Beda dengan reuni pada umumnya, terselenggara setahun sekali atau lebih, maka angkatan saya sepakat mengadakannya lebih sering dengan alasan yang masuk akal. Dari satu ke lain pertemuan, jumlah kami makin berkurang. Maka dikhawatirkan kalau setahun sekali atau lebih, nanti akan terjadi hanya tinggal beberapa gelintir saja. Ya dan tidak, karena sesungguhnya usia adalah rahasianya. Dan disepakati April 2013 ini ada pertemuan lagi, mengambil tempat kali ini disalah satu teman di jalan Anjasmoro.
Khusus untuk ini, teman yang paling menentukan keberhasilan acara, yakni pemain keyboard di angkatan kami, sudah ditunggu sejak pagi. Akhirnya ybs muncul juga dari Surabaya dan disusul beberapa lainnya dari luar Malang.Saya mendapat protes karena muncul paling akhir tetapi setelah mendengar alasannya, protespun reda.
Usai pengumuman macam macam, mulai yang akan mantu, yang sedang sakit, yang akan boyongan dll acara bebas mulai. Tapi jangan disalah artikan semacam yang di tv lokal, " dansa dansi ", melainkan acara rutin menggojlok teman2 yang kurang suka dan kurang biasa nyanyi
( sebab kalau yang sudah biasa nyanyi itu tidak lucu ).
Maka mudah ditebak, banyak bermunculan para penyanyi dadakan yang pinter mengubah ubah nada sehingga satu lagu bisa berganti tiga empat nada hehe .. Untung yang mengiringi temen sendiri jadi tidak perlu jengkel sebab sudah sangat maklum bahwa memang ada " X Factor " disitu hehe ...
Saat lagu " Aryati " yang bosas dikeroyok ramai ramai oleh enam penyanyi latar ini, tiba tiba ada rombongan diluar skenario memasuki halaman ... lhoo ... sopo iki? Surprise, ternyata adalah adik kelas kami sendiri berikut tim suksesnya, yaitu cawali Dwi Cahyono . Waaa ... namanya adik kelas ya kami senang2 saja ditamui meski munculnya tak diduga, dan acara bebas sejenak mendadak berganti agak serius.
Berhubung sudah terlanjur ketemu, maka kesempatan ini dimanfaatkan oleh " kakak kakak kelas " untuk " memplonco " adiknya dengan mencecar pertanyaan yang sadis sadis seputar pencalonannya, 99 hari I nya kalau nanti terpilih, rencana rencananya yang konkrit dalam pemberantasan korupsi " berjamaah " , dst dst . Dijawab satu persatu dengan ger ger an sebab banyak yang berkomentar " waa ... kalau belum jadi semua sih sangat menarik dan terlihat berkomitmen, tapi nanti belum tentu .... " ...
Nah ... mas Dwi rupanya malam sebelumnya " mimpi buruk " ya dicecar kakak kakak kelas yang sadis2 hehe ..tapi percayalah bahwa ini muncul karena rasa " ngeman " agar tidak terjadi pengulangan sejarah dimana Harta, Tahta, dan Wanita itu sering membuat pejabat lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara ..
Dan saya pun membocorkan " rahasia kecilnya " dimana semasa studi nya di Australia dulu mas Dwi ini ( dik Dwi mestinya ya ) juga merangkap sebagai pianis dan penyanyi untuk menambah uang saku disana. Naa.. langsung semua berteriak " nyanyiiii " , maka salah satu cawali inipun menuju keyboard dan dua nomor cantik mengundang applaus. Greatest Love Of All dan Rumah Kita. Khusus Rumah Kita, didahului oleh harapan bahwa Malang adalah Rumah bagi Kita semua dan karenanya apapun yang terjadi disini, wajib kita jaga dan rawat bersama dan bukan dijaga dan dirawat oleh orang luar Malang, siapapun mereka.
Tiba tiba saja pertemuan yang memakai garasi sebagai hot-spot nya ini menjadi ajang paduan suara yang secara kompak menyanyikan Rumah Kita. Dan pertemuan dengan cawali yang dadakan ini akhirnya ditutup dengan foto bersama dan berpamitan ( " Nek mbesok dadi walikota ojok lali karo awak awak lho yo, engkok elinge menjelang pilkada tok hehe ... " , demikian pesan sponsor dari angkatan kami ) . Selamat jalan dan semoga sukses dalam pilkada yang meskipun nantinya tidak terpilihpun tetaplah berjuang untuk kemajuan dan " kebersihan " kota Malang!
Acara masih berlanjut sejam setelahnya, apalagi tuan rumah menyiapkan pecel lele, lele bakar dan lele goreng plus sayur asem dan sambal. Masih ditambah oleh oleh pangsit Pandaan dari teman yang lain waaa ... kenyang..Diakhiri dengan rapat singkat mengenai reuni bulan Mei di Batu dan bulan Juni di Padi, maka lagu kebangsaan sebagai penutup acarapun digelar, ada Kapan Kapan, Disini Disana Senang .
Sebenarnya perut mules bukan karena kekenyangan, tapi karena terlalu banyak tertawa, sebab ditiap pertemuan ada saja yang " tidak klop " misalnya : salah satu temen yang sudah ompong semua giginya dan berjalan pun harus dipapah, dipaksa untuk menyanyi sambil duduk dikursi dan lagunya dipaksakan yaitu " Ono Rondo " dengan lirik menggelitik .. Atau ini misalnya, sementara yang lain asyik rapat, menyanyi dll, ternyata ada beberapa yang didalam rumah sedang pijat karena kecapekan dari luar Malang oalaaa ...
Reuni berakhir dalam doa bersama dan diluar gerimis kecil, dengan satu janji bertemu lagi Mei/Juni dalam keadaan sehat segar bugar dan dalam jumlah yang masih sama, syukur bila bertambah .. Tidak ada kegembiraan yang melebihi berbagi suka dengan teman teman lama senyampang masih dikaruniai kesehatan dan usia , sampai jumpa .... ! ( th )
Keterangan foto:
Suasana reuni ( all taken by : th )
Saya tidak ada dalam foto2, nasib yang memfoto selalu begitu.
Usai pengumuman macam macam, mulai yang akan mantu, yang sedang sakit, yang akan boyongan dll acara bebas mulai. Tapi jangan disalah artikan semacam yang di tv lokal, " dansa dansi ", melainkan acara rutin menggojlok teman2 yang kurang suka dan kurang biasa nyanyi
( sebab kalau yang sudah biasa nyanyi itu tidak lucu ).
Maka mudah ditebak, banyak bermunculan para penyanyi dadakan yang pinter mengubah ubah nada sehingga satu lagu bisa berganti tiga empat nada hehe .. Untung yang mengiringi temen sendiri jadi tidak perlu jengkel sebab sudah sangat maklum bahwa memang ada " X Factor " disitu hehe ...
Saat lagu " Aryati " yang bosas dikeroyok ramai ramai oleh enam penyanyi latar ini, tiba tiba ada rombongan diluar skenario memasuki halaman ... lhoo ... sopo iki? Surprise, ternyata adalah adik kelas kami sendiri berikut tim suksesnya, yaitu cawali Dwi Cahyono . Waaa ... namanya adik kelas ya kami senang2 saja ditamui meski munculnya tak diduga, dan acara bebas sejenak mendadak berganti agak serius.
Berhubung sudah terlanjur ketemu, maka kesempatan ini dimanfaatkan oleh " kakak kakak kelas " untuk " memplonco " adiknya dengan mencecar pertanyaan yang sadis sadis seputar pencalonannya, 99 hari I nya kalau nanti terpilih, rencana rencananya yang konkrit dalam pemberantasan korupsi " berjamaah " , dst dst . Dijawab satu persatu dengan ger ger an sebab banyak yang berkomentar " waa ... kalau belum jadi semua sih sangat menarik dan terlihat berkomitmen, tapi nanti belum tentu .... " ...
Nah ... mas Dwi rupanya malam sebelumnya " mimpi buruk " ya dicecar kakak kakak kelas yang sadis2 hehe ..tapi percayalah bahwa ini muncul karena rasa " ngeman " agar tidak terjadi pengulangan sejarah dimana Harta, Tahta, dan Wanita itu sering membuat pejabat lupa bahwa semuanya hanyalah titipan sementara ..
Dan saya pun membocorkan " rahasia kecilnya " dimana semasa studi nya di Australia dulu mas Dwi ini ( dik Dwi mestinya ya ) juga merangkap sebagai pianis dan penyanyi untuk menambah uang saku disana. Naa.. langsung semua berteriak " nyanyiiii " , maka salah satu cawali inipun menuju keyboard dan dua nomor cantik mengundang applaus. Greatest Love Of All dan Rumah Kita. Khusus Rumah Kita, didahului oleh harapan bahwa Malang adalah Rumah bagi Kita semua dan karenanya apapun yang terjadi disini, wajib kita jaga dan rawat bersama dan bukan dijaga dan dirawat oleh orang luar Malang, siapapun mereka.
Tiba tiba saja pertemuan yang memakai garasi sebagai hot-spot nya ini menjadi ajang paduan suara yang secara kompak menyanyikan Rumah Kita. Dan pertemuan dengan cawali yang dadakan ini akhirnya ditutup dengan foto bersama dan berpamitan ( " Nek mbesok dadi walikota ojok lali karo awak awak lho yo, engkok elinge menjelang pilkada tok hehe ... " , demikian pesan sponsor dari angkatan kami ) . Selamat jalan dan semoga sukses dalam pilkada yang meskipun nantinya tidak terpilihpun tetaplah berjuang untuk kemajuan dan " kebersihan " kota Malang!
Acara masih berlanjut sejam setelahnya, apalagi tuan rumah menyiapkan pecel lele, lele bakar dan lele goreng plus sayur asem dan sambal. Masih ditambah oleh oleh pangsit Pandaan dari teman yang lain waaa ... kenyang..Diakhiri dengan rapat singkat mengenai reuni bulan Mei di Batu dan bulan Juni di Padi, maka lagu kebangsaan sebagai penutup acarapun digelar, ada Kapan Kapan, Disini Disana Senang .
Sebenarnya perut mules bukan karena kekenyangan, tapi karena terlalu banyak tertawa, sebab ditiap pertemuan ada saja yang " tidak klop " misalnya : salah satu temen yang sudah ompong semua giginya dan berjalan pun harus dipapah, dipaksa untuk menyanyi sambil duduk dikursi dan lagunya dipaksakan yaitu " Ono Rondo " dengan lirik menggelitik .. Atau ini misalnya, sementara yang lain asyik rapat, menyanyi dll, ternyata ada beberapa yang didalam rumah sedang pijat karena kecapekan dari luar Malang oalaaa ...
Reuni berakhir dalam doa bersama dan diluar gerimis kecil, dengan satu janji bertemu lagi Mei/Juni dalam keadaan sehat segar bugar dan dalam jumlah yang masih sama, syukur bila bertambah .. Tidak ada kegembiraan yang melebihi berbagi suka dengan teman teman lama senyampang masih dikaruniai kesehatan dan usia , sampai jumpa .... ! ( th )
Keterangan foto:
Suasana reuni ( all taken by : th )
Saya tidak ada dalam foto2, nasib yang memfoto selalu begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar