Jumat, 14 Desember 2012



Satu lagi, Bakso Mustika ... !

Kamis kemarin, dua undangan masuk di sms saya. Undangan mendadak semuanya. Bak sudah tahu jam jam dimana saya lebih memungkinkan datang untuk diundang atau sebaliknya ditamui, yakni pada pagi hingga menjelang dhuhur, maka dua undangan itu juga bak direncanakan yakni beruntun jamnya, padahal keduanya tidak saling mengenal. 

Yang pertama berbunyi : " Pagi bu , siang ini saya tunggu ya di kedai bakso yang baru saya buka dirumah, sekalian ditunggu masukan masukannya ya , jangan sampai tidak datang lo, temen temen juga menunggu .. ".

Wow .. undangan yang menarik sebab si pengundang adalah mantan staf saya disebuah kampus di Villa Puncak Tidar dan saya bangga karena keberaniannya memulai sesuatu diluar rutinitasnya sebagai karyawan semoga saja merupakan langkah awal menuju kemandiriannya " keluar dari zona nyaman " yang tidak dimiliki setiap orang !

Mencari alamat kedai bakso ini cukup mudah. Didepan SPBU Rampal ada jalan atau gerbang  masuk, Jalan Panglima Sudirman Utara, sampai " notog " dan belok kanan, disitulah ditemukan kedai bakso Mustika. Bak seleb, saya disambut para mantan anak buah " Pakabar buuu ... aduh kangennn .... " dan cipika cipiki sampai pipi saya setengah basah he he ... 

Saya langsung disodori semangkuk bakso yang dari tampilannya sudah terlihat " enak ", ada bakso halus dan urat, tahu isi dan siomay plus dua goreng, wahh ... big portion ! " Ayoo bu sambil ngobrol ngobrol ... nanti dikasi masukan ya gimana, kurangnya apa dst .... " ..... Obrolan siang itu sangat seru, maklum kami lama tidak saling bertemu dan seperti biasa obrolan akhirnya juga menyinggung masalah masalah " political - office " mengenai departemen kita ( Marketing and Public Relations ) plus tetek bengek perkembangan terkini.

Saya dicurhati macam macam oleh mereka yang rata rata masih berusia dibawah 30 ini, dan masa tiga tahun lebih bersama mereka rupanya tidak menghilangkan " kemanjaan " mereka pada saya.

Sebagai salah satu  dalam bhs Jawanya " pembabat alas " di kampus baru tersebut, tentu saya sangat memaklumi satu persatu problem yang mereka hadapi saat ini, karena mereka hadir setelah kampus resmi berdiri dan kami berada dalam satu tim hingga rekrutmen maba angkatan yang ke 3. 

Suka duka terutama pada perjalanan perjalanan dinas dipulau Jawa dan luar pulau, semuanya mengikatkan kami dalam sebuah persaudaraan yang rasanya bakal langgeng.

Sering saya memberikan " pesan sponsor " pada yang muda muda ini tentang kehidupan kantor antara lain :

01. Ketika mendapatkan sesuatu gosip, jadilah pemutus rantai gosip, dan bukan penyambung.

02. Your Word Is Your Bound, maka ber hati hatilah dalam berbicara sebab itu akan menjadi         harimau mu satu saat nanti.

03. Jadilah pendengar yang baik dalam pertikaian baik engkau terlibat atau tidak, dan jangan sesekali memprovokasi, sebab kawan atau lawan itu dapat berubah, things change.

04. Berupaya untuk selalu netral dalam setiap konflik yang ada meski kadang orang " memaksa " kita untuk memilih.

05. Jaga agar tidak ada keterikatan emosi yang terlalu jauh dengan kolega, atasan, bawahan yang dapat mengganggu hubungan kerja serta prestasi kerja. Apabila memang sulit dihindari, sebaiknya memilih bekerja di cabang lain atau company lain agar atmosfer kerja terjaga.

06. Tidak memakai fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.

07. Pelihara integritas kerja.

08. Hilangkan AKU, tapi yang ada itu KITA, sukses tidak bisa dibangun sendirian.

09. Jangan menuntut yang terbaik, tetapi berikan yang terbaik.
,
Puas mereka curhat ini itu, ganti mereka " mewawancarai " saya : " Ibu sendiri gimana kabarnya dan masih terus motret motret dan jalan? " Ha .. ha .. ha .. anak anak yang baik selalu mengenal dengan baik kepada " orang tuanya " , saya jawab : masih. Saya ingat betapa dulu dalam pembuatan brosur brosur kampus, saya menangani sendiri pemotretan untuk promosi dan iklan iklannya. 

Saya pilih karyawan/ wati plus mahasiswa/i yang berwajah model dan photogenic, dan dalam tiga angkatan maba yang I, kesemuanya merupakan model gratis sehingga dapat menekan biaya untuk promotional - items hehe ... Bergantian kami bernostalgi ke masa masa itu dan diseling haha-hihi mengenang keterbatasan keterbatasan yang ada saat itu .. 

Dan akhirnya sayapun ditagih memberikan masukan untuk kedai baksonya yang gres ini. Waa .. saya bukan chef, tapi saya juga ingin berkata jujur pada tuan rumah, jadinya begini :

01. Kedai baksonya sedikit masuk dan dari jalan raya memang " tersembunyi ", jadi harus dibuatkan sign dijalan raya agar orang tahu dimana lokasi kedai yang sebenarnya.

02. Soal NAMA kedai memang itu juga ikut berpengaruh pada selling-point, mungkin dengan memilih nama yang lebih berbau " gaul " akan lebih jreng, cukup pendek tapi mudah diingat.

03. Di kedainya sendiri perlu dibuatkan atmosfer yang lebih " remaja " sebab tempatnya sudah luas hanya kurang ada sentuhan kearah sana. Yang lebih mudah dan murah dijangkau untuk saat ini adalah mengundang seniman mural ( lukis tembok ) untuk menciptakan atmosfer kedai yang lebih meremaja karena umumnya penggemar bakso itu remaja.

04. Membuat brosur sederhana tapi gaul, untuk disebar luaskan ke sekolah2 disekitar kedai, juga kantor2 yang ada disitu agar keberadaan kedai segera diketahui.

05. Membuat bulan promosi selama sebulan misalnya dengan memberi diskon tertentu.

06. Selain rasa, faktor lain yang membedakan dan harus diupayakan misal keramahan dalam layanan, dengan tidak segan segan meminta masukan dan kritikan pengunjung.

07. Yang lain lain seperti pemilihan mangkok atau gelas yang unik, musik musik yang tidak biasa, hadiah hadiah atau bonus kecil bagi pembelian dalam jumlah tertentu  atau bagi pelanggan yang loyal dll sangatlah bisa diciptakan  .

08. Siaplah selalu dengan uang kembalian betapapun sulitnya karena seringkali kejengkelan pelanggan disebabkan hal hal kecil yang terabaikan, misal jawaban klise kasir " Wah .. belum ada kembalian, maaf ... " ... jangan membuat kapok pelanggan dengan hal hal yang terlihat sepele.

09. Ucapkan  " TERIMA KASIH " dan " SENYUMAN " untuk apa saja yang pelanggan telah " berikan " pada kita, misal : saat pelanggan membayar di kasir, saat pelanggan selesai memesan makanan, saat pelanggan meninggalkan kedai, dll. 
Ingat : ucapan atau senyuman yang disampaikan secara tulus itu akan berdampak luar biasa dan menciptakan pelanggan pelanggan loyal !

Diakhir perbincangan dan undangan siang itu, di tas saya masih ada bakso dan hweci buat yang dirumah, dan setelah foto foto, perjumpaan diakhiri dengan janji akan bertemu lagi dikedai yang sama lain kali ..  Soal rasa saya memberi dua jempol, sebab " chef " nya yang tak lain adalah mamanya sendiri, terkenal jago masak , wow ....  Semoga laris manis ... !! ( TH )

Keterangan foto : ( photos by : TH )

01. Owner kedai.
02. Bakso Mustika.
03. Pintu masuk.








Tidak ada komentar: