Nasi Hitam ala Banjarmasin ....
sms pagi pagi masuk ,saya diundang kumpul kumpul mumpung yang dari Banjarmasin, Jakarta, Pondok Gontor dan Palembang pada kumpul di Raya Walet. Jujur awalnya agak berat, karena kemungkinan ada teman yang akan datang dan sudah saya tunggu. Tapi yang Banjarmasin dan Pondok Gontor beralasan tidak tiap tahun bisa kumpul begini, aduhh ... Ya sudah berangkat ...
Kerabat dari Banjarmasin, pengusaha muda dibidang jasa Umroh dan Haji ini, memang terkenal piawai memasak. Maka kesempatan kumpul2 ini makin seru dengan hadirnya masakannya yang berjudul Nasi Hitam
( sebenarnya lebih cocok disebut Nasi Coklat ) .
Nasi yang dimasak dengan bumbu tertentu ini memang terasa lain dilidah, apalagi ada ikan goreng dan macam macam lainnya yang konon resepnya campur campur antara dari Arab Saudi dan Banjarmasin, na .. looo ... jadi jangan ditanya rasanya, pokoknya ' eksotis ' hehe ...
( sebenarnya lebih cocok disebut Nasi Coklat ) .
Nasi yang dimasak dengan bumbu tertentu ini memang terasa lain dilidah, apalagi ada ikan goreng dan macam macam lainnya yang konon resepnya campur campur antara dari Arab Saudi dan Banjarmasin, na .. looo ... jadi jangan ditanya rasanya, pokoknya ' eksotis ' hehe ...
Bertukar berita sudahlah pasti, tapi hampir semua sepakat bahwa saya konon tampak makin ' langsing', saya senyum senyum saja sebab sudah mulai terbiasa dengan pertanyaan semacam itu hehe .. ( harus disyukuri bahwa tanpa program diet saya berhasil bertahan di antara 49 - 50 kg , sementara itu banyak teman lain yang kebingungan dengan berat badannya ) ...
( gerimis lebat ) ... dibelakang saya ada musik Richard Clayderman dan .... ups , ( terhenti agak lama mengetiknya , ada dua temen cewek yang
' menagih ' janji pada saya untuk memberikan
' keajaiban ' berupa solusi atas permasalahan yang mereka hadapi .. )
kami ber 3 duduk diteras depan dalam hujan lebat , saya mencoba memberikan yang terbaik dari yang terburuk, tidak banyak opsinya bahkan nyaris simalakama, di makan mati ibu tak dimakan mati bapak, tapi apa boleh buat, pilihan harus tetap dibuat betapapun pahitnya ....
saya harap kedua teman tadi tak terlalu kecewa dengan opsi yang saya tawarkan, sebab dalam hidup kadang pilihan itu tidak memberikan pahit manis, tapi pahit pahit .... saya antar keduanya hingga pagar dalam hujan deras, saya tahu keajaiban yang diharapkan tidak terjadi .. demikian kehidupan, suka tidak suka, harus diterima .. saya lambaikan tangan pada mereka dalam hujan lebat mungkin selebat tangisan yang harus ada sebelum kelak ada senyuman .... ( th )
01. Nasi hitam.
02. Kerabat Banjarmasin.
03. Remaja2 Pondok Gontor.
04. Bersama ayah mereka.
05. Mbak Nur dan suami, dari Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar