Sabtu, 12 Januari 2013








13 Januari, Selamat Ulang Tahun ..
(  catatan kecil kepada Mas Ruh, Jl. Sriwijaya, Jakarta )

mas Ruh,

Mengumpulkan dan menyelamatkan ribuan foto lama adalah laksana menjumpai harta karun tak ternilai. Ada amplop dan album tebal yang didalamnya terdapat puluhan foto dari ' crew ' Swara Mahardhika, angkatan I. Seperti diseret mesin waktu, saya mengamati foto foto ini satu persatu. Begitu cepatnya waktu lewat, dan begitu banyak perubahan terjadi.


Ini sebagian foto foto itu. Saya bersyukur tak terhingga bahwa saya merupakan satu satunya wartawan yang mas Ruh ijinkan meliput persiapan SM pada gelar I nya mulai dari belakang hingga diatas stage. Lihat wajah wajah ini, banyak diantaranya yang sudah sangat berubah tapi juga ada yang tetap ' awet ' . Ada Marissa, Denny Malik, Ahmad Albar  dll dan juga mas Ruh yang terakhir ini lebih banyak didunia politik. 

Demikian kehidupan, selalu berubah. Saya masih ingat bagaimana mas Ruh bicara panjang lebar tentang patriotisme nasionalisme dikursi rotan Jl. Sriwijaya itu dan tekanan tekanan dari pemerintahan yang berkuasa saat itu serta jalur seni sebagai penyalur aspirasi dan berekspresi 

Lalu saat mas Ruh ' bersembunyi ' di Jakarta Utara menjelang pagelaran SM yang I untuk lebih berkonsentrasi , sekali lagi saya mendapat kesempatan untuk bicara tentang bermacam hal seputar SM. 

Saya sangat memahami kegundahan kegundahan itu, dan Indonesia masih memerlukan lebih banyak ' guruh '  agar semangat cinta tanah air dan bangsa ini tidak mudah luntur oleh bermacam virus globalisasi. 

Saya melihat pandangan mata mas Ruh yang begitu pedih saat berkisah detik detik akhir almarhum Founder Father bangsa ini, Soekarno. Maka wawancara wawancara itu sebenarnya lebih banyak bicara tentang keprihatinan atas berbagai peristiwa ditanah air ketimbang tentang SM, tetapi saya merasa justru menit menit itu begitu berharga karena saya berkesempatan mendengarkan ' curhat ' seorang anak dari Sang Putra Fajar. 

Mengantar saya hingga pagar rumah Sriwijaya, saya tinggalkan kediaman ibu Fatmawati 
( blok S ) dengan adukan emosi . Saya berjalan kaki saja kearah Jl. Kartanegara ( blok R ) yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari mas Ruh . Sore itu juga seluruh wawancara dan foto foto sudah selesai saya ketik dan siapkan untuk besok pagi bisa dinaik cetakkan disebuah majalah mode/ musik remaja yang saat itu masih berlokasi di Kebon Kacang. Mungkin mas Ruh masih ingat nama majalahnya yang hingga saat ini masih eksis.

Dan setelah edisi khusus tentang SM itu terbit, banyak ' protes ' ke majalah kami sebab wartawan cetak yang Anda ijinkan hanya kami dan berita jelang pagelaran I SM itu menjadi sesuatu yang eksklusif. 

Dibalik panggung saya bebas bertemu dengan pelatih tari, pemusik, penyanyi, penata panggung, lighting , sound dll.  Juga Ahmad Albar yang saat itu baru ' mudik ' dari Belanda, menjadi salah satu ikon pagelaran Anda dengan nomor Anak Jalanan nya.  Seniman dari berbagai bidang seni tumplek bleg dibelakang panggung membuat saya kewalahan mewawancarainya, sungguh momen yang sangat luar biasa yang Anda hadiahkan untuk saya !

Meski teknologi  saat itu belum secanggih sekarang, nyatanya pagelaran I dari SM menuai sukses dan mendapat predikat sebagai ' tontonan fenomenal ' sepanjang sejarah panggung budaya ditanah air. Saya melihat mas Ruh usai pagelaran menitikkan air mata haru, meskipun saya sangat tahu betapa banyak kesulitan2 menghadang dalam persiapannya.

mas Ruh, 
hari ini, 13 Januari 2013, 33 tahun ( baca : tiga puluh tiga tahun ) berlalu sejak gelar SM I yang fenomenal itu dan saya masih merasa semuanya baru saja ' kemarin '  terjadi. Saya tidak akan menyebut usia Anda yang hari ini begitu istimewa angkanya, ini doa saya :

" Semoga Kesuksesan dan Kebahagiaan Senantiasa Menyertai Hari Hari Anda dan Semoga ALLAH SWT  Mengabulkan Setiap Inci Dari Mimpi dan Cita Cita Anda, amien...... "


Sekali lagi, terima kasih atas waktu waktu yang berharga itu, dan sekali lagi, Selamat Ulang Tahun !
Salam,
th   


Keterangan foto :

01. Guruh Soekarno Putra, Jan. 1979, Sriwijaya 26, Jakarta. ( Photo by : TH )
02. Menyertai ' crew ' SM angkatan I menuju puncak Monas, Jan.79.( Photo by : GGA )
03. Berfoto sesaat sebelum naik puncak Monas, tim saya ber dress-code sama, coklat. 
      ( Photo by :TH )
04. Wawancara Atik Ganda, pelatih tari Jawa klasik ( Photo by: BL )
05. Nomor ' Anak Jalanan ', Achmad Albar cs. ( Photo by : TH )
06. Dinner sehari sebelum pentas SM di Museum Fatahillah, Jakarta ( Photo by : GGA )   


 

Tidak ada komentar: