( catatan kecil buat rekan EK )
EK, seorang penulis yang salah satu bukunya pernah saya singgung di blok ini
( " Lelaki Harimau " ) bertanya apakah :
" pelebaran selera dari Nikolai Gogol ke Metallica " itu " sah " ?
( ini ditanyakannya gara gara EK menonton Metallica bulan Agustus yl di Jakarta )
saya tergelitik untuk urun rembug. itu seperti halnya kita bertanya begini :
" apakah pelebaran selera dari Michael Buble ke A. Rafiq itu " legal " ? " .. apa yang salah?
bahkan ketika seorang EK yang biasa melahap karya klasik sekelas Tolstoy pun lantas
" ketahuan " melahap Ko Ping Ho, tak ada yang menuntutnya ke meja hijau.
sekedar catatan, Tolstoy atau lengkapnya Count Lev Nikolayevich Tolstoy, bangsawan sekaligus penulis cerpen dan novelist terkemuka Rusia ( 1828 - 1910 ) tercatat sebagai aset sastra Rusia yang terkenal dengan karyanya antara lain :
War And Peace ( 1869 ) dan Anna Karenina ( 1877 ) .
( bagi yang berminat membaca karyanya, dapat meminjamnya dari saya,
kebetulan ada 4 judul, semuanya dalam bahasa Jerman )
Karya karyanya menjadi " bacaan dan literatur wajib " di negara Barat dan karya karya klasiknya ini banyak menjadi acuan penulis penulis generasi setelahnya termasuk di Indonesia .
Lalu ketika seseorang yang berselera pada karya klasiknya itu " tiba tiba menyeberang " ke sebuah selera yang " tak terduga " semacam Metallica meski berbeda " chapter " ,
orangpun boleh bertanya tanya.
Tak ada yang salah dengan penyeberangan atau pelebaran selera seperti ini, meskipun ada yang berkernyit dahi dalam kekhawatiran adanya " kontaminasi " akibat persinggungan yang terjadi Saya sendiri lebih suka istilah " pelebaran " dibanding penyeberangan, sebab pelebaran itu konotasinya " tidak harus menyeberang " .
Saya tiba tiba ingat saat Glenn Fredly menggandeng Dewi Persik sebagai teman duet, mungkin banyak saat itu yang khawatir akan terjadinya " jesndut " ( jazz and dangdut )
yang dapat melunturkan warna Glenn.
Sebuah kekhawatiran yang wajar namun tak perlu terjadi sebab eksplorasi seorang Glenn saat itu tidaklah lebih dari sebuah " persinggahan pada suatu perjalanan " yang justru bisa
menjadi ajang untuk saling memperkaya wawasan pada genre musik lain.
Pun bila persinggungan itu terjadi antara Musik keras dan Karya Sastra klasik ,
bak dua kutub yang mustahil bertemu, juga sah sah saja.
Keduanya tidak harus dipaksakan untuk " bertemu disebuah titik " sebab bertemu atau tidak itu tidak mengubah " bertambahnya wawasan atas terjadinya persinggungan tadi "
( ingat, bersinggungan itu tidak serta merta saling bisa memahami dan menjumpai titik temu , tetapi yang sudah pasti adalah MEMPERKAYA wawasan )
Kalau saja dulu semasa hidupnya seorang A. Rafiq sempat menyanyikan " HOME " nya Buble dan sebaliknya Buble menyanyikan " Pengalaman Pertama " nya A. Rafiq,
ceritanya akan lain.
Sebuah " penyeberangan " itu yang pasti adalah memiliki sisi " passionate ", meski tidak serta merta mengubah seseorang dalam hal selera atau jalan hidupnya.
Namun kadang itu juga dapat terjadi disaat sebuah " penyeberangan atau pelebaran selera " ternyata melahirkan inspirasi dan impulse yang baru.
Maka bisa saja orang lalu ( sementara atau selamanya ) lebih memilih berada di
" seberang " dari apa yang semula tempatnya berada.
Contoh : saat Yoko Ono bertemu Lenon dimana pada akhirnya ini membawa perubahan besar pada warna musik Lenon hingga kematiannya yang tragis.
Dalam " kasus " EK, tak ada sama sekali kekhawatiran itu sebab andaipun ada ,
hanya akan " sepihak " yakni hanya terjadi dipihak EK karena " penyeberangan " hanya dilakukan sepihak. dan EK sebagai penulis " paling paling " akan mencuilkan pengamatannya selama nonton disalah satu karyanya.
Itu bisa saja tingkah laku penonton, karakter anggota Metallica, musiknya sendiri, atau lain lain terserah apa yang ingin dicuilkan seorang EK , karena bagi seorang EK tontonan singkat itu bisa saja dibelah belah menjadi keping kecil kecil yang diselundupkannya dalam satu atau seratus karyanya yang berbeda beda. Itulah kekuatan penanya.
Mau Metallica atau Trio Macan, apa bedanya bagi seorang seperti EK?
Tetap saja huruf huruflah yang akan keluar dari benaknya untuk mengguncang pembacanya dalam sebuah tragedi cadas maupun goyang peyek.
Maka, wahai menyeberanglah sesukamu saudaraku ... ! ( th )
( Gambar dari google )
01. Count Lev Nikolayevich Tolstoy .
02. Salah satu anggota Metallica .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar