OXYGEN Pantai Selatan ( 03/ 09 )
Pada bagian ke 03 dari tujuh tulisan tentang pantai selatan , saya tidak ingin banyak menulis. Puluh bahkan mungkin ratusan jepretan tentang laut, menumpuk di file saya tanpa tahu bagaimana menyimpannya yang terbaik. Belum lagi yang ada di dinding.
Studio foto tempat saya sering mencetaknya dalam bentuk hardfile, sering berkomentar : " Semuanya laut ya ... " mungkin mereka mulai jenuh tiap saya kesana kok selalu jepretan laut dan laut dan laut. Maka kali ini sayapun ingin membagi " kejenuhan " yang sama di blog ini, terutama bagi yang kurang menyukai laut, karena sayapun sadar, tidak semuanya sependapat dengan saya tentang keindahan samudera beserta isinya.
Dari sebagian laut dan pantai ditanah air yang pernah saya telusuri, sebut saja Bali, Lombok, Ambon, Maluku, Sulsel, Sulut, Kalsel, Sumsel, Madura, Ja Tim/Teng/Bar , Jayapura, sebenarnya masih tidak ada apa apanya dibanding luas tanah air dan jumlah pantai yang bisa dirambah manusia.
Mudah mudahan masih akan dicukupkanNYA usia saya untuk bisa menelusuri lebih banyak laut dan pantai di planet biru kita ini, dan membawa oleh oleh cerita di blog ini. Kali ini kita kembali ke ombak Bajul Mati yang terjepret sekian hari lalu. Sekedar pengingat, pantai Bajul Mati terletak sekitar 4km dari Sendang Biru yang berjarak kurang lebih 80 km selatan kota Malang dengan melewati desa Sumawe.
Biasanya sebelum ombak tertinggi datang, diawali dengan surutnya air, kemudian dari kejauhan tampak ada semacam ' tipuan optik ' yakni seolah air berbentuk tangga atau dinding yang lurus dan tegak 90derajat, setinggi sekitar dua meter, berwarna kehijauan, hijau gelap. Dinding hijau ini semakin meninggi dan mendekat ke arah pantai masih dengan posisi tegak lurus 90derajat. Disaat saya terpana melihatnya dan terpaku ditempat saya duduk menjepretnya, bisa saja ketika dinding hijau ini semakin dekat sementara saya masih terpana, saya bisa " terhisap " masuk dalam pesonanya yang fatal.....
Maka ketika adegan yang penuh pesona tetapi mematikan ini ber ulang ulang terhampar didepan mata dengan jarak cukup dekat karena saya tidak punya lensa yang canggih, otak saya harus tetap " sadar " bahwa ada saat dimana saya harus lari mundur ketika jarak dengan " dinding hijau " itu ada dalam zona merah alias zona mematikan. Demikian adrenalin bekerja dan disitulah saya menemukan pesona yang luar biasa .... !
Demikian Maha Besar Allah menciptakan segala sesuatunya dijagad semesta ini, dan begitu banyak cara manusia " menterjemahkan " kekagumannya kepada NYA yang buat saya antara lain melalui jepretan jepretan " dinding hijau " ini .... ( th )
Keterangan foto ( photos by : TH ) :
01. Persiapan terbentuknya " dinding " ombak.
02. " Dinding hijau " semakin mendekat arah pantai.
03. Dinding ombak meninggi.
04. Dinding ombak mulai " turun " .
05. Sebagian dinding mulai " runtuh ".
06. Sebagian dinding yang lain membentuk gulungan.
07. Mendekati pantai, ombak bercampur warna coklat dan gulungan membesar.
08. Pecah.
09. Mendekati pantai gulungan ombak makin menguat dan kecoklatan.
10. Bak mahluk laut yang keluar dari dasar samudra, ombak kecoklatan menjelang pecah di pantai.
( Catatan : saat menjepret ini, cuaca sangat mendung dan hanya berjarak tidak sampai sejam hujan mulai turun dan saya sudah meninggalkan pantai ini )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar