Kamis, 31 Januari 2013





Jum'at, 01.02.13 jam 08.21 pagi ...


Awal Pebruari 2013 .. waktu lewat begitu cepat .. saya mulai mengepak kopor kecil, tak ada yang istimewa.. isinya standar dan khas wanita, itupun tak banyak sebab saya kalau bepergian suka praktis saja dan baju/kaos/celana dll memakai sistim ' pakai cuci pakai cuci ' . yang membuat koper nampak penuh adalah oleh oleh, sebab kota Malang ini selalu menggiurkan bagi orang luar Malang, bahkan bisa kewalahan saking banyaknya yang bisa dipesan dari Malang. 

kita lihat ya, mulai kripik2an, tempe mentah, sampai bakso dan rawonpun bila perlu dibawa .. belum lagi souvenirnya yang juga khas seperti kaos kaos dengan bahasa walik-an khas Malang itu, batik Malangan dll,. pokoknya sebagai arema kita boleh bangga dengan kekayaan dan keaneka ragaman budaya dan SDAnya ! kalau bicara pariwisata sekitar Malang, kita bisa dengan semangat menyebut beberapa primadonanya yang mendunia seperti Bromo, Semeru, dll. 

oya kembali ke kopor, juga ada trik kecil bagaimana supaya kopor kita tidak sampai terlampau padat tapi sudah memenuhi apa yang dibutuhkan. pertama bawa baju seperlunya dengan sistim pakai cuci tadi. bila handuk dan sejenisnya sudah ada ditempat tujuan, tinggalkan saja dirumah. ketiga, gulung blus/kemeja/celana dll yang memungkinkan untuk digulung kecil dan masukkan ditiap tempat yang memungkinkan meski terlihat sempit. juga segala bentuk kemasan baik botol, tube dll tidak perlu dijadikan satu tetapi diletakkan terpisah di sela sela baju sehingga menghemat ruang. jaket dll yang memboroskan tempat sebaiknya dipakai saja atau diikatkan dipinggul.

btw, semoga saya tetap bisa nulis diblog ini dalam beberapa hari kedepan meski saya menenteng perangkatnya ke mana2, tapi mencari area yang
" hotsepot" itulah masalahnya. 

dan bak lirik lagu " I left my heart in San Fransisco "  maka dalam perjalanan kali inipun saya akan tinggalkan hati saya untuk semua pembaca blog ini, yang pasti : " I 'll be back !" ( kok seperti  Terminator? ) ..

saya ternyata tidak dapat menyelesaikan revisi blog ini pada waktunya dengan beberapa alasan, tetapi Insya Allah saya akan selesaikan dalam waktu dekat ini, baik di perjalanan maupun sekembalinya nanti.

my dearest blog readers : have a nice day and see you soon, very soon ... !
( th ) 


 



Lebih Canggih ...


Di Metro TV malam ini tadi ada wawancara menarik dengan seorang bandar narkoba yang transaksinya dalam seminggu konon mencapai 1,7 triliun  dan ditengah laut! " jaringan kami internasional dan lebih canggih bahkan dari sistim yang dimiliki pemerintah Indonesia, kami berkomunikasi tidak melalui operator manapun, kami punya satelit sendiri .... " (  masih dilanjutkan )  " penyebaran sudah keseluruh Indonesia bahkan sudah sampai di level terbawah atau pengedar eceran .. dan dalam waktu seminggu hasil transaksi tadi seluruh nya habis, karena Indonesia memang pangsa pasar terbesar di Asia, demand nya tinggi .... " , saya bergidik mendengarnya ....

 Lebih lanjut katanya : " ada macam macam jenisnya .. kerjasama kami dengan china, hongkong dan nigeria, masing masing punya ciri khas ... " dan bila kita sering membaca atau melihat berita tv dimana dari dalam lapas  bahkan bisnis ini berjalan lebih mulus, maka si bandar dengan ringan berkomentar bahwa itu benar tetapi memang tidak lepas dari keterlibatan oknum bahkan yang berwajib. 

Diakuinya bahwa untuk melepaskan diri dari jaringan narkoba amatlah tidak mudah karena mereka saling pantau dan intai dan bila terjadi penggerebegan maka resiko mati ditembak harus sudah di sadari. 

Pembaca blog yang saya cintai, 
tentu kita semua tidak ada yang berkeinginan bahwa ada kerabat, anak atau cucu kita yang terlibat libat urusan yang satu ini karena memang sangat merugikan bagi banyak pihak, baik yang terlibat maupun keluarganya, tempatnya bekerja/sekolah dll.

Maka tidak ada pencegahan yang lebih baik dari yang bernama "  c a r e " kepada anggota keluarga terdekat dan tercinta, suami/isteri/anak/cucu yang ini merupakan benteng untuk menepis anggota keluarga kita mencari kepedulian itu diluar keluarganya.

Sesibuk dan sepenting apapun jabatan yang dimiliki, tetap bahwa keluarga adalah prioritas utama dan meskipun waktu semakin menyempit untuk saling bertemu namun dapat diatasi dengan kwalitas pertemuannya yang mampu mengikat anggota keluarga itu sebagai sebuah teamwork yang harmonis. Tidak diperlukan biaya untuk itu, selain perhatian, kepedulian, kasih sayang dan kehangatan

Pernah seorang remaja mantan pengguna narkoba berkata kepada saya : 
" Andai saja saya bisa seterbuka dan senyaman  ini berkomunikasi kepada orangtua saya, pasti tidak pernah saya menyentuh obat obatan ini ..." , saya iba, karena yang mereka butuhkan sebenarnya sangat sederhana tetapi tidak semua orangtua menyadarinya dan mampu memberikannya, tentu saja kecuali anda, pembaca blog yang saya cintai ..... Ayo kita bentengi keluarga dari narkoba dengan kepedulian dan cinta, bukankah keduanya gratis? ..
( th ) 
( gambar dari google )

Rabu, 30 Januari 2013





Batavia ... o ... Batavia ....


Sedang asyik mengupas apel sambil mendengarkan Soldier Fortune nya Purple dari laptop saya, sementara diluar gerimis sambil saya merenungi kejadian luar biasa sore tadi, tiba tiba sms masuk " isu bangkrut bener lho, jadi cepetan aja diurus refundnya batavia dan kayaknya ngga nyampe jum'at ini operasionalnya ! " haaaa ... apel ditaruh, pake celana dan 15 menit setelahnya saya sudah di terminal tiket, blimbing, mengurusi tiket yang hangus ini . 

" waa.. sudah tutup kantornya batavia jam segini, besok saja kembali kesini tapi belum tentu uangnya bisa langsung diterima besok, sebab memang banyak yang minta refund ..... " , kata petugas di terminal tiket . beberapa orang juga terdengar nggerundel, sebab mestinya penjualan tiket sudah dihentikan jauh hari sebelum orang terlanjur membeli. Mau ganti naik kereta kok kurang ' mood ' kali ini, maka sriwijaya adalah alternatipnya, sama2 dari abd. saleh.

Dari 31 pesawat yang dimiliki batavia, saat ini tersisa hanya 14, opo tumon? semoga saja urusan refund tidak ber tele2 sebab batavia dalam urusan tetekbengek kepailitannya ini  sesuai dengan putusan pengadilan JakPus telah menunjuk 4/empat kurator dari berbagai Law Firm.

merekalah yang akan mengurusi segala macam bentuk kewajiban batavia air ke perbagai pihak seperti travel agent, penumpang seperti saya, dll dll. maskapai yang mulai beroperasi tahun 2002 dengan catatan zero accident ini melayani 44 lini domestik, lalu mengapa mendadak sekali menghentikan operasionalnya? konon karena penerbangan itu bisnis yang ' sensitif ' ( silahkan ditafsirkan sendiri artinya ) .

Yah ... sudah apa boleh buat, selamat ' beristirahat ' buat batavia, tapi tolong kembalikan tiket e ... duitku dulu !
( th )  

( foto : ekor batavia, google ) 

Rabu, 23 Januari 2013






 Nasi Hitam ala Banjarmasin ....

sms pagi pagi masuk ,saya diundang kumpul kumpul mumpung yang dari Banjarmasin, Jakarta, Pondok Gontor dan Palembang pada kumpul di Raya Walet. Jujur awalnya agak berat, karena kemungkinan ada teman yang akan datang dan sudah saya tunggu. Tapi yang Banjarmasin dan Pondok Gontor beralasan tidak tiap tahun bisa kumpul begini, aduhh ... Ya sudah berangkat ...

Saat saya memasuki ruang tengah saya melihat berbagai altivitas ... ada yang masak, ada yang internetan, ada yang sms an, ada yang santai2 dan saya lebih banyak dengan dua remaja penghuni Pondok Gontor yang sangat jarang ketemu ini. " Di Pondok ngga boleh internetan, kecuali nanti kalau sudah lulus boleh .... " , kata si sulung yang berjilbab panjang ini

Sebenarnya ini agak mengagetkan saya bahwa seusia mereka ' dijauhkan ' dari jagad digital tapi saya yakin ada alasan yang baik dibelakangnya dan saya tidak mengusik lebih jauh..

Kerabat dari Banjarmasin, pengusaha muda dibidang jasa Umroh dan Haji ini, memang terkenal piawai memasak. Maka kesempatan kumpul2 ini makin   seru dengan hadirnya masakannya yang berjudul Nasi Hitam  
( sebenarnya lebih cocok disebut Nasi Coklat ) . 
Nasi yang dimasak dengan bumbu tertentu ini memang terasa lain dilidah, apalagi ada ikan goreng dan macam macam lainnya yang konon resepnya campur campur antara dari Arab Saudi dan Banjarmasin, na .. looo ... jadi jangan ditanya rasanya, pokoknya ' eksotis ' hehe ... 

Ternyata memang ada untungnya saya datang, sebab seusai makan, kerabat Banjarmasin sudah harus diantar lagi ke bandara, jadi betul betul kunjungan singkat padat ... Yang lainnya masih sekitar 3-4 hari lagi di Malang jadi masih cukup waktu ketemu lagi. 

Bertukar berita sudahlah pasti, tapi hampir semua sepakat bahwa saya konon tampak makin ' langsing', saya senyum senyum saja sebab sudah mulai terbiasa dengan pertanyaan semacam itu hehe .. ( harus disyukuri bahwa tanpa program diet saya berhasil bertahan di antara 49 - 50 kg , sementara itu banyak teman lain yang kebingungan dengan berat badannya ) ... 

Saat mengetik ini, 17.40 , hujan lumayan lebat gerimisnya 
( gerimis lebat ) ... dibelakang saya ada musik Richard Clayderman dan .... ups , ( terhenti agak lama mengetiknya , ada dua temen cewek yang 
' menagih ' janji pada saya untuk memberikan 
' keajaiban ' berupa solusi atas permasalahan yang mereka hadapi .. )

kami ber 3 duduk diteras depan dalam hujan lebat , saya mencoba memberikan yang terbaik dari yang terburuk, tidak banyak opsinya bahkan nyaris simalakama, di makan mati ibu tak dimakan mati bapak, tapi apa boleh buat, pilihan harus tetap dibuat betapapun pahitnya .... 

saya harap kedua teman tadi tak terlalu kecewa dengan opsi yang saya tawarkan, sebab  dalam hidup kadang pilihan itu tidak memberikan pahit manis, tapi pahit pahit ....  saya antar keduanya hingga pagar dalam hujan deras, saya tahu keajaiban yang diharapkan tidak terjadi .. demikian kehidupan, suka tidak suka, harus diterima .. saya lambaikan tangan pada mereka   dalam hujan lebat mungkin selebat tangisan yang harus ada sebelum kelak ada senyuman .... ( th )

Keterangan foto :( all taken by : TH )

01. Nasi hitam.
02. Kerabat Banjarmasin.
03. Remaja2 Pondok Gontor.
04. Bersama ayah mereka.
05. Mbak Nur dan suami, dari Palembang.  
 

Minggu, 20 Januari 2013






Ber Ulang Tahun = Ber Kurang Tahun

hari ini diwilayah saya ada pengambilan e-ktp. kesempatan juga untuk bertemu tetangga. yang sudah diatas 80 tahun juga ada beberapa, diatas kursi roda ataupun dipapah, mestinya diwakilkan cukup ya? berlakunya hingga 2017. 

ada yang mendapat ucapan selamat dari yang hadir, hari ini pas ultahnya. diam diam saya tersenyum dalam hati ( bagaimana senyum dalam hati itu? ), wah .. bulannya Aquarius ... dan  ucapan selamat itu biasanya begini " Semoga Panjang Umur dan Dilipat Gandakan Rizki dan Sukses nya ya .... " .... saya belum pern`h mendengar ucapan : " Selamat Atas Memendeknya Usia ya ... ".

Siapapun tahu  bahwa ulang tahun adalah sebuah periode " pengurangan usia " yang seharusnya tidak dirayakan dengan gegap gempita tapi dengan perenungan dan introspeksi. Atau minimal saat bangun terpagi di Hari H, menyisakan sedikit waktu untuk mensyukuri betapa pagi itu kita masih diberi kesempatan ' hidup ' setelah sekian X tahun didunia ..

Tidaklah masalah apakah seseorang itu ber ultah dengan kepala 0,1,2, ataupun 8, sebab usia manusia adalah rahasiaNYA pun usia kalender bukan sebuah ukuran baku, ukurannya adalah " seberapa mampu manusia  memanfaatkan waktu dan mengisi kehidupannya dengan hal hal yang bermanfaat bagi sesama " dan tidak sebaliknya.
 
Jadi rumus yang tua = lebih dekat ke liang lahat, tak lah selalu demikian.  Yang muda pun harus bersiap ketika saat penjemputan datang meski diusia yang masih sangat layak untuk merajut hidup. 

Demikian banyak sudah contoh untuk ini, bahkan ketika sebuah aktivitas berlangsung, malaikat penjemput tidaklah menunggu kita hingga selesai dalam urusan yang sedang ditekuni. 

Seorang pemain sepakbola menjalani sakaratul maut ditengah lapangan disaksikan puluhan ribu orang, seseorang yang sedang sholat di masjid dijemput dalam keadaan masih bersujud, seorang tukang becak meninggal saat masih mengayuh becaknya, dan seorang penceramah agama wafat saat masih memberikan ceramahnya serta  banyak lagi contoh lain ..

Maka tidaklah perlu ada arogansi sebagai yang lebih tua atau muda dan tidak ada yang perlu ditertawakan tentang usia, karena malaikat penjemput tidaklah menunggu hingga kita selesai tertawa .. 

Seorang teman membisikkan begini :" Perhatikanlah, bahwa malaikat maut datang disaat manusia melakukan apa yang paling disukainya didunia " ... Bermain bola, memberi ceramah, bersujud, mengayuh becak, tetapi .... betapa mengerikannya ketika pencabutan itu terjadi disaat seseorang sedang melakukan apa yang paling membuatNYA murka !

Sekian hari yl, seorang kerabat berpamitan akan menghadiri ultah kakaknya di Surabaya, saya hanya iktt mendoakan dari Malang. Belum sampai dua jam dari itu, sms masuk " Mbak, Inna Lillahi ... ultah berubah menjadi permandian jenazah di RS Dr, Sutomo ..... " , saya tercenung, demikian rahasiaNYA, maka yang muda janganlah pongah dan yang tua janganlah bangga, karena keduanya sama terbungkus rahasia usia ......

Tanggal 22 bulan ini, bungsu saya ber ultah, tersusul 02.02 sulung saya berikut saya ditanggal yang sama, ..  kami dilingkari angka dua yang ber tubi tubi, sebuah rahasia alam, bahasa alam, isyarat alam, hanya DIA Yang Maha Tahu rahasia dibalik semuanya ..... 

Hari ini saya akan kirim sebuah paket ultah sederhana, sungguh bukan nilai barangnya, tetapi semoga akan mengingatkannya bahwa dengan makin memendeknya usia kita coba isi sisanya dengan hal hal yang bisa menebar manfaat bagi sesama ..

Tentu saya juga ingin berada bersamanya seperti dulu saat masih sekolah/kuliah, tapi dia telah memiliki kehidupan sendiri, dan saya disini adalah " back -up " nya disaat dibutuhkan, tidak lebih .. Duluuu, kami masih menikmatinya ber tiga, dinner , live music, saling memberi kado lagu 
( sedikit bocoran, bungsu saya ini punya vocal sangat berat, kebalikan si sulung yang lebih suka jadi bassist semasa sekolahnya .. ) .. 

Tapi saya hanya perlu ' menunda ' semuanya hingga 01.02 yang didalam undangannya ada catatan supaya membawa baju renang. Kami ber lima kebetulan penyuka air dan ber ultah diantara terumbu karang barangkali juga indah kalau tidak sedang hujan lebat ..

Tetapi kalau bicara sejujurnya, saya paling suka cara ultah sekian tahun lalu dimana saya ingin hanya ada saya dan jauh dari pikuk hiruk.. Maka saya berangkat dari Malang jam 10 pagi dan tiba dirumah kerabat Denpasar jam 23.00 ..  

Ternyata bukan mendapat ucapan selamat ultah, malah teguran dari mas kandung : 
" Saya tidak kuatirkan apapun kecuali masalah gangguan kendaraan ditengah hutan misalnya, apalagi kamu tidak menelpon lebih dulu ... " , ups, 
tapi malam itu saya tidur sangat pulas .... Dan besoknya kado ultah istimewa ada di Kuta seharian yakni : menunggu sunset ...  ! 

Demikian catatan kecil ini semoga bisa menjadi tips kecil, bahwa sebuah ultah itu adalah Pengingat atau Penanda betapa manusia tidak memiliki kuasa terhadap usia dan pertanyaan yang sama selalu muncul " adakah ini ultah terakhirku atau masih akan ada yang berikutnya? " .......
Tidak ada yang mampu menyediakan jawabannya ....

Bagaimanapun, siapapun Anda atau pembaca yang sedang atau segera akan merayakan ultahnya ( yang ber arti kita sama sama bersimbol air ) ijinkan saya menyampaikan " Selamat Ber Ulang ( Kurang ) Tahun, Semoga Hidup Anda Dilimpahi Kesuksesan dan Kebahagiaan Yang Berlimpah ", amin.( th )

keterangan foto : diambil dari google, lilin. 

 

  








Rabu, 16 Januari 2013




Around The World


Around the world
I've searched for you
I travelled on when hope was gone
To keep a rendezvous

I know somewhere
sometimes
somehow 
You'd look at me 
And I would see 
the smile you're smiling now

It might have been in County Down
or in New York
In Gay Paree or even London Town
No more will I go all around the world
For I have found my world in you .. 

( Nat King Cole )

Minggu, 13 Januari 2013








Crossfire, across the continent
(  kenangan kepada Om Jack Lesmana, 1979 )

Sudah kepalang tanggung saya bernostalgi dengan foto foto lama yang beberapa hari ini membanjiri lantai, karena tidak ada pilihan lain selain ' foto difoto' untuk menyelamatkan mereka, karena model albumnya memakai perekat dan foto rusak saat diangkat. Jadi untuk di scan juga sulit karena albumnya tebal tebal dan perekatnya sudah tak mungkin dipisahkan. Apa boleh buat, ' foto difoto ' satu satunya pilihan.

Maka dalam album khusus liputan jazz-live, saya temukan sekumpulan foto menarik dari era 79, saat Om Jack ( panggilan populer Jack Lesmana ) menjadi tuan rumah group Crossfire, Australia. Dalam live mereka di TIM bersama Om Jack, saya berkesempatan tidak saja meliput show nya tapi keseluruhan aktivitas luar panggung mereka selama di Jakarta.

Rumah Om Jack di Tebet saat itu, menjadi ' markas ' selama mereka di Jakarta, dan studio om Jack menjadi tempat latihan. Sebuah kolaborasi cantik dari Crossfire, Om Jack dan Indra Lesmana yang saat itu masih sekitar 10 tahun ( ! ) juga ada Benny Likumahua, dan  satu lagi yang maaf saya sungguh sudah lupa nama beliau yang juga sudah almarhum .... 

Sedikit tentang Crossfire, jazz-rock-fusion-band ini terbentuk secara formal 1975. Dalam sejarah panjang musik jazz dibenua kanguru ini, nama Crossfire  memang tidak begitu saja muncul, sebab jazz yang disebut sebagai An American Musical Genre Originated by African Americans ini musik jazz Australia tidak lah serta merta lahir di benuanya.

Melalui sentuhan musisi jazz Amerika lah maka Australia secara perlahan tapi pasti mulai ' membuka diri ' pada jenis musik yang satu ini terlebih setelah Sydney Conservatorium membuka ' jurusan '  jazz, maka Australia telah semakin masuk dalam 
' peta dunia jazz ' dimana grup grup jazz Australia juga mulai menjejak kakinya di panggung internasional, seperti Galapagos Duck dan Crossfire sendiri.

7/tujuh album yang sudah dihasilkan Crossfire sampai saat ini, satu diantaranya adalah album live mengiringi Michael Frank tahun 1980. Adapun formasi Crossfire yang terakhir adalah : Greg Lyon, bass and voice, terus ada Nick Kenny pada keyboards dan trumpet, selanjutnya Don Reid, reeds lalu juga ada John Proud pada drums dan Ian Bloxsom pada perkusi. 

Pada jamuan makan malam dikediaman dubes Australia saat itu, saya melihat mereka antusias mencoba gamelan , bahkan terdengar' slentingan' akan memadukan unsur gamelan pada musik mereka, namun saya tidak ikuti perkembangan itu. Tante Nien atau Nien Lesmana, istri Om Jack, beberapa hari cukup sibuk memasakkan crew Crossfire dengan masakan masakan Indonesia yang khas seperti sate dll. 

Saat itu Mira Lesmana dan Indra yang masih remaja, rajin mendampingi acara acara Crossfire diatas dan diluar panggung hingga kepulangannya ke Australia. Saya yang beberapa hari juga ikut sibuk dengan keluarga Tante Nien selain meliput juga membantu ini itu , saya melihat mereka sangat menikmati keramahan dan kehangatan tuan rumah. Dan dihari akhir di Indonesia mereka sangat gembira dengan souvenir batik yang diterimanya .

Penonton yang cukup banyak  memadati show mereka di TIM agaknya masih merindukan group ini datang kembali ke Indonesia. Malam itu diseling penampilan solo Indra Lesman yang memukau dengan komposisi yang diciptakannya sendiri ( ! ) dan si 
' anak ajaib' ini memang ' like father like son', buah jatuh memang tidak pernah jauh dari pohonnya ....  ( TH )

Keterangan foto ;

01. Mengantar Crossfire pulang, bersama keluarga tante Nien, Indra sebelah kanan saya. 02. Meliput dan membantu tante Nien menjamu Crossfire di Tebet.
03. Om Jack dan istri sibuk memeriksa paspor Crossfire.( TH )
04. Malam sebelum manggung, meeting dikediaman om Jack, disebelah saya Mira  
        Lesmana.
05.Latihan di  studio musik Om Jack, Tebet. ( TH )
06. Drummer Crossfire, menjajal studio musik Om Jack. ( TH )
07. Bersama Benny, Indra dan adik Mira.

Sabtu, 12 Januari 2013








13 Januari, Selamat Ulang Tahun ..
(  catatan kecil kepada Mas Ruh, Jl. Sriwijaya, Jakarta )

mas Ruh,

Mengumpulkan dan menyelamatkan ribuan foto lama adalah laksana menjumpai harta karun tak ternilai. Ada amplop dan album tebal yang didalamnya terdapat puluhan foto dari ' crew ' Swara Mahardhika, angkatan I. Seperti diseret mesin waktu, saya mengamati foto foto ini satu persatu. Begitu cepatnya waktu lewat, dan begitu banyak perubahan terjadi.


Ini sebagian foto foto itu. Saya bersyukur tak terhingga bahwa saya merupakan satu satunya wartawan yang mas Ruh ijinkan meliput persiapan SM pada gelar I nya mulai dari belakang hingga diatas stage. Lihat wajah wajah ini, banyak diantaranya yang sudah sangat berubah tapi juga ada yang tetap ' awet ' . Ada Marissa, Denny Malik, Ahmad Albar  dll dan juga mas Ruh yang terakhir ini lebih banyak didunia politik. 

Demikian kehidupan, selalu berubah. Saya masih ingat bagaimana mas Ruh bicara panjang lebar tentang patriotisme nasionalisme dikursi rotan Jl. Sriwijaya itu dan tekanan tekanan dari pemerintahan yang berkuasa saat itu serta jalur seni sebagai penyalur aspirasi dan berekspresi 

Lalu saat mas Ruh ' bersembunyi ' di Jakarta Utara menjelang pagelaran SM yang I untuk lebih berkonsentrasi , sekali lagi saya mendapat kesempatan untuk bicara tentang bermacam hal seputar SM. 

Saya sangat memahami kegundahan kegundahan itu, dan Indonesia masih memerlukan lebih banyak ' guruh '  agar semangat cinta tanah air dan bangsa ini tidak mudah luntur oleh bermacam virus globalisasi. 

Saya melihat pandangan mata mas Ruh yang begitu pedih saat berkisah detik detik akhir almarhum Founder Father bangsa ini, Soekarno. Maka wawancara wawancara itu sebenarnya lebih banyak bicara tentang keprihatinan atas berbagai peristiwa ditanah air ketimbang tentang SM, tetapi saya merasa justru menit menit itu begitu berharga karena saya berkesempatan mendengarkan ' curhat ' seorang anak dari Sang Putra Fajar. 

Mengantar saya hingga pagar rumah Sriwijaya, saya tinggalkan kediaman ibu Fatmawati 
( blok S ) dengan adukan emosi . Saya berjalan kaki saja kearah Jl. Kartanegara ( blok R ) yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari mas Ruh . Sore itu juga seluruh wawancara dan foto foto sudah selesai saya ketik dan siapkan untuk besok pagi bisa dinaik cetakkan disebuah majalah mode/ musik remaja yang saat itu masih berlokasi di Kebon Kacang. Mungkin mas Ruh masih ingat nama majalahnya yang hingga saat ini masih eksis.

Dan setelah edisi khusus tentang SM itu terbit, banyak ' protes ' ke majalah kami sebab wartawan cetak yang Anda ijinkan hanya kami dan berita jelang pagelaran I SM itu menjadi sesuatu yang eksklusif. 

Dibalik panggung saya bebas bertemu dengan pelatih tari, pemusik, penyanyi, penata panggung, lighting , sound dll.  Juga Ahmad Albar yang saat itu baru ' mudik ' dari Belanda, menjadi salah satu ikon pagelaran Anda dengan nomor Anak Jalanan nya.  Seniman dari berbagai bidang seni tumplek bleg dibelakang panggung membuat saya kewalahan mewawancarainya, sungguh momen yang sangat luar biasa yang Anda hadiahkan untuk saya !

Meski teknologi  saat itu belum secanggih sekarang, nyatanya pagelaran I dari SM menuai sukses dan mendapat predikat sebagai ' tontonan fenomenal ' sepanjang sejarah panggung budaya ditanah air. Saya melihat mas Ruh usai pagelaran menitikkan air mata haru, meskipun saya sangat tahu betapa banyak kesulitan2 menghadang dalam persiapannya.

mas Ruh, 
hari ini, 13 Januari 2013, 33 tahun ( baca : tiga puluh tiga tahun ) berlalu sejak gelar SM I yang fenomenal itu dan saya masih merasa semuanya baru saja ' kemarin '  terjadi. Saya tidak akan menyebut usia Anda yang hari ini begitu istimewa angkanya, ini doa saya :

" Semoga Kesuksesan dan Kebahagiaan Senantiasa Menyertai Hari Hari Anda dan Semoga ALLAH SWT  Mengabulkan Setiap Inci Dari Mimpi dan Cita Cita Anda, amien...... "


Sekali lagi, terima kasih atas waktu waktu yang berharga itu, dan sekali lagi, Selamat Ulang Tahun !
Salam,
th   


Keterangan foto :

01. Guruh Soekarno Putra, Jan. 1979, Sriwijaya 26, Jakarta. ( Photo by : TH )
02. Menyertai ' crew ' SM angkatan I menuju puncak Monas, Jan.79.( Photo by : GGA )
03. Berfoto sesaat sebelum naik puncak Monas, tim saya ber dress-code sama, coklat. 
      ( Photo by :TH )
04. Wawancara Atik Ganda, pelatih tari Jawa klasik ( Photo by: BL )
05. Nomor ' Anak Jalanan ', Achmad Albar cs. ( Photo by : TH )
06. Dinner sehari sebelum pentas SM di Museum Fatahillah, Jakarta ( Photo by : GGA )   


 

Selasa, 08 Januari 2013



Tate, longing you so much ..
(  sebuah terjemahan dan kenangan kepada ytt alm. ayah mertua )

Hari ini, fotomu yang lain dikirim oleh Bibianne . Tidaklah mudah saya menangis. Tetapi kali ini saya keliru. Masih saya ingat jelas,  hari hari kita dan anakmu di hutan sebelah rumah kayumu. Dengan penuh kesabaran engkau jelaskan kepadaku saat itu, tentang berbagai tanaman hutan dan bagaimana caramu memanggil rusa jantan dengan memberiku daun kecil yang terlipat dan menimbulkan siulan mirip rusa betina. 

Dan oooo .. lihat, tiba tiba tanduk besar itu muncul, aku ketakutan setengah mati dan engkau tertawa sambil berkata : " Titi, dia teman kita. Tiap hari dia kemari memakan jerami yang saya siapkan disitu ... " sambil engkau menunjuk tempat yang dimaksud.

Lalu engkau tunjukkan aku lembah hutan pinus itu, dan engkau ceritakan kepadaku tentang sejarah silam desamu dan keluarga besarmu. Menjelang siang engkau tunjukkan deretan kepala rusa koleksi buruanmu, dan juga foto foto saat kau panjat Alpen. Siang itu Mame ( mother ) masakkan aku sangat istimewa, steak rusa. 

Mame, Angela dan Tate ( father ) , Michael, seolah keduanya ditakdir sebagai pasangan abadi Michael Angelo. Ingatkah bahwa ditengah keluarga kalian aku betul betul merasa " terkecil " sesuai panggilanku
" kleine Titi " dan semua yang engkau pinjamkan kepadaku terasa sangat kebesaran, mantel, sepatu bot dll karena ukuranku sama dengan anak usia 10 tahun dan engkau tertawa tiap kali melihat aku " kedodoran " seperti boneka sawah dinegaraku ... 

Juga engkau selalu tertawa mendengar bahasa Jermanku yang menurutmu pengucapannya mendekati 
" sempurna " karena engkau tidak tahu bahwa bahasa Indonesia juga sama dalam pengucapan hurufnya.
Kapankah  engkau tidak tersenyum atau tertawa kepadaku dan hal itu mampu  melebur jarak bahwa kita berbeda bangsa, juga Mame yang selalu sibuk di dapur membuat roti, sup dll.

Kehidupanmu yang sangat tenteram dengan udara yang membuat paru paruku terasa begitu segar, membuat aku tiap kali merasa enggan kembali ke ibukota negaramu yang padat kendaraan.Tidak ada yang membebani pikiranku didekatmu, semuanya begitu tulus dan penuh kehangatan. Mame pernah berkata : " Titi, kalau satu saat kamu sudah jenuh di kota, kamu boleh tinggal disini ... " , sebuah rumah bermodel khas, country, yang 100% terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke Alpen, adakah yang lebih indah dari ini?

Maka ketika berita itu datang bak halilintar, dan aku sudah berada puluhan ribu kilometer darimu, aku cuma bisa memandangi foto kalian dengan hati paling hancur, semestinya aku masih bisa melihat kalian untuk yang terakhir kali dan memberi ciuman terakhir serta meletakkan edelweiss di saku jas kesayanganmu dalam peti kayu yang indah itu .. Edelweiss, putih mungil cantik seperti katamu " Sesuatu yang tidak mudah diraih, akan membuatmu berlipat bahagia ketika memperolehnya, seperti edelweiss ini ... " , Tate memberikan setangkai kecil edelweiss dan aku menyimpannya hingga kering di album.

Perhatian berlebih ini bukan tanpa alasan, karena dalam keluarga besarmu yang berjumlah 12/dua belas anak, akulah satu satunya yang datang dari " planet lain " dan satu lagi Kim dari benua Australia.Namun KIM
tidak semini aku, cantik tinggi besar dan blond, aku kecil, coklat, kurus dan berambut hitam, dan saat saat kita semua berkumpul anehnya aku selalu menjadi mittelpunkt, pusat perhatian karena konon " planetku " dimata kalian sangat eksotis seperti : harimau Sumatra, Komodo, Gunung Berapi dll. 

Demikian agaknya kehidupan, kita saling mengagumi apa yang tidak kita miliki yang ada pada orang lain dan semakin indah bila itu saling melengkapi . O ya Mame  yang keju dan roti buatannya sangat enak, membuatku tiap kali kangen masakannya. Ini yang  selalu dikatakannya " Titi harus makan yang banyak, supaya badannya jadi besar  .... " , lucu  ya , aku yang saat itu dikisaran 46kg " dipaksa " untuk banyak makan sebab mereka khawatir dengan udara minus kadang hingga 12, aku tidak cukup kuat menahannya karena kurus ...

Catatan manis itu begitu saja terobek dan sirna ketika dinegeri sendiri aku merasakan duniaku terbalik.Terperah segenap enerji dan cadangan kekuatanku menghadapi bermacam tuduhan dan makian yang telah menghakimiku  tanpa " didampingi pembela " dan nyaris kuputuskan untuk meninggalkan tanah air ..

Tate, kalau saja engkau ada disini, mungkin aku bisa berbagi, karena engkau begitu telaten dan sabar dalam mendengarkan dan suaramu yang lembut itu begitu menyejukkan seperti kata Mame " Suaranya kadang sulit terdengar ..... " ha ha, maklum Mame  juga sudah mulai berkurang pendengarannya.

Disini, ijinkan aku sejenak mengganggu istirahatmu, bisakah kau tunjukkan padaku bagaimana aku bisa mengatasi semuanya ini? Kalau nanti malam engkau muncul dalam mimpiku, aku harap engkau membawa cerita indahmu tentang " negeri mu " yang baru, dan perjumpaanmu disana dengan  Mame dll yang kalian cintai..

Lihatlah cucu cucumu, kedua anakku mewarisi keberanian dan ketangguhanmu seperti halnya   ayah mereka, anakmu. Satu saat mereka juga akan mencoba taklukkan Alpen seperti harapanmu " Bawa anak anak kalian nanti kesini agar belajar mendaki Alpen ... " ....

Tate, istirahatlah dalam damai bersama Mame,
liebe,
titi

( Foto : Michael Prodinger when he was 25 yearsold, father in law )

Kamis, 03 Januari 2013




Dari Gunung ke Laut, Perang Gangnam Style ..
( catatan kecil 31 Desember 2012 )



Rencana  menunggu sunrise 01.01.13 di Bromo terlaksana hanya sampai Sukapura. Padahal semua perlengkapan sudah tersedia. Berhenti makan siang di Pasuruan, lanjut ke Sukapura. Ada sms dengan nomor yang lama tidak saya ingat lagi masuk " Dimana ne? Ini temen temen Jakarta pada berangkat ke Balekambang, maaf serba mendadak, usahakan menyusul, temen temen pada kangen, sampai ketemu ya, mobil kami ....... dst dst ... " ....  

What? Balekambang? Baru sekian hari yl saya " bersumpah " untuk tidak lagi kesana karena ruwet dan kotornya, lha kok ini malah diajak kesitu? 

Saya juga heran kenapa mereka memilih Balekambang, apakah ada keinginan bernostalgi? Tapi kok ya pas malam tahun baru yang pastinya padat ruwet . Tidak langsung saya balas sms itu tetapi saya juga sempat bingung antara tetap pada rencana semula atau menemui teman teman di BK?

 
Berhenti 10 menit ditepi jalan Sukapura, saya harus membuat pilihan. Dan jujur saja, dengan setengah hati, berat hati, akhirnya berputar arah ke Balekambang ! Teman teman liburannya terbatas hanya sampai tanggal 01 malam sudah harus balik Jakarta, saya tidak tega kalau mereka kecewa karena saya " ngotot " ke Bromo. Apa boleh buat, 90 km terbuang percuma meski sempat makan siang di Pasuruan. 

Campur aduk antara senang akan bertemu teman2 dan " senep " karena Balekambang bukan tempat ideal buat saya. Menjelang Balekambang, ada baliho besar ditepi jalan bertuliskan " Pesta Kembang Api di Balekambang " . .

Aduhhh ..Dan ini : yang saya kuatirkan betul betul terjadi ! Memasuki gerbang Balekambang, saya melihat ada puluhan truk ( ! ) yang bermuatan sound-system dan jangan tanya bagaimana bisingnya suara yang di perdengarkan !!

Masing masing desa mengeluarkan wakil wakilnya dan kelihatannya mereka bersaing dalam hal  kerasnya suara dan peralatannya. 

 " Neraka " sudah dimulai bahkan sebelum memasuki kawasan pantai! Ada musik dangdut, ada pop, ada rock, dll dan ini yang rupanya sedang in : musik musik Gangnam !

Hutan rimba disekitar Balekambang yang semestinya tenang dan sejuk tiba tiba seperti diskotik, saya membayangkan pasti satwa didalamnya gelisah atau stres. Saya sudah berancang ancang akan mencari lokasi yang jauhhhhhh dari truk truk ini, tapi alamakkkk ... dimana? Jam baru menunjuk 13.15 tapi area parkir sudah penuh dan disepanjang garis pantai sudah didominasi tenda tenda yang sudah dikavling sejak 30 Desember 2012 !

Mobil teman belum saya temukan, dan saya menjauh sekitar 1km dari deretan truk truk pembawa sound-system tadi. Ada tempat parkir tersisa sangat pas untuk mobil mini saya, itupun atas kebaikan hati pak sopir bisnya yang mengijinkan mobil saya berada didepan bisnya dengan jarak hanya 10 cm!

Dan mencari mobil teman2  bukanlah hal mudah, bak mencari jarum dijerami karena parkiran mobil sudah sangat tidak ber aturan. Hampir sejam mencari baru ketemu dan kita semua sepakat bahwa kita akan mencari tempat yang agak " private " tapi tolong tunjukkan : dimana? Tidak ada satu cm pun tersisa, di sela sela mobil atau motor itu terdapat orang orang yang asyik " berpiknik ", tiduran, juga para penjual mamin dll dll.... 

Suara puluhan truk yang bersaing dentamannya, seolah menambah ruwet pikiran. Sialnya, tempat parkir kami terpisah cukup jauh, dimana parkir saya lebih beruntung karena cukup berjarak dengan truk truk tadi meski suaranya masih lamat lamat terdengar. 

Saya agak memprotes pilihan Balekambang ini pada mereka, merekapun agak ter kaget kaget dengan membludaknya truk truk dan " merasa menyesal " meminta saya join kesitu. 

Ya sudah ndakpapa, sudah jadi bubur, bagaimana sekarang menikmatinya saja he he.. Jam merayap sampai pada 24.00, kami berkumpul didekat tempat parkir saya dan dengan susah payah melewati orang orang yang sedang tiduran, piknik, main gitar, makan minum, dll .Kami sampai ditempat yang agak nyaman untuk menyaksikan kembang api yang digelar sekitar 40 menit nonstop !

Saat kembang api berakhir, tiba tiba raungan motor motor dari segala penjuru memulai acara konvoi, aduhh ... Lha wong mau keluar dari tempat parkirnya saja susah kok mau konvoi? Maka banyak yang menggantinya hanya dengan " me raung raung " bak macan kekenyangan  dan membuat saya makin frustasi dengan udara yang makin sarat polusi, polusi telinga dan udara .......

 
Tidak tahan dengan udara pengab dan panas, saya membayar 3000,- untuk mandi disebuah KM umum yang tidak ada pilihan lain karena kami tidak ada yang menginap di penginapan. 


Maunya tidur dialam bebas malah ada gas gas knalpot aduhhh .. ( Mandi inilah yang saya pikir menjadi penyebab saya saat ini 38C dan pening2 sebab setelah mandi terus berjalan kearah laut dan terkena angin malam ) .

Mengakhiri reunian diseling jagung bakar, semua kembali ke mobil masing masing karena tidak memungkinkan lagi menggelar tikar atau tenda atau apapun .

Saya kaget ketika disamping samping mobil saya sudah padat orang berbaring dan dengan susah payah bisa masuk mobil yang terpaksa ditutup pintunya, padahal semula saya ingin tidur dengan pintu terbuka lebar kanan kiri, jadi sebagai gantinya empat cendela saya buka lebar .. Tak ada barang berharga yang dikuatirkan, kecuali kamera yang saya letakkan di kaki saya.

Letih dengan semua tralala tralili seharian, saya blek-sek hingga fajar muncul dan saya gelagapan karena sholat subuh sudah terlewat... Sehabis mandi dll saya mulai " hunting " keseluruh pelosok Balekambang yang pagi tanggal 01 Januari 2013 tersapu mendung, sehingga matahari  malu malu menampakkan wajahnya diawal 2013. 

Menyusuri garis pantainya yang terpisah pisah oleh karang, membuat Balekambang memiliki kecantikan berbeda ditiap lekukannya.

Saya bernafas agak lega, udara segar, dan jam masih 05.30 ketika saya melihat sudah cukup banyak orang yang berada di pantai menikmati 01 Januari. Diarah jembatan yang menuju Pura, bahkan sudah mulai padat pengunjung.

Saya mengambil arah ke " Sumur 7 " . Lokasi sumur ini memang lumayan terpencil, berjalan kaki sekitar 2 km di area yang penuh lumpur dan licin. Saya lagi lagi memakai sepatu yang salah, sehingga perjalanan cukup berbahaya karena sekali terpeleset pasti berakhir di UGD. Dengan pertimbangan itu, saya akhiri hanya sampai disumur I, plus gerimis turun dan saya tidak membawa pelindung kamera

Saya lanjutkan ke bagian bagian Balekambang yang agak " nylepit " dan " terabaikan " karena umumnya pengunjung lebih menyukai lokasi2 yang populer. 

Ada bukit karang yang terhubung dengan jembatan yang patah tiga, juga ada barisan " karang lumut " yang selama saya jeprat jepret disitu selama 30 menit sudah " makan korban " 5/lima orang terpeleset fatal dan yang terakhir nampaknya cukup serius ... 

Juga ada satu area cantik mirip yang ada di Avatar, dimana anak anak kecil bermain dengan pasirnya yang berkilau dan disekelilingnya hutan plus genangan air laut ...

Diam diam saya  mulai mengagumi sisi lain Balekambang yang saya paling alergi karena ruwet dan kotornya serta " sangat komersiil " . 

Tetapi bak sisi mata uang, saya biarkan keduanya ada pada saya, cantik dan ruwetnya, dan saya berharap kecantikan yang masih tersisa ini jangan dulu hilang seperti yang ada di pintu masuk utama. Sepanjang jalan utama itu sudah dipenuhi bermacam kios plus sampah yang tidak terorganisir.

Menjelang 07.10, kami berpisah untuk menuju tempat masing masing karena teman teman juga masih ingin menikmati kota Batu, sedang saya ingin menengok Ngliyep lagi yang hanya berjarak 30km. Cipika cipiki diawal tahun, dengan janji bertemu lagi bila Allah menginjinkan .... amien. 


Dan ternyata masalah lain muncul, yakni jalan keluar dari tempat parkir menuju gerbang utama dipadati kendaraan dengan berbagai posisi. Susah payah bergeser centi demi centi berakhir ricuh karena tidak ada yang bersedia mengalah. Bapak dibelakang mobil saya berteriak  kepada mobil yang posisi moncongnya dihadapkan persis  ke mobil saya " Nggak liat apa, kalau mobil ini ( maksudnya mobil saya ) sudah duluan disini, mestinya Anda itu yang minggir dulu! " aduhhh .. mereka berantem dan saya diam melihat siapa yang nanti mau mengalah. 

Akhirnya mobil yang moncongnya dihadapkan pada mobil sayalah yang mengalah dan saya bebas kearah luar dengan melewati area " gangnam festival " . Mengapa saya sebut begitu? 

Saya lihat sepagi ini puluhan truk sudah menghidupkan musiknya dan uniknya 90% adalah musik musik gangnam plus gerakan2nya yang mereka peragakan diatas kotak kotak sound systemnya.

Puluhan desa nampaknya bersaing lewat " diskotik berjalan " ini dan saya berharap semoga pemkab memberi perhatian khusus dengan melestarikannya dalam festival tahunan Malam Tahun Baru supaya lebih terarah dan teratur.

30 km bergeser dari Balekambang, akhirnya sampai di Ngliyep, Pantai Pasir Panjang. Saya lega karena pantai sepi pengunjung hanya ada beberapa puluh orang. 

Waa .. kalau saja semalam seperti ini, tanpa dang dung tanpa kembang api dan hanya ada suara ombak ! Saya parkir 
langsung menghadap ombak dan se lama 30 menit saya merasa mendapat hadiah berupa rasa damai dan tenteram. 

Ternyata ini cuma mimpi sebab tiba tiba saja dang .. dung.. dang .. dung ... GOD, monster itu datanggggg !!!!

Dua truk besar tahu tahu sudah berada dibelakang mobil saya dan tanpa ampun suasana tiba tiba menjadi " rusak ", aduhhhh ....Saya sebenarnya ingin menegur bahwa " tolong hargai juga orang lain yang tidak semuanya tahan dengan kebisingan apalagi didekat alam bebas " . Tetapi saya urungkan, sebab disini soal memainkan musik seenaknya memang tidak perlu ijin ijinan dan hak hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan tidaklah perlu dipusingkan .....



Dengan kejengkelan saya lalu menuju pantai sebelahnya, Gunung Kombang. Hampir sejam saya habiskan untuk mendengar suara alam, peace .... Suara alam yang lain muncul, perut ! Disitu tidak ada kedai apapun, maka perjalanan lanjut menuju kedai bakso " langganan " saya setiap kali ke Ngliyep masuk Bantur .


Berhubung lapar, semangkuk penuhpun habis he he .. 

Langsung menuju rumah, mengantar pulang tukang pijat ibu saya kerumahnya di Tumpang sebab sejak semalam ybs menginap dirumah sekaligus memijat beliau. " Waa .. acara TV tadi malam bagus bagus lo, saya sampai ketidur .... " he he ... 

Melewati sebuah tempat cuci mobil di desa itu, saya antrikan mobil sebab saya lihat di Malang tadi semua cuci mobil tutup. Ternyata pegawai yang masuk hanya dua orang, satu orang satu mobil . Sudah kepalang basah, akhirnya 90 menit saya harus rela habiskan demi bersihnya mobil yang siang itu sangat ber lumpur lumpur ! ( biasanya saya cuci sendiri, tapi untuk urusan lumpur lumpur dibawahnya terpaksa menyerah karena tidak punya alat semprot )

Menjelang maghrib sampe rumah, masih harus mengepel dll . Sekitar 19.30 bleg-sek, sebab badan mulai agak grak grek grok .. Saya tidak tahu apakah saya harus katakan acara semalam berkesan atau tidak, lha wong manusia yang menyemut seperti itu plus musik dari truk truk itu seolah sebuah simponi hingar bingar yang menguras rasa damai dan menumpukkan stres yang berakhir dengan hidung saya yang terus " meler "  ini ...Menghindari gunung malah bertemu lautan tapi lautan manusia ... aduhh .. ( maka yang terbaik sebenarnya adalah dirumah, menonton tv dan sholat malam ! ) .. 

Bagaimanapun, semoga 2013 membawa lebih banyak kedamaian, keberuntungan, kesuksesan dan kecintaan bagi Anda semua dan pastikan bahwa Anda " on the right track " ! Selamat Tahun Baru ! 
( TH ) 



Keterangan foto ( Photos by : TH ) :

01. Area " Avatar " , anak anak bermain dengan damai, Balekambang.
02. RM Sedarum, Pasuruan, sebelum tiba di Sukapura.
03. Puluhan tenda sepanjang garis pantai.
04. Tenda umumnya diikat langsung ke kendaraannya.
05. Gula kapuk.
06. Kembang api.
07. Percik api unggun .
08. Pantai yang " padat merayap".
09. Papan larangan mandi dilaut yang lucu.
10. Papan penunjuk arah " Sumur 7 ".
11.  Salah satu sudut pantai tgl. 01 Januari 2013.
12. Lumut laut.
13. Area " Avatar " .
14. Sisi lain dari sekian banyak lekukan Balekambang.
15. Moncong bertemu moncong berebut jalan.
16. Gangnam Style.
17. Gangnam Style.
18. Salah satu sudut padat di pantai.
19. Sudut lain yang pasirnya cukup bersih.
20. Sudut lainnya lagi.
21. Sumur I, maaf agak kabur, satu satunya foto sumur yang bisa " jadi " .
22. Lagi, salah satu sudut yang padat ditanggal 01 Januari 2013.
23. Pasir Panjang, Ngliyep.