Jumat, 28 Desember 2012



Segara Anakan, Sempu, " tersesat " di pesonamu ..

Hari ini, Sabtu 29 Desember 2012 pagi, saya membaca koran tentang berita hilangnya atau tersesatnya pasutri Bandung di pulau Sempu, Malang Selatan, sejak tiga malam ini ( mudah mudahan saat saya mengetik ini mereka sudah diketemukan tim SAR dengan selamat ! ) . Sekedar pengingat bagi yang belum pernah menjejak kaki disana, Pulau Sempu terletak di seberang Sendang Biru, sekitar 80 km selatan kota Malang arah Sumber Manjing Wetan.

Saya juga bukan ahlinya alam bebas, tetapi pengalaman 3x ke Segara Anakan mungkin bisa sedikit menambah informasi bagi yang sama sekali belum pernah kesana. Yang pertama yakni saat mengantar anak anak saya yang saat itu masih SMA bersama teman temannya yang mau camping di Sempu. 

Kebetulan masih pakai jeep, jadi masih bisa untuk tanjakan dengan beban lumayan berat. Penumpang berjumlah 9/sembilan orang, cowok semua, didepan tiga orang. Saya sebagai pengemudi yang satu satunya wanita, dan disebelah saya adalah bapak guru kesenian mereka ( maaf pak, saya lupa namanya ). 



Cara menyetir saya agak tidak normal, karena muatan kepenuhan, jadi  miring miring karena kursi pengemudi terisi sebagian oleh penumpang hehe ... Didalam jeep ada tenda dan semua perlengkapan camping. Naik tanjakan pertama yakni di Pletes, sebetulnya penumpang mulai khawatir jeep " mlorot " karena beban berat. 

Tetapi untunglah berkat doa semuanya, jurang demi jurang terlampui dengan aman dan namanya saja anak anak remaja jadi mereka malah haha hihi tiap kali melewati tikungan tikungan tajam oalaaa ...

Sampai di Sendang Biru, disambung menyeberang ke pulau Sempu yang sebetulnya hanya sekitar 60an meter, langsung ke Teluk Semut. Disini memang medannya berlumpur, jadi disarankan memakai sepatu bergigi atau bot, sebab kalau sepatu cats akan ambles dan tertinggal malahan didalam lumpur ... ! 




Yang dituju di pulau ini adalah sebuah kawasan " laut terkurung " atau semacam danau atau laguna yang dikenal dengan Segara Anakan. Warna airnya yang hijau kebiruan, ditambah hutan yang mengelilinginya plus dinding dinding karang yng menjadi perisainya dari hempasan ombak Samodra Hindia adalah bagian dari kecantikannya yang luar biasa ditambah pasirnya yang berkilauan!

Mencapainya dari tempat pendaratan di Teluk Semut tadi adalah sekitar satu jam dengan berjalan kaki memasuki rimba Sempu. Ada jalan setapak yang menandai adanya jejak jejak sebelum kita, dan sebaiknya tidak melewati atau membuat jalan setapak sendiri meskipun jarak ke Segara Anakan tidak jauh lagi. 

Di pulau Sempu ini masih bisa diketemukan jenis jenis Macan Tutul dan Macan Kumbang plus satwa satwa lainnya yang kesemuanya berada dalam lindungan Balai Konservasi Sumberdaya Alam/ BKSDA Propinsi Jatim.

Juga kita bisa temukan hutan mangrove yang merupakan bagian dari hutan tropis disitu. Keunikan lain dari Segara Anakan adalah adanya karang berlobang cukup besar dimana air laut dari Samodra Hindia masuk kedalam Segara Anakan . Keluar masuknya air laut ini menjadi salah satu ikon pulau Sempu. 

Pasir berliannya yang kemilau juga merupakan daya tarik luar biasa. Bagi yang camping disini, dimohon tentu saja untuk ikut memelihara dan merawat kecantikannya dengan membersihkan sisa sisa camping secara layak, juga bagi pengunjung pengunjung yang tidak bermalam di Sempu.

Bila menginginkan mengelilingi pulau Sempu dengan berjalan kaki, akan memakan waktu sekitar 2x24 jam  . Sebenarnya kalau bertemu dengan nelayan " nekad " yang berani menantang adrenalin, perahu dari Sendang Biru bisa saja didaratkan di Long Beach, tetapi umumnya mereka berkilah bahwa ombak terlalu besar.

Ada juga Telaga Lele dipulau ini yang kaya air tawar, sehingga para satwa banyak yang meng klaimnya sebagai wilayah mereka terutama hewan hewan besar atau buas. Maka bila ingin kesana sebaiknya memakai jasa gui

Dari sedikit pengalaman ini, dimana dua yang lain tidak perlu saya kisahkan karena tidak menginap, saya dapat sedikit membagi tips bagi " pemula " yang ingin mencoba alam pulau Sempu :




01. Daftarkan nama, alamat dll ke polisi hutan atau petugas setempat sebelum
       memasuki pulau, untuk memudahkan pencarian disaat darurat, terutama 
       no HP meski mungkin sinyal lemah.
02. Bila ragu ragu mintalah jasa guide dari penduduk lokal.
03. Pastikan no HP pemilik perahu yang mengantar kita ke pulau Sempu.
04. Sepatu bot atau yang bergigi adalah lebih pas.
05. Dalam musim hujan siapkan : jaket, jas hujan, topi atau sarung tangan dan 
       kaos kaki meski hanya untuk berjaga jaga ataupun tidak menginap.
06. Air tawar yang cukup, korek api, garam, senter plus makanan kering spt
       cabin dll yang ringan namun cukup bisa mengganjal perut dan pisau atau
       sajam lainnya yang meski tidak besar tetapi cukup multiguna.
07. Ikuti saja jalan setapak yang sudah ada, jangan mencoba membuat jalur 
       sendiri dan apabila ada persimpangan yang membingungkan sebaiknya
       memeriksa tanda tanda yang lebih spesifik seperti patahnya ranting, jejak kaki dll 
       yang lebih menandai adanya pengunjung sebelumnya.

Apabila " terlanjur " tersesat, serta terpaksa bermalam di hutan yang masih penuh satwa baik jinak maupun buas, memang akan cukup sukit bagi pemula.Carilah tempat yang lebih terbuka agar pemandangan tidak terhalang dan membuat api unggun serta mencari tempat tinggi untuk tidur. Segera hubungi petugas hutan atau kerabat dan garam sebagai penolak ular akan sangat berguna.

Tentu tidak ada yang ingin tersesat. Maka dalam kehidupan yang serba mungkin ini dimana manusia tidak mampu melihat nasibnya kedepan, disarankan agar anda selalu dalam keadaan " siap untuk tersesat " dengan minimal membawa apa apa yang akan mampu menopang hidup kita beberapa hari dihutan sebelum kita diketemukan tim SAR . Sungguh sedia payung sebelum hujan adalah yang terbaik.

Semoga saudara saudara kita yang masih belum diketemukan segera akan bisa kembali ketengah keluarganya dan anda yang penasaran ingin mencoba Pulau Sempu dan Segara Anakan bergegaslah mumpung Pulau Sempu belum tertutup sepenuhnya untuk wisata , atau sudah? ( TH )

Keterangan foto : 

( semuanya diambil dari google , saya belum menemukan foto foto lama dari rombongan anak anak diatas ) :

01. Segara Anakan , laguna yang penuh pesona !
02. Segara Anakan dilihat dari sudut berbeda.
03. Karang berlobang tempat keluar masuknya air dari samodra  Hindia ke
       Segara Anakan.
04. Samodra Hindia yang ada dibalik karang Segara Anakan.   

TAMBAHAN, 30 Desember 2012 pagi :

Selamat !! Pasutri ybs telah diketemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR. Beruntung bahwa Reginald ternyata mantan anggota Perhimpunan Penempuh Rimba Dan Pendaki Gunung Wanadri Bandung dan istrinya ahli dibidang biologi, sebuah blessing in disguise bagi keduanya ! 

Satu hal sesuai pengakuan Reginald bahwa diawalnya ybs merasa " arogan " dengan 
" kecilnya " pulau Sempu yang menurutnya mudah ditaklukkan. Tuhan Maha Mengetahui, maka kerendahan hati menghadapi besarnya alam semesta ciptaanNYA, adalah bekal paling berharga . Bak setitik debu bahkan lebih kecil dari itu, kita adalah manusia yang tanpa daya dihadapanNYA. Demikian dan sekali lagi selamat kepada pasutri yang paham how to survive di belantara rimba ini !
          

Tidak ada komentar: