Rabu, 23 Januari 2013






 Nasi Hitam ala Banjarmasin ....

sms pagi pagi masuk ,saya diundang kumpul kumpul mumpung yang dari Banjarmasin, Jakarta, Pondok Gontor dan Palembang pada kumpul di Raya Walet. Jujur awalnya agak berat, karena kemungkinan ada teman yang akan datang dan sudah saya tunggu. Tapi yang Banjarmasin dan Pondok Gontor beralasan tidak tiap tahun bisa kumpul begini, aduhh ... Ya sudah berangkat ...

Saat saya memasuki ruang tengah saya melihat berbagai altivitas ... ada yang masak, ada yang internetan, ada yang sms an, ada yang santai2 dan saya lebih banyak dengan dua remaja penghuni Pondok Gontor yang sangat jarang ketemu ini. " Di Pondok ngga boleh internetan, kecuali nanti kalau sudah lulus boleh .... " , kata si sulung yang berjilbab panjang ini

Sebenarnya ini agak mengagetkan saya bahwa seusia mereka ' dijauhkan ' dari jagad digital tapi saya yakin ada alasan yang baik dibelakangnya dan saya tidak mengusik lebih jauh..

Kerabat dari Banjarmasin, pengusaha muda dibidang jasa Umroh dan Haji ini, memang terkenal piawai memasak. Maka kesempatan kumpul2 ini makin   seru dengan hadirnya masakannya yang berjudul Nasi Hitam  
( sebenarnya lebih cocok disebut Nasi Coklat ) . 
Nasi yang dimasak dengan bumbu tertentu ini memang terasa lain dilidah, apalagi ada ikan goreng dan macam macam lainnya yang konon resepnya campur campur antara dari Arab Saudi dan Banjarmasin, na .. looo ... jadi jangan ditanya rasanya, pokoknya ' eksotis ' hehe ... 

Ternyata memang ada untungnya saya datang, sebab seusai makan, kerabat Banjarmasin sudah harus diantar lagi ke bandara, jadi betul betul kunjungan singkat padat ... Yang lainnya masih sekitar 3-4 hari lagi di Malang jadi masih cukup waktu ketemu lagi. 

Bertukar berita sudahlah pasti, tapi hampir semua sepakat bahwa saya konon tampak makin ' langsing', saya senyum senyum saja sebab sudah mulai terbiasa dengan pertanyaan semacam itu hehe .. ( harus disyukuri bahwa tanpa program diet saya berhasil bertahan di antara 49 - 50 kg , sementara itu banyak teman lain yang kebingungan dengan berat badannya ) ... 

Saat mengetik ini, 17.40 , hujan lumayan lebat gerimisnya 
( gerimis lebat ) ... dibelakang saya ada musik Richard Clayderman dan .... ups , ( terhenti agak lama mengetiknya , ada dua temen cewek yang 
' menagih ' janji pada saya untuk memberikan 
' keajaiban ' berupa solusi atas permasalahan yang mereka hadapi .. )

kami ber 3 duduk diteras depan dalam hujan lebat , saya mencoba memberikan yang terbaik dari yang terburuk, tidak banyak opsinya bahkan nyaris simalakama, di makan mati ibu tak dimakan mati bapak, tapi apa boleh buat, pilihan harus tetap dibuat betapapun pahitnya .... 

saya harap kedua teman tadi tak terlalu kecewa dengan opsi yang saya tawarkan, sebab  dalam hidup kadang pilihan itu tidak memberikan pahit manis, tapi pahit pahit ....  saya antar keduanya hingga pagar dalam hujan deras, saya tahu keajaiban yang diharapkan tidak terjadi .. demikian kehidupan, suka tidak suka, harus diterima .. saya lambaikan tangan pada mereka   dalam hujan lebat mungkin selebat tangisan yang harus ada sebelum kelak ada senyuman .... ( th )

Keterangan foto :( all taken by : TH )

01. Nasi hitam.
02. Kerabat Banjarmasin.
03. Remaja2 Pondok Gontor.
04. Bersama ayah mereka.
05. Mbak Nur dan suami, dari Palembang.  
 

Tidak ada komentar: