Rabu, 11 September 2013





 .. " mengejar judul atawa isi ? "..

percaya tidak percaya ( atau sebaiknya jangan percaya ? ) bahwa grafik di halaman informasi visitor blog saya ini menunjuk pada angka angka yang sangat fantastis dan melonjak pada judul judul yang mengandung kata kata :
" cinta, putus, bubar, hancur, selamat jalan, selamat berpisah, selamat tinggal " dan lain lain yang sejenis itu  hehe ... luar biasa!

tiba tiba saya " merasa bersalah " sebab pastinya lalu pembaca sangat kecewa bahwa antara judul dan isi yang " ditunggu tunggu " tidak menjadi kenyataan alias tidak sinkron! 
misalnya :
judulnya " selamat jalan yang terkasih " waaaa ... grafik melonjak, karena mungkin banyak yang berharap disitu saya menulis tentang ratapan saya terhadap seseorang yang akan meninggalkan saya yang ternyata meleset. lho .. kan " salah " to saya ini?

sebagai " peng analisa kebutuhan pembaca " ( cieee ... ) saya tahu bahwa kita umumnya memang tertarik pada hal hal yang berbau sensasi dan " nasib buruk " yang terjadi tetapi bukan pada diri kita, ck ck ck, terdengar " sadis " namun umumnya demikian .. 

jadi bila ada isu bahwa seseorang yang kita mungkin agak kenal atau sangat kita kenal apalagi ngefans  itu Cerai, Putus, Kencan, Ditinggal, dst dst maka  kecenderungan untuk mengejar informasinya menjadi sangat tinggi.mengapa demikian? 
ada berbagai alasan . antara lain :




 01. mungkin orang nge fans dengan yang sedang di isukan, jadi isu putusnya orang yang diidolakannya itu " menggembirakan " hati si penggemar nya. termasuk isu sang idola akan kencan, punya pacar baru dst itu menarik buatnya.

02. berkebalikan dengan ngefans adalah tidak ngefans alias tidak suka dengan yang sedang menjadi titik isu, jadi hal hal yang agak menyentuh informasi tentang tokoh/orang yang tidak disukainya itu menjadi menarik.

03. orang ( merasa ) berkepentingan langsung dengan isu yang menarik hatinya, misal :
" wow .. mereka jadi cerai ya dan rumahnya jadi dijual, waaa .. lumayan bisa jadi brokernya nih ... " ( lho ini misalnya yang membaca adalah seorang makelar rumah hehe .. )

04. si pembaca adalah issue - teller, dia ber siap2 untuk meneruskan isu yang dia temukan kepada yang lain kalau perlu di kembang biakkan di media sosial, sebuah " profesi " baru yang 
disukai karena mengembang suburkan  pohon pohon fitnah yang akan berbuah kelak di keabadian dan menjadi " oleh oleh  manis " bagi penanamnya di dunia .

  menyadari semuanya ini, sebagai penulis, saya merasa tidak perlu mengubah gaya ' perjudulan ' yang sudah ada meskipun mungkin banyak yang kecewa. 
mengapa? karena judul judul itu bak orang yang sudah tak bisa menahan lagi untuk segera BAB di toilet ( maaf lo ) karena semuanya itu  begitu saja 
" mbrodol " tanpa saya rekayasa .

sebab kalau dipaksakan diubah malah menjadi " kaku " misal : tulisan dengan judul 
" bulatan cinta " yang bertutur tentang taman kecil didepan rumah saya dan lonjakan grafiknya luar biasa padahal isi tulisan itu sangat sederhana, dan kalau judul saya ganti 
" taman mini didepan rumah " pasti grafiknya datar hehe ...

 menulis juga memakai trik trik marketing. saya terkagum kagum dengan ribuan penulis2 remaja bahkan anak anak yang saat ini begitu booming. dijaman saya remaja mereka yang ber profesi penulis itu rata rata sudah " sepuh ", jadi berkebalikan. penulis penulis remaja saat ini sudah sangat sophisticated karena bahasa yang mereka pakai sudah sangat " menjual " dan 
menembus buku menuju layar layar lebar atau minimal sinetron. 

duluuu, bayangan profesi penulis itu adalah profesi " sengsara ", saat ini terbalik, penulis penulis muda baik fiksi maupun ilmiah, sudah mampu hidup sangat layak apalagi bila karyanya menjadi best-seller dan teknologi telah sangat menunjang percepatan informasi dan promosi buku buku baru, sesuatu yang tak dimiliki jaman pada sekian dekade lewat.

oya kembali pada masalah perjudulan, saya pikir tidak ada alasan saya untuk mengubah " style " karena ini lekat dengan warna saya yang " apa adanya, yang ada didalam begitu juga yang nampak diluar ". bila ada yang masih menganggap " misterius " itu hanyalah
 karena Belum Adanya Peluang Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat. 





misterius bagaimana wong pintu rumah saja saya buka bak Open House kecuali saat mau ngetik malam hari, sebab saya suka udara segar mengalir tapi tanpa AC AC an yang selain mahal juga merusak ozon.

judul judul yang mengandung kata kata tersebut diatas itu saya anggap memang sangat mewakili isinya, yang ( maaf ... ) tidak serta merta ber arti sempit yakni hubungan 
antar dua jenis yang berbeda. " Selamat Jalan Yang Terkasih " misalnya, judul ini bisa saja saya pakai untuk kucing atau merpati saya yang mati andai ada, tak harus pada 
manusia yang kita kasihi.
naaa ... saya penasaran, setelah ini apakah masih akan ada lonjakan grafik pada judul2 senada, saya akan lihat .. bagaimanapun, terima kasih atas visit nya, salam : th.
( gambar gambar dari google ) 

note : illustrasi gambar yang menyertai sebuah tulisan juga seringkali " disalah tafsirkan " sebagaimana judul judul tulisannya, 
jadi gambar gambar diatas itu juga sebuah 
" marketing instrument " seberapa jauh pembaca menyikapi nya, sebab sebagai penulis 
pastilah penasaran mengapa orang membacanya, 
sekedar tertarik judul dan gambar atau lebih ke isinya, maka bagaimanapun,
sekali lagi terima kasih ..





Tidak ada komentar: