Sabtu, 08 Desember 2012




OXYGEN Pantai Selatan ( 02/ 09 )
 catatan kecil buat SENO.





Halaman ini secara khusus saya tulis untuk seorang bocah laki laki yang bernama SENO saja, tanpa embel embel, yang saya temui di pantai Tamban, pada hari Minggu siang tanggal 02 Desember yang lalu. Semula tidak terlampau saya perhatikan karena " kesibukan "
 saya mencari sudut jepretan yang bagus supaya tidak itu itu saja. 

Asisten wanita saya lah yang akhirnya membisiki bahwa mungkin anak laki yang sedari tadi 
" menguntit " dibelakang saya dan ikut duduk lama di dekat saya jeprat jepret, 
ada yang ingin disampaikannya  atau ditawarkannya ke saya. 

Saya menoleh dengan lebih seksama, oyaaa .. ternyata bocah ini yang memang sedari tadi mengikuti gerak gerik saya he he..
" Ada yang kamu akan tawarkan ke kami, mungkin orangtuamu punya ikan atau kalau ada udang besar sebab saya pernah menemui udang disini tapi itu sangat jarang ... " ... 
\Anak ini menggeleng dan memandang saya dengan serius. 
" Namamu siapa, apa kamu dari desa ini ? " ... " Iya, nama saya SENO " ... 

Ooo .. kalau yang dimaksud orangtuanya itu Brotoseno, ber arti tokoh wayang Bima. 
Tapi kalau yang dimaksud itu putranya Bima, mungkin itu Gatotkaca. 
Saya lalu duduk berhadapan dengan bocah ini : 
" Kelas berapa sekolahmu?" ... " Enam .. " ...  
" Apakah orang tuamu juga nelayan dan kamu berapa bersaudara? "

Seno mengusap mukanya yang disinggahi lalat :
" Saudara saya lima, enam dengan saya. Bapak dulu nelayan, tapi kapalnya kehantam ombak, pecah, sekarang kerjanya kuli bangunan ... " ...

Saya tidak menduga jawaban ini dan dengan lebih hati hati saya bertanya lagi : 
" Ooo .. ibumu juga bekerja to ? " ... Pertanyaan yang semula saya pikir sudah cukup hati hati ini ternyata mendapat jawaban yang lebih mengagetkan :
" Ibu lari  ke Malaysia, kawin lagi ... tapi saya dan saudara saudara  saya ikut bapak disini " ..





Duhh oxygen ... saya butuh oxygen ... Seno, bocah yang semestinya masih sangat menikmati masa kecil yang bahagia sebagai anak pantai, anak pelaut, ternyata sudah memiliki beban yang tidak ringan seperti penuturannya kemudian : 

" Saya cari uang saku sendiri, nyari bekas bekas plastik terus dijual, buat buku , buat bayar sekolah, buat sangu ... " ... saya terdiam dan merasa sangat malu bahwa 
saya terkadang masih mengeluhkan kebutuhan kebutuhan bukan primer seperti keinginan punya lensa kamera lebih canggih dan lain lain ,padahal dihadapan saya ada bocah kecil yang jungkir balik ikut memikirkan   kebutuhan perut keluarganya dll. So unfair ..!

Sisa waktu saya siang sampai sore saat saya pulang, saya habiskan dengan Seno berbincang bincang tentang bermacam hal mulai keluarganya, sekolahnya dan terakhir tentang mimpi mimpinya. Saya sungguh ingin tahu. 
" Apa cita citamu kelak ?" ... " Perwira polisi .. " ... ooo..
buat bocah seperti Seno agaknya figur " pak polisi " merupakan idola apalagi 
kalau menjadi jendral polisi, pastilah sebuah kebanggaan bagi desanya .. !

 " Belajar baik baik ya supaya kamu bisa diterima di Akademi Kepolisian. Kesulitan kesulitan kamu saat ini kelak akan menjadi fondasi kokoh ketika kamu dihadang berbagai rintangan ditempat pendidikan  maupun karir kamu. 
Kamu anak yang luar biasa, saya lihat matamu memancarkan semangat untuk maju dan sukses, jangan pernah mandeg ditengah jalan, kejar terus mimpimu! 

Kalau besok besok saya kesini lagi, saya mau lihat kamu sudah 
lebih berprestasi dari hari ini ", sebuah motivasi yang sangat klise dari saya, 
tetapi saya mengucapkannya dengan sepenuh hati karena Seno mendengarkannya juga dengan mimik ber sungguh sungguh .  

Dan saya sadar sekarang mengapa dia  " membuntuti " saya sedari tadi, figur ibu itu menyakitkannya tetapi diam diam dia juga merindukan itu ..
Saya berikan nomor telepon saya apabila Seno memerlukan sesuatu meski itu hanya sebatas  sebatas  saran atau nasehat " seorang ibu " ..

Sampai mobil saya hilang ditikungan pantai, Seno nampak masih melambaikan tangannya dan wajah itu sulit saya lupakan, 
wajah khas anak pantai yang setegar cadas karang didekatnya ...
Saya tahu masih ada ribu bahkan mungkin jutaan Seno Seno lain didunia, sesuatu yang sangat muskil bahkan hanya mampu dibayangkan yakni ketika seorang ibu kandung lari meninggalkan himpitan hidup sementara anak anaknya terlantar tanpa   sebuah jawaban ... Luka itu pasti sangat membekas sepanjang hayat si anak seperti halnya Seno ..

Mungkin ini "  oxygen " yang diberikanNYA kepada saya untuk saya renungi ? 
Wallahualam .. ( th )

Keterangan foto : ( taken by : th )
01 dan 02 : Seno di Pantai Tamban. 


Tidak ada komentar: