Selasa, 30 Maret 2010

City Hall of Malang, East Java





Well-known as Paris van Java, Malang city, East Java, has several iconical buildings to mark its 
" glory in the past " for both Indonesian and Dutch. Glory for Indonesian means the bravery of our heroes against the Dutch-imperialism for more than 3 centuries. One of the icon is Malang City Hall, located in jalan Tugu, Alun Alun Bunder, Malang.

This building was built under the Dutch-administration. Just in front of it, there is a historical monument so called TUGU which was established in 1946. In December 1948, this Tugu was destroyed by the Dutch since they worried of its spirit which could arose Indonesian's rebellion against them.

In 1950 a committee tried to rebuild this monument and finally it could be finished in 1953. In May 1953, this monument was inaugurated by the 1st president of Indonesia, SOEKARNO and were attended by hundreds thousand of people who adored him . The city-hall it self still well-maintenanced and keep many original things as it were.


A 30 minute-tour through its lobby, balcony, rooms etc will bring us into the memorable history of Malang City. Last but not least, a magnificence panorama of the TUGU surrounding by hundreds of beautiful lotus in the pool is awaiting for you in city-hall's balcony. So have fun unlike anywhere else in Malang !


( Photos by : Titiek Hariati )

01. City Hall, Malang.
02. Lobby.
03. Jalan Tugu, in front of the City Hall.

Senin, 29 Maret 2010

Balai Kota Malang




Wisata mengunjungi gedung Balai Kota Malang mungkin tidak masuk dalam agenda kebanyakan turis lokal maupun asing. Padahal gedung ini termasuk salah satu ikon kota Malang. Siang itu kebetulan bersama serombongan turis dari Belanda, saya menelusuri bagian dalam Balai Kota Malang yang masih menyimpan keping keping keasliannya dibeberapa bagian.

Gedung ini didirikan pada jaman pemerintahan Belanda di Indonesia dan taman berbentuk bulatan yang berada didepannya dikenal dengan nama Alun Alun Bunder ( bunder = bulat , bhs. Jawa ). Monumen Tugu yang ada ditengah taman, konon didirikan pada tahun 1946. 

Tetapi spirit yang dikandungnya nampaknya membuat Belanda khawatir akan memicu perlawanan terhadap mereka. Maka pada 23 Desember 1948, tugu ini sempat dihancurkan dan tersisa hanya puing puingnya.


01 Juni 1950 terbentuklah semacam panitia yang ber inisiatip membangun kembali monumen ini dan akhirnya pada 20 Mei 1953 monumen tugu ini diresmikan oleh presiden I RI saat itu, Soekarno. Foto peresmian nya sangat fenomenal dan menjadi kebanggaan masyarakat Malang hingga saat ini dimana Soekarno yang selalu mengundang lautan manusia dalam setiap kehadirannya, nampak demikian kharismatik disisi tugu yang bersejarah ini. 

Gedung gedung lain yang juga menjadi bagian sejarah perjuangan bangsa yang ada disekitar tugu dan balai kota ini, adalah gedung SMAN 1, 3, dan 4, stasiun KA Kotabaru, dan gedung eks PJKA yang saat ini menjadi kantor pusat harian Malang Pos.


Area balai kota Malang merupakan area strategis dimasa lalu, bahkan hingga saat ini karena merupakan pusat administratif pemkot Malang dan bersebelahan dengan gedung dewan dari para wakil rakyat. 

Keindahan area ini sangat terkenal, terutama kolam yang mengelilingi monumen tugunya. Kolam ini berhiaskan bunga teratai yang dimasa lampau dipilihkan warna putih dan merah sebagai simbol bendera dwiwarna kita. 

Memasuki lobinya, balai kota ini langsung menawarkan wajah masa lalunya yang penuh pesona. Lampu lampu hias yang masih asli, dinding dinding kayu yang masih terawat, bahkan beberapa perabotan juga masih asli seolah menghentikan sang waktu.


Berdiri di balkon utamanya yang langsung menghadap monumen tugu, rasanya seperti berada dalam putaran jaman dimana gegap gempita perjuangan anak anak bangsa melawan penjajah, seolah masih terdengar samar samar.


Entah sudah berapa banyak para pahlawan dan pejuang yang pernah menginjakkan kakinya di balkon ini, yang pasti ia menjadi saksi bisu dari sebuah perjalanan kota Malang melewati berbagai episode .


Terlihat para turis Belanda asyik mendiskusikan keaslian batu batu yang ada di lampu lampu hias dan sibuk memotret sana sini, sementara saya memperhatikan deretan foto foto dari para mantan walikota Malang sejak jaman Belanda hingga yang terakhir.


Sebuah perjalanan menerawang sang waktu.( th )

Keterangan foto dari atas kebawah : ( all taken by : TH )

01. Balkon utama gedung balai kota Malang.
02. Ruang lobbi dan tangga menuju lantai II.
03. Taman Alun Alun Bunder dengan monumen tugunya.
04. Gerbang utama gedung balai kota Malang.
05. Salah satu lorong perkantoran di balai kota Malang.
06. Rombongan turis Belanda.
07. Lampu hias disalah satu ruangan balai kota Malang.











































From Malang with meat - ball ... !!


You don't have much time to try several typically cuisine in Malang ? Then just try to find Jalan Danau Sentani Raya, Sawojajar, Malang which is only about 10 minutes from railway - station Malang. 

Here you can save your time by searching your favourite food or beverage  in one area . Many local popular food can be found easily along the street , from east to west cuisine.


Most of the  houses here had modified the house's terrace and create a comfortable spot for hanging-out with friends or family. Some local food such as : Rujak-Cingur, Rawon, Pecel, Nasi Goreng, Bakmi-Goreng, Sate,Ayam Goreng Lalapan, Ayam Bakar, Ayam Penyet, Bebek Goreng, etc are offered in reasonable prices.


Malang is also very popular for its BAKSO or meat-ball . There are chicken-bakso, fish-bakso, cheese-bakso, etc. In one of the cafe ( " warung " ) in this street. 

Just find " Bakso Eky ", you can even enjoy bakso-bakar or grilled-bakso with its peanut-sauce on it .. ! The sensation of its aroma and appearance and of course the taste will take you into unforgetable experience of having local culinary for lunch or dinner ! So, hurry-up.... !

( Photos by : TH ) : Bakso Ekky, Raya Danau Sentani, Malang.



Rabu, 17 Maret 2010

Sepanjang Jalan Makanan





" Sepanjang jalan makanan, kita slalu bersantap ria " he he .. barangkali kalimat itu bisa menggantikan lirik refrain lagu Sepanjang Jalan Kenangan. Yang dimaksud itu dimana ? Salah satunya adalah jalan Danau Sentani Raya, Sawojajar, Malang. Bagaimana tidak, sebab sepanjang jalan Danau Sentani Raya ini kita akan disuguhi dikiri dan kanan jalan oleh berbagai jenis cafe, restaurant, resto, warung, depot, dan semacamnya.

Kalau perut sudah lapar, sebaiknya tidak ke area ini karena akan tambah lapar sebab bingung menentukan pilihan. Jadi kalau masih setengah lapar bolehlah 30 menit kita habiskan hanya untuk me lihat lihat dulu tempat yang lebih pas untuk selera pada saat itu. 

Ada ber macam macam depot bakso, mulai bakso rambutan, kikil, granat, bakar dll. Ada beragam masakan ayam, mulai tulang lunak, penyet, bakar dll. Ada berbagai nasi goreng mulai Jawa, Suroboyo dll. Ada tempat internet - an gratis sambil menikmati siomay dan masih puluhan pilihan lain disepanjang jalan ini.

Kalau setiap rumah yang ada disepanjang jalan ini rata rata menawarkan sekitar 10-15 jenis menu makanan minuman, bisalah dihitung kira kira ada sekitar 1000 lebih jenis mamin yang siap untuk dipilih. Bingung ?

Kali ini kita coba singgah di salah satu depot bakso di jalan ini yaitu " Bakso Eky " yang termasuk lumayan sering saya kunjungi karena bakso-bakarnya yang berbumbu kacang sangat khas ! Disini harga baksonya berkisar mulai 1000 sampai 6000 per biji. Jadi memang untuk dompet tanggal tua pun masih okay he he ... Perkara rasa, ini masalah selera karena Malang memang " rajanya " bakso sehingga bicara bakso itu bisa sangat " lebar range " nya.

Bahkan karena rasa pula, sah sah saja kalau harus jauh jauh ke Kepanjen misalnya, hanya untuk semangkuk bakso kesayangan : bakso Gunung atau bakso Duro.

Oya kembali ke jalan Danau Sentani Raya yang warganya kompak ber bisnis mamin ini, sekedar catatan, tidak semuanya buka dari pagi hingga malam hari, tapi kalau datang pada sore hari dipastikan 95% semua buka. Nah, sudah siap menikmati Frozen Yogurt atau Bakso Rambutan ? Yukkk  .. !!
( th )

Keterangan foto : ( all taken by : th )

Paling atas, bakso bakar " Eky ", dan foto foto dibawahnya adalah papan papan nama sebagian kecil resto/cafe/warung/depot/rumah makan yang ada di sepanjang jalan Sentani Raya, Sawojajar, Malang.

Selasa, 16 Maret 2010

BIRD MARKET






Do you want to pass your time by exploring one of the unique spot of Malang? Then try to find the Bird - Market in Majapahit Street or Tumapel Street . In fact , they have not only birds. You can also find many kind of mouse, chicken, fish, snake , rabbit etc including their food , cage and even toys .. ! So , have a big fun with them...!

( Photos by : TH )









Pasar Burung




Salah satu sudut kota Malang yang cukup terkenal adalah Pasar Burung di daerah jalan Majapahit dan jalan Tumapel. Pecinta unggas dan hewan hewan unik bahkan langka dapat berpetualang disini untuk memperoleh" harta karun " nya. 

Bukan burung saja, berbagai jenis tikus, kelinci, ular, ikan, dan banyak lagi hewan hewan piaraan maupun satwa liar yang semestinya dilindungi bila kebetulan Anda beruntung juga dapat ditemui disini. Hari hari libur bahkan cukup padat pengunjungnya baik dalam dan luar Malang yang terlihat dari keragaman pelat nomor mobil yang ada di area parkir.


Makanan hewan dan peralatannya pun lengkap, mulai dari sangkar, kandang dan alat bermainnya dll. Ulat Hongkong misalnya, atau jengkerik yang disiapkan untuk makanan unggas tertentu, pokoknya para hewan disini mendapat fasilitas lengkap, tinggal tergantung sang pemilik hewan, bertipe " efisien " untuk bahasa halus dari pelit, atau memanjakan hewan piaraannya. Nah .. siap berburu hewan unik dan langka ?

( Photos by : Titiek Hariati )

Minggu, 14 Maret 2010

A Time For Us ..

A time for us .. someday there'll be .. when chains are torm by courage born of a love that's free .. dan seterusnya dan seterusnya terdengar menerobos sela sela teralis jendela ketika sekelompok ibu ibu yang sejak beberapa waktu terakhir ini terlihat semakin gencar berlatih paduan suara ( PS ) di komplek perumahan kami. 

Bukan untuk apa apa, melainkan " kapok " dengan pengalaman pengalaman " manggung dadakan " selama ini di acara acara intern rt rw ha ha ha ...Maka sayapun sulit menolak ketika akhirnya keinginan para ibu untuk membentuk semacam PS membuat saya " ketiban sampur " .

Hitung hitung juga refreshing sebab musik bagaimanapun adalah lebih bermanfaat daripada ngerumpi dan ngerumpi kita adalah lewat nada ! Dan lewat bahasa universal yang bernama musik  sekaligus ini merupakan terapi murah , gratis dan menyehatkan karena keajaiban musik yang mampu menjembatani segala perbedaan ....


Saya coba memilihkan lagu lagu jadul sesuai usia para anggotanya, tetapi diberi sentuhan masa kini. Nah .. ada " Love Is A Many Splendoured Thing ", " Moon River " , " A Time For Us ", " Sepasang Mata Bola ", " Saputangan Dari Bandung Selatan ", " Huhatee " dll. 

Teknik mencuri dan memanjangkan napas sudah tentu menjadi bagian sangat penting meski tidak mudah dikalangan para ibu ibu ini, tetapi justru melahirkan kelucuan kelucuan karena proses alami yang namanya aging hi hi ...


Seorang guru gitar klasik sengaja saya hadirkan untuk menambah semangat ibu ibu meskipun di awalnya sempat kacau karena sang guru yang berbasis klasik tiba tiba dituntut ber kroncongan dalam refrainnya Sepasang Mata Bola ... 

Oalaaa, yang salah ini yang minta apa si guru gitar klasik yang salah tempat ya? Ok, sekian dulu ceritanya sampai nanti saat " manggung " mungkin ada cerita lain lagi yang lebih seru hehe ....

( Photo by : TH )

Keterangan foto : paling depan kiri yang tampak hanya sebagian ( baju putih ) adalah si guru gitar klasik yang " salah tempat " hehe ................

Kamis, 11 Maret 2010

Be Be Que = Bebek ku ?







Resto yang memilih nama Cafe ' n Resto Be Be Que ( maksudnya : bebek ku? ) ini memang terbilang masih cukup baru di kota Malang. Alamatnya : Jl. Kawi Atas 42, atau bersebelahan dengan KFC di jalan yang sama. Dan " mumpung " masih soft opening dengan harga spesial, begitu kata brosurnya, maka sayapun menyempatkan diri kesana.

Kesan dari luar resto yang satu ini memang cukup menarik, sebab konsep perpaduan antara rumah tinggal dan bisnis tertata lumayan apik. Sesuai namanya, menu menu bebeknyapun cukup mendominasi meskipun daging dan ayam plus ikan juga tersedia. Hongkong style, begitu semboyan yang tertulis di brosur mereka.

Dihalaman rumah yang telah disulap menjadi semacam pendopo mini ini, terasa atmosphere " Jawa " nya dengan ukiran kayu semacam ukiran Jepara yang dipadu dengan perabot kayu yang sederhana namun " chic " . Hiasan lampu lampu nya juga terasa " pas " dengan keseluruhan interior, sehingga kesederhanaan ini justru menjelmakan kesan ekslusif.

Dari daftar menu, yang karena sudah " disepakati " gaya Hongkongnya, maka mudah ditebak bahwa resto yang satu ini memang khusus Chinese Food. Saya mencoba bebek panggang dan cah sawi plus dagingnya. Minuman? Saya pilih lemon untuk " menetralkan " kolesterol akibat bebek haha... ( Lho apa iya lemon bisa? Entahlah.. ) . Rasa masakannya ? Hmmm ... yummyyyyy !!!! ( Saya bahkan mendengar dari seorang teman bahwa kokinya dari Beijing, saya lupa mengkonfirmasinya karena keasyikan menikmati BBQ hehe ... ) .

Sebelumnya, dengan hati hati saya menanyakan pada seorang pegawai disitu apakah dagingnya halal alias tidak bercampur yang lain dan berlemak yang lain? " O.... 105% halal bu! " ( yo wes mbak aku percaya, kalau pun dibohongi ya hitung hitung mbak mengurangi dosa saya hehe.. )

Yang jelas, suasana bersih dan nyaman sudah berhasil diciptakan di resto ini. Harga? Entah nanti setelah bulan promosi, tapi saat saya kesana, saya lihat yang termurah adalah 15 rb sampai dengan 150 rb. Nah ... pecinta bebek dan chinese-cuisine, selamat mencoba!!

( Photos by : Titiek Hariati )

PECEL KAWI




Tidak lengkap kalau kunjungan ke Malang tidak singgah di warung Pecel Kawi, di jalan Kawi, dekat dengan jalan Ijen. Warung yang berdiri sejak 1975 ini dikenal karena pecelnya yang khas, meskipun kita juga bisa menikmati masakan lainnya seperti rawon, kare ayam dll. 

Jangan kecewa bila pada hari hari tertentu terutama liburan, Anda tidak mendapat tempat duduk. Dan satu lagi yang patut dicoba, minuman STMJ nya alias Susu Madu Telor Jahe nya. Mungkin sepulang jogging atau senam pagi mau mencoba? 

( Photos by : TH )

PECEL KAWI, since 1975.









Say that you've been in Malang . But don't say it if you never been in Warung Pecel Kawi, Malang. PECEL is one of the popular local food which is very popular in Java, especially East Java. 

Pecel is a combination between vegetables and peanut-sauce. Of course if you like you can have hot peanut-sauce. This warung was opened since 1975. Weekends or holidays is always " fully booked " and hardly to find a place to sit. 

Beside Pecel, you can have also some other popular cuisine such as chicken-curry , rawon or black-soup etc . Last but not least they offer also a famous drink so called S.T.M.J stand for
Susu Telur Madu Jahe ( Milk, Egg, Honey and Ginger ) which is good for your stamina. 

Now, what else you wait for ? 

( Photos by : TH )

Menjajal Lidah Solo





Bagi yang belum berkesempatan dolan ke Solo, Warung Cowek Pawon Solo di jalan Soekarno Hatta ini mungkin dapat membantu Anda mencicipi cita rasa kuliner Solo. Ruangannya terbagi dua. Pecinta alam mungkin lebih senang diteras luarnya yang non AC. 

Tetapi pada saat udara panas siang hari, bolehlah Anda bersantap di ruang sebelah dalam yang ber AC meskipun ini mempercepat pelebaran lubang ozon kita. Menu menu khas Solo seperti Gudeg, Tengkleng, Brongkos, Tongseng dll dapat diperoleh dengan harga yang sesuai. Disisi kanannya ada toko souvenir yang menjual barang barang khas seperti batik dll. Nah sehabis bersantap Anda bisa mencari oleh oleh disini..... ! Soal rasa, ini memang masalah selera.

 ( Photo by : Titiek Hariati )

Warung Cowek PAWON SOLO.






For you who never been in Solo, Center Java, this restaurant in Jalan Soekarno-Hatta  can be your little adventure to taste Solonese culinary. An air conditioned room will soon welcome you on your hotdays of lunchtime.


Here you will have several very typical Solonese menus such as  Gudeg, Tengkleng, Tongseng or Nasi Liwet etc with reasonable prices. Besides, they have also a little souvenir shop where you can buy Solonese - merchandise like batik etc. 

So, why don't you start your trip to "Solo" ? ( th )


( Photos by : Titiek Hariati )

Warung = small restaurant or traditional restaurant.
Cowek = stone " dish ", a very typical Javanese kitchen similar to a pounder.

Rabu, 03 Maret 2010

Salah Satu Sudut Sejarah : Makam Sukun






Mungkin ketika tulisan ini dibuat, perobahan di salah satu sudut kota Malang ini sedang berlangsung. Makam Sukun. Apa yang menarik dari tempat ini dibanding makam makam lain yang ada di kota Malang? Terletak di daerah Sukun, makam ini berjarak sekitar 2km dari pusat kota Malang arah Kepanjen. Sebelum memasuki komplek makam, lebih dulu kita melewati gedung ber arsitektur kolonial yang saat ini ditempati oleh oleh Dinas Pemakaman Malang.

Jalan masuk ke makam yang terkesan sempit, ternyata langsung disambut oleh luasnya area yang konon hampir sekitar 10ha ( bila data yang saya peroleh mendekati benar ) . Menurut petugas dari dinas makam, mereka yang dimakamkan disini terdiri dari berbagai bangsa. Antara lain ada Jepang, Belanda, Jerman, China, Inggris. Dalam Perang Dunia ke II, dimana Indonesia saat itu juga mengalami dampaknya, para serdadu maupun officer yang gugur di Indonesia dalam membela keyakinan mereka saat itu, telah menghuni makam Sukun ini bahkan ada yang sejak sebelum Indonesia merdeka.

Keluarga keluarga para officer inipun banyak yang dimakamkan disini, terlihat dari puisi atau ukiran kalimat indah yang ada di nisan nisannya. Nisan nisan ini ada yang dibuat dari marmer yang diimpor langsung dari Italy, dengan pahatan khas yang banyak ditemukan di Eropa. Tetapi sayangnya sudah banyak yang tercuri, entah atas pesanan kolektor barang antik atau sekedar dijual marmernya karena lumayan untuk di loakkan.

Saya diantarkan kesebuah sudut makam yang agak terisolir dan bersemak, ternyata disana terbaring sepotong nisan marmer yang beratnya lebih dari 1 ton serta sudah terlepas dari makamnya. Ukiran wanita Eropa diatasnya sangatlah cantik, dalam pose berbaring menekukkan kakinya. " Rupanya pencurinya tidak mampu mengangkat marmer ini, jadi setelah dipotong digeletakkan begitu saja disini... ", begitu kata petugas. Ck ck ck.....

Saya terus melangkah melewati tengah makam yang ternyata memiliki rancangan indah mirip taman taman di Eropa. Pohon pohon besar ditambah bentuk bentuk nisan yang beraneka rupa serta bahasa, membuat makam ini lebih mirip tempat wisata. Ada makam serdadu Jepang, Belanda, dan keluarga keluarga Jerman. Salah satu yang nisannya berbahasa Jerman menuliskan angka kelahiran yang kebetulan sama persis dengan tanggal lahir saya. Sedetik saya merasa aneh tetapi antusias untuk memotretnya.

Jepang dan Korea serta China ternyata mempunyai bentuk makam dan nisan yang berbeda meski sekilas ketiganya seolah sama huruf hurufnya. Menurut petugas dinas makam, memang dimasa datang kompleks ini akan menjadi proyek percontohan dari wisata makam, dimana makam bukan lagi sebuah lokasi menyeramkan tetapi merupakan sebuah area indah yang tertata bak sebuah taman kota.

Disini kita bisa melihat jejak sejarah kota Malang betapa dimasa lampau Malang menjadi salah satu wilayah favorit para bangsa asing untuk menetap hingga akhir hayatnya. Apakah makam makam unik dan khas ini akan hilang tergerus perubahan? Atau pemkot akan mempertahankan serta memugarnya sebagai sebuah ikon pemakaman? Waktu yang akan menjawab .Dan semoga pencurian dan pengrusakan oleh tangan tangan yang tidak bertanggung jawab ini segera bisa dihentikan
Disatu sisi, bila makam ini nantinya telah terpugar dengan indah, tentu akan mengundang banyak wisatawan asing untuk mengunjungi dan mengenal sejarah nya, disamping peninggalan peninggalan kolonial lainnya yang masih banyak dijumpai di Malang.


( Photos by : Titiek Hariati )



























































































































































































































































Lokasi Show Srimules Baru : Gedung DPR.







Terima kasih kepada kabarindonesia.com yang hari ini sudah memuat " Lokasi Show Srimules Baru : Gedung DPR " . Yang bersedia untuk menderita mules mules diperut, boleh mengintipnya.

( foto antara/Andika Wahyu/HP/10 )