Kamis, 12 September 2013




.. berteman dengan " kebun binatang? " ..

kemarin malam saya ngobrol via laptop dengan seorang kerabat, yang selain berkabar kabar antar kerabat juga pertanyaannya ada yang menggelitik : 
" bagaimana cara menghadapi teman yang suka memaki dengan mengeluarkan koleksi ala kebun binatang ( anjing, babi, tikus, dst dst ) yang terkadang diucapkan didepan umum seperti tidak punya kepekaan etika?" . 

lho, saya bertanya apakah itu ditujukan pada dia atau bagaimana? dijawab bisa dua duanya artinya kadang buat orang lain dan kadang   juga dirinya. 

waaa .. kok sampai segitunya, kesalahannya apa ya kok tega teganya sampai disebut sebagai salah satu satwa ? " ngga tahu, ya biasa biasa aja menurut saya, tetapi dalam pandangan dia mungkin lain " . saya minta dicontohkan supaya lebih jelas. 

 dijawab " misal gini, dia itu kegedean curiganya, nyaris paranoid. jadi kalau menurut ukuran dia sesuatu itu sudah menyalahi ,
dengan mudah koleksinya keluar mulai yang paling ringan sampai yang sadis.saya risih sebab sering tidak memikirkan sikon dan lingkungan, 
sehingga sangat mempermalukan .. " . 

saya desak apakah yang dimaksud itu pacar atau sekedar teman sebab akan beda cara menghadapinya, jawabannya agak " mbulet " dan saya anggap dia tak ingin lebih malu. 
maka saya coba memberinya saran kurang lebih begini : 




" see, tiap orang dibesarkan dengan pola mendidik , nilai nilai dan dan lingkungan yang berbeda beda.juga ketika seseorang remaja dan dewasa, memiliki lingkungan pergaulan yang banyak memberi warna pada kepribadiannya. jadi faktor internal eksternal ini  seperti saling mempengaruhi dan bila salah satunya ternyata lebih kuat/ dominan maka 
warna individu ybs akan lebih cenderung kesana. 

lha termasuk koleksi " kebun binatang " tadi , dimana dari individu satu ke yang lain itu ukurannya berbeda, dipengaruhi oleh faktor faktor yang sudah saya sebut diatas. 

dilingkungan pergaulan tertentu kita memaki dengan " anjing, babi dst dst  " mungkin hal biasa karena dilingkungan itu ukuran etikanya " mengijinkan " nya. 
sementara dilingkungan lain, ukuran etikanya berlawanan yakni segala macam koleksi kebun binatang itu " diharamkan " apalagi bila diucapkan secara terbuka didepan umum yang mampu mempermalukan orang lain, maka 
dilingkungan ini tidak pernah ada/ terdengar koleksi kebun binatang.

satu saat, kedua " agent " dari lingkungan yang berbeda ukuran dalam etika ini bersinggungan, yang entah karena apa terjadi letupan yang mendorong keluarnya koleksi kebun binatang dari 
" agent "lingkungan yang tersebut I. 
reaksi terkejut , kecewa, sedih dll sudah pasti ada dari " agent " lingkungan ke II karena dilingkungannya hal semacam itu tidak pernah ada.
 kira kira begitu?" ..

" iyaa , seperti itu ... jadi sebaiknya gimana ?" ..
" seringkah terjadi?"

" yaaa lumayan sering, jadi ber ulang ulang gitu, abis dimaafkan diulang lagi, dimaafkan, diulang lagi .. saya malu karena seringnya terlontar didepan publik padahal kesalahan yang saya buat tidak sebanding dengan yang dituduhkan apalagi yang di maki maki kan , bahkan konyolnya saya sering bingung apa sebenarnya kesalahan saya kok sampai dimaki maki?" ...

saya jawab " menurutmu apakah ada kemungkinan bisa berubah, karena kata kata itu jauh lebih menampar daripada tamparan secara fisik, kata lagu itu "unforgetable " ... " ..

jawabnya:" sepertinya susah ya sebab sudah bertahun tahun tidak berubah dan menimbulkan trauma karena pada setiap kesempatan bersama sama teman atau kerabat potensi dia itu bisa muncul kapan saja sehingga saya selalu merasa tertekan ... " ...

maka saya menjawabnya lagi dengan sederhana " putuskan saja .... " ...

" ooo ..  gitu ya, saya juga sering berpikir kesana, tapi cara menyampaikannya gimana?" ..

 " kalau kamu sudah sangat siap lahir batin, sampaikan saja singkat dan sederhana, bahwa setelah berupaya menyesuaikan diri selama ini ternyata kamu tidak mampu untuk melanjutkan hubungan karena perbedaan karakter, yang akan sulit bila dilanjutkan.

terserah reaksinya yang pasti kamu akan mendengar lagi sumpah serapah itu tapi ingat bahwa itu adalah yang terakhir kali kamu mendengarnya, setelahnya kamu akan bahagia dan tenteram bahwa kamu telah mencabut duri yang selama ini tertanam didaging .. you are free ! 
ingat, cinta tok tidaklah cukup sebab cinta bisa Tumbuh atau Mati karena 
bermacam hal, termasuk kebun binatang ini. 
bagaimana mungkin kamu masih mampu mencintai seseorang yang begitu seringnya melukai dengan makian makian yang diluar batas etika? apalagi untuk teman seumur hidup, kamu akan sangat tidak bahagia! " ... 

obrolan kami berakhir pada 23.40 disertai gambar " pelukan " untuk saya. 
saya terharu dan berdoa semoga dia akan mendapatkan penggantinya yang lebih dapat menghormatinya sebagai seorang wanita bermartabat yang begitu halus, yang saya tahu dia pasti sangat tidak bahagia dengan sikap kasar yang diterimanya. 

saya bersyukur dia mampu melihat masalahnya dengan lebih jernih dan tidak semata melibatkan emosi, saya yakin ada seseorang diluar sana yang akan memberinya cintakasih yang penuh rasa hormat dan bukan rasa ingin menguasasi dan memaki ... amin . ( th )

( gambar dari google )

 


Tidak ada komentar: