Senin, 30 November 2009

" Liburan Pendek, dari Cangar ke Inggil " , muter muter Malang.



Liburan Idhul Adha yang lalu menyisakan catatan kecil karena saya sudah terlanjur janji untuk membawa pembaca blog ini 
" muter muter " di sekitar Malang. Tapi terus terang, Malang " terlalu banyak " dikelilingi tempat tempat yang enak untuk ber hangout, sehingga tidak mudah memilih mana yang lebih enak karena ini adalah masalah selera. Wisata Bahari, Wana Wisata, Wisata Kuliner, Wisata Budaya, dll semuanya ada disekitar Malang.

Cangar misalnya. Letaknya sangat dekat dari kota Batu, sekitar 15 km arah Mojokerto. Rombongan kecil saya, 4 orang, sengaja berangkat pagi pada Sabtu tanggal 28 Nopember kemarin. 

Santai dan perlahan kami merambat naik melewati bukit2 yang lumayan terjal dan meliuk liuk sebelum akhirnya sampai di Cangar, sebuah kawasan perbukitan yang menawarkan keayuan pesona alam . Yang khas di Cangar ini antara lain adanya Goa Jepang serta mata air panas alam yang konon ampuh untuk memporakporandakan segala macam penyakit kulit.

Kabut masih terlihat di mana mana dan dalam udara yang cukup dingin acara " kumkum " alias merendam badan diair panas menjadi nyaman. Tapi sungguh saya " tidak tega " diudara terbuka berendam, maka yang saya " umbar " hanyalah sepasang kaki saya untuk memperlancar peredaran darah. Suasana di sekitar kolam air panas dan sungainya ternyata sudah cukup ramai
padahal masih belum jam 8. Namanya saja liburan jadi pasti banyak yang pagi pagi sudah " keluyuran " seperti halnya saya hehe ..

Sayangnya kawasan yang dulu begitu hijau dan asri saat ini terganggu oleh berdirinya pabrik jamur ( ?) di perbukitan yang letaknya pas tepi jalan, sehingga pemandangan terhalang oleh bangunan2 pabrik yang " nyepetno mripat " ( membuat mata sakit ). Heran juga bahwa per ijinan pabrik semacam ini tidak disertai pertimbangan estetika oleh si pemberi ijin atau pemkotnya. Apa jadinya kedepan bila seluruh kawasan ini saatu saat nanti dipenuhi pabrik pabrik, mungkin Cangar hanya akan tersisa sebagai sampah limbah pabrik !! Berapa lama lagi?


Di sekitar kota Batu yang berjarak hanya 18km dari kota Malang , banyak ditemui tempat2 wisata alam maupun buatan atau kombinasi keduanya. 

Sebut misalnya Selecta yang terkenal dengan hotel bersejarah nya Bhima Sakti yang pernah dikunjungi Soekarno ditahun 50-60an yang sempat melahirkan beberapa pemikiran2 besarnya di tempat itu.


Terus ada juga air terjun Coban Talun, tempat wisata air panas lainnya yakni Songgoriti, air terjun Coban Rondo, Gunung Banyak yang terkenal sebagai tempat olahraga paralayang. Juga ada yang namanya daerah Payung, sebuah kawasan hangout diatas jurang jurang perbukitan . Disebut Payung karena banyak ditemukan cafe atau warung2 yang menjual jagung bakar, bakso dll yang semula beratapkan payung payung lebar tetapi saat ini sudah menjelma menjadi warung2 semi permanen.

Sepanjang jalan menuju Cangar maupun di kota Batu nya serta sekitarnya, masih banyak ditemukan bangunan bangunan kuno bekas Belanda. Umumnya masih terlihat kokoh meski kusam tetapi yang tetap terawat bahkan dimanfaatkan sebagai daya tarik tamu juga banyak antara lain Hotel Kartika Wijaya di Jl. Diponegoro, Batu, misalnya.

Wisata Nostalgia yang biasanya banyak diminati turis2 Belanda atau Jepang tidak pernah melewatkan tempat2 bersejarah semacam itu dimana pada jaman penjajahan dulu mereka bahkan menjadi pelaku sejarah baik sebagai serdadu, pegawai maupun masih balita. Salah satu nya misal Toko OEN yang ada di Jl. Basuki Rahmat, Malang.

Oya.. puas di Cangar, perut mulai menagih janji. Sengaja tidak mencarinya di dekat Cangar atau Batu karena voting memutuskan ke restoran Inggil di Malang saja. Tidak ada makanan spesial yang di kangeni, tetapi malah mau cari oleh oleh T Shirt khas Malang. Lho, mau makan apa cari kaos?
Dua duanya. Maka perut ditahan 45 menit meluncur ke Inggil di tengah kota Malang.

"Inggil" itu nama sebuah restoran di daerah belakang gedung Balai Kota Malang, tepatnya di Jl. Gajah Mada. " Saya bersumpah " ( ketularan sumpah2 yang banyak ditonton di TV dalam kasus Bibit Chandara hehe ... )  bahwa pemilihan Inggil untuk ditampilkan di blog ini sungguh karena saya memang suka saja dengan konsepnya, bukan karena saya pernah diamplopi oleh pemiliknya ( sumpah !! he he ... )

Dua wajah beda jaman menjadi pilihan restoran ini, tradisionil dan modern. Tradisionil dengan mengusung Malang Tempo Doeloe sebagai branding nya nya. 

Sedang modern, itu untuk melengkapi kebutuhan asesorisnya seperti TShirt, Tas, Batik, Kerajinan dll khas Malang yang di tempelkan dalam kemasan boutique disamping depan dari restorannya.


Bangunan jadul yang dijadikan restoran ala Tempo Doeloe ini konon bekas hotel, dan memasuki pintu depannya segera kita berhadapan dengan riwayat kota Malang termasuk saat2 Soekarno di Malang tahun 50 an meresmikan Tugu didepan Balai Kota Malang.

Masuk lebih kedalam lagi kita akan melihat deretan atau koleksi2 benda jadul mulai alat pengeriting rambut, sepeda , radio, telepon, gramaphone dll yang sudah berusia bahkan ada yang seabad lebih. Papan papan reklame jaman kompeni juga banyak ditemui, mulai minyak rambut, rokok, kecap dll. Topeng topeng khas Malang juga dipamerkan.

Sementara itu bagi yang ingin membawa oleh2 makanan khas Malang tersedia bermacam keripik, dodol dll dari bahan apel dan buah2an lain yang ada di Malang.

Belum puas? TShirt, sandal, tas, batik dll khas Malang dapat dilihat di boutique yang mengusung label "INTIP" ini. Jadi komplit, makan, oleh oleh dan belanja. Oya di sini kita bisa memilih menu macam2 ikan bakar, masakan2 tradisionil maupun yang " standar ". Cuma menurut saya yang penggila pedas2 ini, masakannya agak kelewat manis lo jeng !! ( Lain lidah lain rasa hehe ... ) .

Pada saat makan malam, kita mencoba menjelajahi kawasan jalan Soekarno Hatta mencari sesuatu yang mungkin juga unik. 

Muter muter, akhirnya memilih " Dapur Kota ". sebuah resto yang terbilang baru dan berpenampilan lumayan menarik dari luarnya lo!! Western, Chinese, Javanese food dll hampir lengkap disini. Harga? Standar. Maka buat yang membawa rombongan besar tempat ini lumayan bisa direkomendasikan. 

Layanannya juga lumayan. Aduh, lagi2 saya ber " sumpah " bahwa saya bukan agen Dapur Kota, jadi tenang saja bahwa menulis tentang mereka ini semata mata karena suka saja dan menambah informasi tentang wisata kuliner bagi pembaca blog dari luar Malang !

Mungkin foto2 dihalaman ini akan lebih 
" exciting " daripada membaca catatan saya yang tidak menarik ini hehe ... Selamat muter muter !!

 ( Photos taken by : th )






Keterangan foto :

01. Salah satu ikon tempat mandi air panas Cangar, kasihan kok dirantai ya !
02. Salah satu kebun pesemaian sayuran di Cangar.
03. RM Inggil, Malang.
04. Salah satu ikon Malang, T O P E N G, yang dipamerkan di RM Inggil.
05. Salah satu sudut RM Inggil yang antik.
06. Inggil Boutique girl yang ramah.

Selasa, 17 November 2009

Terima Kasih





" 2012, Menjual Kiamat " dan " Gali Tutup Gali Lubang? " serta " Simalakama" sudah termuat, terima kasih kepada kabar indonesia.com juga kepada rekan Andhika dan Zeman atas komentar komentarnya .

( Picture taken from www.notoon.com/artworks/4.html )

" 2012 ", menjual kiamat.






Nopember 2009 ini ditandai antara lain dengan ribut ribut soal pro kontra film yang menjual kiamat " 2012 " . Maka sayapun makin tertarik untuk nonton dan rela antre hampir dua jam. Memang manusia hanya mendapat pinjaman kecerdasan dan kepiawaian teknologi dari Sang Khaliq, terbukti film " 2012 " memang tidak mampu menggambarkan kedahsyatan yang semestinya dari End Of The World yang konon beyond imagination sebagaimana dilukiskan secara menakutkan di Al Qur'an.

Tetapi sebagai sebuah renungan serta " cambuk " untuk lebih mendekat lagi kepadaNYA sesungguhnya film ini lumayan. Keresahan agar kita tidak serta merta mempercayai 21.12.2012 itulah mungkin yang perlu disadari. Sebab hanya DIA lah sesungguhnya Yang Maha Tahu tentang Kapan dan Bagaimana nya kiamat. 

Pelarangan 2012? Mungkin kita sangat perlu menjadi penonton penonton dewasa yang tidak menelan mentah mentah informasi, jadi rasanya tidak perlu, sebab pasti akan lebih menyuburkan bajakan bajakannya akibat pelarangan itu sendiri. So : selamat menonton !

( Foto diambil dari : asaborneo.blogspot.com )

Kamis, 12 November 2009

Gunung Kawi & Beringin di kaki Arjuna



Kemarin, ada yang menanyakan begini : " Mbak, di halaman muka blog nya mbak itu gunung apa ya ? ". Saya jawab : " Sesuai dengan judulnya yang Uklam Uklam Ndik Malang, maka itu adalah salah satu gunung ikonnya Malang, yakni gunung Kawi ! ". Masih saya tambahi biar sekalian " lego " yaitu bahwa foto pohon disebelahnya itu adalah beringin yang saya ambil gambarnya di kaki gunung Arjuna ( Kawi dan Arjuna itu " satu RW beda RT " alias bertetangga ) .

Berhubung yang bertanya bukan asli Malang, maka makin saya dramatisir dengan menambah info bahwa gunung Kawi itu bentuknya mirip wanita berbaring, ayo perhatikan ! Foto gunung Kawi saya ambil disaat sunset dari halaman sebuah kampus di  Vila Puncak Tidar, Malang,  sepulang kerja dikampus yang sama, yakni sekitar pukul 17. 37 .

Mengapa memilih gambar gunung dan beringin? Saya bukan anggota parpol tertentu, jadi tidak usah di hubung2kan dengan partai beringin, bahkan simpatisan juga bukan. Jadi karakter gunung dan beringin itu menurut saya " pas " saja , keduanya menggambarkan ketenangan, keanggunan, kewibawaan.

Kota Malang di kepung beberapa gunung yang terkenal di pulau Jawa, dan tiap2 gunung memiliki legendanya masing2. Gunung Kawi terkenal antara lain sebagai pusat " menggapai enerji " bagi mereka yang berniat membuka/melebarkan usaha/bisnisnya dengan berbagai ritual khasnya. Tidak perlu didebat karena semuanya akan berpulang pada keyakinan masing2 individu termasuk pertanggung jawaban setelah melewati kehidupan dunianya, menuju kehidupan abadinya.

" Jalan jalan di Malang " semoga disabarkan ya, akan saya bawa Anda mengenal Malang dari sisi yang mungkin agak berbeda dengan yang ada di buku2 petunjuk turis. ( Kalau sama jadinya kurang seru, sebab biasanya informasi di buku2 wisata ke Malang itu " standar ". Tapi jangan keburu protes ya, sebab saya juga perlu waktu untuk muter muter ke tempat tempat yang
" kurang populer " agar nantinya tempat tempat itu bisa menjadi lebih populer setelah anda kunjungi di blog ini , ok ? )

Keterangan foto : ( taken by : TH )

The Sleeping Beauty, Gunung Kawi, Malang, saat menjelang sunset .









Terima Kasih



Kepada kabarindonesia.com atas pemuatan " Sumpah, Dijual Murah dan Cepat ". Sebuah ungkapan keprihatinan atas apa yang sedang terjadi di tanah air saat ini, dimana hukum diperjual belikan serta direkayasa. Pembodohan publik menjadi suguhan disetiap layar kaca, dan rakyat diharapkan meng amin i setiap kemauan penguasa. Bak kehamilan 10 bulan, akankah jabang bayi lahir secara alami atau harus melalui bedah Caesar? Saat itu tidak akan lama lagi.

( Gambar dari : funnypictures.com )

Senin, 09 November 2009

REUNI ( LAGI ! )

 


Seolah " berpacu dengan waktu ", rasanya tidak pernah ada kata bosan untuk ber reuni. Minggu tanggal o8 Nopember 2009 lewat, kami kumpul kumpul lagi di Pandaan dirumah teman SMA dulu, Erna. Ada sekitar 30 an orang yang datang dari Malang dan Surabaya. Memang kali ini hanya dikhususkan teman teman SMA dari Malang dan sekitarnya yang satu angkatan. Tidak heran bila jumlahnya semakin menciut, sebab kebanyakan sudah tersebar di mana mana bahkan di " alam lain ".

Saya berangkat dari Malang ber 4. Di kursi belakang ada sepasang suami isteri yang juga menjadi " singer dan keboard player " dari acara kami plus peralatannya, bagasi padat. 

Kemudian di depan adalah dokter gigi Susi, dan saya sebagai driver nya. Untung tidak ada kemacetan dan kami disambut udara panas Pandaan yang membuat " resah dan gelisah" terutama karena teman saya Susi ini terlanjur memakai kostum ala pembicara seminar .....


Dan sebagaimana tradisi yang ada, bertemu teman teman sekolah selalu punya sisi manis tersendiri. Betapa tidak? Segala perbendaharaan bahasa " kromo inggil " dikeluarkan, tidak peduli profesi dan jabatannya, hitung hitung mumpung ada kesempatan saling " menghujat dosa dosa lama " semasa sekolah ... 

Ada sekitar 10 buku tebal berisi kumpulan lagu2 jadul sampai modern, e... ternyata yang keluar tidak berubah, lagu itu itu saja alias dari reuni satu ke lainnya tidak mengalami kemajuan, Sepanjang Jalan Kenangan, Kisah Kasih di Sekolah, Pertemuan, Autum Leaves, I Started A Joke, dan sebangsanya. Oalaaa... dasar manula !!


Menengok meja makan, semuanya mencari satu menu favorit : K U P A N G !! Padahal ada yang " sadar " dan mengingatkan : " Lho, petis nggarai kolesterol rek ! " . Tapi rupanya semua sudah siap untuk stroke, terbukti kupang disikat sampai habis. Masakan masakan lain yang ber deret deret rupanya kalah aura, aduh.. kasihan tuan rumah yang sudah bersusah payah menyiapkan hidangan, tapi begitulah memang " makin tambah usia konon makin ber hati hati dalam pola makan " ... ck ck ck .....


Tidak puas hanya menyanyi dan menyonyo, beberapa mulai gatal kaki untuk " melantai " disiang bolong. Rumba, Cha Cha, Walz dan entah apa lagi, dansa gado gado, nama tidak lagi penting, yang penting happy! Dan masih disambung acara " rapat darurat" mempersiapkan pertemuan akbar Januari 2010 mendatang di BATU ! Rapat dibawah pohon mangga yang semilir anginnya, dan tuan rumah masih menambah dengan tawaran kopi, milo, susu atau apa saja yang sesuai untuk manula.


Tidak ketinggalan : mangga !! Perdebatan ala anak anak SMA pun terjadi, maklum, rapat rapat seperti ini tidak tiap hari , jadi mumpung sudah kumpul maka rapat disulap jadi ajang saling " eyel eyel an " mulai soal guru guru yang akan diundang, souvenirnya, acaranya dll..


Pertemuan lagi lagi ditutup dengan lagu kebangsaan yakni " kemesraan " Iwan Fals yang juga sudah sangat ndheso tetapi 
" ngangeni ", dan acara perpisahanpun tiba. 

Jam sudah menunjuk hampir 16.00. Janji bertemu lagi bulan Januari 2010 sudah di sepakati. Sisanya : hanya DIA lah yang Maha Tahu apakah kami masih bisa berkumpul lagi seperti ini dengan jumlah yang masih sama , berkurang atau bahkan lebih besar ? Wallahualam ....


( Terima kasih buat Dicky, Samsul, Endro, Erna, Susi, Susi, Susi / ada tiga Susi, Tita, Arifin, Sugeng, Agustin, Huri, dan yang lain lain yang tidak ditulis namanya tetapi yakinlah bahwa semuanya memiliki tempat yang sama dalam hati saya ! ) .
PS : saya tidak terlihat di foto sebab jadi tukang potreknya.

( Photos by : Titiek Hariati )

Jumat, 06 November 2009

Terima Kasih

Kepada kabarindonesia.com yang memuat " Lakon Wayang Anggoro Anggodo ". Sekaligus terima kasih kepada rekan JS Kamdhi, Parijo,Billy , Andre dan Agus S. atas komentar komentarnya.

( Gambar dari funnypictures.com )

Memilukan dan miris, betapa di republik yang tercinta ini ini bersliweran ratus bahkan ribuan anggodo anggodo yang bisa membeli hukum dan memainkan martabat lembaga lembaga hukum terhormat kita.

Mungkin yang lebih penting adalah bagaimana kita memulainya dari diri sendiri untuk tidak membuka peluang kepada anggodo anggodo disekitar kita, mulai yang paling umum dan ringan. Tilang misalnya. Berani menghadapi pengadilan tilang yang ruwet dan njlimet , agar anggodo anggodo kehilangan market nya. Kalau tidak berubah dari diri sendiri, bagaimana kita menuntut orang lain untuk berubah?