Senin, 25 Agustus 2014

  





Mau ruwet mbulet ? 
Datang saja ke Food Festival Sengkaling ! 


 mungkin maunya manajemen Food Festival Sengkaling Malang di
Jalan Raya Sengkaling Malang itu sistimatis dan praktis. itu dari sisi mereka. 
tapi lupa bahwa pengunjung Food Festival Sengkaling Malang itu bukan mau membuka rekening baru di bank atau  mau opname di RS, tapi sederhana saja : 
mau makan sambil menikmati suasana.  
ee ... lha koq ini malah dibuat ruwet bin mbulet dengan sistim yang terlihat " canggih " namun membuat orang " neg " karena mau makan saja harus muter sana sini, weleh weleh ... 
ini prosedurnya  ( yang bahkan lebih rumit daripada bank )


  pertama, 
kita harus daftar di Card Centre nya untuk mendapat kartu semacam atm yang bermanfaat untuk " meng akses " pemesanan mamin dijagat kuliner disitu. 
kedua, 
di CC itu kita sudah harus tahu atau memperkirakan dana yang akan kita habiskan di lokasi itu selama makan/ minum, misalnya untuk dua orang kira kira 50 ribu, maka kita setorkan 50 ribu ke petugas CC yang segera akan mendatanya sesuai nomor kartu kita.


 ketiga,
 setelahnya kita harus mendatangi kedai/ warung/ cafe tempat kita memesan mamin untuk mendapatkan semacam nota,
 contoh : nota soto dan rawon berikut dua es jeruk misalnya.
keeempat, 
dengan nota2 tersebut kita mendatangi kasir2 tertentu ( tak bisa sembarang kasir ! ) untuk menyetorkan data2 mamin kita dan petugas kasir akan segera akan menggesek kartu kita tadi sesuai data.
kelima,
 kita kembali ke meja yang kita pilih untuk menunggu pesanan datang.
 lha tapi, 
bagaimana kalau dalam perjalanan ke meja kita ternyata kita melihat lumpia atau ice cream dan sudah pasti " setoran " 50 ribu tadi tidak cukup untuk dua cup ice cream yang 
harganya masing2 12 ribu misalnya ?
 atau ternyata nasi rawon dan nasi soto plus dua es  jeruk tadi hanya 45 ribu yang berarti masih 
ada susuk/ kembalian 5 ribu?
untuk masalah kembalian uang ataupun kekurangan uang akibat masih ingin menambah pesanan lain diatas setoran kita 50 ribu, kita harus balik lagi ke CC dan menambah setoran atau menerima pengembaliannya diakhir kunjungan.
 bila malas mengambil kembalian karena harus riwariwi, bolehlah pada kunjungan berikut dimintanya. dan ini catatan khusus :
bagi yang I kali datang, ada minimal-spending yaitu 50 ribu dan yang berikutnya sudah bebas!
 sepintas sepertinya sistim ini canggih sebab mungkin pihak pengelola FF ini mencontoh sesuatu tempat/ lembaga/ entah apa untuk meminimalisir penyimpangan dll.


tapi oalaaaa,
  mengapa Orang Mau Menikmati Kenyamanan Justru Disuguh Ketidak Nyamanan?
 dijaman yang sudah serba cepat dan mudah dimana persaingan kemudahan dan kecepatan menjadi andalan utama, rasanya sistim ini harus ditinjau ulang sebab
 saya membayangkan bagaimana andai ada orang2 awam yang sederhana saja berpikirnya yaitu : masuk, duduk, pesan, makan, bayar e.... ternyata harus muter2 dan pusing untuk 
sekedar sepiring nasi soto atau segelas es teh ? 
saya tiba tiba kehilangan selera makan walaupun di " bujuk " pengelola salah satu stand disitu bahwa "  tiap malam ada live akustik lho ", saya lebih memilih ke warung Pak Min Klaten
 yang simpel tidak ruwet2, lha wong mau makan koq di mbulet2kan ?
 mungkin saya sangat ketinggalan jaman dalam soal soal layanan canggih ala FF Sengkaling ini, tapi saya yakin bahwa saya tidak sendirian mengeluh sebab ada teman dari 
stand lain berkomentar 
" iyo mbak, embuh koq ngene yo sistim e, nggarahi wong wegah mrene ... " 
( hahaha saya kembalikan saja keluhan ini pada manajemen FF Sengkaling Malang ..... )
duluuuuu, saya adalah pelanggan setia Sengkaling ini saat mereka masih punya kolam ukuran Olympiade karena saya memang paling tidak tahan  kalau melihat air tidak nyemplung! 
 sejak kolam itu hilang, saya malas.


  dan perwajahan Sengkaling  dibawah manajemen baru rupanya lebih menekankan pada
wisata kuliner, itu menurut saya sih ok ok saja.
 bicara soal atmosfer FF ini memang nyaman karena 80% area yang semula adalah area parkir dengan tingkat polusi tinggi, saat ini sedikit berkurang karena berganti wajah dengan kedai/ warung/ cafe dll, apalagi malam hari pasti asyik. 
 ada berpuluh pilihan mamin disitu, mulai masakan khas Jawa, juga khas propinsi2 yang ada diseluruh penjuru tanah air plus pusat oleh olehnya.

tetapi dengan sistim " canggih bin mbulet ruwet " tadi , rasanya saya sudah malas sebelum masuk untuk lain kali. " mungkin belum terbiasa mbak, lama lama kan terbiasa dan nyaman aja " itu komentar seorang teman yang suka nongkrong disitu.


   memang ini masalah selera, tetapi kebetulan selera saya adalah :
" hal hal yang tidak ruwet mbulet  melainkan sederhana dan membuat nyaman "
penasaran mau mencoba membuka rekening e ... deposito ee ... menikmati Food Festival Sengkaling ? siapkan deposito awal yang  cukup kalau tak ingin riwa riwi bolak balik 
ke Card Center nya hehehe .... 
oalaaaa, jaman memang sudah berubah untuk orang2 kuno seperti saya !
( th )


( photos by : th, Food Festival Sengkaling, Agustus 2014 ) 

01. area FFS yang nyaman untuk jalan jalan dengan keluarga
02. bebek goreng
03. atmosfer FFS
04. tempat pemain musik malam hari
05. kartu FFS
06. " SoP " yang njlimet ruwet
07. salah 1 deretan kedai
08. pojok Rujak Ice Cream .... !
09. pagar luar FF
10. cincau ...
11. salah satu cafe
12. " sejoli "pramusaji  di kedai Rujak Ice Cream 


























Minggu, 24 Agustus 2014






  
.. " Mak Min itu apanya Pak Min ? " ..

 kedai Sop Klaten Pak Min itu banyak terdapat dimana mana termasuk Malang.
 tapi kemarin di Jalan Diponegoro Batu, Malang, saya menemu " pasangannya " yaitu Warung Lesehan Mak Min. sayangnya hanya sebuah kebetulan nama karena antara keduanya ternyata 
" tidak ada benang merah apa apa " hehe .. ya sudah, 
Mak Min bukan apa apanya Pak Min Klaten.
dari arah Malang ke Batu, warung lesehan ini ada disebelah kiri jalan, tidak terlampau mencolok sebab ada di deretan sekian banyak kedai2 lainnya yang lebih mencolok, 
jadi memang harus teliti menemukannya.
ditata secara lesehan maupun " dingklikan ", warung ini punya atmosfer yg cukup nyaman untuk traktiran atau yarwe dengan teman2. lorongnya memanjang dan tidak perlu pusing membuka buka kartu menu. mengapa ? 
karena memang tidak disediakan !

 tapi  pengunjung cukup mendongak kearah " menu card " yang " nggedablah " ditengah kedai dan yang lainnya juga tergantung diatas tiang tiang penyangga,
 dan silahkan memilih ! 
( saya tidak tahu bagaimana kalau kedai pas padat pengunjung pasti akan lucu 
sebab akan banyak tamu yang bergerumbul didepan baliho kedai untuk
mendongak dan memilih menu hahaha ...  )
soal menu khasnya, menurut si pramusaji adalah menu yang " obhong2an " alias bakar bakaran, yakni ayam bakar, bebek bakar, ikan bakar dll .

 yang lebih menarik adalah harganya, karena menurut saya kedai ini bahkan pantas berada didekat kampus kampus mengingat harga menu menunya yang lumayan " anak kos " contoh :
paket ayam goreng/ bakar cukup 15 ribu kita mendapat Nasi, Ayam Goreng/ Bakar, dan Teh Manis, panas atau dingin.  sederet pilihan menu menu nya sangatlah berbau masakan Jawa.
 naa tidaklah perlu heran karena kedai yang satu ini memang milik putra/i dari RM Khas Jawa
dijalan yang sama yang sudah lebih dulu dikenal ! 
maka disoal rasa, dari skala 0 - 10, saya setuju diangka 7 !
oya, Mak Min juga memiliki vila untuk disewakan dengan tarif relatif murah sebab terdiri dari dua kamar, dapur, ruang makan, kamar mandi dan tv serta air panas hanya 500/ malam. nah bagi keluarga besar  yang akan berlibur di Batu dengan cara lebih hemat boleh mencari Mak Min !
 ya sudah, " apa boleh buat " kalau saya harus memuji kedai ini dari sisi atmosfer, harga dan rasa! layanan juga lumayan ramah dan informativ. 
penasaran?
 coba dicari di Jalan Diponegoro 63 Batu, Malang, Jawa Timur. 
yukkk ... ( th )


 ( photos by : th, Mak Min Jl. Diponegoro 63, Batu, Agustus 2014 )
01. paket murah meriah
02. daftar menu yang " nggedablah " ...
03. atmosfer yang nyaman
04. lesehan Mak Min
05. lorong Mak Min
06. vila Mak Min
07. " kartu menu " lainnya



Selasa, 19 Agustus 2014






 .. " Ban serep, bahagiakah? " ..

seorang teman wanita mengeluhkan posisinya sebagai Ban Cadangan dalam sebuah hubungan yang ia ingin seriusi. " Saya kadung suka mbak,
 kelihatannya dia juga koq, cuma kadang kadang menyakitkan sebab dia masih suka mengingat ingat mantannya bahkan diam diam sepertinya mereka masih berhubungan. 
Kalau saya tegur jawabannya " ah enggak, itu kan cuma sekedar flashback aja dan percayalah bahwa saat ini kamulah satu2nya buat saya " 
( hmm, ketoprak dimulai ! )

saya tanya : " Bagaimana kamu tahu dia masih berhubungan, apakah sikapnya yang berubah atau sms nya ketauan atau apa ? " . dijawab : " Ya aneh aja rasanya, secara fisik dia memang ada didekat saya, tapi kadang rasanya dia tidak disitu, 
hatinya entah ada di mana ... " 
( hehe saya dalam hati tertawa sebab membayangkan rumitnya masalah Hati yang tidak seekor lalatpun dijagat semesta ini yang mampu mengintip hati seseorang )

saya lanjutkan " Ooo ... jadi instink kamu to yang mengatakan itu? " ... 
" Iya, wanita kan gampang kerasa kalau ada yang kurang beres ... " katanya sambil bermuram. saya merasa iba sebab soal Ban Ban Cadangan ini memang sering menimpa 
pasangan2 instan yang menjalin hubungan kilat dan biasanya lebih kearah fisik.

saya tidak ingin menasehati apa apa lha wong orang sedang dilanda penyakit Suka itu biasanya setengah tidak waras cara berpikirnya, 
jadi nanti tiwas " otot2an " maka saya pilih jalan tengah 

begini kata saya :
" diumpamakan sebuah mobil dengan memakai ban serep, kenapa tidak? ban serep memang disediakan untuk situasi darurat seperti kebocoran ban, medan berat yang membutuhkan jenis gigi ban tertentu yang seperti dimiliki oleh ban serep dll.
 jadi fungsinya memang penting ! 
bayangin kalau ditengah hutan lebat tiba tiba ban pecah lha kojur kalau tak ada ban serep. maka bahagialah yang punya ban serep, istilahnya Jatuhnya Supaya Tak Sakit Sakit Amat !"

" lho tapi kan sifatnya cuma sementara, nanti kalau ban aslinya sudah beres kan ban serep kembali lagi ketempatnya alias ngga dipakai lagi ?", masih penasaran rupanya.

saya lanjutkan begini 
" siapa bilang? lha kalau ban serepnya memang lebih bagus ya dipakai selamanya to ? 
tapi memang ada saat dimana ban serep dikembalikan lagi ketempatnya sebab yang asli atau yang lama masih bisa dipakai, alasannya penghematan. 
lho kan ban serep sebenarnya punya posisi " terhormat " yaitu disimpan supaya tidak cepat aus seperti yang sedang dipakai?"
 " ngga taulah mbak, mungkin kalau ban bisa begitu tapi ini kan hati manusia", 
lanjutnya suram. 

aduhh,
saya mungkin terlanjur menyamakannya dengan ban mobil, 
maka saya coba koreksi lebih jujur dengan begini :

" seringkali, kesalahan manusia pada umumnya adalah 
Terlalu Cepat Membangun Hubungan Baru disaat yang lama retak/ putus/ bermasalah padahal ia sebenarnya belum sepenuhnya siap secara mental. 
maka biasanya yang muncul adalah pelarian semata 
untuk mencari Penyeimbang Hati agar keretakannya tidak terlampau membuat depresi. 

lha celakanya, pihak yang dibuat pelarian itu sering tidak atau kurang waspada alias Menganggap itu Sebagai Sebuah Karunia karena mendapatkan seseorang yang 
" sedang sangat butuh sandaran " dan ia menyediakan dirinya
 sebagai bantal sandaran bagi si Patah Hati. 

untuk sementara waktu keduanya tampak klop, bahkan bahagia karena Yang Satu Sedang Butuh Sandaran dan Yang Lainnya Sedang Butuh Disandari hehe ... klop to ?
idak jarang pasangan seperti ini bisa bahagia betulan karena memang sudah jodohnya atau memang keduanya bisa saling mengisi dengan baik ... "

tak dinyana saya disela 
" iya sih kami hepi hepi aja, tapi aduh, saya kadang tidak tahan cemburu saat saya melihat bagaimana ia masih memuja eks nya dengan segenap hatinya dan rupanya sang mantan juga sama. aduhh, apakah mereka itu tidak melihat bahwa kami sudah hepi ?" ...

naaa, sekali lagi saya harus hati2 menghadapi sikap esmossis seperti ini,
 maka saya lanjutkan ;

" begini, kita tidak bisa menghalangi pengembaraan pikiran dan hati orang lain. apalagi bila itu berkaitan dengan masa lalu seseorang yang kedalaman nya tidak terbaca. 
mari saya contohkan yang riil misalnya yang dikenal dunia adalah kasus Lady D dan Charles yang dilihat sebagai pasangan ideal tetapi ternyata hati Charles justru masih 
selalu tertambat pada mantannya yang tak secantik istrinya. 

bahkan saat masih dengan Lady D , Charles ternyata juga masih berhubungan dengan eks nya itu dan kematian Lady D seolah membuka jalan keduanya
 untuk kembali  hingga saat ini "

 saya tahu ini menyakitkannya, tetapi saya harus jujur karena segala kemungkinan memang dapat terjadi dalam hidup yang singkat ini.
saya akhiri tukar pikiran kami dengan kalimat ini :

" maka yang terbaik saat ini adalah bersabar dan telateni saja sikapnya yang terkadang masih lompat sana lompat sini, mungkin memang dia masih belum sepenuhnya bisa melepaskan ingatan atau memorinya pada masa lalunya. 

tetapi bila kelak ada Sinyal Sinyal Berbahaya bahwa mereka akan kembali rujuk atau 
bersama sama lagi dan posisimu menjadi yang tersisih,
 maka coba kalian bicarakan baik baik . 

pada situasi terburuk bila memang kamu harus kehilangan dia, ambil saja hikmahnya bahwa Tuhan menyelamatkanmu dari petaka yang lebih besar yaitu kamu hanya akan 
mendapatkan seseorang secara fisik dan bukan hatinya.
bukankah kamu tidak inginkan itu? "

saya sungguh tidak punya kalimat lain yang bisa menghiburnya, karena sesungguhnya Hati Manusia didesainNYA sedemikian rupa olehNYA sehingga tak seorangpun  yang mampu mengintip kedalamannya, tak juga pasangan yang puluhan tahun mendampingi, 
karena rahasia hati memang dibawa hingga mati.

ia tidak terlihat, namun " menghantui " bak bayang bayang tubuh yang mengikut kemana pergi, dan sebuah aniaya psikis bagi yang memiliki pasangan " berhantu " seperti ini, bak pepatah
ia ada namun tiada. 
siapa mampu meneropong kedalaman sebuah hati?
( th )

( gambar dari google )

Minggu, 17 Agustus 2014






.. "17an dengan Keroncong Remaja
 di kampung saya " ..

kalau anak muda nge band itu biasa.
tapi ngeroncong ? waa, apa nggak salah? 
apa nggak dibilang kurang gaul sama temen2nya? 

naa, pagi tadi setelah upacara resmi 17an di kampung saya, 
Bukit Hijau Permata Hijau, Malang, para hadirin disuguh dengan tampilan orkes keroncong remaja yang anggotanya masih 
berusia antara 13 dan 19 tahun !
 ( dan sang pelatih kebetulan memang berdomisili di kampung saya)

kalau hanya mendengar suaranya pasti orang mengira pemainnya adalah orang2 dewasa. maka 17an kali ini, disamping bazar, lomba2 dll ini merupakan sajian yang apik dan mengharukan. 
bagaimana tidak? 

lha anak2 remaja ini memainkan lagu lagu sejenis  Selendang Sutra, Sepasang Mata Bola, Jembatan Merah dll yang 
bukan jaman mereka.

 padahal  mereka ada di era  Bruno M, Justin B, Rihanna dll . hebatnya lagi, hari ini mereka mengiringi para manula yang lagu2nya dari 
jaman Majapahit hehehe ...



 salut pada remaja2 ini yang ternyata telah ikut melestarikan salah satu warisan budaya bangsa, musik keroncong ! 

saya menghabiskan waktu sekitar 5/ lima jam ber agustusan bersama warga kampung saya, dan jangan tanya bagaimana lucunya lomba2 para manula yang berebut kursi bahkan sampai ada yang " kejlungup " hehe ... 
( sering saya merasa kasihan dengan mereka yang 
mencari arti kata " umpel umpelan ", " ndableg ", " mak plong " dll dan saat ini mungkin mereka sedang mencari arti kata " kejlungup " hehe ... maaf sekali yaa ..  terutama pembaca dari manca ) 

doorprize menutup acara, dengan hadiah yang khas ibu ibu , yaitu minyak goreng, alat alat rumah tangga, kompor gas dll 
( kasihan bapak bapak yaa ) ..

maka diatas semuanya tadi, sebenarnya yang terpenting diantara yang penting penting adalah Adanya Kebersamaan Antar Warga Untuk Bersama Sama Memperingati Hari Kemerdekaan RI  sebagai 
ungkapan rasa syukur atas karunia kemerdekaan ini serta meningkatkan rasa cinta tanah air disaat berbagai ancaman dalam dan luar negeri
sedang " mengepung " kita. 



betapa tidak? 
didalam negeri masih ditemukan adanya konflik konflik antar 
suku, politik dan sosial. juga ancaman narkoba dan 
kejahatan seksual remaja dll. 

dari  luar negeri misalnya ISIS, dimana Indonesia dengan penduduk mayoritas Islam menjadi sebuah " target empuk " bagi sebuah perpecahan diantara sesama umat Islam.

 maka silaturahmi dalam kemasan agustusan seperti pagi tadi sungguhlah penting untuk menutup celah terkecil sekalipun bagi masuknya
 ideologi maupun pengaruh2 negatif lainnya yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dirgahayu Indonesia ! 
( th ) 



( photos by : th, 17 Agustus 2014, Bukit dan Permata Hijau, Malang )

01. Keroncong Remaja
02. Para Manula diiringi Para Remaja
03. Indonesia Raya di Balai RW
04. bapak bapak memborong makanan di bazar ibu ibu
05. persiapan bazar dipagi hari
06. dr. ( mata ) Harya, menyanyi sambil duduk

Jumat, 15 Agustus 2014







 .. " 17 Agustus 1945 - 2014 dari Bung Tomo hingga Leo Kristi " ..

siapa tidak mengenal foto fenomenal jepretan wartawan IPPHOS yang menggambarkan wajah seorang arek Suroboyo asli, yang lebih dikenal dengan nama bung Tomo ini?
 wajah yang penuh bara semangat nasionalisme patriotisme serta suara yang berkobar kobar membakar semangat pendengarnya yang kala itu masih dalam masa perjuangan ?

 pionir lulusan sekolah pandu dan mantan wartawan, redaksi serta pejuang , seniman dan mendapat kepercayaan Sukarno dalam berbagai bidang ini adalah seorang pemuda brilian
 yang diperlukan dan merupakan jawaban pada jamannya.

 dan pada tiap 17 Agustus, kita mengenangnya sebagai salah satu pahlawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang gigih tanpa pamrih.



 gigih tanpa pamrih.
alangkah mudah diucapkan, tapi dijaman kemerdekaan saat ini makin sulit ditemukan. 
kalau dulu berjuang demi tanah air adalah sebuah panggilan jiwa, 
maka saat ini telah berganti dengan panggilan 
" Wani Piro .... ? "

Indonesia memang sudah dan sedang berubah wajah. 
Indonesia memang sudah " mlungsungi " dari yang semula cantik alami menjadi cantik berkat bedah plastik dan makeup tebal yang konon " makin mbeluk makin laku " ..... ! 

boro boro berjuang tanpa pamrih, dalam berbagai pilkada, pilpres dll sejarah selalu terulang dan membuktikan bahwa semuanya itu bergerak dan berputar karena angpao ! 

belum lagi masalah korupsi, maka pidato pidato heroik ala bung Tomo atau Soekarno sudah berganti wajah dengan pidato pidato enerjik untuk
 berebut kekuasaan, pengaruh dan materi pada gilirannya.

menyedihkan?
 ya inilah kenyataannya yang dulu tak terbayangkan oleh bung Tomo dll yang berjuang bahkan mempertaruhkan tetes darahnya demi Indonesia tercinta .
 setelahnya yang ada adalah perjuangan demi kelanggengan kekuasaan dinasti masing2
 ( bapak, ibu, anak, menantu, cucu, cicit , adik, kakak, ipar dst dst kalau bisa semuanya kebagian kekuasaan dan materi, soal halal haramnya itu urusan KPK nantinya .... )


 maka, diantara yang masih ber nurani dan memiliki kecintaan tanpa pamrih, ada disegolongan seniman ( meski tidak semua ! ) melalui pesan pesannya yang   sarat kearifan serta mengajak pada sebuah kesadaran  Cinta Tanpa Pamrih Pada Indonesia.

 karya karya drama, teater, tulisan, lukis dan pahatan, musik dll seolah " mengisi kekosongan " panggung politik yang panas.
salah satunya adalah Leo Kristi yang identik dengan " penyanyi 17 an " ini !

 mas Leo ( begitu saya selalu memanggilnya ) ini memang tak mau manggung sembarangan sebab yang diusung juga bukan pesan serampangan. 
jangan pernah mengundang seorang LK kalau tidak siap memahami balad2nya yang berkedalaman hingga dasar samodra. vocal dan gitar tunggalnya sudah cukup menggetarkan sebuah stadion, apalagi kalau sudah mulai " mencak mencak " dan berteriak 
( bukan menyanyi ) dengan vocal ala bung Tomo, heroik ... !


 tapi setelah itu, mendadak ia melengking dalam nada nada yang ganjil dan aneh ditelinga, bahkan fals, dan kita mulai diajaknya mengembara dalam kelana seorang
 Leo Kristi yang tanpa batas! 

dan diantara keluhan serta ratapannya ia bicara tentang Indonesia yang 
penuh koreng dan luka membusuk.

 tatapan matanya yang garang dan tajam, barangkali mampu mengingatkan pada seorang bung Tomo. pejuang masa kini memang tak harus selalu menyandang bedil dan granat,
 tetapi bedil dan granatnya merobekkan telinga yang mendengarnya  lewat
lirik2 yang mensilet tajam. 

 jubah atau baju hitam dengan gitar yang juga hitam, panggung juga serba kelam, adalah kesukaan LK, karena hitam baginya adalah jawaban beribu tanya tentang 
semesta, Indonesia dan juga cinta. 


 adakah bung Tomo dan Leo Kristi masih terhubung darah? meski tidak langsung, seperti juga kita semuanya, mengapa berpusing mencari benang merah bila keduanya punya bahasa yang sama meski lewat jalur yang berbeda dijaman yang juga berjarak ? 

Dirgahayu Indonesia ku, meskipun masih banyak lukamu yang tercecer disana sini, 
semoga saja engkau akan lalui tahun demi tahun kemerdekaanmu dengan penuh kedewasaan  dan kekuatan menghadapi tantangan2
lokal, nasional dan global yang semakin berat dari saat ke saat.

setiap era memiliki tokoh2nya yang sesuai dengan tuntutan jamannya , bung Tomo dll memang sudah menjawab kebutuhan jamannya, dan kini, siapakah yang tepat untuk Indonesia ?
hanya waktu dan tentu saja ALLAH yang mampu  menjawabnya.
semoga Indonesia makin bercahaya.
( th )

( gambar2 dari google )

Rabu, 06 Agustus 2014






.. " Selamat Jalan Adikku Cantik .. " ..

3 sms yang masuk semalam, masih membuat saya tidak percaya! 
baru setelah kroscek ke Jakarta, saya mampu berucap " Innalillahi ... " 
 dengan hati sedih. 

pada 3 pertemuan reuni yang terakhir, kamu masih menjadi " rasan rasan " cowok angkatanku bahwa " Endah iku kok sik pancet ayuuu .... " , 

termasuk saya juga ngrasani bagaimana lincahnya kamu saat berjojing di Ria Jenaka saat itu ( Januari 2014 ), " bocah iki enerjik ! " batin saya  
( yang tidak becus dansa/i ini karena didikan keras ( alm ) ayahanda yang melarang anak perempuannya " mengumbar aurat " 
lewat gerakan2  " mengundang " yang semestinya hanya untuk muhrimnya dan sayapun akhirnya mensyukurinya )
 
 tetapi saya bisa menikmati dansa/i apapun dari sisi artistiknya, meski hanya sebagai penonton termasuk saat kamu dan teman2mu  ber joget ria.
 lalu kamu berkata: 
" mbak, tiap ada acara jangan lupa ngasi tau saya ya, saya seneng bisa kumpul2 begini meskipun ngga seangkatan !", saya mengangguk dan 
menjamin tidak akan lupa. 

setelahnya kita masih bertemu lagi di reuni yang terakhir di Trio Indah, meski malam itu kamu tak sempat jojing karena acara dipadati oleh 
Sharing dan Singing secara bergantian. 
dan malam itu seperti biasa kamu tampak ceria.

adikku,
 sungguh usia adalah rahasiaNYA dan kepadaNYA jua akhirnya kita semua kembali. 
dalam hitungan manusia terkadang kita bertanya 
" mengapa yang muda dan terlihat bugar yang dipanggil lebih dulu sementara yang renta dan sakit2an masih bertahan hingga uzur?" ....
jawabannya juga ada padaNYA bagaimana IA ingin berhitung 
dengan amalan dan ibadah kita,
dan " rumus rumusNYA " lah yang akhirnya berlaku dan 
bukan rumus manusia !



 dalam setahun ini kami kehilangan 7/ tujuh teman dan sahabat, bukan sebuah kehilangan kecil. lihatlah nama nama tercinta ini : Windi, Hasarya, Maman, Yudhis, Kempri, dan satu dari angkatanmu yang ( maaf ) saya lupa namanya, dan terakhir adalah kamu, 
Endah.

terimalah kiriman doa doa kami, semoga dapat menyejukkan perjalananmu 
kedalam kekekalan dan kedamaian.
hanya masalah Waktu ketika kita akan berada dialam yang sama, dan semoga segala ketaqwaan dan amalanmu mendapat balasanNYA yang setimpal,
 amin.

selamat jalan adikku,
Allah menciptakan wajahmu yang cantik karena engkau memiliki hati yang sama cantiknya.
( th )

( photos by : th, Ria Jenaka, Januari 2014 )
01. dalam foto ini, ada 2/ dua orang yang sudah mendahului, Windi, berdiri pojok kiri dan Endah, terdepan dengan jilbab coklat.
02. Endah ber joget 

Jawaban Pertanyaan :
ada dua sms yang masuk menanyakan tentang kata " adik " diatas apakah almarhumah memang adik saya? jawabannya adalah Bukan Adik Kandung tetapi
" adik dalam istilah angkatan semasa sekolah " jadi bagi saya mereka2 yang dibawah angkatan saya itu saya sebut adik dan diatas saya adalah kakak.
Sesederhana itu saja, terima kasih.
( th, 20 Agustus 2014 )