanya. 

Itu bisa saja tingkah laku penonton, karakter anggota Metallica, musiknya sendiri, atau lain lain terserah apa yang ingin dicuilkan seorang EK , karena bagi seorang EK tontonan singkat itu bisa saja dibelah belah menjadi keping kecil kecil yang diselundupkannya dalam satu atau seratus karyanya yang berbeda beda. Itulah  kekuatan penanya.

Mau Metallica atau Trio Macan, apa bedanya bagi seorang seperti EK? 
Tetap saja huruf huruflah yang akan keluar dari benaknya untuk mengguncang pembacanya dalam sebuah tragedi cadas maupun goyang peyek. 
Maka, wahai menyeberanglah sesukamu saudaraku ... ! ( th )

( Gambar dari google )
01. Count Lev Nikolayevich Tolstoy .
02. Salah satu anggota Metallica .