Minggu, 23 Juni 2013





Ponorogo, Antara Reog Dan Sate

Siapa yang tidak pernah mendengar Reog Ponorogo yang pernah diaku Malaysia sebagai budaya aslinya itu? Dengan bulu merak diatas mahkotanya plus manusia yang bisa duduk diatasnya, maka beban diatas kepala di warok bukanlah ringan. Dan itulah salah satu keunikan Reog Ponorogo. 

Tetapi kali ini kita akan bicara tentang kulinernya yaitu sate, Sate Ponorogo. Di Malang ada beberapa tempat, salah satunya di Jalan Kawi Atas no 28 , Malang. Terus terang saya agak 
" bingung " tentang ke khas an sate Ponorogo karena dari tiga tempat yang berbeda saya mendapat kesan tiga rasa dan tampilan yang juga berbeda padahal nama yang diusung sama, Sate Ponorogo. 



Yang pertama dulu adalah bahwa potongan daging ayamnya tidak kecil kecil tetapi besar atau lebar lebar dan panjang. Bumbunya juga ada kelapanya. Terus ditempat yang kedua, potongan dagingnya juga agak besar besar tetapi bumbunya agak kasar atau kacangnya tidak dihaluskan sepenuhnya.

Dan ditempat ketiga yaitu yang saya tulis disini kali ini, di Jalan Kawi Atas 28, Malang ini, pun berbeda lagi. Yaitu potongan daging ayamnya kecil kecil dan bumbu kacangnya di mesin sehingga mirip selai kacang rasanya. Naa ... entah yang mana yang lebih khas, saya juga lupa bertanya. 

Untuk yang terakhir ini saya membelinya dibungkus, sebab saat itu sudah mendung gelap, kuatir keburu hujan dan ingat jemuran diatas atap rumah hehe ... Tapi tokh tidak merubah rasa, meskipun jarak kerumah 9km plus macet2nya yang memakan waktu hampir 35 menit .

Soal rasanya? Jujur saja saya lebih suka kalau bumbu kacangnya itu lebih kasar sebab dengan di blender kok rasanya seperti makan selai kacang dan agak " neg " hehe .. tapi ini soal selera lo! Naaa .. yang suka sate, boleh sesekali ke Ponorogo mencoba nya atau cukup ke Jalan Kawi Atas 28, Malang  yang atmosfernya juga dibiarkan jadoel ! Yukkkk ...  ( th )

Keterangan foto ( all taken by : th ) :
01. Bungkussss ....
02. Sate Ponorogo
03. Papan Nama Jadoel 

Tidak ada komentar: