Kamis, 20 Desember 2012






OXYGEN Pantai Selatan ( 05/ 09 )
Wana Wisata dan Pantai Pasir Panjang



Surut ke tahun 1976, Pantai Pasir Panjang yang saya kunjungi Minggu 16 Desember 2012 yang lalu sempat menjadi berita internasional dengan tenggelamnya 8/ delapan anggota Karatedo Kyiukisunkay Indonesia yang tewas dipusaran air yang berada di pantai ini. Tetapi ironisnya, justru sejak itulah para nelayan menyukai pusaran ini ketika akan menambatkan perahunya. 

Pantai ini dapat dicapai hanya sekitar lima menit dari pantai Gunung Kombang ( OXYGEN Pantai Selatan 04/06 ) . Dan sesuai yang tertulis di papan nama yaitu "  Wana Wisata , Pantai Pasir Panjang, Ngliyep " , di lokasi ini memiliki dua tujuan wisata. 

Pertama adalah pantai yang berpasir putih bersih serta membentang sepanjang sekitar dua kilometer dan bentangan ini terlihat dari ujung ke ujung, luar biasa ... ! Sebetulnya pantai ini sudah dikenal sejak sekitar tahun 60 an dengan sebutan Pantai Weden Dowo. Diujung barat dari pantai ini kita dapat menemukan kampung nelayan.

Kampung nelayan ini bahkan menjadi " jujugan " ( persinggahan ) dari nelayan nelayan daerah lain yang cukup jauh letaknya. Misalnya : nelayan dari Banyuwangi, Pulau Raas dan Pulau Sapudi, bahkan dari Popoh Tulungagung dan Sendang Biru yang terdekat.

Juga tersedia area perkemahan, penginapan, kedai dan toko, serta melimpahnya air tawar yang bersih. Sempat saya mengobrol dengan penjaga kamar mandi, seorang wanita berusia sekitar 70 tahun yang berkisah tentang adanya tiga sumber atau mata air disekitar desanya yang menopang seluruh kebutuhan air masyarakat disini. 

" Sendang Kemetiran, Sendang Kamulyan dan Goa Bayi  itu nanti dilewati kalau pulang ... " , jelasnya. " Kok Goa Bayi, apa banyak bayi bayi bu? ", saya penasaran . " O itu sudah lama kejadiannya sekitar tahun 53, ada truk terguling dan menggencet seorang bayi yang ayahnya TNI, lha karena kejadiannya didekat goa maka goanya dinamakan Goa Bayi ... " oooooo ..... 

Selanjutnya dijelaskan bahwa ke tiga mata air tadi banyak dikunjungi orang orang yang " ngalap berkah " dengan berbagai maksud dan tujuan. Apa boleh buat, rupanya sebagian dari masyarakat kita ternyata masih ada yang mempercayai hal hal semacam itu  yang kesemuanya pada akhirnya kembali kepada masing masing ...

Tujuan wisata lainnya adalah Wana Wisata atau wisata merambah belantara liar. Wana Wisata ini berupa hutan alami yang dikelola oleh LMDH Wana Makmur Lestari, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Hutan ini sengaja dibiarkan tumbuh alami agar pengunjung pantai menikmati kesejukan udara disekitar pantai. 

Bagi pecinta wisata hutan, ini juga sebuah alternatif untuk mengenal hutan pantai yang khas. Saya teringat Senggigi ketika melihat butir butir pasir disini yang begitu putih bersih. Tetapi dengan makin banyaknya pengunjung, pertokoan, kedai mamin dll saya berharap semoga ada kesadaran yang tinggi dari pemilik usaha dan pengunjung untuk ber sama sama menjaga menjaga kelestarian lingkungan agar pasir sepanjang pantai ini tetap resik dan nyaman. 

Disini saya  hanya sempat menikmati kelapa muda yang utuh karena ternyata " daging " kelapanya sudah cukup mengenyangkan perut atau karena  sudah " klempok - en " dengan air kelapanya yang kira kira kalau dipindah ke gelas adalah sekitar  3 - 4 gelas ..  ( beruntung badan saya sulit diajak gemuk , jadi tidak khawatir dengan " asupan berlebihan " he he .. )

Banyaknya kendaraan yang di parkir, baik motor, mobil, truk, bis dll menunjukkan bahwa lokasi ini lebih disukai dibanding pantai sebelahnya yang saya kunjungi sebelumnya ( Gunung Kombang ) . Melihat jenis pantainya, Pasir Panjang memang jauh beda dengan GK karena tidak ditemukan karang karang tajam dan ombak yang pecah di pasirnya sudah terlebih dulu 
" dijinakkan " karang karang yang lebih terdepan meski untuk urusan mandi mandi di pantainya tetap harus diwaspadai. Maka yang terlihat disini adalah lebih banyak keluarga dengan putra/i nya, menikmati debur ombak dibawah bangunan payung payunf yang disediakan ataupun menggelar tikar sewaan.

Gulungan ombak hijau biru yang tidak putus putusnya serta suaranya saat mencapai pantai, merupakan nutrisi mata dan hati yang luar biasa ... !

Keadaan ini memang kontras dengan pantai GK yang memiliki kecantikan ombak yang sama tetapi terkesannya lebih " magis " dan  untuk wisata keluarga agaknya memang Pasir Panjang lebih menawarkan keamanan dan kenyamanan.

Puas jeprat jepret yang kurang menantang dibanding GK, saya ingin mengejar waktu karena masih ada 3 pantai di catatan saya. Kondang Merak, Kondang Iwak dan Balekambang meski yang terakhir ini saya tidak terlalu ingin, karena ramai dan ruwetnya. Hanya saya masih berharap menemukan sesuatu yang mugkin tidak saya duga yang saya juga tidak tahu itu apa he he ..

Tapi alamakkk ... gerimis mulai turun, bahkan dijalan makin melebat meski belum lebat sekali. Sampai di persimpangan arah Kondang Merak, saya ragu.. Sekian tahun lewat saya pernah mengemudi kesana memakai jeep, tapi dengan sikon hari ini, saya tak begitu sreg  sebab kalau betul betul hujan lebat turun, bisa bisa saya menginap di hutan .. Maka, saya putuskan ditunda dan tujuan selanjutnya : Balekambang, yang sebenarnya tidak terlalu menarik lagi buat saya sebab sudah membayangkan " ramai dan ruwetnya " . Tetapi saya masih berharap akan menemukan sesuatu yang saya sendiri belum tahu itu apa ....

OXYGEN Pasir Panjang saya temukan di butir butir pasirnya yang resik dan hutannya yang masih belum banyak tersentuh, akan bertahan berapa lama? ..   
( TH ) 

Keterangan foto : ( Photos by : TH )

01. Pasir bersih sepanjang pantai Pasir Panjang, saat itu mendung.
02. Pengunjung menikmati pasir dan ombak.
03. Peringatan Tsunami.
04. Ombak laut lepas Pasir Panjang.
05. Pohon yang " bergendongan " .
06. Pohon " berbaring " di pantai Pasir Panjang.    
07. Anak anak Pasir Panjang bermain dengan akar pohon di pantai. 








Tidak ada komentar: