Sabtu, 26 Juli 2014







.. " Rakyat Milih Menterinya " ..

ganti pimpinan, ganti gaya, ganti warna, ganti orang orangnya, ini wajar.
 sebab dalam sebuah team-work akan bisa bekerja dengan baik kalau 
satu dengan yang lain itu " klop " ataupun bila terpaksa beda ya nggak jauh2 amat lah. 

naa, presiden terpilih Jokowi rupanya punya gaya " dari rakyat untuk rakyat " dan tidak ingin kecolongan bahwa kabinetnya nanti kesusupan oknum oknum yang 
berpotensi merugikan rakyat 
maka salah satu caranya adalah melibatkan rakyat untuk ikut 
menunjuk, mengusulkan, menyarankan orang orang yang mereka anggap capable untuk bidang tertentu dalam kabinet baru nanti. 

lha .. cara ini sudah tentu disambut dengan suka cita sebab yang namanya usul, ya silahkan saja, mungkin ada tetangganya, bossnya, kerabatnya dll tapi ya yang benar benar " patut diperhitungkan " sebagai calon menteri bidang tertentu. 

sementara ini memang sudah muncul nama nama tertentu untuk menteri ini itu, tetapi tidak tertutup kemungkinan akan sangat banyak bertambah. 

meskipun boleh usul secara online, tidak berarti rakyat bisa seenaknya mengusulkan nama nama yang tidak atau kurang kompeten, misalnya : 
" pak Jokowi,
mertua saya orangnya sangat jujur lo, pasti cocok untuk menteri keuangan supaya tidak ada lagi kasus seperti century " ( mertuanya adalah mantan bendahara kas desa )

pelibatan warga seperti ini dirasa sebagai sebuah angin segar .
bisa saja seorang calon menteri punya biodata yang  bagus dengan track-record cemerlang tapi dimata tetangga tetangganya justru ia adalah " Public Enemy " ( iko opo to yo? hehe .. ) 
karena rumahnya dikelilingi oleh pagar beton tinggi dan tertutup serta tidak 
pernah berbaur dengan warga setempat . 
itu belum cukup, ybs juga pernah menyakiti hati warga karena menutup akses jalan ke kampung sebelah saat pembangunan pagar rumahnya yang lebih mirip benteng itu.

lha yang begini2 ini mungkin tak ditemukan dalam biodatanya tetapi boleh ditulis oleh warga sebagai " bahan pertimbangan " tim pak Jokowi. 
maka mari kita lihat saja bagaimana pemerintahan yang baru ini nanti mengusung slogannya Mari Berubah, sebab yang namanya berubah itu
 selalu punya dua sisi mata uang. 

harapan rakyat sudah tentu berubah kearah yang lebih baik dari sebelumnya, dan semua pihak memang sudah siap melihat Indonesia Baru yang
 lebih bersih, lebih aman, lebih maju, lebih sejahtera rakyatnya dan lebih lebih lebih ini itu tentunya. inipun sebuah pengharapan yang wajar .

naaa sebagai rakyat kecil, marilah kesempatan2 yang diberikan pemerintah untuk urun rembug ini dimanfaatkan sebaik baiknya dengan benar. 
ini adalah awal sebuah perubahan dimana rakyat benar benar  dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan yang strategis, sebab pengalaman2 yang lalu dimana menteri2 yang dipilih sendiri oleh Presiden ternyata banyak yang 
kesandung bermacam masalah hukum.

 mungkin ada yang lalu komentar 
" lho lha nanti kalau ketauan ada menteri yang korup atau tersangkut tindak pidana, jangan2 rakyatnya yang disalahkan kok milih menterinya yang busuk ? "  hehehe... 

kalau ada track-record negatip ya pastinya tidak direkomendasikan, tapi ( lha ini repotnya ! ) kalau kejadiannya itu Dalam Masa Ybs Jadi Menteri, 
lha ini yang rakyat tidak bisa disalahkan to ...

sudah, sekarang lebih baik mulailah " mempelototi " daftar calon menteri yang sudah ada, 
atau mau menambah panjang daftar camennya? 
kesempatan sudah terbuka, saatnya Untuk Berubah!
( th )
( gambar dari google )

Tidak ada komentar: