Selasa, 24 September 2013







.. sebutir tidur siang penuh oxygen 
di NGLIYEP ..
( 11/12 )


siapa bilang tidur siang itu tinggal " mak bleg " dijaman yang sudah padat polusi ini? 
adalah sebuah kemewahan kalau kita mampu tidur siang meski sebuah atau dua buah jenak karena kota Malang saat ini sudah berubah menjadi kota yang 
" sumug dan bising " ... 

bagi yang sudah memasang AC dirumahnya pasti tertawa membaca ini, sebab mereka sudah tidak lagi meributkan panasnya Malang kecuali bahwa mereka ikut 
mempercepat panasnya jagad ini tersebab urunan dalam memperlebar lobang ozon yang 
makin menganga dari detik ke detik ..



maka kalau biasanya saya mengungsi membersihkan paru paru kearah Sumawe, pada minggu kemarin saya ke Sumakul ( Sumber Manjing Kulon ) menuju arah Pagak, Donomulyo dan terus ke pantai yang sangar : Ngliyep dan Pasir Panjang. 
Sangar? 


 Keduanya sungguh bukan tempat untuk membawa anak anak kecil bermain dipantainya, sebab jelas jelas ombaknya ganas dan sangat riskan. jadi lebih cocok untuk orang orang yang bertujuan kesana seperti saya yakni mencari Oxygen dan tidur siang .... !

membaca kata " tidur siang " silahkan pembaca berimajinasi macam macam, tapi sayangnya saya tidak akan pernah memuaskan imajinasi anda anda sebab saya betul betul mencari sepotong tidur siang secara harafiah ! 
" begini ceritanya " :

80 km dari Malang kearah pantai di Sumakul ini benar benar saya lalui dengan santai sebab kendaraan sama sekali tidak padat bahkan seolah " dalane embahe dewe " alias
 saya hampir hampir sendirian sepanjang jalan kecuali berpapasan 
dengan beberapa saja.

berjalan maks. 60km/jam dan saya nikmati dengan santai, sebab hari masih pagi.beda dengan Sumawe yang ber jurang dan berkelok, maka 
di Sumakul ini lebih banyak mendatar meski berkelok dan berjurangnya ya ada tapi sangat sedikit .namun soal viewnya lebih cool ....!

tiba di Pantai Pasir Panjang , si mini langsung saya hadapkan ke ombak dan saya buka lebar lebar semua pintunya .sebentar saja sudah " nglempus " tersihir angin dan bau laut serta gemuruh ombak yang membuat saya " tidak siuman " selama hampir dua jam hehe ..

 bangun bangun ternyata pantai makin ramai dan saya pun membuka bekal dari rumah, 
ada nasi kuning dan sate rempelo ati plus perkedel dan sambal. 
marilah tidak usah memperdebatkan menu itu cocok/ tidak kombinasinya, sebab kalau sudah didepan ombak seperti ini apapun terasa nikmat!!

ketika rombongan wisatawan makin memadati pantai, saya mengungsi ke pantai sebelahnya yang berjarak hanya sekitar 200 an meter : N G L I Y E P ..... !
 hanya satu kata disitu : wow !!

dipantai ini memang relatip lebih sepi dan  terkesannya kurang terawat sebab hampir semua kedai atau warung souvenir disitu tutup, padahal saat itu hari Minggu. 
ganasnya ombak dan tajamnya batu batu karang yang ada, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa wisatawan keluarga kurang menyukainya sebagai tujuan bersantai. 



 maka disitu sayapun mulai mengatur posisi dan adegannya sama dengan yang tadi, si mini saya hadapkan kearah ombak dan pintu pintu terbuka lebar .
 anehnya sekali lagi saya dengan mudah " mak bleg " disitu ...
( pernah seorang kerabat berkomentar bahwa kemungkinan dalam DNA saya ada " warisan " ikan duyung hehe ... ) ..

karang dan ombak didepan saya itu bak grand - orchestra yang memainkan sebuah gubahan dahsyat yang menyejukkan jiwa hingga kedasarnya yang paling bawah wah wah ... ! 

pada hitungan menit tertentu saya menunggu datangnya gulungan hijau gelap yang semakin meninggi lalu terangkat keatas hingga menggulung kearah bawah dengan memburatkan warna hijau muda bercampur buih putih yang begitu luar biasa cantik !! 

saya terpana pada orkestra alam yang dahsyat ini dan karang yang dihantam ombak selama berabad abad itu seolah  berkata kepada saya : " tirulah aku .... " .....

jam merayap hingga hampir 15.00, saya telah berada di area itu sejak jam 09. 15 ...
entah sudah berapa puluh jepretan saya buat, padahal jepretan yang sama juga sudah ratusan dilaptop saya, tapi wong namanya kasmaran itu memang susah, 
laut itulah kecintaan saya ..

diam diam saya bersyukur bahwa Malang dikepung oleh kecantikan alam yang luar biasa, mulai bukit bukit, gunung gunung, pantai pantai, hutan hutan, air terjun, dll . kalau saja tidak ada semuanya, betapa menderitanya orang orang sejenis saya yang 
hampir selalu membutuhkan oxygen diluar kepungan asap knalpot dalam kota ... 
dan Ngliyep memberikannya ! ( th )

( keterangan foto, all taken by : th )

01." The Rock ", Ngliyep
02. Ombak ganas Pasir Panjang
03. The Waves and The Rock, Ngliyep
04.Beginilah posisi tidur siang menghadap ombak !

Tidak ada komentar: