Sabtu, 01 Oktober 2022




 
" Tragedi Kanjuruhan , Awal Oktober Kelam "

01 Oktober yang menjadi Hari Kesaktian Panca Sila
 seharusnya diperingati dengan rasa syukur
 karena bangsa Indonesia telah diselamatkan dari 
sebuah upaya keji untuk menggantikan 
Panca Sila dengan sebuah ideologi yang tidak 
ber ke Tuhan an Yang Maha Esa .
 sayang sekali peringatan ini justru ditandai oleh 
sebuah catatan kelam terjadinya kerusuhan di
 Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan
 korban berpuluh orang . 
kekalahan tim tuan rumah Arema vs Persebaya 
yang merupakan " musuh bebuyutan " 
nampaknya menjadi pemicunya sehingga 
merangseknya supporter Arema ketengah lapangan
 menjadi sebuah tragedi yang tak terelakkan 
ditengah gencarnya semprotan gas air mata
 yang menimbulkan kepanikan dan kekacauan ! 
 
 
tragisnya , yang lebih mendapat semprotan 
gas air mata ini adalah justru pentonton yang berada 
ditribun yang notabene tidak ikut turun 
ketengah lapangan sehingga rasa sakit mata ,
 nafas sesak yang menghujam paru paru ,
 menbuat ratusan penonton roboh dan terinjak injak
 karena adanya perebutan upaya untuk mencari 
jalan keluar ditengah tebalnya asap yang 
menyakitkan !
kerusakan fisik stadion dan duka cita 
keluarga korban yang masih belum jelas akan 
nasib anak cucunya yang berpamitan nonton bola
 pada sore harinya , adalah keping keping
 yang tersisa dan meninggalkan trauma 
berkepanjangan baik untuk keluarga korban yang 
tewas maupun luka luka .
jika sudah begini , pertanyaannya adalah : 
" siapa yang harus paling bertanggung jawab ? " . 
panpel , supporter , pelatih , pemain , PSSI , 
manajemen tim , polisi , dll dll adalah para 
stakeholders yang kesemuanya memiliki peran 
masing masing dalam penyelenggaraan sebuah
 event bola pada level apapun . 
maka jika peristiwa tragis Kanjuruhan ini hendak 
dicari Dosa Terberat Siapa , mungkin bijak 
ketika semua stakeholder bersedia duduk bersama 
mencari kebenaran dan mengurai secara jujur 
kelemahan dan potensi pelanggaran masing masing 
agar  kedepan dapat menghindari 
tragedi serupa dimanapun berada . 
sungguh tidak ada nyawa yang setara dan layak
 ditukar dengan kerusuhan di stadion , 
dan tragisnya karena itu terjadi dalam jumlah
 yang tidak sedikit . 
maka apa sekarang ? hari hari kedepan pastilah
 disibukkan dengan rentetan pemeriksaan 
dan pengumpulan saksi serta bukti bukti 
lainnya yang relevan . 
 
 
hadirnya segenap petinggi negri yang terkait 
tragedi ini di Stadion Kanjuruhan belumlah
 cukup jika tidak ada tindak lanjut yang
 Cepat , Terbuka , Jujur dan Bertanggung Jawab agar
 masyarakat dapat percaya bahwa semua pihak yang terkait tragedi ini sudah bersikap sepenuhnya obyektif ! 
masyarakat Malang bahkan masyarakat bola dunia
 sudah tentu tidak menginginkan hal seperti ini terjadi ,
maka harapan kedepan sudah pasti  adalah 
adanya sebuah 
" Sistim Pengamanan & Penyelamatan Masa 
Yang Maksimal
Disaat Sebuah Chaos Terjadi di Sebuah Stadion Bola ,
 sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban " . 
disamping itu juga perlu adanya sebuah 
sistim pembinaan supporter oleh manajemen tim 
dengan pertemuan berkala yang diikuti wakil wakil 
atau korwil korwil supporter untuk 
menyatukan pandangan tentang pentingnya sebuah 
" tontonan bola " yang Sportif dan Dewasa Secara Mental 
dalam menerima hasil pertandingan karena
 sesungguhnya Kalah atau Menang adalah 
sebuah proses menuju perbaikan dan kedewasaan 
bersama bagi semua pihak !
bagaimanapun supporter adalah urat nadi yang 
membuat sebuah tim masih dapat bernyawa 
dan suara mereka adalah suara yang layak untuk 
didengarkan  dan bukan sekedar sebagai 
pembayar tiket laksana mesin pengeruk keuntungan tim !
 

para penyandang dana atau investor sebuah tim 
juga tidak perlu jumawa dengan duitnya , 
karena apalah arti duit ketika tidak ada keselarasan
 dan harmoni yang menyebabkan carut marutnya tim ? 
maka marilah dengan segenap Jiwa Besar , 
kita bersama bersedia untuk 
Mendengarkan dan bukan hanya Ingin Didengarkan , 
karena harmoni terjadi hanya ketika ada 
Pengendalian Diri untuk saling Mendengarkan 
dan Didengarkan disaat yang memang tepat !
 dengan seluruh rasa duka cita yang terdalam , 
kita tundukkan bersama hati dan 
panjatkan doa bagi segenap korban dan keluarganya ,
 semoga Allah mengampuni segala khilafnya 
dan kekuatan bagi yang ditinggalkan , 
serta kesembuhan bagi yang masih dirawat di RS .
segenap bantuan biaya perawatan maupun dana
 yang sudah dicanangkan oleh Gubernur dll 
 bagi para korban atau keluarganya adalah 
sebuah awal kepedulian yang luar biasa dan semoga 
akan diikuti oleh yang lain lain maupun juga 
masyarakat luas sebagai tanda empati .
 aaminn yaa Robbal alamiin ..
( Titiek Hariati , subuh 02.10.22 )
gambar dari google

Tidak ada komentar: