Rabu, 18 September 2013




 .. ndak pernah bener ..
( buat : IS )

kemarin malam ada telepon rumah ke rumah ( maksudnya bukan HP ) yang sampai membuat telinga panas gara gara lamanya ngobrol hehe, lebih tepatnya minta ngobrol e .. saran soal 
" ndak pernah bener " .. lho, apa ini? 
sederhana saja, keluhan bahwa si penelpon merasa selalu " disalahkan dunia " hehe, hebat ya, sebab " dunia " itu memang sering bikin pusing kalau dituruti hehe .. 
saya paham maksudnya, dan kira2 obrolan itu singkatnya begini :

@/ saya : misalnya merasa disalahkan dalam hal apa?
#/ dia : banyak.
@ : contoh?
# : saya kasi beberapa contoh ya ..
@ : wow .. bagus ..

# : dulu, saat kerja sampai malam2, dikomentari keluyuran dan mungkin sedang ada 
" pesanan ", bayangin, saya ini sudah capek2 kerja beneran malah dituduh ngga keruan, apakah saya harus undang semua orang ke kantor supaya tahu saya ini apa?

terus, saat saya memilih bekerja dirumah, usaha sendiri, dikomentari :
" waa .. kok nganggur2 ya,ada kasus di kantornya mungkin, kok sudah ngga ngantor lagi.. ? " aduhhh, betapa mudahnya orang ber andai andai, apakah saya harus laporan kepada dunia tentang segala hal yang saya lakukan?

ada lagi nih .. saya punya kebiasaan baik dikantor maupun rumah ataupun pas jalan jalan santai, bawaannya memang suka rapih meskipun sederhana baik bahan maupun modelnya, 
tapi memang dari sononya sudah " selalu enak dilihat " yang konon 
saya lahir berkalung usus, 
dikomentari " sok perlente, sok kaya " ... lho, apakah saya salah tampil rapih dan mereka lebih suka melihat saya klumus2, dasteran, rambut awut2an dll supaya tidak 
mengesankan " perlente "? maunya gimana sih?

masih ada contoh lain, saya ini bukan tipe yang terlalu suka " bergerombol gerombol " 
dan selalu terlihat dikerumuni banyak orang/ teman kecuali dulu semasa kerja itu kan memang  tuntutan profesi dimana saya harus banyak bertemu klien, 
menjalin hubungan dengan bermacam
kalangan dst dst sehingga hampir selalu tidak pernah terlihat sendirian.



aslinya, saya ini lebih suka suasana tenang dan sendiri dalam arti Tidak Harus Selalu Dikelilingi Banyak Orang/Teman secara fisik ! teman bisa tiap saat membuat janji dengan saya bertemu disuatu tempat untuk ngobrol atau mereka kerumah dan sebaliknya,

inipun tidak dalam jumlah seperti orang mau demo.saya bukan selebriti yang perlu harus 
terlihat Populer, Penuh Pesona, atau Dikelilingi Penggemar yang itu membuktikan seseorang Tidak Pernah Kesepian ( ? )

lha melihat saya jarang dikelilingi orang/ teman/penggemar itu saya dikomentari :
" kasihan ya kesepian " hihihi .. lho, siapa bilang kalau orang sendirian itu pasti identik dengan kesepian? malahan seorang teman DJ mengeluh merasa sepi ditengah hiruk pikuk mereka yang sedang clubbing, karena keramaian itu tidak mampu mengisi yang " hilang " dari hatinya. 
naaa loo ..? 

masih ada contoh lain ( saya sabar mendengarkan .... )  yaitu : banyak pacar. 

haha .. saya sampai mules tertawa, ini disimpulkan dari mana? setiap pria yang terlihat memasuki rumah saya itu serta merta dianggap pacar, waaa hebat saya ini sebab  berarti saya adalah pacar dari Paman, PakDe, Ponakan, Sepupu, Eks Teman Sekolah, Eks Teman Kuliah, Pak RT, Pak Satpam, Pak Tukang Rumput, Petugas JNE/TIKI/Speedy dll dll yang pernah kerumah itu semua adalah pacar, opo ora hebat?? 

jumlahnya tolong hitung sendiri sebab saking banyaknya saya tak ingat lagi " pacar pacar " ini ... haha ..

dan yang terparah adalah yang terakhir menimpa saya , saya dituduh arogan, tidak punya hati, tidak punya nurani, pokoknya mirip robot, gara gara saya " mendiamkan " seseorang yang mungkin menginginkan kepastian, ketegasan dan " kecepatan dalam bertindak " 
seperti gaya gaya remaja sekarang yang belum apa apa sudah hamil hehe ..

@ : ( saya penasaran ) siapa itu? dan kalian apa pacaran gitu?

# : waa itulah problemnya. istilah pacaran itu sekarang serem lho sebab seringnya identik dengan kencan kencan " berat " , lha saya ini dituduh arogan gara garanya saya tidak bergaya 
" gobras gabrus " tapi  penuh pertimbangan dan hati hati .

jangan lagi sampai ke hotel hotel, sekedar bertemu saja saya memilih ditemani sebab jaman sekarang apa apa bisa jadi berita dan
direkayasa secara brutal di internet, ngeri to? maka sebutan arogan itu ya saya terima saja walaupun kecewa, kok gaya gaya " serba ekspress dan langsung hamil " itu nampaknya 
lebih disukai daripada gaya gaya seperti saya yang sudah ketinggalan jaman haha ..
lha apa dikira urusan Wanita Pria itu selesai di kamar kamar yang remeng remeng, dan saya yang mencoba " teliti sebelum membeli " malah dinilai salah ..

sudah lo,  contoh sudah banyak, gimana saran untuk saya?

@ : ( menghela napas ... ) .. wow,  saya sangat paham. tapi saya harus kecewakan kamu karena Memang Demikianlah Dunia Itu : Unfair ! lihat ya di TV, para koruptor lebih dihormati daripada orang jujur yang miskin, iya to? Unfair, life is sometimes so unfair,
indeed ...

soal keluhan2mu tadi, mungkin banyak dialami juga oleh yang lain saya yakin, termasuk saya. melelahkan? 
pasti. tapi ayo dilihat, siapa sih " dunia " itu? 
bisa tetangga, teman teman, kerabat atau keluarga dekat, atau masyarakat umum, pokoknya mereka diluar diri kita. 
naaa ... kapan seseorang mampu memuaskan dunia?
tidak akan pernah .
mengapa?
karena dunia itu terdiri dari tubuh, kepala, otak, hati, rasa dan nurani yang beragam, maka kitapun tidak mungkin MENYERAGAMKAN mereka agar sesuai dengan yang kita maui.
meskipun kita memakai pakar Public Relations yang handal, 
tetap saja kita tidak akan pernah bisa memaksakan kehendak pada dunia .. ! 

maka yang terbaik adalah : MEMBIARKANNYA ! rumusnya begini :
dibilang kamu bisa " dipesan " : biar saja, cuek-in.
dibilang kamu arogan : biar saja, cuekin.
dibilang kamu kesepian : biar saja, cuekin.
dibilang kamu banyak pacar : amin- kan .. hehe ..
diatas semua tuduhan itu, terpenting adalah Bagaimana Kamu Terhadap Diri Sendiri , 
yaitu 
" senantiasa berada dijalur yang benar dihadapanNYA " meski dihadapan sesama manusia kamu tidak nampak selalu benar, dan jangan terbalik, itu saja, sederhana bukan?

( saya tahu jawaban ini tidak memuaskannya, tapi bagaimana lagi kalau itu memang faktanya, sebab bila menuruti setiap kemauan orang yang berbeda beda kepentingan dan seleranya pastilah ujung ujungnya kita akan menghuni salah satu kamar pasien RSJ, 
sebuah kamar yang tidak diimpikan siapapun bukan?
naaa ... saudaraku, selamat menghadapi dunia dengan senyuman ... ! ) ( th )
( gambar : dari google )


Tidak ada komentar: