hari ini, 10 Nopember, di kalender tertera Hari Pahlawan, pas hari libur, hari minggu.
entah apakah sekolah/ kantor2 tetap melaksanakan upacara atau bersyukur bahwa tak perlu ada upacara karena pas hari minggu? semoga hari ini tidak begitu saja lewat karena kita semuanya tanpa kecuali di Indonesia ini, tidak akan dapat menikmati kekinian ini TANPA adanya pelaku pelaku sejarah perjuangan bangsa menuju dan mempertahankan kemerdekaannya.
secara khusus, 10 Nopember 1945 memang memiliki catatan tersendiri dengan gugurnya sekitar 16.000 pejuang Indonesia dalam sebuah pertempuran sengit di Surabaya yang berlangsung hampir tiga minggu lamanya dari prediksi Belanda saat itu yang mengira akan dapat diselesaikan hanya dalam waktu 3 hari. kematian Brig. Jend. Mallaby telah memicu kemarahan sekutu dan Surabaya menjadi lautan api karena
para pejuang kita juga tidak rela kemerdekaan yang sudah diproklamirkan 17 Agustus 1945 terinjak injak martabatnya oleh penjajah.
para pejuang kita saat itu umumnya masih sangat belia, terdiri dari pelajar, para santri, petani, dan warga biasa serta juga prajurit yang kesemuanya menyatukan semangat dibawah satu panji, Merah Putih.
adalah bung Tomo sebagai motor penggerak semangat perjuangan ini, yang melalui sebuah pidatonya yang membakar dada para pejuang untuk maju melawan penindas, telah menjadi penyulut perjuangan yang sama diseluruh wilayah tanah air.
semboyan " Merdeka Ataoe Mati ! " hanya
itu pilihannya.
salah satu lokasi pertempuran dahsyat di Surabaya ini adalah Jembatan Merah yang hingga kini masih dapat disaksikan bentuk aslinya. pertanyaannya sekarang
" masih adakah pahlawan saat ini diantara kita, siapakah mereka?"
jawabannya pasti " masih ada ", siapakah ? definisi pahlawan bisa sulit dan gampang, tergantung. mungkin dapat disederhanakan begini :
" pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk kepentingan sesamanya, apapun bidangnya, namun tidak disertai pamrih untuk mencari nama atau kekayaan atau popularitas, dan bahkan dilakukan tanpa mengharap imbalan materiil apapun " .
sulit bukan? siapa dijaman ini yang mampu seperti itu apalagi ditengah tekanan ekonomi yang semakin mencekik dengan melambungnya harga harga kebutuhan sehari hari, apakah ada yang mau memberikan jasanya secara gratis tanpa pamrih lagi?
di tv kemarin, saya melihat seorang tukang becak dengan empat anak dan kondisi rumah tangga yang sangat pas pasan, menemukan tas tertinggal dibecaknya berisi 9/ sembilan juta rupiah ! dengan penuh keikhlasan diantarkannya tas tersebut kepada si pemiliknya tanpa kurang
se rupiahpun. Mahluk Langka yang bernama Pak Becak ini, bagi saya juga seorang pahlawan, Pahlawan Kejujuran yang saat ini sudah tersisa hanya legenda !
maka apabila sebuah kata ini dimaknai, yakni " KEJUJURAN " maka ini sebenarnya adalah intisari dari sebuah Sikap Kepahlawanan, apapun bidang dan aktivitasnya. jujur kepada diri sendiri dan orang lain, sebuah kalimat mudah yang sangat sulit dilaksanakan apabila tidak disertai dengan Kemauan dan Keikhlasan.
pak becak yang jujur mengembalikan temuan 9 juta rupiah diatas bangku becaknya.
sementara para koruptor yang bahkan sudah tertangkap, masih banyak yang ingin menyembunyikan hasil korupsinya dengan bermacam dalih dan modus.
kepada para guru, dokter, bidan, dll yang berada ditempat tempat terpencil, sulit dijangkau serta fasilitas serba terbatas namun penuh pengabdian, mereka mereka juga pahlawan karena rela berkorban untuk kepentingan sesamanya.
agaknya bangsa kita telah sampai disebuah tikungan jalan yang terbelah dua, mungkin saatnya Indonesia harus memilih. akan kemanakah kita melangkah?
kita tidak memerlukan pahlawan pahlawan yang Gegap Gempita dan Bangga dengan Poplularitas dan Power nya, tetapi kita sangat merindukan Pahlawan Pahlawan Dalam Diam Tetapi Berkarya Nyata Untuk Bangsa, Negara dan Sesamanya betapapun kecil kontribusinya ! pak becak yang jujur tadi memang bukan siapa siapa, tidak terkenal, bahkan terpinggirkan, namun saat permata yang dimilikinya bersinar karena sikap jujurnya, maka masihkah banyak diantara kita yang mencoba menjadi pahlawan pahlawan namun kesiangan?
semoga 10 Nopember memberi banyak makna dan renungan bahwa sesungguhnya seorang pahlawan itu Tidak Pernah Berharap Tanda Jasa namun dia justru memberikan jasanya pada sesama Tanpa Pamrih. semoga itu adalah Anda ....! ( th )
( keterangan foto : keduanya diambil dari google, Bung Tomo dan Pak Guru Naik Onthel, cuplikan adegan film " Laskar Pelangi " )
entah apakah sekolah/ kantor2 tetap melaksanakan upacara atau bersyukur bahwa tak perlu ada upacara karena pas hari minggu? semoga hari ini tidak begitu saja lewat karena kita semuanya tanpa kecuali di Indonesia ini, tidak akan dapat menikmati kekinian ini TANPA adanya pelaku pelaku sejarah perjuangan bangsa menuju dan mempertahankan kemerdekaannya.
secara khusus, 10 Nopember 1945 memang memiliki catatan tersendiri dengan gugurnya sekitar 16.000 pejuang Indonesia dalam sebuah pertempuran sengit di Surabaya yang berlangsung hampir tiga minggu lamanya dari prediksi Belanda saat itu yang mengira akan dapat diselesaikan hanya dalam waktu 3 hari. kematian Brig. Jend. Mallaby telah memicu kemarahan sekutu dan Surabaya menjadi lautan api karena
para pejuang kita juga tidak rela kemerdekaan yang sudah diproklamirkan 17 Agustus 1945 terinjak injak martabatnya oleh penjajah.
para pejuang kita saat itu umumnya masih sangat belia, terdiri dari pelajar, para santri, petani, dan warga biasa serta juga prajurit yang kesemuanya menyatukan semangat dibawah satu panji, Merah Putih.
adalah bung Tomo sebagai motor penggerak semangat perjuangan ini, yang melalui sebuah pidatonya yang membakar dada para pejuang untuk maju melawan penindas, telah menjadi penyulut perjuangan yang sama diseluruh wilayah tanah air.
semboyan " Merdeka Ataoe Mati ! " hanya
itu pilihannya.
salah satu lokasi pertempuran dahsyat di Surabaya ini adalah Jembatan Merah yang hingga kini masih dapat disaksikan bentuk aslinya. pertanyaannya sekarang
" masih adakah pahlawan saat ini diantara kita, siapakah mereka?"
jawabannya pasti " masih ada ", siapakah ? definisi pahlawan bisa sulit dan gampang, tergantung. mungkin dapat disederhanakan begini :
" pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk kepentingan sesamanya, apapun bidangnya, namun tidak disertai pamrih untuk mencari nama atau kekayaan atau popularitas, dan bahkan dilakukan tanpa mengharap imbalan materiil apapun " .
sulit bukan? siapa dijaman ini yang mampu seperti itu apalagi ditengah tekanan ekonomi yang semakin mencekik dengan melambungnya harga harga kebutuhan sehari hari, apakah ada yang mau memberikan jasanya secara gratis tanpa pamrih lagi?
di tv kemarin, saya melihat seorang tukang becak dengan empat anak dan kondisi rumah tangga yang sangat pas pasan, menemukan tas tertinggal dibecaknya berisi 9/ sembilan juta rupiah ! dengan penuh keikhlasan diantarkannya tas tersebut kepada si pemiliknya tanpa kurang
se rupiahpun. Mahluk Langka yang bernama Pak Becak ini, bagi saya juga seorang pahlawan, Pahlawan Kejujuran yang saat ini sudah tersisa hanya legenda !
maka apabila sebuah kata ini dimaknai, yakni " KEJUJURAN " maka ini sebenarnya adalah intisari dari sebuah Sikap Kepahlawanan, apapun bidang dan aktivitasnya. jujur kepada diri sendiri dan orang lain, sebuah kalimat mudah yang sangat sulit dilaksanakan apabila tidak disertai dengan Kemauan dan Keikhlasan.
pak becak yang jujur mengembalikan temuan 9 juta rupiah diatas bangku becaknya.
sementara para koruptor yang bahkan sudah tertangkap, masih banyak yang ingin menyembunyikan hasil korupsinya dengan bermacam dalih dan modus.
kepada para guru, dokter, bidan, dll yang berada ditempat tempat terpencil, sulit dijangkau serta fasilitas serba terbatas namun penuh pengabdian, mereka mereka juga pahlawan karena rela berkorban untuk kepentingan sesamanya.
agaknya bangsa kita telah sampai disebuah tikungan jalan yang terbelah dua, mungkin saatnya Indonesia harus memilih. akan kemanakah kita melangkah?
kita tidak memerlukan pahlawan pahlawan yang Gegap Gempita dan Bangga dengan Poplularitas dan Power nya, tetapi kita sangat merindukan Pahlawan Pahlawan Dalam Diam Tetapi Berkarya Nyata Untuk Bangsa, Negara dan Sesamanya betapapun kecil kontribusinya ! pak becak yang jujur tadi memang bukan siapa siapa, tidak terkenal, bahkan terpinggirkan, namun saat permata yang dimilikinya bersinar karena sikap jujurnya, maka masihkah banyak diantara kita yang mencoba menjadi pahlawan pahlawan namun kesiangan?
semoga 10 Nopember memberi banyak makna dan renungan bahwa sesungguhnya seorang pahlawan itu Tidak Pernah Berharap Tanda Jasa namun dia justru memberikan jasanya pada sesama Tanpa Pamrih. semoga itu adalah Anda ....! ( th )
( keterangan foto : keduanya diambil dari google, Bung Tomo dan Pak Guru Naik Onthel, cuplikan adegan film " Laskar Pelangi " )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar