Rabu, 24 April 2013








Eternal Love 

 Dengan judul mirip film atau sinetron ini, saya jamin pembaca akan sangat kecewa melihat isi tulisan ini, karena sama sekali tidak bersentuhan dengan urusan dua anak manusia berbeda jenis.

Tetapi apa boleh buat ketika saya sulit menemukan judul lain untuk menggambarkan betapa sebenarnya ada cinta dalam bentuk yang berbeda, yang itu tidak mengenal akhir , setia hingga akhir, tidak melukai, tidak mengecewakan dan selalu ada untuk kita. Waaa ... jangan buru buru mengejar sebuah nama kepada saya, tetapi kalau saya terus menerus didesak, baiklah saya akan akui, nama yang saya maksud adalah : B U K U ...


Lho  .. kok ? Ya, bagi saya pribadi, buku itu mewakili yang ada dijudul, Eternal Love. Betapa tidak? Mulai dijaman percetakan masih manual, hingga sudah computerized dan bahkan sudah dikenal yang namanya e-book, kehadiran buku dalam bentuknya yang kita kenal saat ini, tidaklah tergantikan.

Tidak masalah jenis bukunya, mulai fiksi, science, dll tetap saja tidak tergeser oleh bermacam teknologi dibidang " perbukuan ". Mungkin masyarakat kita belum semuanya " bukuminded atau membacaminded " tetapi banyak faktor mempengaruhinya. Salah satunya adalah masih mahalnya harga buku dan belum tersedianya fasum yang cukup untuk masyarakat luas bisa membaca secara gratis dengan pilihan bacaan yang luas.

Perpustakaan di sekolah2/kampus2 ataupun milik pemkot pun masih sangat terbatas koleksinya, sehingga kebutuhan pada buku2 tertentu masih harus diupayakan dari berbagai sumber lain. Upaya upaya pribadi dari perorangan untuk membuat semacam perpustakaan keliling ataupun taman taman bacaan bagi anjal dll patutlah diacungi empat jempol, meskipun jumlahnya masih sangat sedikit.

Maka membiasakan seorang anak sejak dini untuk menyukai dan membaca buku buku   adalah sebuah keharusan, agar selalu timbul rasa haus dahaga kepada informasi dan peka kepada lingkungannya.

Tidak masalah kalaupun itu dimulai dengan bacaan sejenis komik yang dijaman kecil saya dulu dianggap tabu dan dilarang di sekolah2. Lho .. kok menurut saya itu boleh? Buat saya, komik bergambar itu merangsang imajinasi dan menumbuhkan rasa ingin tahu hingga halaman terakhir. Bukankah menganggu jam belajar? Apa bedanya dengan HP atau computer saat ini
yang bahkan anak SD pun keranjingan didepan laptop atau iPad nya hingga ber jam jam setiap harinya?

Maka sebetulnya  yang lebih penting adalah memberikan arahan agar apa apa yang dibaca atau dilihat disana itu sesuatu yang membawa manfaat dan tidak sebaliknya.

Bila kita mendengar kisah sukses putra Indonesia dibidang per komik an dunia, Adian Syaf, 33, asli Desa Tenggur,Tulung Agung, Jatim yang mendapat kontrak untuk melukis komik Batman dan The Green Lantern dari sebuah perusahaan komik dunia di New York dengan kontrak bernilai miliaran, tentulah kita sepakat bahwa kesukaan seseorang pada jenis komik pun akan berbuah dahsyat apabila orang tahu bagaimana cara memenej suatu hobi  menjadi  sebuah pundi emas.

Namun memang itu tidak datang begitu saja dari langit, melainkan melalui perjuangan sejak 2005 dengan bermacam penolakan dari penerbit penerbit di ln. Sarjana Desain Komunikasi Visual dari Univ.Negeri Malang ini mungkin hanya salah satu dari sekian banyak putra putra bangsa yang sukses memanfaatkan teknologi digital diera global. 

Maka tidaklah perlu merasa alergi terhadap komik terutama bila anak anak menyukai menggambar, karena komik memberikan dua hal : lukisan dan tulisan atau cerita sekaligus. Lahan masih terbentang lebar untuk anak anak kita menggali jutaan topik tentang Indonesia yang SDA nya kaya raya serta memberikan peluang tidak terbatas untuk dieksplorasi ini.

Oya kembali ke eternal love, buku memang teman yang paling tidak pernah  mengecewakan. Bahkan di negara2 maju orang terbiasa membekal buku ditas kerjanya, sehingga senyampang ada waktu diatas KA/Bus/stasiun dll saat berangkat/pulang kerja/kuliah, mereka memakai waktunya untuk membaca. Dengan cara itu sangatlah mudah menamatkan buku setebal 500 halaman dalam waktu kurang dari seminggu. 


Saat dirumah pun mereka terbiasa meletakkan buku dimana mana, mulai ruang tamu, dapur, hingga WC. Saya pernah dirumah seorang teman dan menumpang ke toiletnya , menemukan novel menarik setebal 60 halaman yang habis saya lalap selama di WC hehe .. teman itupun tidak bertanya apa apa, dia sudah maklum bahwa " perpustakaan wc" nya memang disediakan bagi yang suka berlama lama hehe ..


Sekian hari yl, sayapun butuh waktu sekitar 3/ tiga jam untuk membersihkan dan merawat ulang buku buku saya yang setia berbelas tahun menemani saya. Agak dilematis merawat buku diiklim tropis, karena kelembaban yang tinggi. Maka ada dua pilihan : bila tersimpan rapih di dalam almari kaca memang akan mengurangi debu, tetapi harus sering dibuka agar udara berganti dan mengurangi potensi bertumbuhnya jamur buku.

Dan bila dibiarkan dalam rak yang terbuka, buku akan lebih terjaga dari jamur, tetapi debu relatip lebih mudah menempel. Maka memiliki koleksi buku memang mirip merawat sebuah cinta, agar abadi, dia perlu dirawat, diperhatikan, dipedulikan dan setia. Sebaliknya, buku juga memberikan apa yang kita butuhkan, " a friend in need is a friend indeed " ..

Buku membuat kita berkelana dalam sebuah perjalanan pikiran, imajinasi, mimpi, inspirasi, motivasi, sensasi, dll dll yang tidak ditemukan didepan layar tv bahkan layar bioskop sekalipun. 

Sering kita mendengar komentar " Waa .. kok bagus bukunya daripada film nya ya .. ", ini membuktikan bahwa kekuatan imajinasi seseorang saat membaca sebuah buku telah mengalahkan visualisasi yang terpampang dilayar lebar .. Dan sekaligus inilah salah satu kekuatan buku dibanding layar kaca atau lebar sekalipun.

Saya kebetulan tidak mempunyai penulis favorit, karena banyaknya penulis yang saya kagumi, juga jenis bukunya tidak saya batasi, karena menemukan sebuah buku yang menarik itu mirip memperoleh harta karun yang tak ternilai, apalagi disaat ada obralan buku yang bertumpuk di kotak kotak. Menemukan sebuah buku menarik diantara tumpukannya, adalah bak mendapat berlian ditumpukan jerami. Passionate ! Dan .. itulah eternal - love ... ( th )

Keterangan foto ( all taken by : th ) :
saat bersih bersih buku dirumah, April 2013.
 









Tidak ada komentar: