Sabtu, 26 Juli 2014





.. " Lebaran di Tanah Gaza " ..

meja tamu kita sudah penuh toples toples kue dan minuman lezat. 
baju untuk lebaran juga sudah siap. rumah sudah rapih, bersih. wahai, adakah yang belum kita syukuri? besok adalah hari bahagia, hari kemenangan, dan berkumpulnya kaum kerabat, tetangga dll adalah momen momen indah dimana 
silaturahmi menjadi agenda utama.

namun saat layar kaca dilihat, yang tampak adalah lolongan tangis para ibu ibu yang kehilangan suami, anak anak dan kerabat tercinta. anak anak juga menangis histeris ditengah kekalutan suasana pengeboman, mencari orang tuanya yang sudah tewas. 
darah tercecer dimana mana.

adegan lain menunjukkan perlawanan ibu ibu dihadapan para tentara Israel yang menakuti mereka dengan tembakan peringatan keatas untuk membubarkan tangis histeris ibu ibu 
yang nekad menghadang tentara Israel.

ini adalah pemandangan harian dibumi Gaza sejak berpuluh tahun, ketika upaya2 diplomasi selalu gagal, maka senjata menyalak sebagai solusinya dalam kekuatan yang 
sama sekali tidak berimbang. 

tragedi kemanusiaan ini lebih mirip pembantaian daripada serangan, dan ketidak berdayaan PBB menyelesaikan konflik berkepanjangan ini sudah tentu memprihatinkan kita semua.
 sampai kapan Gaza berdarah?

maka betapapun nyamannya lebaran kita disini,
 dikelilingi segala kenikmatan lahir batin yang tanpa gangguan apalagi pengeboman, 
tidakkah menyisakan sedikit celah dalam nurani, untuk merapatkan hati dan do'a bagi 
saudara saudara kita di Gaza?

marilah dengan semampu kita, apapun itu, moril materiil dan doa, kita berikan setulusnya kepada mereka , dan semoga ALLAH SWT memberikan kekuatan, ketabahan dan kemenangan diakhir perjuangan panjang mereka nanti, amin. 

juga semoga pahala yang luar biasa berlipat ganda bagi mereka disana, 
yang menjalankan puasa dalam kondisi terdhzolimi, amin.

Gaza, untukmu segala doa terpanjatkan. 
( th )

( gambar dari google )




.. " Mohon Maaf Lahir dan Batin " ..

Ass. Wr. Wb,

kepada segenap pembaca blog ini, baik yang saya kenal maupun tidak, 
perkenankanlah saya menyampaikan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H, 
semoga Anda berbesar hati memaafkan segala kesalahan saya selama ini, 
 lahir dan batin,
 dan semoga ALLAH SWT memberikan pahalaNYA yang terbaik untuk Anda sekalian dalam menjalankan puasa yang lalu berikut amalan2nya,
 amin.

Wass,
th.

( gambar dari google )






.. " Rakyat Milih Menterinya " ..

ganti pimpinan, ganti gaya, ganti warna, ganti orang orangnya, ini wajar.
 sebab dalam sebuah team-work akan bisa bekerja dengan baik kalau 
satu dengan yang lain itu " klop " ataupun bila terpaksa beda ya nggak jauh2 amat lah. 

naa, presiden terpilih Jokowi rupanya punya gaya " dari rakyat untuk rakyat " dan tidak ingin kecolongan bahwa kabinetnya nanti kesusupan oknum oknum yang 
berpotensi merugikan rakyat 
maka salah satu caranya adalah melibatkan rakyat untuk ikut 
menunjuk, mengusulkan, menyarankan orang orang yang mereka anggap capable untuk bidang tertentu dalam kabinet baru nanti. 

lha .. cara ini sudah tentu disambut dengan suka cita sebab yang namanya usul, ya silahkan saja, mungkin ada tetangganya, bossnya, kerabatnya dll tapi ya yang benar benar " patut diperhitungkan " sebagai calon menteri bidang tertentu. 

sementara ini memang sudah muncul nama nama tertentu untuk menteri ini itu, tetapi tidak tertutup kemungkinan akan sangat banyak bertambah. 

meskipun boleh usul secara online, tidak berarti rakyat bisa seenaknya mengusulkan nama nama yang tidak atau kurang kompeten, misalnya : 
" pak Jokowi,
mertua saya orangnya sangat jujur lo, pasti cocok untuk menteri keuangan supaya tidak ada lagi kasus seperti century " ( mertuanya adalah mantan bendahara kas desa )

pelibatan warga seperti ini dirasa sebagai sebuah angin segar .
bisa saja seorang calon menteri punya biodata yang  bagus dengan track-record cemerlang tapi dimata tetangga tetangganya justru ia adalah " Public Enemy " ( iko opo to yo? hehe .. ) 
karena rumahnya dikelilingi oleh pagar beton tinggi dan tertutup serta tidak 
pernah berbaur dengan warga setempat . 
itu belum cukup, ybs juga pernah menyakiti hati warga karena menutup akses jalan ke kampung sebelah saat pembangunan pagar rumahnya yang lebih mirip benteng itu.

lha yang begini2 ini mungkin tak ditemukan dalam biodatanya tetapi boleh ditulis oleh warga sebagai " bahan pertimbangan " tim pak Jokowi. 
maka mari kita lihat saja bagaimana pemerintahan yang baru ini nanti mengusung slogannya Mari Berubah, sebab yang namanya berubah itu
 selalu punya dua sisi mata uang. 

harapan rakyat sudah tentu berubah kearah yang lebih baik dari sebelumnya, dan semua pihak memang sudah siap melihat Indonesia Baru yang
 lebih bersih, lebih aman, lebih maju, lebih sejahtera rakyatnya dan lebih lebih lebih ini itu tentunya. inipun sebuah pengharapan yang wajar .

naaa sebagai rakyat kecil, marilah kesempatan2 yang diberikan pemerintah untuk urun rembug ini dimanfaatkan sebaik baiknya dengan benar. 
ini adalah awal sebuah perubahan dimana rakyat benar benar  dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan yang strategis, sebab pengalaman2 yang lalu dimana menteri2 yang dipilih sendiri oleh Presiden ternyata banyak yang 
kesandung bermacam masalah hukum.

 mungkin ada yang lalu komentar 
" lho lha nanti kalau ketauan ada menteri yang korup atau tersangkut tindak pidana, jangan2 rakyatnya yang disalahkan kok milih menterinya yang busuk ? "  hehehe... 

kalau ada track-record negatip ya pastinya tidak direkomendasikan, tapi ( lha ini repotnya ! ) kalau kejadiannya itu Dalam Masa Ybs Jadi Menteri, 
lha ini yang rakyat tidak bisa disalahkan to ...

sudah, sekarang lebih baik mulailah " mempelototi " daftar calon menteri yang sudah ada, 
atau mau menambah panjang daftar camennya? 
kesempatan sudah terbuka, saatnya Untuk Berubah!
( th )
( gambar dari google )

Kamis, 24 Juli 2014








 Surat buat mas Dimyati,
( catatan kecil Sunda Kelapa kepada Prof. Dr. H. M. Dimyati Hartono S.H )

malam tadi, presiden terpilih Joko Widodo didampingi wapres terpilih Jusuf Kala memberikan sambutan pertamanya sebagai presiden-terpilih 2014 - 2019. 
dan mas Dim, 
yang menarik dalam salah satu poin isi pidatonya adalah tentang rencana kedepan pemerintahan baru yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. dan kedua tokoh terpilih ini secara simbolis memilih lokasi pinisi sebagai tempat pidato perdananya, 
ini sungguh sebuah pesan dan makna yang dalam.

  sertamerta ingatan saya melayang ke Jalan Kartanegara, Kebayoran, dirumah mas Dim.
 betapa tidak, karena kalau sudah bicara soal kelautan, 
rasanya mas Dim lah narasumber yang paling tepat . 
obrolan obrolan panjang lebar kita di Kartanegara tentang kekayaan lautan Indonesia, 
ancaman ancaman kelestarian dan kedaulatannya dll dll semuanya membukakan mata dan hati saya betapa Indonesia ini kayaraya namunpenduduknya sebagian besar miskin.
koq bisa ya ?

lalu kegeraman mas Dim pada pengrusakan biotalaut dan ancaman negara negara lain diwilayah laut kita serta keterbatasan peralatan yang kita miliki untuk mengawal 
perairan Indonesia yang begitu luas, seolah menciutkan hati saya bahwa kitalah yang memang  kurang mampu menjaga kekayaan ini.

kegusaran lain adalah terjualnya pulau pulau terluar dan terpencil kepada prang orang asing yang kesemuanya tidak lepas dari kelalaian pejabat pejabat kita 
yang tergiur oleh dolar.

berbagai permasalahan yang menyangkut kelautan ditanah air ini seolah menyindir bangsa Indonesia yang " kaya namun tidak tahu bagaimana cara mengelola kekayaannya " 
sehingga yang menikmati pada akhirnya adalah bangsa asing yang secara legal maupun ilegal mengurasnya dari dalam laut kita, 
menyedihkan.

mas Dimyati,
bak setetes air dipadang pasir tandus, apa yang terkandung dalam isi pidato Jokowi tadi malam tentang " Indonesia sebagai negara maritim " ini melegakan. 
berapa presiden yang sudah pernah kita punya namun belum ada satupun yang secara khusus menempatkan agenda ini dalam rencana kerjanya 
meskipun melalui menteri2nya sudah banyak langkah yang diambil namun nyatanya 
kelautan kita masih saja dikerumuni berbagai masalah baik internal maupun 
dalam hubungan dengan negara lain.


 gaya bicara mas Dim yang berapi api yang kadang mengingatkan pada Soekarno 
dan sulit disela
( ! ) apalagi kalau sudah bicara soal kelautan di tanah air.
 maka kalau dulu mas Dim sempat diminta menjadi penasehat menteri untuk masalah 
Hukum Laut, semoga saja kali ini mas Dim masih bisa mengawal lagi 
di tim yang baru sebab Indonesia hanya memiliki 3 pakar dibidang ini walaupun hanya sebatas pada pemikiran2 dan tidak secara fisik.
  
lihat mas Dim, 
di kampung halaman kita disepanjang lingkar Malang Selatan yang saat ini sedang dikebut, disepanjang garis pantai itu, ada hal hal yang mulai mencemaskan saya. 
 nanti bila lingkar ini selesai, 
siapa yang bisa menikmati kecantikan garis pantai ini ?

pasti hotel2 berbintang tidak akan melewatkannya! 
  ah mas Dim, kalau saja mas Dim bisa saksikan pembangunannya yang melegakan namun sekaligus juga mencemaskan ini .... 

Insya Allah sebelum akhir 2014, 
saya akan sempatkan lagi ke Kartanegara. 
dan apakah mas Dim juga sedang menulis buku yang lain setelah yang terakhir 
" Problematik dan Solusi Amandemen UUD 45 " yl ?  

beberapa ide yang mas Dim pernah sarankan kepada saya tentang ( khususnya ) Sendang Biru itu memang menarik, namun mencari mereka yang sepemikiran sungguh tidak mudah kecuali 
kita sendiri yang melaksanakannya hingga orang lain 
bisa ikut menikmatinya dan 
terakhir mungkin mengakuinya, nampaknya harus begitu ?

ide ide besar dan bagus tidak selalu mendapat dukungan bahkan mengundang celaan, namun hanya kemauan dan kesungguhan yang menaklukkannya.

terima kasih mas Dim, 
semoga pemerintah yang baru nanti menepati janjinya untuk mengawal , menjaga kelestarian dan kekayaan serta kedaulatan perairan kita yang luas ini agar 
anak cucu kita kelak masih bisa menikmati terumbu karang ataupun laut biru 
tanpa genangan minyak dan sampah.
 juga pencurian2 kekayaan lautan dan hutan kita yang 
diangkut lewat laut  serta penyelundupan2 dll yang merugikan negara dapat teratasi.

selain itu, sudah lebih dari saatnya masyarakat perlu dibuat " Sadar Laut " untuk menumbuhkan sebuah Sense of Belongings kepada lautan kita treutama untuk anak2 sekolah
 lewat berbagai kegiatan sekolah yang mendorong  
kecintatan pada lautan kita 
( daripada ke mall mall mengapa tidak melakukan survey ilmiah di sekolah dan ke pantai pantai ditanah air yang diwajibkan sebagai sebagai tugas yang sekaligus
akan membentuk remaja kita agar memiliki jiwa explorer dan researcher ? )

Indonesia masih sangat membutuhkan sumbangan pemikiran mas Dim baik secara langsung maupun lewat karya karya tulisannya.
terima kasih nasehat dan sumbangan ide idenya selama ini,
sampai jumpa di Jakarta !
( th )




( gambar2 dari google ) 






Minggu, 20 Juli 2014








 .. " Indonesia Surga Untuk Berpuasa ? " ..

lho, apakah karena makanan, cuaca, atau tradisinya yang berbeda sehingga Indonesia itu dapat dibilang " paling nyaman " untuk berpuasa selama Ramadhan ? 
tentu berbicara soal makanan ini sulit, sebab yang enak buat lidah kita mungkin aneh buat bangsa lain. juga soal tradisi berjualan ta'jil disepanjang jalan2 protokol, kampung2 dll mungkin di negara lain juga ada meski tak seramai disini karena kita disini mayoritas Islam. 
bagaimana dengan  cuaca?

 kita yang hanya memiliki dua musim, hujan dan panas, memang relatif " tidak ribet " dibanding negara yang bermusim 4 karena kita tak mengenal 
musim dingin , semi dan gugur.
naaa  ... lalu  dimana letak " surga " nya? 

 jarak antara matahari terbit dan tenggelam ditanah air rata rata adalah sekitar 13/ tiga belas jam, sehingga masa berbuka hingga sahur disini rata rata adalah sekitar 11 jam. 
sebuah rentang waktu yang sangat ideal karena hampir separuh hari kita dapat menikmati 
saat berbuka sampai saat Imsak.
pengaruh terhadap sistim pencernaan juga bagus karena saat berbuka yang rata rata terjadi pukul 18.00 itu berjarak sangat ideal dengan saat Sahur 
yaitu sekitar pukul 03.00 pagi.


bandingkanlah dengan negara negara yang bermusim 4 yang memiliki rentang waktu sangat pendek antara Sunrise dan Sunset nya terutama pada musim panas.

pada musim panas di negara negara Eropa misalnya,  matahari tenggelam antara
pukul 21 - 22 malam hari dan terbit pada sekitar pukul 3 pagi. 
bahkan pada negara tertentu yang mendekati kutub , terbit dan tenggelamnya matahari hanya berjarak sekitar 2- 3 jam saja. 

dapatlah dibayangkan bahwa waktu yang sedemikian sempit itu harus dibagi untuk sholat Maghrib, berbuka puasa, sholat Isya' dan tarawih serta makan sahur !

mungkin ada yang bertanya, tidak bisakah kita orang Indonesia yang kebetulan disana
 memakai jadwal berbuka dan sahur yang ada ditanah air? 

bukan wewenang saya untuk menjawabnya tetapi saya hanya ingin membagi sebuah ayat
 Al Qur'an yang  ada dalam surat Al Baqarah yang berkaitan dengan ini yaitu :


 Al Baqarah ayat 187 :

" Uhilla lakum lailatas siyamir rafasu ila nisa'ikum, 
hunna libasul lakum wa antum libasul lahunn(a),
'alimallahu annakum kuntum takhtannuna anfusakum fataba'alaikum wa'afa'ankum, 
fal'ana basyiruhunna wabtagu ma kataballahu lakum, 
wa kulu wasyarabu hatta yatabayyana lakumul khaitul abyadu minal khaitil aswadi minal fajr(i), summa atimmus siyama ilal lail(i),
wa la tubasyiruhunna wa antum'akifuna, 
fil masajid(i), tilka hududullahi falataqrabuha, 
kazalika yubaiyyinullahu ayatihi lin nasi la'allahum yattaqun(a) " , 

yang artinya :

" Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri isteri kamu: 
mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun pakaian bagi mereka.
 Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, 
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. 

Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, ( tetapi ) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf ) dalam masjid. 
Itulah larangan Allah dan , maka janganlah kamu mendekatinya. 
Demikianlah Allah menerangkan ayat ayatNYA kepada manusia,
 supaya mereka bertaqwa " .

demikian yang bisa saya bagi, dan bagi saya kalimat " benang putih dari benang hitam " adalah sebuah penegasan betapa masalah Terbit dan Tenggelam nya
matahari ini menyangkut 

apa yang terlihat secara kasat mata oleh manusia dan bukan yang tidak terlihat alias
 yang Terbit dan Tenggelam dibagian benua lain, semoga saya tidak salah.


maka, dari pengalaman pribadi menjalani masa puasa yang sangat panjang dan masa berbuka hingga sahur yang sangat pendek, tidaklah dapat dikatakan bahwa 
di berpuasa di Indonesia itu  " lebih ringan " dibanding di  benua lain, 
karena hakekat berpuasa tak lah hanya menahan haus dan lapar secara fisik.

tetapi bahwa perbandingan rentang waktu berbuka hingga sahur yang berimbang disini , memang Indonesia lah yang ideal, dan pastinya kita tidak memiliki kata lain selain 
Berucap Syukur bahwa secara geografis kita terletak pada garis yang seimbang antara
 saat Sunrise dan Sunset.

namun sungguh Allah menciptakan segala sesuatunya dengan sepenuh keadilan, 
dan kita tidak pernah tahu bagaimana Allah menghitung bilangan pahala bagi mereka yang berpuasa hampir 24 jam seharinya dibelahan dunia yang lain.
Allah Maha Besar, Allahu Akbar. 
( th ) 


( gambar2 dari google, Our Galaxy )






Rabu, 16 Juli 2014







 .. " Dicari : Negarawan Sejati " ..

sedih dan prihatin, hanya dua kata itu yang bisa saya temukan menyaksikan, mendengar dan membaca betapa dua kubu Capres saling " membuka borok " .
dari sisi kwantitas Capres, mestinya pilpres 2014 ini jauh lebih praktis, simpel dan mudah, 
sebab capres hanya dua dan mestinya semuanya juga akan jauh lebih sederhana karena 
" kalau nggak yang itu ya yang itu " .

ternyata dugaan meleset. dibanding jaman pilpres yang sudah2 dimana capresnya lebih dari dua, koq kali ini rasanya " lebih emosional " dan " panas " padahal ini bulan Ramadhan.

 saling klaim sebagai pemenang, saling mencari cari celah kekurangan dan saling cela. 
mungkin itu memang dibutuhkan dalam sebuah laga politis, tetapi terkadang ada hal hal yang sudah melampui batas etika ketimuran.

belum lagi timsesnya yang komentarnya lebih pedas dari capresnya, maka mediapun makin terbelah belah antara pro yang ini dan kontra yang itu dan pemirsa boleh dibuat geleng2 
sebab menyaksikan dan mendengarkan TV misalnya,
 seperti dibuat bingung " iki sing endi sing bener " ? 
semuanya meng klaim lebih benar.

maka saat saya melihat sebuah tayangan Kompas TV tentang tokoh2 pergerakan kemerdekaan Indonesia dimasa lampau dengan segala kesederhanaan dan kesungguhannya membela tanah airnya serta berjuang untuk rakyatnya, saya merasa makin miris :

" Indonesia ini sebenarnya sedang mengalami krisis kepemimpinan sejati, dimana karakter negarawan yang pernah dimiliki tokoh tokoh Indonesia jaman dulu itu sudah lenyap.
 jiwa besar dalam mengakui keunggulan lawan ataupun 
jiwa besar dalam menghadapi kecaman,
 agaknya sudah luntur. 
kemenangan tidaklah selalu diraih lewat cara cara mempermalukan ataupun " melurug dengan membawa bala bantuan yang besar "
 tetapi kemenangan justru terletak pada pengendalian diri dan kearifan "

kedua capres ini memang belum diumumkan secara resmi siapa pemenangnya.
tetapi saya tiba tiba saja " rindu Amerika ", lho apa ini ? 

kalau diamati, negara dikuasa ini bolehlah dicontoh dalam soal capres2an nya.
mereka yang diawalnya bersaing dalam pilpres dan berseberangan politik, tetapi saat pilpres selesai, mereka merupakan sebuah teamwork yang hebat ! 

contoh Obama saat itu bersaing dengan Hillary  yang akhirnya dimenangkan Obama dan
 Hillary diangkat sebagai Menlu nya ! 

lalu dalam isu isu internasional yang strategis dan membutuhkan diplomasi ulung, Obama 
pun " mengutus " mantan mantan presiden Amerika untuk mewakilinya,
termasuk Clinton, Bush dll.

 gaya ini juga dipakai oleh presiden2 sebelum Obama dimana para mantan2 presiden mendapat kehormatan mewakili Amerika dalam berbagai isu penting dunia.

Indonesia bagaimana? waaa, disini unik sebab malah yang terjadi yaitu " satru satruan " alias tak saling menegur, lho koq bisa ya? boro boro ditugasi mewakili Indonesia, 
kadang diundang pun tidak bersedia hadir. 
jadi, dimana salahnya?

harus ada sebuah goodwill untuk mengubah budaya ini menjadi sebuah
Tradisi Baru " ala Amerika " ( maaf saja, tapi kan ngga papa to kalau yang positip untuk ditiru ya apa salahnya, tapi jangan meniru yang tidak sesuai untuk budaya kita ), 
sehingga pengalaman masing masing mantan Presiden RI itu bisa 
dimanfaatkan secara maksimal. 
misalnya : mantan Presiden kita Habibie " diutus " sebagai wakil Indonesia dalam kerjasama teknologi kedirgantaraan dengan negara negara maju dst dst .

apakah saya kelewat muluk bermimpi? mungkin.
 tapi menitip harapan pada presiden terpilih nanti, rasanya sah sah saja to merindukan sosok negarawan sejati yang tidak suka " eker eker an " dan memanfaatkan enerjinya lebih 
untuk memikirkan kesejahteraan rakyatnya dan tidak untuk 
meladeni komentar2 / kecaman yang tidak berujung pangkal.

bekerja dan berkarya secara nyata untuk rakyat adalah yang terbaik daripada muncal muncul di layar kaca hanya untuk saling melempar argumen. 
mbok ya o, saling duduk bersama untuk memikirkan dan merancang 
Grand Design Indonesia Kedepan agar kita bisa sejajar paling tidak dikawasan Asean , dengan Singapur misalnya ( lo negara itu sangat mini, tapi " mentes " )

kados pundi bapak bapak Capres? tolong rakyat kecil ini diberi suguhan tontonan yang ber kwalitas dengan memberi kami contoh bagaimana seharusnya seorang negarawan bersikap agar rakyat tidak mencontoh " eker ekeran " nya.
matur nuwun. ( th )






.. " Pintu Surga Terbuka Dimana Mana " ..
( catatan kecil Ramadhan )
  
sering kita mendengar orang bergumam 
" waa kalau surga mudah diraih, cepet penuh dong .. " . 
ini tidak salah, meski juga tidak sepenuhnya benar. tergantung bagaimana kita memandang 
" sulit/ mudah " nya. 

menjadi sulit ketika kita melihatnya sebagai sebuah Beban, dan menjadi Mudah ketika kita melihatnya sebagai sebuah Peluang.  
mudah diucapkan, memang tak semudah itu dilaksanakan, mengapa? 
karena diantara kemudahan itu, terdapat ujian ujian, yang seringkali mencoba untuk menghalangi kita meraih surga.

contoh kecil :
bertemu seorang duafa, disaat uang disaku sedang kritis. ada pilihan bahkan konflik, antara berbagi dan tidak. bahkan ada bisikan " kalau engkau berikan sebagian, akan membuatmu lebih krisis, tahan saja dulu " .... dan sebuah kebaikan menjadi tertunda.

menahan atau menunda bahkan membatalkan sebuah niat baik apalagi tidak mempedulikan adalah pilihan2 yang tersedia. tetapi saat kita meyakini bahwa 
memberi disaat krisis tidak membuat kita jatuh miskin, 
adalah pilihan yang terbaik karena kita meyakini bahwa 
Allah Maha Mengetahui dan Maha Kaya serta Maha Mengasihi. 

seringkali dalam keterbatasan bahkan dalam " kesumpeg-an " tiba tiba saja ada pintu pintu tak terduga yang mengucurkan rizki ! demikian itu nilai sebuah keyakinan ketika 
kita sadar bahwa segala yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan dan
sebagian daripadanya adalah Hak Orang Lain.

maka ketakutan dalam keterbatasan adalah sebuah ujian hati,
ikhlaskah kita berbagi meski kita sendiri sedang dalam kesulitan?

dan disaat lain dimana kita dilimpahi karunia terutama materi, sanggupkah kita  tidur nyenyak ketika kita tahu sebagian dari kita sedang tidur dengan perut lapar? 
maka ujian lebih besar adalah disaat kita mendapat limpahan kenikmatan karena seringkali orang lupa untuk mensyukurinya dan membaginya 
kepada yang membutuhkan pertolongan.

sebuah berita dari Nganjuk tentang keluarga super-miskin yang terpaksa hidup dan makan bangkai, adalah sesuatu yang sangat mengusik nurani. 
ibu tua 80 tahun hidup dengan 3 anaknya dimana dua diantaranya mengalami keterbelakangan mental dan 1 yang sehat juga mulai terganggu kejiwaannya 
akibat beban yang tak tertanggung.
mereka hidup disebuah gubug yang tak layak dan mengais bangkai2 di sungai.
 wahai, 
dimana kita sekalian berada saat ada tetangga kita yang menderita semacam itu?

saya yakin itu tidak hanya ada di Nganjuk tetapi banyak disekitar kita yang seperti itu hanya 
kita belum dipertemukanNYA. 

andai ada pembaca yang suka berjalan malam hari melihat kehidupan lain disekitar kita, di Malang misalnya didaerah Pecinan di emper2 toko itu, mungkin potret itu bisa dilihat. 

ada seorang ibu tua yang sudah harus " ngesot " karena renta dan hanya mengandalkan makanan dari kanan kiri, tanpa anak tanpa keluarga.  
tidak harus berupa uang bila memang sedang tidak memungkinkan, tetapi bungkuskan beberapa kotak nasi dari rumah dengan lauk menyehatkan meski sederhana, 
dan berikan dengan ketulusan adalah jauh lebih bernilai dibanding uang tetapi diberikan
 dengan ketidak ikhlasan dan cemberut.

doa doa kaum duafa ini adalah salah 1 doa yang paling cepat didengarNYA, dan jangan pernah ber hitung2 tentang balasanNYA karena IA memiliki caraNYA sendiri untuk " mengganti " harta yang kita sedekahkan atau zakat kan.

pintu pintu Surga itu sesungguhnya tertebar dimana mana, menunggu kita sekalian memasukinya. yatim piatu, kaum duafa, manula yang terlantar, dll dll adalah pintu pintu dimana kita bisa mengetuknya tiap saat dan termulia disaat Ramadhan ini.

maka masih beranikah kita mengatakan bahwa pintu pintu Surga itu tertutup rapat?
mari saudaraku, kita mencoba dari saat kesaat untuk mengetuknya dengan sepenuh keikhlasan dan berbagi betapapun terbatasnya apa yang kita miliki.

 andaipun hanya tinggal sepiring nasi dan saat menemu yang kelaparan Insya Allah kitapun  masih akan mampu berbagi.
sesungguhnya berbagi itu indah dan menenteramkan jiwa.
( th )
( gambar dari google )
 






.. " kuliner sedang cuti " ..

selama bulan Ramadhan, saya memang tidak menulis tentang wisata kuliner .
semoga ini cukup menjawab beberapa email 
( dengan alamat email yang memakai nama tokoh wayang )
 tentang " mampetnya " tulisan kuliner. 
demikian , Insya Allah selepas lebaran kita bertemu di kedai kedai yang bertebaran di 
Malang Raya dan luar Malang.
terima kasih.  

( photo by : th ) 

Selasa, 15 Juli 2014







.. " Gaza, Gaza ... " ..

cukup lama saya tidak menulis tentang politik, hampir 4 tahun terakhir, dengan alasan sederhana: ia ber ubah2 sesuai kepentingan
 lawan kawan hanya berbatas tipis, 
tidak perlu jauh2 mencari contoh, dinegeri sendiri sangat banyak. 

wajah2 di layar kaca mirip lakon sinetron, para politikus saling caci dan memuji, tetapi pada kesempatan berikutnya cacian berubah pujian dan sebaliknya.
maka saya cukup lama " malas " menulisnya, dan menyusup kepenulisan  kuliner yang tidak bersentuhan dengan politik sementara ini lebih saya sukai.

tetapi akhirnya pertahanan jebol saat Ramadhan melihat bagaimana penderitaan saudara saudara kita di Palestina mendapat serangan Israel dan ratusan korban berjatuhan
yang tentu saja termasuk anak anak tak berdosa.
 wahai, sampai kapan ini berlanjut?

sebenarnya, Indonesia sejak pada jaman Soekarno sudah melakukan banyak sekali langkah2 diplomatis untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan
 hingga saat ini . juga sudah banyak organisasi2 internasional yang diajak bekerja sama oleh Indonesia dalam rangka menyokong kedaulatan Palestina.

bahkan saking pentingnya peran indonesia, dapat dikatakan Indonesia adalah tempat " pelatihan " bagi Palestina untuk mempersiapkan institusi2 dari sebuah negara 
yang berdaulat sebagaimana diutarakan oleh Dubesnya disebuah 
wawancara di TV Kompas kemarin.

adapun salah satu masalah terbesar Palestina saat ini adalah upaya memelihara kesatuan dan persatuan dalam negeri mereka sendiri setelah adanya kesepakatan antara berbagai 
organisasi dalam negeri yang selama ini mengatas namakan kepentingan yang ber beda beda meskipun bermuara pada tujuan yang sama.

kesulitan mempersatukan mereka dalam sebuah bendera yang sama agaknya dilihat sebagai sebuah celah dan peluang bagi Israel dan negara negara lain yang berkepentingan dalam konflik ini, untuk " memelihara perpecahan " diantara sesama warga Palestina.

dengan demikian konflik akan terus berlanjut dan kepentingan2 negara tertentu dapat terpenuhi ditanah Gaza yang sebenarnya hanya 35 x 10 kilometer
atau 350 kilometer persegi ini ( jauh lebih kecil dari Jakarta ! )

politik Pecah Belah ini juga pernah dialami Indonesia dibawah kolonialisme Belanda sehingga kita tidak sempat berpikir soal merdeka karena terus menerus disibukkan Belanda dengan munculnya konflik2 antar kerajaan, kesultanan, dll.

sebenarnya negara se adikuasa Amerika, memiliki peran sangat penting dalam ikut serta menyelesaikan konflik berkepenjangan ini. 
namun beberapa kali pergantian presiden  hingga yang terakhir Obama agaknya masih " kesitu situ saja menthoknya " karena duniapun ma'fum bahwa Amerika punya kepentingan2 tertentu dari konflik ini.

dan apa yang telah  dilakukan Indonesia sebenarnya sudah cukup maksimal, karena dengan jarak Indonesia-Gaza sekitar 15 ribu kilometer maka langkah2 diplomatis diharapkan akan lebih berhasil. tentu pengiriman bantuan baik relawan, obat2an, makanan dll selama ini juga sudah sangat banyak meskipun dilapangan menemui banyak kendala. lalu bagaimana dengan kita yang tidak terlibat dalam aktivitas sebagai relawan ini?

masih ada cara lain. mungkin kita membuka dompet untuk Palestina lewat bermacam kegiatan amal ataupun memasukkannya kedalam kotak2 bantuan untuk Palestina yang digalang para mahasiswa2 berbagai kampus ditanah air meskipun nantinya 
harus tetap memilih jalur yang tepat agar bantuan2 benar benar sampai ditangan
yang memang membutuhkan.

dan yang paling mudahpun bisa kita lakukan yaitu mendoakan dalam setiap kesempatan yang ada agar saudara2 kita disana diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan roda kehidupannya sehari hari yang selama ini sudah
 tercabik cabik secara materiil dan moril.

sesungguhnya, apa yang menimpa Palestina saat ini adalah sebuah Tragedi Kemanusiaan yang sudah melewati batas batas Negara, Wilayah, Budaya maupun Agama. 


dengan penduduk sekitar 1,8 juta dan wilayah terkurung nya
mengapa PBB seolah " impoten " dan tidak berhasil menekan Israel untuk menghentikan agresinya? dengan persenjataan mutakhir Israel secara terus menerus menyerang Palestina yang membalasnya dengan lemparan batu? ada apa badan dunia kita ini ?

 isolasi ini sudah tentu menyengsarakan Palestina karena bahan makanan, obat obatan dll menjadi problem utama. sungguh ini sudah bukan sebuah peperangan namun sudah menjadi suatu ajang pembantaian.

akankah menjadi satu kemustahilan menyaksikan keduanya hidup berdampingan secara damai sebagai tetangga yang saling menghormati ?  korban korban berjatuhan selama ini 
sudah sangat banyak dan kedua belah pihak berada dalam 
untaian dendam yang tak berujung.

 adalah impian kita semua untuk memiliki planet bumi yang sehat, dengan penduduknya yang sejahtera lahir batin serta damai serta memiliki kesempatan menikmati  kehidupan spiritual 
yang terjaga dari konflik dan kontaminasi politik.

isu Palestina telah menjadi isu dunia selama berpuluh tahun, 
dan bila sekat sekat batas wilayah, budaya dan keyakinan itu terbuka maka sebenarnya tragedi kemanusiaan di Palestina ini tidak hanya sebatas pada isu keyakinan tertentu namun
ia telah menjadi isu kemanusiaan dunia
 dimana seharusnya  PBB lebih memberi ruang untuk ikut menyelesaikannya 
secara sungguh sungguh dan melepaskan diri dari kepentingan kepentingan atau pamrih tertentu dibalik bantuan atau dukungan2nya.

hanya mimipi? semua hal besar berawal dari mimpi mimpi besar .
 semoga ( th )

( gambar2 dari google )