Senin, 03 Juni 2013






Save The Earth.. !
( A little reflection of an environmentally friendly issue )

Udara kota Malang yang dulu semasa saya kecil masih sejuk dingin, saat ini sudah mirip Surabaya, gerah panas dan berdebu. Kemacetan lalin dimana mana, dipicu oleh makin padatnya kendaraan roda dua, tiga, empat mungkin lebih. 

 
Sampah  merajalela, bahkan di sungai sungai masih banyak terlihat pembuangan sampah sampah yang sembarangan. Pohon makin menipis sebab dikalahkan oleh pembangunan ruko, mall dll yang mewajibkan semua pohon dirobohkan.


Beton beton menguasai tata kota, sampaipun air kehilangan jalannya, sehingga saat hujan turun meski tidak lama, kota Malang sudah megap megap ... 
Inipun masih diperparah baliho baliho, spanduk , tas kresek, kotak makanan berbahan plastik, dll yang memakai bahan bahan tidak ramah lingkungan, maka komplit sudah Malang berubah wujud menjadi sebuah monster lingkungan ! 

Lihat saja paru paru kota semacam Alun Alun yang semestinya bebas kendaraan kok ini malah dibuat parkiran dan pos bapak ibu polisi yang " nggedablah " itu menambah ruwet pemandangan.. 


Tidak ada area bebas kendaraan, semua jalanan dan area di Malang seolah berlomba memacetkan diri. Kalau sudah begini, apakah dimasa depan orang masih akan terus menambah jumlah koleksi kendaraannya yang akan membuat jalanan se Malang Raya macet total tak bergerak meski satu cm, lalu buat apa punya kendaraan ? 

Apakah tidak lebih baik menggalakkan penggunaan sepeda onthel, selain lebih sehat juga hemat dan yang jelas tidak merusak lingkungan apalagi lapisan ozon? Penggunaan freon untuk AC rumah, mobil, ruang kantor, kulkas dll mempercepat bolongnya ozon yang akan berakibat kanker kulit dan bahkan lebih parah dari itu.

Kebrutalan kita tidak cukup sampai disitu. Bahan peledak yang dipakai menangkap ikan dilaut ikut mempercepat kehancuran biota laut yang rehabilitasinya memakan waktu bertahun tahun dan bahkan ada yang sudah tidak tersembuhkan lagi .. 

Pantai pantai penuh tuangan minyak dari kapal kapal nelayan plus buih buih deterjen dll, betapa pandainya kita mengundang bencana bagi diri sendiri.

Maka untuk memperlambat kerusakan yang ada di segenap sudut planet ini maupun juga semesta yang melindunginya termasuk lapis lapis ozon misalnya, dalam Sidang Umum PBB 1972 sekaligus menandai dibukanya Konferensi Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm, 05 - 16 Juni 1972, telah menetapkan tanggal 05 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Tujuan penetapan HLHS ini  antara lain adalah :

01. Meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan pengambilan   tindakan lingkungan yang positip ditingkat dunia.

02. Planet bumi sebagai milik bersama masyarakat dunia, maka perlu mendorong suatu tindakan global dalam menyuarakan penyelamatan planet bumi, pemanfaatan Sumber Daya Alam nya secara berkelanjutan serta mengetrapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Disisi lain, kita juga mengenal Hari Bumi, 22 April yang awalnya diprakarsai oleh Senator Amerika, Gaylord Nelson, pada tahun 1970, seorang pengajar Lingkungan Hidup. Kedua hari ini, sama pentingnya dan saling terkait karena sifatnya yang meng global dan memberi pencerahan internasional tentang arti penting penyelamatan bumi dan isinya untuk kelanjutan kehidupan segala mahluk didalamnya.

Maka, apabila telah ada kesadaran bahwa planet tercinta ini butuh perhatian, kepedulian dan perawatan yang terus menerus dan berkelanjutan agar tidak timbul bencana yang mengancam kehidupan penghuninya, masihkah kita sembarangan membuang sampah, memakai freon, menebangi pepohonan, memakai bahan bahan tidak ramah lingkungan dst dst?

 Atau kita tidak perlu peduli karena yang penting hari ini kita masih bisa menikmati AC dirumah/ kantor/ dalam mobil dll,  juga masih bisa memasang bermacam baliho, banner dll untuk keperluan bisnis, membuang sampah disungai karena tidak ada pengawasan, menebangi pohon pohon yang mengganggu pembangunan dll dll yang lebih brutal?


Sudah siapkah kita untuk digulung banjir , kelaparan serta terkena kanker kulit pada saat yang sama? Seberapapun harta yang dimiliki, tidak akan lagi bisa mengembalikan kerusakan lingkungan yang terlanjur remuk akibat kesembronoan kita sendiri. 

Lalu masih mampukah kita , anak anak dan cucu cucu kita bertahan dengan kwalitas hidup yang sedemikian parah? 

 Jawaban ada pada masing masing karena perubahan tidaklah dimulai dari mana mana melainkan dari diri kita sendiri dan lingkungan terdekat kita yaitu rumah dan anggota keluarga dan mari kita periksa kebiasaan kebiasaan yang salah sebelum kita menghadapi kebinasaan.

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia .... ditangan kita jualah nasib planet biru nan cantik ini terletak ! ( th ) 

Keterangan gambar/ foto ( sumber dan foto dari Wikipedia ) :

perangko Indonesia edisi khusus HLHS yang tiap tahun diterbitkan dengan versi berbeda beda.






 

Tidak ada komentar: