Kebetulan dan mumpung ngumpul ngumpul dengan kerabat terutama yang jauh jauh datang dari luar Malang, obrolan " ngalor ngidul " akhirnya secara tidak sengaja menyentuh masalah MYBL diatas.
Apanya yang belum lurus ? Hal yang nampaknya sepintas sederhana, ternyata setelah ditelaah lebih dalam, menimbulkan kerancuan tidak keruan, yaitu masalah SEBUTAN.
Banyak kesalah kaprahan dalam sebutan antar anggota keluarga besar. Misal, siapa yang harusnya dipanggilnya pak de, om, bulik, eyang, adik, mas, mbak, paklik dll yang ternyata dalam sekian dekade terakhir ini banyak terjungkir balik tidak keruan.
Mengapa bisa terjadi? Simpel, bahwa dua generasi terakhir, ternyata lebih suka mengambil ' jalan pintas ' supaya mudah dan tidak ruwet ruwet berpikir yaitu " yang usianya lebih tua disebut saja dengan bude/pakde atau mas/mbak " dan sebaliknya.
Padahal ketika diurutkan, terjadi kesalahan fatal sebab yang selama ini dipanggilnya " pak atau pakde " ternyata sebenarnya berlevel setingkat dan yang benar adalah " mas " saja.
Tetapi karena usia keduanya terpaut jauh yaitu 30 dan 75 tahun, maka yang 30 tahun merasa sungkan untuk merubahnya menjadi
" mas " kepada yang 75 tahun.
Contoh lain yang lebih lucu, keponakan saya yang masih berusia 8 tahun itu sebenarnya sudah menjadi " eyang putri " dari kerabat yang dalam silsilah levelnya adalah sebagai " cucu " meski usianya sudah 25 tahun . Ini terjadi karena perbedaan usia yang jauh dari embah embahnya yang satu rumpun atau sedarah.
Nah karena perbedaan usia seperti inilah maka sebutan " eyang " kepada yang usia 8 tahun tadi diganti yang " lebih pas " yaitu " adik " ... lho, apa ngga pusing?
Jadi apabila Pohon Silsilah itu dengan serius dipelajari, maka kerancuan yang terjadi sebenarnya cukup parah hehe .. Apalagi generasi yang sekarang, kecenderungannya tidak mau ruwet ruwet berpikir, pokoknya " yang usianya lebih tua ya disebutnya disesuaikan, yaitu mas/mbak/bude/pakde/eyang saja " meskipun bila ditelusuri lebih detil itu sama sekali salah.
Naaa .. obrolan ini terjadi siang tadi, Kamis 20 Juni 2013 dikediaman kerabat di Batu yang inipun saya pribadi selama ini telah salah menyebut keduanya dengan " mas dan mbak " yang semestinya adalah " dik " hehe ..
Jujur saja, saya termasuk yang juga tidak suka ber ruwet ruwet dan hampir pada semua kerabat yang usianya dibawah saya ataupun sedikit diatas saya, saya menyebutnya secara sama rata " mas dan mbak " padahal kalau diluruskan mestinya ada yang " om/ tante/ bude/pakde bahkan eyang " ...
Kami dalam diskusi yang tidak sengaja siang tadi akhirnya hanya mengakhirinya dengan hahahihi karena sebagai orangtua dari anak anak kami, nyatanya kami juga belum berupaya serius MYBL ini.
Mungkin pembaca blog tidak seperti saya, saya wajib memberi selamat , ber arti sayalah yang harus segera MYBL ! Sampai ketemu lagi pakde/bude/om/tante/paklik/bulik/eyang/adik/mas/mbak ... wow ... ( th )
Keterangan foto ( all taken by : th ) :
kerabat Malang dan luar Malang ( seperti biasanya, saya out of the photos hehe ... )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar