perjalanannya sendiri memang sudah Nopember 2013 silam. namun berbagai hal telah membuat tulisan ini tertunda tunda padahal saya juga sudah sangat ingin berbagi oleh oleh dengan pembaca blog ini. yaa, Malaysia, yang konon serumpun seakar,
namun akhir akhir ini sering
" mbeling " kepada saudara tuanya, Indonesia, dengan berbagai isu " pencaplokan " hak cipta beberapa mahakarya anak bangsa kita.
tapi herannya, dibawah pak SBY, Indonesia menjadi sebuah bangsa pemaaf yang ber ulang ulang dan Malaysia pun makin menjadi jadi apalagi saat meng klaim sebagian wilayah NKRI, saya sampai panas dingin gregetan ! duluuu, semasa Soekarno,
kita bahkan sempat "Ini Dadaku Mana Dadamu " dengan Malaysia karena martabat bangsa kita sudah mulai terinjak.
demikian perjalanan sejarah,
gaya kepemimpinan yang berbeda telah memunculkan perbedaan sikap bangsa kita kepada dunia luar. barangkali satu saat nanti akan terjadi
sebuah koreksi gaya kepemimpinan,
sehingga bangsa kita akan kembali lebih dihormati ditataran internasional, wallahualam.
namun akhir akhir ini sering
" mbeling " kepada saudara tuanya, Indonesia, dengan berbagai isu " pencaplokan " hak cipta beberapa mahakarya anak bangsa kita.
tapi herannya, dibawah pak SBY, Indonesia menjadi sebuah bangsa pemaaf yang ber ulang ulang dan Malaysia pun makin menjadi jadi apalagi saat meng klaim sebagian wilayah NKRI, saya sampai panas dingin gregetan ! duluuu, semasa Soekarno,
kita bahkan sempat "Ini Dadaku Mana Dadamu " dengan Malaysia karena martabat bangsa kita sudah mulai terinjak.
demikian perjalanan sejarah,
gaya kepemimpinan yang berbeda telah memunculkan perbedaan sikap bangsa kita kepada dunia luar. barangkali satu saat nanti akan terjadi
sebuah koreksi gaya kepemimpinan,
sehingga bangsa kita akan kembali lebih dihormati ditataran internasional, wallahualam.
saat saya menginjakkan kaki di bandara udara Kuala Lumpur tanggal 12 Nopember 2013 yl dari Juanda, yang I terpikir adalah ingin menjepret segala tulisan tulisan yang " unik, aneh bin lucu " untuk ukuran bahasa kita, sebab meski sama sama berakar dari bahasa Melayu namun
dalam perkembangannya kita akhirnya berbeda dengan mereka.
keinginan terkabul sebab di arrival area pun sudah banyak saya temukan tulisan tulisan itu. contoh : " ketibaan " itu maksudnya arrival atau kedatangan. lalu saat saya " tingak tinguk " mencari toilet, saya ditunjukkan tulisan
" tandas " yang artinya toilet. naaa ... apake mak cik hendak tandas? ...
maka karena banyaknya hal hal unik dari negeri tetangge ini, saya ingin tulisan ini terbagi atas 12/ dua belas sekuel ( ck ck ck ... ) supaya tak ada yang tercecer.
mungkin yang sudah rutin ke KL heran " opo ae kok sampe 12 sekuel wong KL ya gitu2 aja? " . itu benar. tetapi saya memang suka mencari cari yang tidak " gitu2 aja " terutama informasi buat yang belum pernah ke Kl supaya lebih mengenal sisi2 lain KL.
semoga bermanfaat dan mari kita mulai dengan :
01. Air Asia, berbeda airport
dalam perkembangannya kita akhirnya berbeda dengan mereka.
keinginan terkabul sebab di arrival area pun sudah banyak saya temukan tulisan tulisan itu. contoh : " ketibaan " itu maksudnya arrival atau kedatangan. lalu saat saya " tingak tinguk " mencari toilet, saya ditunjukkan tulisan
" tandas " yang artinya toilet. naaa ... apake mak cik hendak tandas? ...
maka karena banyaknya hal hal unik dari negeri tetangge ini, saya ingin tulisan ini terbagi atas 12/ dua belas sekuel ( ck ck ck ... ) supaya tak ada yang tercecer.
mungkin yang sudah rutin ke KL heran " opo ae kok sampe 12 sekuel wong KL ya gitu2 aja? " . itu benar. tetapi saya memang suka mencari cari yang tidak " gitu2 aja " terutama informasi buat yang belum pernah ke Kl supaya lebih mengenal sisi2 lain KL.
semoga bermanfaat dan mari kita mulai dengan :
01. Air Asia, berbeda airport
memilih penerbangan yang nyaman tapi murah bukan perkara mudah, sebab ada saja plus minusnya termasuk Air Asia/ AA ini. saya putuskan berangkat dari Juanda dengan AA selain lebih murah juga airportnya agak " nyempal " dari pusat kota KL alias agak jauh.
beda dengan penerbangan lain lain yang lebih mahal, mereka landing di airport kota.
lho koq milih AA? selain murah saya ingin melihat lebih banyak sebelum masuk kota KL dan justru konon airport yang diluar KL inilah cikal bakal airport yang baru dan
saat ini sedang dalam tahap pembangunan ( pantas saja kami keluar pesawat harus jalan kaki lumayan jauh hingga mencapai pos pemeriksaan imigrasi, ternyata infrastruktur disitu memang belum lengkap dan masih dalam tahap pembangunan )
dan kalau ada yang mengatakan AA ini adalah jalur para TKW/I juga tak salah, sebab saya lihat 60% penumpangnya adalah para penyumbang devisa negara yang saya kenali dari tipe obrolannya serta gaya berbusananya yang cukup "wah"
( beda jauh dengan saya yang hanya memakai sarung pria kotak2 dan blus tua katun coklat . pun saya tidak membawa bagasi apapun selain tas kecil yang saya tenteng ) .
saya tak ingin direcok-i dengan barang2 bawaan, jadi dua blus tipis lainnya ada dalam tas yang siap nantinya Cuci Jemur Cuci Jmur hehe ..
juga dua UW dan sikat gigi, oya plus dua jilbab warna abu2 dan hitam, yang saya pakai warna cream. itu saja. yang membuat berat tas kecil saya cuma kamera, selebihnya tidak ada, paling ada bedak dan lotion, itu saja.
saat mendarat cuaca cukup bagus dan saya telah ditunggu penjemput saya untuk langsung ke pusat kota KL. Prince Hotel, dijalan Conlay 50450 KL. disitu 80% viewnya adalah gedung2 jangkung, jadi jangan berharap terlihat gunung dll, sebuah tragedi kota metropolitan.
kesan pertama tentang KL adalah kebersihan dan keteraturan lalinnya meski cukup padat. meski begitu saya hampir tidak melihat " seekorpun " polisi beda dengan ditanah air yang hampir selalu terlihat terutama di jalur jalur rawan " kesalahan " hehe ... namun banyak area terutama jembatan2 layangnya yang sangat " plek " desain dan atmosfernya dengan Jakarta dan belakangan ketahuan bahwa arsiteknya memang dari Indonesia, ooo pantasss ... makan malam I di Penang House bersama beberapa teman, menikmati menu khas Malaysia, Nasi Lemak .
beruntung karena lokasi hotel yang cukup strategis dipusat kota, kami hanya perlu jalan kaki kebeberapa pusat keramaian didekat hotel , hitung hitung penghematan hehe disamping sehat !
tapi jangan dikira bisa seenaknya menyeberang meski hotel terlihat didepan mata. jalan menuju gerbang hotel yang sebenarnya hanya 10 meter dengan cara menyeberang harus ditempuh sekitar 20 menit berjalan memutari hotel. disini salah satu kelebihan KL dibanding Jakarta, disiplin meski tidak diawasi.
besok disambung lagi ya ceritanya dalam bagian ke 02 ) yukkk .. ( th )
( photos by : th, kl, november 2013 )
01. flying to the moon
02. meeting-point, KL
03. persiapan
04. dining room
05. the pool
06. backyard view from the window
07. colour of paprika
08. salah 1 sudut hotel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar