Selasa, 08 Januari 2013



Tate, longing you so much ..
(  sebuah terjemahan dan kenangan kepada ytt alm. ayah mertua )

Hari ini, fotomu yang lain dikirim oleh Bibianne . Tidaklah mudah saya menangis. Tetapi kali ini saya keliru. Masih saya ingat jelas,  hari hari kita dan anakmu di hutan sebelah rumah kayumu. Dengan penuh kesabaran engkau jelaskan kepadaku saat itu, tentang berbagai tanaman hutan dan bagaimana caramu memanggil rusa jantan dengan memberiku daun kecil yang terlipat dan menimbulkan siulan mirip rusa betina. 

Dan oooo .. lihat, tiba tiba tanduk besar itu muncul, aku ketakutan setengah mati dan engkau tertawa sambil berkata : " Titi, dia teman kita. Tiap hari dia kemari memakan jerami yang saya siapkan disitu ... " sambil engkau menunjuk tempat yang dimaksud.

Lalu engkau tunjukkan aku lembah hutan pinus itu, dan engkau ceritakan kepadaku tentang sejarah silam desamu dan keluarga besarmu. Menjelang siang engkau tunjukkan deretan kepala rusa koleksi buruanmu, dan juga foto foto saat kau panjat Alpen. Siang itu Mame ( mother ) masakkan aku sangat istimewa, steak rusa. 

Mame, Angela dan Tate ( father ) , Michael, seolah keduanya ditakdir sebagai pasangan abadi Michael Angelo. Ingatkah bahwa ditengah keluarga kalian aku betul betul merasa " terkecil " sesuai panggilanku
" kleine Titi " dan semua yang engkau pinjamkan kepadaku terasa sangat kebesaran, mantel, sepatu bot dll karena ukuranku sama dengan anak usia 10 tahun dan engkau tertawa tiap kali melihat aku " kedodoran " seperti boneka sawah dinegaraku ... 

Juga engkau selalu tertawa mendengar bahasa Jermanku yang menurutmu pengucapannya mendekati 
" sempurna " karena engkau tidak tahu bahwa bahasa Indonesia juga sama dalam pengucapan hurufnya.
Kapankah  engkau tidak tersenyum atau tertawa kepadaku dan hal itu mampu  melebur jarak bahwa kita berbeda bangsa, juga Mame yang selalu sibuk di dapur membuat roti, sup dll.

Kehidupanmu yang sangat tenteram dengan udara yang membuat paru paruku terasa begitu segar, membuat aku tiap kali merasa enggan kembali ke ibukota negaramu yang padat kendaraan.Tidak ada yang membebani pikiranku didekatmu, semuanya begitu tulus dan penuh kehangatan. Mame pernah berkata : " Titi, kalau satu saat kamu sudah jenuh di kota, kamu boleh tinggal disini ... " , sebuah rumah bermodel khas, country, yang 100% terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke Alpen, adakah yang lebih indah dari ini?

Maka ketika berita itu datang bak halilintar, dan aku sudah berada puluhan ribu kilometer darimu, aku cuma bisa memandangi foto kalian dengan hati paling hancur, semestinya aku masih bisa melihat kalian untuk yang terakhir kali dan memberi ciuman terakhir serta meletakkan edelweiss di saku jas kesayanganmu dalam peti kayu yang indah itu .. Edelweiss, putih mungil cantik seperti katamu " Sesuatu yang tidak mudah diraih, akan membuatmu berlipat bahagia ketika memperolehnya, seperti edelweiss ini ... " , Tate memberikan setangkai kecil edelweiss dan aku menyimpannya hingga kering di album.

Perhatian berlebih ini bukan tanpa alasan, karena dalam keluarga besarmu yang berjumlah 12/dua belas anak, akulah satu satunya yang datang dari " planet lain " dan satu lagi Kim dari benua Australia.Namun KIM
tidak semini aku, cantik tinggi besar dan blond, aku kecil, coklat, kurus dan berambut hitam, dan saat saat kita semua berkumpul anehnya aku selalu menjadi mittelpunkt, pusat perhatian karena konon " planetku " dimata kalian sangat eksotis seperti : harimau Sumatra, Komodo, Gunung Berapi dll. 

Demikian agaknya kehidupan, kita saling mengagumi apa yang tidak kita miliki yang ada pada orang lain dan semakin indah bila itu saling melengkapi . O ya Mame  yang keju dan roti buatannya sangat enak, membuatku tiap kali kangen masakannya. Ini yang  selalu dikatakannya " Titi harus makan yang banyak, supaya badannya jadi besar  .... " , lucu  ya , aku yang saat itu dikisaran 46kg " dipaksa " untuk banyak makan sebab mereka khawatir dengan udara minus kadang hingga 12, aku tidak cukup kuat menahannya karena kurus ...

Catatan manis itu begitu saja terobek dan sirna ketika dinegeri sendiri aku merasakan duniaku terbalik.Terperah segenap enerji dan cadangan kekuatanku menghadapi bermacam tuduhan dan makian yang telah menghakimiku  tanpa " didampingi pembela " dan nyaris kuputuskan untuk meninggalkan tanah air ..

Tate, kalau saja engkau ada disini, mungkin aku bisa berbagi, karena engkau begitu telaten dan sabar dalam mendengarkan dan suaramu yang lembut itu begitu menyejukkan seperti kata Mame " Suaranya kadang sulit terdengar ..... " ha ha, maklum Mame  juga sudah mulai berkurang pendengarannya.

Disini, ijinkan aku sejenak mengganggu istirahatmu, bisakah kau tunjukkan padaku bagaimana aku bisa mengatasi semuanya ini? Kalau nanti malam engkau muncul dalam mimpiku, aku harap engkau membawa cerita indahmu tentang " negeri mu " yang baru, dan perjumpaanmu disana dengan  Mame dll yang kalian cintai..

Lihatlah cucu cucumu, kedua anakku mewarisi keberanian dan ketangguhanmu seperti halnya   ayah mereka, anakmu. Satu saat mereka juga akan mencoba taklukkan Alpen seperti harapanmu " Bawa anak anak kalian nanti kesini agar belajar mendaki Alpen ... " ....

Tate, istirahatlah dalam damai bersama Mame,
liebe,
titi

( Foto : Michael Prodinger when he was 25 yearsold, father in law )

Tidak ada komentar: