Jumat, 15 Agustus 2014







 .. " 17 Agustus 1945 - 2014 dari Bung Tomo hingga Leo Kristi " ..

siapa tidak mengenal foto fenomenal jepretan wartawan IPPHOS yang menggambarkan wajah seorang arek Suroboyo asli, yang lebih dikenal dengan nama bung Tomo ini?
 wajah yang penuh bara semangat nasionalisme patriotisme serta suara yang berkobar kobar membakar semangat pendengarnya yang kala itu masih dalam masa perjuangan ?

 pionir lulusan sekolah pandu dan mantan wartawan, redaksi serta pejuang , seniman dan mendapat kepercayaan Sukarno dalam berbagai bidang ini adalah seorang pemuda brilian
 yang diperlukan dan merupakan jawaban pada jamannya.

 dan pada tiap 17 Agustus, kita mengenangnya sebagai salah satu pahlawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang gigih tanpa pamrih.



 gigih tanpa pamrih.
alangkah mudah diucapkan, tapi dijaman kemerdekaan saat ini makin sulit ditemukan. 
kalau dulu berjuang demi tanah air adalah sebuah panggilan jiwa, 
maka saat ini telah berganti dengan panggilan 
" Wani Piro .... ? "

Indonesia memang sudah dan sedang berubah wajah. 
Indonesia memang sudah " mlungsungi " dari yang semula cantik alami menjadi cantik berkat bedah plastik dan makeup tebal yang konon " makin mbeluk makin laku " ..... ! 

boro boro berjuang tanpa pamrih, dalam berbagai pilkada, pilpres dll sejarah selalu terulang dan membuktikan bahwa semuanya itu bergerak dan berputar karena angpao ! 

belum lagi masalah korupsi, maka pidato pidato heroik ala bung Tomo atau Soekarno sudah berganti wajah dengan pidato pidato enerjik untuk
 berebut kekuasaan, pengaruh dan materi pada gilirannya.

menyedihkan?
 ya inilah kenyataannya yang dulu tak terbayangkan oleh bung Tomo dll yang berjuang bahkan mempertaruhkan tetes darahnya demi Indonesia tercinta .
 setelahnya yang ada adalah perjuangan demi kelanggengan kekuasaan dinasti masing2
 ( bapak, ibu, anak, menantu, cucu, cicit , adik, kakak, ipar dst dst kalau bisa semuanya kebagian kekuasaan dan materi, soal halal haramnya itu urusan KPK nantinya .... )


 maka, diantara yang masih ber nurani dan memiliki kecintaan tanpa pamrih, ada disegolongan seniman ( meski tidak semua ! ) melalui pesan pesannya yang   sarat kearifan serta mengajak pada sebuah kesadaran  Cinta Tanpa Pamrih Pada Indonesia.

 karya karya drama, teater, tulisan, lukis dan pahatan, musik dll seolah " mengisi kekosongan " panggung politik yang panas.
salah satunya adalah Leo Kristi yang identik dengan " penyanyi 17 an " ini !

 mas Leo ( begitu saya selalu memanggilnya ) ini memang tak mau manggung sembarangan sebab yang diusung juga bukan pesan serampangan. 
jangan pernah mengundang seorang LK kalau tidak siap memahami balad2nya yang berkedalaman hingga dasar samodra. vocal dan gitar tunggalnya sudah cukup menggetarkan sebuah stadion, apalagi kalau sudah mulai " mencak mencak " dan berteriak 
( bukan menyanyi ) dengan vocal ala bung Tomo, heroik ... !


 tapi setelah itu, mendadak ia melengking dalam nada nada yang ganjil dan aneh ditelinga, bahkan fals, dan kita mulai diajaknya mengembara dalam kelana seorang
 Leo Kristi yang tanpa batas! 

dan diantara keluhan serta ratapannya ia bicara tentang Indonesia yang 
penuh koreng dan luka membusuk.

 tatapan matanya yang garang dan tajam, barangkali mampu mengingatkan pada seorang bung Tomo. pejuang masa kini memang tak harus selalu menyandang bedil dan granat,
 tetapi bedil dan granatnya merobekkan telinga yang mendengarnya  lewat
lirik2 yang mensilet tajam. 

 jubah atau baju hitam dengan gitar yang juga hitam, panggung juga serba kelam, adalah kesukaan LK, karena hitam baginya adalah jawaban beribu tanya tentang 
semesta, Indonesia dan juga cinta. 


 adakah bung Tomo dan Leo Kristi masih terhubung darah? meski tidak langsung, seperti juga kita semuanya, mengapa berpusing mencari benang merah bila keduanya punya bahasa yang sama meski lewat jalur yang berbeda dijaman yang juga berjarak ? 

Dirgahayu Indonesia ku, meskipun masih banyak lukamu yang tercecer disana sini, 
semoga saja engkau akan lalui tahun demi tahun kemerdekaanmu dengan penuh kedewasaan  dan kekuatan menghadapi tantangan2
lokal, nasional dan global yang semakin berat dari saat ke saat.

setiap era memiliki tokoh2nya yang sesuai dengan tuntutan jamannya , bung Tomo dll memang sudah menjawab kebutuhan jamannya, dan kini, siapakah yang tepat untuk Indonesia ?
hanya waktu dan tentu saja ALLAH yang mampu  menjawabnya.
semoga Indonesia makin bercahaya.
( th )

( gambar2 dari google )

Tidak ada komentar: