Dari Gunung ke Laut, Perang Gangnam Style ..
( catatan kecil 31 Desember 2012 )
Rencana menunggu sunrise 01.01.13 di Bromo terlaksana hanya sampai Sukapura. Padahal semua perlengkapan sudah tersedia. Berhenti makan siang di Pasuruan, lanjut ke Sukapura. Ada sms dengan nomor yang lama tidak saya ingat lagi masuk " Dimana ne? Ini temen temen Jakarta pada berangkat ke Balekambang, maaf serba mendadak, usahakan menyusul, temen temen pada kangen, sampai ketemu ya, mobil kami ....... dst dst ... " ....
What? Balekambang? Baru sekian hari yl saya " bersumpah " untuk tidak lagi kesana karena ruwet dan kotornya, lha kok ini malah diajak kesitu?
Saya juga heran kenapa mereka memilih Balekambang, apakah ada keinginan bernostalgi? Tapi kok ya pas malam tahun baru yang pastinya padat ruwet . Tidak langsung saya balas sms itu tetapi saya juga sempat bingung antara tetap pada rencana semula atau menemui teman teman di BK?
Saya juga heran kenapa mereka memilih Balekambang, apakah ada keinginan bernostalgi? Tapi kok ya pas malam tahun baru yang pastinya padat ruwet . Tidak langsung saya balas sms itu tetapi saya juga sempat bingung antara tetap pada rencana semula atau menemui teman teman di BK?
Berhenti 10 menit ditepi jalan Sukapura, saya harus membuat pilihan. Dan jujur saja, dengan setengah hati, berat hati, akhirnya berputar arah ke Balekambang ! Teman teman liburannya terbatas hanya sampai tanggal 01 malam sudah harus balik Jakarta, saya tidak tega kalau mereka kecewa karena saya " ngotot " ke Bromo. Apa boleh buat, 90 km terbuang percuma meski sempat makan siang di Pasuruan.
Campur aduk antara senang akan bertemu teman2 dan " senep " karena Balekambang bukan tempat ideal buat saya. Menjelang Balekambang, ada baliho besar ditepi jalan bertuliskan " Pesta Kembang Api di Balekambang " . .
Aduhhh ..Dan ini : yang saya kuatirkan betul betul terjadi ! Memasuki gerbang Balekambang, saya melihat ada puluhan truk ( ! ) yang bermuatan sound-system dan jangan tanya bagaimana bisingnya suara yang di perdengarkan !!
Masing masing desa mengeluarkan wakil wakilnya dan kelihatannya mereka bersaing dalam hal kerasnya suara dan peralatannya.
" Neraka " sudah dimulai bahkan sebelum memasuki kawasan pantai! Ada musik dangdut, ada pop, ada rock, dll dan ini yang rupanya sedang in : musik musik Gangnam !
" Neraka " sudah dimulai bahkan sebelum memasuki kawasan pantai! Ada musik dangdut, ada pop, ada rock, dll dan ini yang rupanya sedang in : musik musik Gangnam !
Hutan rimba disekitar Balekambang yang semestinya tenang dan sejuk tiba tiba seperti diskotik, saya membayangkan pasti satwa didalamnya gelisah atau stres. Saya sudah berancang ancang akan mencari lokasi yang jauhhhhhh dari truk truk ini, tapi alamakkkk ... dimana? Jam baru menunjuk 13.15 tapi area parkir sudah penuh dan disepanjang garis pantai sudah didominasi tenda tenda yang sudah dikavling sejak 30 Desember 2012 !
Mobil teman belum saya temukan, dan saya menjauh sekitar 1km dari deretan truk truk pembawa sound-system tadi. Ada tempat parkir tersisa sangat pas untuk mobil mini saya, itupun atas kebaikan hati pak sopir bisnya yang mengijinkan mobil saya berada didepan bisnya dengan jarak hanya 10 cm!
Mobil teman belum saya temukan, dan saya menjauh sekitar 1km dari deretan truk truk pembawa sound-system tadi. Ada tempat parkir tersisa sangat pas untuk mobil mini saya, itupun atas kebaikan hati pak sopir bisnya yang mengijinkan mobil saya berada didepan bisnya dengan jarak hanya 10 cm!
Dan mencari mobil teman2 bukanlah hal mudah, bak mencari jarum dijerami karena parkiran mobil sudah sangat tidak ber aturan. Hampir sejam mencari baru ketemu dan kita semua sepakat bahwa kita akan mencari tempat yang agak " private " tapi tolong tunjukkan : dimana? Tidak ada satu cm pun tersisa, di sela sela mobil atau motor itu terdapat orang orang yang asyik " berpiknik ", tiduran, juga para penjual mamin dll dll....
Suara puluhan truk yang bersaing dentamannya, seolah menambah ruwet pikiran. Sialnya, tempat parkir kami terpisah cukup jauh, dimana parkir saya lebih beruntung karena cukup berjarak dengan truk truk tadi meski suaranya masih lamat lamat terdengar.
Saya agak memprotes pilihan Balekambang ini pada mereka, merekapun agak ter kaget kaget dengan membludaknya truk truk dan " merasa menyesal " meminta saya join kesitu.
Ya sudah ndakpapa, sudah jadi bubur, bagaimana sekarang menikmatinya saja he he.. Jam merayap sampai pada 24.00, kami berkumpul didekat tempat parkir saya dan dengan susah payah melewati orang orang yang sedang tiduran, piknik, main gitar, makan minum, dll .Kami sampai ditempat yang agak nyaman untuk menyaksikan kembang api yang digelar sekitar 40 menit nonstop !
Ya sudah ndakpapa, sudah jadi bubur, bagaimana sekarang menikmatinya saja he he.. Jam merayap sampai pada 24.00, kami berkumpul didekat tempat parkir saya dan dengan susah payah melewati orang orang yang sedang tiduran, piknik, main gitar, makan minum, dll .Kami sampai ditempat yang agak nyaman untuk menyaksikan kembang api yang digelar sekitar 40 menit nonstop !
Saat kembang api berakhir, tiba tiba raungan motor motor dari segala penjuru memulai acara konvoi, aduhh ... Lha wong mau keluar dari tempat parkirnya saja susah kok mau konvoi? Maka banyak yang menggantinya hanya dengan " me raung raung " bak macan kekenyangan dan membuat saya makin frustasi dengan udara yang makin sarat polusi, polusi telinga dan udara .......
Tidak tahan dengan udara pengab dan panas, saya membayar 3000,- untuk mandi disebuah KM umum yang tidak ada pilihan lain karena kami tidak ada yang menginap di penginapan.
Maunya tidur dialam bebas malah ada gas gas knalpot aduhhh .. ( Mandi inilah yang saya pikir menjadi penyebab saya saat ini 38C dan pening2 sebab setelah mandi terus berjalan kearah laut dan terkena angin malam ) .
Mengakhiri reunian diseling jagung bakar, semua kembali ke mobil masing masing karena tidak memungkinkan lagi menggelar tikar atau tenda atau apapun .
Saya kaget ketika disamping samping mobil saya sudah padat orang berbaring dan dengan susah payah bisa masuk mobil yang terpaksa ditutup pintunya, padahal semula saya ingin tidur dengan pintu terbuka lebar kanan kiri, jadi sebagai gantinya empat cendela saya buka lebar .. Tak ada barang berharga yang dikuatirkan, kecuali kamera yang saya letakkan di kaki saya.
Letih dengan semua tralala tralili seharian, saya blek-sek hingga fajar muncul dan saya gelagapan karena sholat subuh sudah terlewat... Sehabis mandi dll saya mulai " hunting " keseluruh pelosok Balekambang yang pagi tanggal 01 Januari 2013 tersapu mendung, sehingga matahari malu malu menampakkan wajahnya diawal 2013.
Menyusuri garis pantainya yang terpisah pisah oleh karang, membuat Balekambang memiliki kecantikan berbeda ditiap lekukannya.
Menyusuri garis pantainya yang terpisah pisah oleh karang, membuat Balekambang memiliki kecantikan berbeda ditiap lekukannya.
Saya bernafas agak lega, udara segar, dan jam masih 05.30 ketika saya melihat sudah cukup banyak orang yang berada di pantai menikmati 01 Januari. Diarah jembatan yang menuju Pura, bahkan sudah mulai padat pengunjung.
Saya mengambil arah ke " Sumur 7 " . Lokasi sumur ini memang lumayan terpencil, berjalan kaki sekitar 2 km di area yang penuh lumpur dan licin. Saya lagi lagi memakai sepatu yang salah, sehingga perjalanan cukup berbahaya karena sekali terpeleset pasti berakhir di UGD. Dengan pertimbangan itu, saya akhiri hanya sampai disumur I, plus gerimis turun dan saya tidak membawa pelindung kamera .
Saya lanjutkan ke bagian bagian Balekambang yang agak " nylepit " dan " terabaikan " karena umumnya pengunjung lebih menyukai lokasi2 yang populer.
Ada bukit karang yang terhubung dengan jembatan yang patah tiga, juga ada barisan " karang lumut " yang selama saya jeprat jepret disitu selama 30 menit sudah " makan korban " 5/lima orang terpeleset fatal dan yang terakhir nampaknya cukup serius ...
Ada bukit karang yang terhubung dengan jembatan yang patah tiga, juga ada barisan " karang lumut " yang selama saya jeprat jepret disitu selama 30 menit sudah " makan korban " 5/lima orang terpeleset fatal dan yang terakhir nampaknya cukup serius ...
Juga ada satu area cantik mirip yang ada di Avatar, dimana anak anak kecil bermain dengan pasirnya yang berkilau dan disekelilingnya hutan plus genangan air laut ...
Diam diam saya mulai mengagumi sisi lain Balekambang yang saya paling alergi karena ruwet dan kotornya serta " sangat komersiil " .
Tetapi bak sisi mata uang, saya biarkan keduanya ada pada saya, cantik dan ruwetnya, dan saya berharap kecantikan yang masih tersisa ini jangan dulu hilang seperti yang ada di pintu masuk utama. Sepanjang jalan utama itu sudah dipenuhi bermacam kios plus sampah yang tidak terorganisir.
Tetapi bak sisi mata uang, saya biarkan keduanya ada pada saya, cantik dan ruwetnya, dan saya berharap kecantikan yang masih tersisa ini jangan dulu hilang seperti yang ada di pintu masuk utama. Sepanjang jalan utama itu sudah dipenuhi bermacam kios plus sampah yang tidak terorganisir.
Menjelang 07.10, kami berpisah untuk menuju tempat masing masing karena teman teman juga masih ingin menikmati kota Batu, sedang saya ingin menengok Ngliyep lagi yang hanya berjarak 30km. Cipika cipiki diawal tahun, dengan janji bertemu lagi bila Allah menginjinkan .... amien.
Dan ternyata masalah lain muncul, yakni jalan keluar dari tempat parkir menuju gerbang utama dipadati kendaraan dengan berbagai posisi. Susah payah bergeser centi demi centi berakhir ricuh karena tidak ada yang bersedia mengalah. Bapak dibelakang mobil saya berteriak kepada mobil yang posisi moncongnya dihadapkan persis ke mobil saya " Nggak liat apa, kalau mobil ini ( maksudnya mobil saya ) sudah duluan disini, mestinya Anda itu yang minggir dulu! " aduhhh .. mereka berantem dan saya diam melihat siapa yang nanti mau mengalah.
Akhirnya mobil yang moncongnya dihadapkan pada mobil sayalah yang mengalah dan saya bebas kearah luar dengan melewati area " gangnam festival " . Mengapa saya sebut begitu?
Saya lihat sepagi ini puluhan truk sudah menghidupkan musiknya dan uniknya 90% adalah musik musik gangnam plus gerakan2nya yang mereka peragakan diatas kotak kotak sound systemnya.
Puluhan desa nampaknya bersaing lewat " diskotik berjalan " ini dan saya berharap semoga pemkab memberi perhatian khusus dengan melestarikannya dalam festival tahunan Malam Tahun Baru supaya lebih terarah dan teratur.
30 km bergeser dari Balekambang, akhirnya sampai di Ngliyep, Pantai Pasir Panjang. Saya lega karena pantai sepi pengunjung hanya ada beberapa puluh orang.
Waa .. kalau saja semalam seperti ini, tanpa dang dung tanpa kembang api dan hanya ada suara ombak ! Saya parkir
langsung menghadap ombak dan se lama 30 menit saya merasa mendapat hadiah berupa rasa damai dan tenteram.
Ternyata ini cuma mimpi sebab tiba tiba saja dang .. dung.. dang .. dung ... GOD, monster itu datanggggg !!!!
Dua truk besar tahu tahu sudah berada dibelakang mobil saya dan tanpa ampun suasana tiba tiba menjadi " rusak ", aduhhhh ....Saya sebenarnya ingin menegur bahwa " tolong hargai juga orang lain yang tidak semuanya tahan dengan kebisingan apalagi didekat alam bebas " . Tetapi saya urungkan, sebab disini soal memainkan musik seenaknya memang tidak perlu ijin ijinan dan hak hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan tidaklah perlu dipusingkan .....
Dengan kejengkelan saya lalu menuju pantai sebelahnya, Gunung Kombang. Hampir sejam saya habiskan untuk mendengar suara alam, peace .... Suara alam yang lain muncul, perut ! Disitu tidak ada kedai apapun, maka perjalanan lanjut menuju kedai bakso " langganan " saya setiap kali ke Ngliyep masuk Bantur .
Berhubung lapar, semangkuk penuhpun habis he he ..
Langsung menuju rumah, mengantar pulang tukang pijat ibu saya kerumahnya di Tumpang sebab sejak semalam ybs menginap dirumah sekaligus memijat beliau. " Waa .. acara TV tadi malam bagus bagus lo, saya sampai ketidur .... " he he ...
Saya lihat sepagi ini puluhan truk sudah menghidupkan musiknya dan uniknya 90% adalah musik musik gangnam plus gerakan2nya yang mereka peragakan diatas kotak kotak sound systemnya.
Puluhan desa nampaknya bersaing lewat " diskotik berjalan " ini dan saya berharap semoga pemkab memberi perhatian khusus dengan melestarikannya dalam festival tahunan Malam Tahun Baru supaya lebih terarah dan teratur.
30 km bergeser dari Balekambang, akhirnya sampai di Ngliyep, Pantai Pasir Panjang. Saya lega karena pantai sepi pengunjung hanya ada beberapa puluh orang.
Waa .. kalau saja semalam seperti ini, tanpa dang dung tanpa kembang api dan hanya ada suara ombak ! Saya parkir
langsung menghadap ombak dan se lama 30 menit saya merasa mendapat hadiah berupa rasa damai dan tenteram.
Ternyata ini cuma mimpi sebab tiba tiba saja dang .. dung.. dang .. dung ... GOD, monster itu datanggggg !!!!
Dua truk besar tahu tahu sudah berada dibelakang mobil saya dan tanpa ampun suasana tiba tiba menjadi " rusak ", aduhhhh ....Saya sebenarnya ingin menegur bahwa " tolong hargai juga orang lain yang tidak semuanya tahan dengan kebisingan apalagi didekat alam bebas " . Tetapi saya urungkan, sebab disini soal memainkan musik seenaknya memang tidak perlu ijin ijinan dan hak hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan tidaklah perlu dipusingkan .....
Dengan kejengkelan saya lalu menuju pantai sebelahnya, Gunung Kombang. Hampir sejam saya habiskan untuk mendengar suara alam, peace .... Suara alam yang lain muncul, perut ! Disitu tidak ada kedai apapun, maka perjalanan lanjut menuju kedai bakso " langganan " saya setiap kali ke Ngliyep masuk Bantur .
Berhubung lapar, semangkuk penuhpun habis he he ..
Langsung menuju rumah, mengantar pulang tukang pijat ibu saya kerumahnya di Tumpang sebab sejak semalam ybs menginap dirumah sekaligus memijat beliau. " Waa .. acara TV tadi malam bagus bagus lo, saya sampai ketidur .... " he he ...
Melewati sebuah tempat cuci mobil di desa itu, saya antrikan mobil sebab saya lihat di Malang tadi semua cuci mobil tutup. Ternyata pegawai yang masuk hanya dua orang, satu orang satu mobil . Sudah kepalang basah, akhirnya 90 menit saya harus rela habiskan demi bersihnya mobil yang siang itu sangat ber lumpur lumpur ! ( biasanya saya cuci sendiri, tapi untuk urusan lumpur lumpur dibawahnya terpaksa menyerah karena tidak punya alat semprot )
Menjelang maghrib sampe rumah, masih harus mengepel dll . Sekitar 19.30 bleg-sek, sebab badan mulai agak grak grek grok .. Saya tidak tahu apakah saya harus katakan acara semalam berkesan atau tidak, lha wong manusia yang menyemut seperti itu plus musik dari truk truk itu seolah sebuah simponi hingar bingar yang menguras rasa damai dan menumpukkan stres yang berakhir dengan hidung saya yang terus " meler " ini ...Menghindari gunung malah bertemu lautan tapi lautan manusia ... aduhh .. ( maka yang terbaik sebenarnya adalah dirumah, menonton tv dan sholat malam ! ) ..
Bagaimanapun, semoga 2013 membawa lebih banyak kedamaian, keberuntungan, kesuksesan dan kecintaan bagi Anda semua dan pastikan bahwa Anda " on the right track " ! Selamat Tahun Baru !
( TH )
Keterangan foto ( Photos by : TH ) :
01. Area " Avatar " , anak anak bermain dengan damai, Balekambang.
02. RM Sedarum, Pasuruan, sebelum tiba di Sukapura.
03. Puluhan tenda sepanjang garis pantai.
04. Tenda umumnya diikat langsung ke kendaraannya.
05. Gula kapuk.
06. Kembang api.
07. Percik api unggun .
08. Pantai yang " padat merayap".
09. Papan larangan mandi dilaut yang lucu.
10. Papan penunjuk arah " Sumur 7 ".
11. Salah satu sudut pantai tgl. 01 Januari 2013.
12. Lumut laut.
13. Area " Avatar " .
14. Sisi lain dari sekian banyak lekukan Balekambang.
15. Moncong bertemu moncong berebut jalan.
16. Gangnam Style.
17. Gangnam Style.
18. Salah satu sudut padat di pantai.
19. Sudut lain yang pasirnya cukup bersih.
20. Sudut lainnya lagi.
21. Sumur I, maaf agak kabur, satu satunya foto sumur yang bisa " jadi " .
22. Lagi, salah satu sudut yang padat ditanggal 01 Januari 2013.
23. Pasir Panjang, Ngliyep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar